Apa yang alkitab katakan tentang hidup melekat pada tuhan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Juli 2015

Baca:  Mazmur 91:1-16

"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku."  Mazmur 91:14

Ketika ranting melekat kepada pokok ia akan mendapatkan asupan makanan, sumber mineral, air dan segala hal yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.  Kata melekat memiliki arti menempel benar-benar sehingga tidak mudah lepas.  Kelangsungan hidup ranting sangat bergantung sepenuhnya kepada pokok.  Dengan kata lain pokok adalah sumber kehidupan bagi ranting.  Tuhan Yesus berkata,  "Akulah pokok anggur yang benar..."  (Yohanes 15:1), karena itu  "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."  (Yohanes 7:37-38).

Show

     Melekat kepada Tuhan berarti tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam kita.  "Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar."  (Yohanes 15:6).  Kalimat  'di dalam Aku'  menunjuk suatu hubungan yang karib, artinya kita mempercayakan hidup ini sepenuhnya kepada Tuhan dan mengijinkan Dia berotoritas penuh atas hidup kita.  Melekat kepada Tuhan berarti bertekad menjadi pelaku firman, karena kekristenan itu bukanlah teori, melainkan pengalaman hidup berjalan bersama Tuhan setiap hari.  Berjalan bersama Tuhan berarti bergaul karib dengan Tuhan;  dan terhadap orang yang karib  "...perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka."  (Mazmur 25:14), sehingga kita dapat memahami isi hati-Nya, pikiran-Nya dan juga kehendak-Nya.  Ada berkat-berkat yang luar biasa ketika seseorang melekat kepada Tuhan:  ia akan mengecap kebaikan Tuhan, Ia akan menyertai, menjaga, meluputkan dan membentenginya, dan  "Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab,"  (Mazmur 91:15), dan  "...mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya."  (Yohanes 15:7).

     Banyak orang mengaku diri pengikut Kristus tapi tidak hidup melekat kepada Tuhan, memilih berjalan menurut keinginan sendiri, malas membangun persekutuan dengan Tuhan dan bahkan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan peribadatan.

Hidup dalam ketaatan adalah wujud nyata seseorang melekat kepada Tuhan!


Page 2

Yesus berkata tidak bisa seseorang mengabdi pada dua tuan, kita tidak bisa mengabdi pada Tuhan dan kepada benda/uang/materi/berkat. Tuhan memberikan berkat pada kita namun tidak pernah Dia mau berkatNya itu menggantikanNya!

Mazmur 91:1-4 berbicara tentang orang yang bersandar pada TuhanMazmur 5-13: Konsekuensi/akibat orang yang bersandar kepada Tuhan dan bagaimana Tuhan menolong dengan cara-cara ajaib

Mazmur 14- : Klimaks dimana hati seseorang menyerahkan penuh pada Tuhan

Istilah melekat dalam bahasa Inggris memakai “love” – mencintai Tuhan. Dalam bahasa aslinya, sebenarnya bukanlah cinta/love (“ahab”), tapi dihubungkan dengan orang yang sedang jatuh cinta, “chasaq”. Menunjukkan suatu istilah desire yang kuat dan kenikmatan.

SYARAT SUPAYA BISA MELEKAT PADA TUHAN: KITA HARUS TAHU SIAPA TUHAN KITA (ayat 14)“….sebab ia mengenal namaKu”Untuk bisa melekat pada Tuhan, kita harus tahu siapa Tuhan kita. Bukanlah feeling saja, karena feeling bisa berubah kapan saja.

Penulis Mazmur jelas mengerti siapa Tuhannya: “.. Yang Maha Tinggi”….”Yang Maha Kuasa” (Almighty, El Shaddai). Semakin kita posisi semakin tinggi, semakin kita bisa mengontrol situasi dan lingkungan kita. Tapi Tuhan kita Maha Tinggi, berarti Dia bisa mengontrol semua. Orang yang banyak masalah sering punya pandangan yang sempit dan akhirnya mudah menyerah, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan pada kita.

Semakin kita mengenal Tuhan, semakin kita melekat pada Tuhan. Beda dengan manusia dimana semakin kita mengenal kadang kita semakin tahu kejelekan dan malah mulai tidak suka satu sama lain.
Kita hanya bisa jatuh cinta pada seseorang yang kita kenal. Karena itu kalau kita tidak tahu tentang Tuhan dan tidak mengenalNya, bagaimana kita bisa melekat pada Tuhan? Bagaimana kita bisa mengenal Tuhan? Terus lah baca firmanNya dan jaga saat teduh mu dengan Tuhan! Orang yang dekat dengan Tuhan akan selalu melekat pada Tuhan, bahkan di tengah situasi masalah apa pun juga.

APA ARTINYA MELEKAT PADA TUHAN?
1) PRIORITAS
Orang yang melekat sama Tuhan memprioritaskan Tuhan dalam hidupnya.Pemazmur di Mazmur 91 berada pada situasi yang penuh dengan kesusahan, tapi dia punya pengharapan penuh pada Tuhan. Tuhan menjadi bagian tertama dalam hidupnya. Saat kita melekat pada Tuhan, kita menjadikan Tuhan sebagai pusat di kehidupan kita. Posisi, uang, teman, pasangan hidup, dan semuanya itu adalah alat yang diberikan Tuhan pada kita, tapi Tuhan tetap lah yang harus menjadi terutama, bukan berkat-berkat itu. Tuhan pernah berkata bahwa orang yang datang kepadaNya harus “membenci” orang tuanya, saudaranya, dan memikul salib – Yesus mau memberitahu bahwa ikut Tuhan harus ada harga yang harus dibayar! Ikut Tuhan tapi tidak punya kehidupan rohani yang penuh kualitas adalah percuma! “Membenci” di sini adalah soal prioritas bahwa Tuhan harus lebih utama dari yang lain. Bahwa tidak ada persaingan dalam hidup kita (soal prioritas dan pilihan Tuhan). Cari Dia, bukan cari berkatNya!


2) MENGEJAR (TO PURSUE)


Kita mengejar, melakukan usaha. Saat kita mencintai seseorang, kita pasti akan melakukan sesuatu (mengejar). Contoh: Yakub mau menunggu 14 tahun untuk mendapatkan Rahel, karena dia sungguh-sungguh mencintai Rahel, tidak menyerah. Demikian halnya kalau kita melekat pada Tuhan, kita pun harus melakukan usaha untuk terus melekat pada Tuhan, to pursue it. Tahu bahwa ada kenikmatan saat melekat pada Tuhan – ada kedamaian dan ketenangan. Seberapa hasrat kita untuk mengejar kelekatan kita pada Tuhan? Kita akan terus dikejar dan digoda dengan kesibukan, dengan berkat, dengan situasi apa pun. Berbahagialah kita yang ditengah-tengah kesibukan dan situasu apa pun, kita masih mau memberi waktu yang tidak sisa-sisa pada Tuhan!

Dimana ada keinginan, kita pasti akan melakukannya! Akan selalu ada sesuatu yang kita buat untuk membeikan waktu itu kepada Tuhan!

Daniel di tengah kesibukannya selalu memberikan waktu pada Tuhan setiap hari.

3) JAGA HATI SUPAYA TIDAK BERUBAH
Orang mudah berubah, hati mudah berubah. Orang yang sudah pacaran dan menikah, mulai dengan baik tapi lama-lama bisa berubah jadi kebencian atau ketidak-sukaan. Kita harus menjaga karena kelekatan kita bisa hilang, demikian halnya kelekatan pada Tuhan. Contoh:– Paulus berkata bahwa Demas yang pelayan Tuhan meninggalkannya karena mencintai dunia.

– Raja Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik dimana ia tidak lagi berpaut pada Tuhan, karena istri-istrinya.

Apa yang terjadi di masa lampau (kesuksesan, penyertaan Tuhan) tidak bisa menjamin kita supaya bisa bertahan untuk melekat pada Tuhan. Kita sering terbawa pada hal-hal yang membuat kita semakin jauh dari Tuhan (pasangan hidup kita, materi, pekerjaan, dll). Mudah sekali buat kita untuk tergoda di dunia ini.

Seberapa jauh gairah kita untuk mau melekat pada Tuhan? Bagaimana dengan saat teduh kita pada Tuhan? Adakah waktu yang kita berikan untuk mengenal DIa, untuk datang kepada Tuhan, untuk melekat pada Nya? Apakah kita jauh dari Tuhan saat ini? Kembalilah dan kejarlah Dia, seperti orang yang sedang jatuh cinta dan terus cari Dia setiap hari.

Apa yang alkitab katakan tentang hidup melekat pada tuhan

Note: Ringkasan khotbah ini belum diperiksa pengkhotbah

"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. (Mazmur 91:14)

Pendahuluan

Baca: (Mazmur 91:1-16)

Wanita Allah yang luar biasa hari ini kita akan belajar Firman Tuhan dengan sebuah kata "melekat". Melekat artinya benar-benar menempel sehingga tidak mudah lepas. Begitu juga kelangsungan hidup sebuah ranting sangatlah bergantung pada pokoknya jika tidak demikian pastilah ranting tersebut akan kering dan mati. Dengan kata lain, pokok pohon adalah sumber kehidupan bagi ranting-rantingnya.

Seperti kata Tuhan Yesus, "Akulah pokok anggur yang benar…" (Yohanes 15: 1), karena itu "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." (Yohanes 7: 37-38).

Jika sebuah ranting pohon saja tidak bisa lepas atau jauh dari pokok pohonnya apalagi diri kita tentunya tidak dapat lepas dan jauh dari Tuhan Yesus!

Isi

Melekat seperti apa yang Tuhan rindukan kepada kita?

  1. Menyatu dengan hatinya Tuhan (Mazmur 119:97)
  2. Dapatkah Wanita Allah hidupnya menyatu dengan Tuhan? Jawabannya pasti dapat, bagaimana caranya tentunya mengawali dengan mendisiplinkan diri untuk menyiapkan waktu bersama dengan Tuhan. Lewat perenungan Firman Tuhan setiap hari, dari sanalah Tuhan akan menyatakan isi hati-Nya kepada kita sehingga kita akan dituntun untuk berjalan bersama dengan Dia. Kalaupun suatu hari nanti kita gagal, lalu kita bangkit dan mencobanya lagi, pasti Tuhan memampukan kita.

  3. Mempercayakan hidupnya kepada Tuhan (1 Petrus 5:7)
  4. Melekat juga bisa berarti kita tidak kuatir, cemas, dan takut dengan situasi yang ada. Mengapa demikian? Karena ada janji Tuhan bagi umat-Nya yang melekat dengan Tuhan (Mazmur 91:15).

    Janji inilah yang membuat kita semakin melekat dan percaya dengan Tuhan sebab yang memberikan janji adalah Tuhan yang berkuasa atas seluruh kehidupan kita.

  5. Berusaha menyenangkan hati Tuhan (Matius 22:37)
  6. Orang yang melekat dengan Tuhan tentunya akan berusaha untuk tidak melukai dan mengecewakan hati Tuhan. Seperti halnya jika kita memiliki sahabat atau soulmate, pasti akan berusaha tidak menyenangkan sahabat kita meskipun ada hal-hal yang kita korbankan. Demikian juga dengan Tuhan, jika kita sudah melekat dengan Dia, pasti ada hal-hal yang kita korbankan entah itu waktu, hobi, dan pekerjaan kita, demi menyenangkan hati Tuhan.

Kesimpulan

Wanita Allah yang dikasihi Tuhan, saat ini kita telah berada di tahun 2021. Mari bersama-sama kita tingkatkan kasih kita kepada Tuhan, karena hari kedatangan-Nya sudah sangat dekat.

Melekat dengan Tuhan akan membuat kita semakin peka dengan keadaan dan situasi yang sedang terjadi serta apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati.