Siapakah bangsa Spanyol yang berhasil menemukan benua Amerika?

Dalam sejarah yang dikenal penemu benua Amerika yang diketahui adalah Christopher Columbus dan itu sudah terpatri dalam setiap buku pelajaran. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah benar benua Amerika ditemukan tahun 1492 oleh Christopher Columbus? Dalam perkembangannya, ternyata pengetahuan tersebut ternyata terbukti salah.

Banyak spekulasi bermunculan mengenai apakah benar Colombus bukan orang pertama yang menemukan Amerika sekaligus orang yang berinteraksi dengan penduduk asli benua tersebut. Beberapa orang dari Afrika, Asia dan Eropa lain diklaim lebih dulu sampai ke Amerika jauh sebelum Columbus menjelajah dan meninggalkan Spanyol pada 1492.

Baca juga: Yuk Belajar Tentang Listrik Statis dan Penyebabnya

Sejarah Penemuan Benua Amerika

Siapakah bangsa Spanyol yang berhasil menemukan benua Amerika?

Dalam buku Sejarah Amerika karya Umi Habibah dan Bagus Muslih Ma’arif, Christopher Columbus baru mulai berlayar meninggalkan Spanyol pada 1492. Pelaut kelahiran Genoa itu berhasil menginjakkan kaki di sebuah benua yang terkenal dengan nama Amerika, tepatnya di bagian selatan pada 14 Agustus 1498.

Di sisi lain, menurut pengakuan para sejarawan diketahui bahwa yang menemukan pertama kali benua Amerika adalah bangsa Viking. Viking merupakan sebutan bagi orang-orang Skandinavia yang pernah menjelajah serta menjarah di wilayah Eropa, pada abad ke-8 sebagian besar Amerika Utara telah dikuasai mereka.

Sekitar 1.000 tahun yang lalu, pemimpin bangsa Viking bernama Leif Eriksson merupakan orang Eropa pertama yang menemukan Amerika. Tentu jauh sebelum Christopher Columbus, Leif diduga sudah mendirikan pemukiman di L’anse aux Meadows, letaknya di Newfoundland dan Labrador, Kanada.

Pernyataan ini didukung oleh bukti sejarah dan arkeologi, yang berupa sisa-sisa pemukiman bangsa Viking yang didirikan Leif Eriksson di L’anse aux Meadows. Bukti sejarah ini ditemukan oleh penjelajah Norwegia pada 1960, L’anse aux Meadow bahkan ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1978.

Sementara Christopher Columbus sebagai salah satu wakil Spanyol yang melakukan pelayaran menyusuri Samudra Atlantik selama abad penjelajahan bangsa Eropa. Tujuan awal Columbus bahkan bukan ke Amerika, melainkan rute yang dimiliki dari Eropa ke dunia Timur alias Asia, pelayaran dimulai pada 1492.

Penjelajahan Columbus justru membuatnya mendarat di San Salvador, Kepulauan Bahama dan bukan di Hindia Timur seperti yang diasumsikan sebelumnya. Columbus melakukan ekspedisi pada 1493, 1498 dan 1905. Karena pencapaiannya itu, Colombus dinobatkan sebagai orang yang menemukan Benua Amerika.

Nama Amerika berasal dari salah satu kru kapal Columbus yang bernama Amerigo Vespucci, sosoknyalah yang juga secara diam-diam ternyata menulis laporan lebih rinci mengenai penemuan benua tersebut. Amerigo juga memajukan dua tahun dari tanggal sebenarnya tercantum dalam laporan pelayaran Columbus kepada Raja Spanyol.

Karena itulah Amerigo Vespucci yang mendapat penghargaan sebagai penemu benua Amerika adalah dirinya, namanya diabadikan menjadi nama benua Amerika. Secara tak langsung penemuan Columbus mengakibatkan hancurnya kebudayaan bangsa Indian, penduduk asli benua Amerika adalah suku Indian, penemuan itu melahirkan bangsa baru yang amat sangat cepat pertumbuhannya.

Siapakah penemu Sebenarnya?

Siapakah bangsa Spanyol yang berhasil menemukan benua Amerika?

Jika berdasar pada penjelasan mengenai sejarah penemuan benua Amerika, maka dapat dikatakan bahwa penemu pertama benua ini merupakan bangsa Viking yang dipimpin Leif Eriksson saat menjelajah benua tersebut, selain itu juga klaim ini didukung dengan beberapa bukti sejarah berupa sisa-sisa pemukiman bangsa Viking.

Letak astronomis benua Amerika berada di 35 BB – 170 BB dan 83 LU – 55 LS, sementara letak geografis benua Amerika berada di belahan bumi barat dan diapit dua Samudra Arktik dan Samudra Pasifik. Sebagai salah satu benua dengan wilayah besar di dunia, benua Amerika memiliki karakteristik tersendiri, berikut di antaranya.

  • Amerika Utara merupakan benua terluas di permukaan bumi ketiga, sementara Amerika Selatan ada di urutan keempat.
  • Batas negara benua Amerika Utara dan Selatan ada di negara Panama dan Kolombia.
  • Benua Amerika memiliki air terjun terbesar di dunia, bernama air terjun Guaira yang terdapat di Brasil dan air terjun Niagara di Amerika Serikat.
  • Pegunungan di Amerika membujur, mulai dari Alaska hingga utara pulau Tierra del Fuego di bagian selatan.
  • Letak astronomis Amerika membuat benua ini memiliki beberapa musim, iklim benua Amerika seperti iklim kutub, subtropis, tropis hingga gurun.

Penduduk Asli Benua Amerika yakni suku Eskimo dan Indian, kemudian datang imigran bangsa kulit putih dari Eropa seperti Inggris, Italia hingga Perancis. Sementara imigran Amerika latin biasanya berasal dari Spanyol dan Portugis.

Benua Amerika memiliki kondisi alam yang berbeda, bentang alamnya dibagi menjadi Amerika Utara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Meskipun secara geologis benua ini dibagi menjadi dua bagian, bagian barat dan bagian pantai. Kondisi itu mengakibatkan perbedaan bentang alam seperti pegunungan, hewan dan sungai.

Demikian penjelasan tentang siapa penemu benua Amerika. Tertarik belajar tentang negara-negara yang ada di Amerika dan belajar tentang bahasanya? di Sampoerna Academy kamu tidak hanya belajar dengan satu bahasa, melainkan banyak bahasa! Yup, salah satu program Sampoerna Academy yang menarik adalah trilingual program. Tunggu apalagi, yuk cari tahu info lebih lanjut dengan klik link disini ya!

Referensi:
Ruang Guru – Penemu Benua Amerika

Christopher Columbus (kiri) dan Leif Eriksson (kanan). Foto: Dok. Wikimedia Commons.

Sosok Christopher Columbus dikenal sebagai pelaut Eropa yang menemukan Benua Amerika dalam penjelajahan mencari Dunia Baru atau the New World. Istilah Dunia Baru ini mengacu pada daratan-daratan di India, China, dan Asia Selatan yang diyakini Columbus dan orang Eropa pada waktu itu sebagai sumber rempah-rempah dan emas yang melimpah.

Pelayaran Columbus mencari Dunia Baru dimulai pada 3 Agustus 1492 yang dibiayai oleh penguasa Spanyol, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Ekspedisi tersebut terdiri dari 3 kapal kecil, Santa Maria; Pinta; dan Nina.

Pada 12 Oktober, ia menemukan daratan yaitu Pulau Watling di Bahama, Kepulauan Karibia, yang sebenarnya ia kira bagian dari Asia. Lalu ia juga melihat Kuba yang ia pikir adalah daratan China, dan pada Desember 1492, ia mendarat di Hispaniola--sekarang Haiti dan Republik Dominika, yang dikiranya Jepang.

Christopher Columbus. Foto: Dok. Wikimedia Commons.

Jadi, sebenarnya Columbus tersesat di Benua Amerika yang ia kira merupakan daratan Asia, tujuan pelayarannya. Hal ini disebabkan saat itu orang Eropa tidak mengenal rute laut langsung ke Asia selatan, dan rute melalui Mesir dan Laut Merah ditutup untuk orang Eropa oleh Kekaisaran Ottoman, seperti juga banyak rute darat.

Sementara saat itu orang Eropa belum mengetahui adanya Samudra Pasifik sehingga ia berpikir Benua Asia terletak tepat di mana Benua Amerika berada.

Setelah mendirikan koloni Spanyol di wilayah-wilayah tersebut, pelaut yang lahir di Genoa, Italia, pada tahun 1451 itu kembali ke Eropa dengan emas, rempah-rempah, dan tawanan India--yang sebenarnya penduduk asli Benua Amerika, kemudian disebut Suku Indian--pada bulan Maret 1493. Ia menerima penghargaan dari Kerajaan Spanyol dan bergelar Admiral of the Ocean Sea.

Ilustrasi pendaratan Columbus di Pulau Karibia pada lukisan "The Landing of Columbus" karya Albert Bierstadt 1893. Foto: Dok. Wikimedia Commons.

Namun sebenarnya Columbus bukan orang pertama yang pertama mendarat di Benua Amerika. Menurut laporan washingtonpost, Columbus tidak pernah mendarat di Amerika Utara sejak pelayaran pertamanya pada 1492 hingga yang terakhir pada 1502, dan hanya menjelajahi pantai-pantai Amerika Tengah dan Selatan.

Hingga kematiannya pada 20 Mei 1506, Columbus juga mengeklaim dirinya telah mendarat di Asia, dan tidak mengetahui sudah menjelajahi sebagian Amerika Tengah dan Selatan.

Ilustrasi Leif Eriksson saat menginjakkan kaki di Amerika Utara dalam lukisan "Leif Erikson Discovers America" karya Hans Dahl. Foto: Dok. Wikimedia Commons.

Hampir 500 tahun sebelum kelahiran Columbus, sekelompok pelaut Eropa dari Bangsa Viking sudah menjelajahi Samudera Atlantik dengan kapal-kapal legendarisnya dan menginjakkan kaki di Amerika Utara. Para penjelajah Norsemen itu dipimpin oleh Leif Eriksson itu menjelajahi daratan Greenland dan Kanada pada tahun 1000 Masehi.

Eriksson yang lahir di Islandia sekitar tahun 970 Masehi merupakan anak dari Erik the Red, penjelajah Viking yang sudah mendirikan koloni di Greenland pada 985 Masehi. Pendaratannya di Amerika Utara dilakukan secara tidak sengaja saat kembali ke Islandia usai pelayarannya dari Norwegia.

Menurut buku Saga of Erik the Red, orang-orang Viking menemukan tanah berbatu dan tandus di Kanada yang saat ini bernama Pulau Baffin. Mereka lalu berlayar ke selatan menuju lokasi yang mereka sebut Markland (Hutan)--Labrador masa kini, dan akhirnya mendirikan koloni di ujung utara pulau Newfoundland.

Peta pelayaran dan permukiman Viking. Warna hijau muda merupakan permukiman utama, di antaranya Vinland (1000 Masehi) dan Greenland (982 Masehi). Foto: Dok. Wikimedia Commons.

Usai menjelajahi daerah yang mereka sebut Vinland atau disebut juga Wineland--wilayah pesisir di Amerika Utara dengan padang rumput dan tanaman anggur liar, Eriksson dan krunya berlayar ke Windland di Greenland dan bermukim di sana.

Para arkeolog telah menemukan bukti sejarah yang mendukung kisah ekspedisi Norsemen ke Amerika Utara. Pada tahun 1960, penjelajah Norwegia, Helge Ingstad, menjelajahi pesisir Labrador dan Newfoundland dan menemukan sisa-sisa permukiman Viking di L'Anse aux Meadows, ujung utara Newfoundland.

Istri Ingstad, Anne, yang merupakan bagian dari tim arkeolog menggali artefak asal Viking yang berasal dari sekitar 1000 M di L'Anse aux Meadows, dan sisa-sisa desa Norse di Amerika Utara itu sekarang menjadi bagian dari situs Warisan Dunia UNESCO.