AKI – Angka Konsunsi Ikan. (2022). Retrieved 18 July 2022, from https://statistik.kkp.go.id/home.php?m=aki&i=209#panel-footer Stonehouse, W. (2014). Does Consumption of LC Omega-3 PUFA Enhance Cognitive Performance in Healthy School-Aged Children and throughout Adulthood? Evidence from Clinical Trials. Nutrients, 6(7), 2730-2758. doi: 10.3390/nu6072730 Raji, C., Erickson, K., Lopez, O., Kuller, L., Gach, H., & Thompson, P. et al. (2014). Regular Fish Consumption and Age-Related Brain Gray Matter Loss. American Journal Of Preventive Medicine, 47(4), 444-451. doi: 10.1016/j.amepre.2014.05.037 Fish and Omega-3 Fatty Acids. (2022). Retrieved 18 July 2022, from https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/fats/fish-and-omega-3-fatty-acids Makan Ikan Dua Kali Seminggu – Direktorat P2PTM. (2018). Retrieved 18 July 2022, from http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/makan-ikan-dua-kali-seminggu Key minerals to help control blood pressure – Harvard Health. (2014). Retrieved 18 July 2022, from https://www.health.harvard.edu/heart-health/key-minerals-to-help-control-blood-pressure Omega-3 fats – Good for your heart: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2021). Retrieved 18 July 2022, from https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000767.htm Grosso, G., Galvano, F., Marventano, S., Malaguarnera, M., Bucolo, C., Drago, F., & Caraci, F. (2014). Omega-3 Fatty Acids and Depression: Scientific Evidence and Biological Mechanisms. Oxidative Medicine and Cellular Longevity, 2014, 1-16. doi: 10.1155/2014/313570 Yang, H., Xun, P., & He, K. (2013). Fish and Fish Oil Intake in Relation to Risk of Asthma: A Systematic Review and Meta-Analysis. PLos ONE, 8(11), e80048. doi: 10.1371/journal.pone.0080048 Christen, W. (2011). Dietary ω-3 Fatty Acid and Fish Intake and Incident Age-Related Macular Degeneration in Women. Archives of Ophthalmology, 129(7), 921. doi: 10.1001/archophthalmol.2011.34 Hahn, J., Cook, N., Alexander, E., Friedman, S., Walter, J., & Bubes, V. et al. (2022). Vitamin D and marine omega 3 fatty acid supplementation and incident autoimmune disease: VITAL randomized controlled trial. BMJ, e066452. doi: 10.1136/bmj-2021-066452 Peuhkuri, K., Sihvola, N., & Korpela, R. (2012). Dietary factors and fluctuating levels of melatonin. Food & Nutrition Research, 56(1), 17252. doi: 10.3402/fnr.v56i0.17252 Selain rasanya yang lezat, makanan laut atau boga bahari digemari karena mengandung banyak nutrisi yang baik bagi tubuh. Kandungan protein, asam lemak omega-3, serta vitamin dan mineral makanan laut terlalu penting untuk dilewatkan begitu saja. Selain mengandung protein, vitamin, dan mineral, makanan laut diketahui kaya akan nutrisi yang tidak dimiliki hewan yang hidup di darat. Nutrisi tersebut meliputi asam lemak omega-3, khususnya asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexsaenoic (DHA) yang bermanfaat bagi tubuh. Makanan laut merupakan salah satu sumber nutrisi penting bagi orang yang menjalani diet tertentu, misalnya diet pescatarian. Untuk mengetahui manfaat dari nutrisi-nutrisi tersebut, simak penjelasan di bawah ini. Ragam Kandungan Gizi dan Manfaat Makanan LautBerikut ini adalah manfaat makanan laut bagi kesehatan berdasarkan kandungan nutrisi yang ada di dalamnya: 1. ProteinMakanan laut merupakan sumber protein berkualitas tinggi karena umumnya mereka juga rendah lemak jahat. Protein ini sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja karena dapat meningkatkan massa dan kekuatan otot. Sementara bagi orang dewasa, asupan makanan tinggi protein juga bisa membuat tubuh tetap bugar dan kuat. Semua makanan laut mengandung nilai protein yang berbeda-beda. Namun, ikan tuna dan salmon adalah jenis makanan laut dengan protein terbaik, karena lebih rendah kalori dan mengandung banyak lemak sehat. 2. VitaminMakanan laut juga mengandung sejumlah vitamin guna mendukung organ tubuh untuk tetap berfungsi secara optimal. Beberapa jenis vitamin tersebut adalah:
Beberapa contoh makanan laut yang mengandung vitamin A, D, dan B12 adalah ikan salmon, tuna, sarden, udang, dan makerel. Sementara itu, makanan laut yang mengandung vitamin E, antara lain gurita, salmon, abalone, dan lobster. 3. MineralMineral yang bisa banyak ditemukan pada makanan laut antara lain zat besi dan yodium. Keduanya memiliki peran penting dalam kesehatan. Zat besi berguna untuk mencegah anemia, dan yodium berguna untuk mencegah penyakit gondok. Contoh makanan laut yang banyak mengandung mineral ini antara lain salmon, sarden, dan tuna. 4. Asam lemak omega-3Makanan laut memang dikenal akan kandungan asam lemak omega-3 yang terdiri dari DHA dan EPA. Kedua jenis lemak ini memiliki peranan yang sangat bermanfaat bagitu tubuh. EPA berperan dalam membantu melawan peradangan, sementara DHA memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan fungsi otak dan fungsi penglihatan, serta menurunkan risiko terjadinya penyakit kronis. Asam lemak omega-3 bisa didapatkan dari berbagai jenis ikan, seperti tuna, salmon, kembung, tongkol, tenggiri, bawal, cakalang, makerel, dan sarden. Selain ikan, makanan laut lainnya yang mengandung asam omega-3 antara lain tiram, udang, dan lobster. 5. KarotenoidAda banyak makanan laut yang mengandung senyawa golongan karotenoid. Contohnya adalah udang, kepiting, dan ikan salmon. Senyawa yang menimbulkan warna merah dan oranye ini diketahui memiliki banyak manfaat, antara lain menurunkan kadar lemak darah serta bekerja sebagai antioksidan dan antiradang. Selain nutrisi-nutrisi di atas, Anda juga bisa mendapatkan karbohidrat dan serat dari makanan laut. Satu-satunya makanan laut yang mengandung karbohidrat dan serat adalah rumput laut. Senyawa polisakarida yang terkandung dalam rumput laut diketahui bermanfaat dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan, serta membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Aneka ragam makanan laut dapat memberikan Anda banyak sekali nutrisi yang membawa manfaat bagi tubuh. Meski begitu, konsumsi makanan laut juga perlu memperhatikan aturan. Batasilah konsumsi ikan yang ukurannya besar, seperti ikan hiu, ikan, tenggiri, ikan todak, dan ikan marlin. Ikan-ikan ini cenderung mengandung lebih banyak merkuri. Dalam kadar tinggi, paparan merkuri dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh, otak, paru-paru, jantung, dan ginjal. Selain itu, batasi pula konsumsi makanan laut Anda sekitar 2–3 porsi per minggu, terutama bagi yang memiliki kadar asam urat dan kolesterol tinggi. Selain tinggi akan purin juga karena Anda juga membutuhkan ragam nutrisi dari makanan lain. Jadi, imbangilah konsumsi makanan laut dengan daging sapi, daging ayam, dan tentunya buah, sayur, serta kacang-kacangan. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter gizi terkait menu sehat yang direkomendasikan sesuai kondisi tubuh Anda.
Niken Bestari Selasa, 15 Maret 2022 | 19:40 WIB Kulit udang, kepiting, dan lobster adalah hasil samping yang digunakan untuk keperluan industri dan obat-obatan. [Pixabay] Bobo.id - Indonesia memiliki industri perikanan dan peternakan yang berjalan dengan baik. Hasil industri perikanan dan peternakan ini kita gunakan sehari-hari, misalnya produk makanan berupa daging ikan dan daging unggas. Sama seperti industri lainnya, pengolahan perikanan dan peternakan juga menghasilkan hasil samping, lo. Hasil samping merupakan sisa atau limbah dari proses pengolahan. Jadi, selain daging yang kita nikmati sebagai hasil industri, perikanan dan peternakan memiliki sisa pemrosesan. Hasil samping ini bisa juga digunakan sebagai bahan baku industri yang lain, lo! Mari mengindentifikasi hasil samping perikanan dan peternakan berdasarkan contoh-contoh di bawah ini, yuk! 1. Industri Udang Produk yang dihasilkan: olahan udang. Baca Juga: Aktivitas Penduduk yang Dominan Terjadi di Wilayah Pantai Page 2Page 3Pixabay Kulit udang, kepiting, dan lobster adalah hasil samping yang digunakan untuk keperluan industri dan obat-obatan. Bobo.id - Indonesia memiliki industri perikanan dan peternakan yang berjalan dengan baik. Hasil industri perikanan dan peternakan ini kita gunakan sehari-hari, misalnya produk makanan berupa daging ikan dan daging unggas. Sama seperti industri lainnya, pengolahan perikanan dan peternakan juga menghasilkan hasil samping, lo. Hasil samping merupakan sisa atau limbah dari proses pengolahan. Jadi, selain daging yang kita nikmati sebagai hasil industri, perikanan dan peternakan memiliki sisa pemrosesan. Hasil samping ini bisa juga digunakan sebagai bahan baku industri yang lain, lo! Mari mengindentifikasi hasil samping perikanan dan peternakan berdasarkan contoh-contoh di bawah ini, yuk! 1. Industri Udang Produk yang dihasilkan: olahan udang. Baca Juga: Aktivitas Penduduk yang Dominan Terjadi di Wilayah Pantai Home » Kelas IX » Jenis dan Manfaat Makanan dari Bahan Pangan Produk Samping Bahan pangan hasil samping hasil perikanan dan peternakan adalah bahan-bahan selain daging pada hasil perikanan dan peternakan yang dapat dimanfaatkan untuk pangan. Bahan baku berupa daging hasil perikanan dan peternakan merupakan bahan pangan utama manusia, sedangkan bagian tulang, kulit, jeroan, kaki, dan sisik, bagian tubuh yang jarang dimakan, tetapi masih dapat dimanfaatkan sebagai Bahan pangan hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan masih memiliki kandungan gizi sehingga dapat dimanfaatkan hasil samping pangan.Hasil samping dari bahan pangan hasil perikanan dan peternakan dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi makanan siap konsumsi seperti mie bakso dan ceker ayam, keripik ceker ayam, kerupuk kulit ian, kerupuk kulit sapi, keripik usus ayam, gulai kepala ikan kakap, rempeyek sisik ikan, dan lain-lain. Jenis dan Manfaat Jenis-jenis bahan baku yang digunakan untuk membuat makanan dari hasil samping perikanan dan peternakan, yaituJenis Produk SampingManfaat
TUGAS KERJA KELOMPOKDiskusikan!
peternakan Manfaat Hasilsamping yangdimanfaatkan Produkpangan yangdihasilkan Manfaat
Demikian tulisan mengenai Jenis dan Manfaat Makanan dari bahan pangan Produk samping. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat. Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 12:30 PM20 November 2014 Ikan merupakan bahan pangan dengan kandungan protein tinggi yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, karena sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi perikanan yang perlu dimanfaatkan secara optimal dan lestari. Ikan laut yang umum di konsumsi: [*tersedia di Super Indo]
Ikan air tawar yang umum di konsumsi: [*tersedia di Super Indo]
Asma Otak dan mata Berkat kandungan asam lemak omega-3 yang terkandung di dalamnya, ikan dapat memberikan manfaat kesehatan manfaat kesehatan pada jaringan otak dan pada retina mata. Kanker Asam lemak omega-3 pada ikan dapat mengurangi risiko berbagai macam jenis penyakit kanker sebanyak 30 hingga 50 persen, terutama kanker rongga mulut, kerongkongan, usus besar, payudara, dan prostat. Penyakit Kardiovaskular Mengonsumsi ikan setidaknya setiap minggu sekali dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke dengan mengurangi pembekuan darah dan peradangan, meningkatkan elastisitas pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar lemak darah, dan meningkatkatan kadar kolesterol ‘baik’ Demensia Orang tua yang mengonsumsi ikan atau makanan laut setidaknya sekali dalam seminggu memiliki kemungkinan risiko yang lebih rendah untuk menderita demensia, termasuk penyakit Alzheimer. Depresi Orang yang mengonsumsi ikan secara teratur memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami depresi. Hal ini karena depresi telah dikaitkan dengan rendahnya tingkat asam lemak omega-3 di otak. Diabetes Mengonsumsi ikan juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada orang yang menderita penyakit diabetes. Penglihatan Bayi yang disusui oleh ibu yang mengonsumsi ikan secara rutin diketahui mempunyai penglihatan yang lebih baik. Hal ini mungkin karena asam lemak omega-3 yang ditransmisikan dalam ASI. Peradangan Mengonsumsi ikan secara teratur dapat meringankan gejala rheumatoid arthritis, psoriasis, dan penyakit autoimun. Prematuritas Makan ikan secara teratur selama kehamilan dapat membantu mengurangi risiko melahirkan bayi prematur. Ikan termasuk makanan yang rendah lemak, tinggi protein dan merupakan sumber asam lemak omega 3 [lemak baik]. Kandungan gizi berbagai jenis ikan per 100 gram diantaranya sebagai berikut : Ikan Salmon
Ikan Tengiri
Ikan Tongkol
Ikan Kakap
Ikan Kembung
Ikan Bawal
Ikan Bandeng
Ikan Kue
Ikan Emas
Ikan Lele
Ikan Mujair
Warna kulit terang dan cerah. Daging ikan bila ditekan terasa kenyal. Mata jernih menonjol dan cembung*. Sisik ikan segar masih kuat melekat kuat dan mengkilat, sisik masih utuh tidak banyak yang lepas. Insang berwarna merah. Sirip kuat. Kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada bagian perut. Dan tidak berbau busuk. *Untuk warna mata, tekstur dan warna ikan, tergantung pada jenis ikan Cuci bersih ikan dengan air dingin yang mengalir. Bersihkan sisik, sirip dan potong bagian ekor ikan. Belah bagian perut dan keluarkan semua isi perut ikan. Lakukan dengan hati-hati agar empedu ikan tidak pecah di dalam. Cuci ikan di bawah air mengalir, dan bersihkan pula bagian insangnya. Siram ikan dengan cuka atau air perasan jeruk nipis. Diamkan sebentar dan bilas kembali. Tiriskan ikan dan simpan di dalam plastik yang tertutup rapat sebelum dimasukkan ke dalam freezer. Dengan demikian, ikan akan bertahan setidaknya seminggu sebelum diolah. Hindari menyimpan ikan terlalu lama karena es akan membuat rasanya menjadi hambar. Amankan ikan dengan pembungkus plastik [plastic wrap] dan simpan di dalam lemari es, sebaiknya setelah membeli ikan, SIS langsung mengolahnya. Jika SIS ingin menyimpannya di dalam freezer, tidak boleh disimpan lebih dari 6 bulan. Untuk melelehkan ikan yang sudah beku, cukup hanya meletakan ikan pada suhu dingin. Jangan pernah mendinginkan ulang ikan yang sudah pernah didinginkan Jika SIS ingin memasaknya, olahlah ikan tersebut, dan cucilah tangan SIS, talenan dan peralatan dapur dengan sabun, bilas hingga bersih. Untuk melihat resep lengkap silakan KLIK judul resep 1. RESEP BOLA-BOLA IKAN 2. KROKET IKAN ASAM PEDAS 3. SUP IKAN BEREMPAH 4. SATE LILIT IKAN 5. PANGSIT GORENG TUNA MAYO 6. GURAME BUMBU ACAR 7. SATE GEMBOLO Video yang berhubungan |