Berapa lama susu asi bisa bertahan

Air Susu Ibu (ASI) perah merupakan solusi terbaik jika Bunda tidak dapat melakukan direct breastfeeding agar kebutuhan nutrisi sang buah hati tetap terpenuhi. ASI perah bisa disimpan di kulkas maupun dibekukan di freezer.

Perlu diingat, ASI perah yang beku tidak dapat langsung diberikan dan dikonsumsi untuk si kecil, oleh karena itu Bunda perlu mencairkannya terlebih dahulu. Cara mencairkannya pun tidak boleh asal lho, Bun. Lantas, bagaimana cara memanaskan ASI sebelum diberikan pada si kecil? Simak panduannya di bawah ini, ya, Bun.

Panduan Memanaskan ASI Perah Agar Kualitasnya Tetap Terjaga

1.    Pilih ASI perah yang telah lebih dulu disimpan

Saat Bunda telah selesai melakukan pumping dan hendak menyimpan ASI perah, Bunda pasti akan menuliskan informasi seperti waktu dan tanggal ASI tersebut diperah dan berapa volumenya. Nah, dalam memanaskan ASI perah Bunda dapat memilih ASI yang telah lebih terdahulu disimpan.

Baca juga: Botol Kaca Vs Kantong Asi ini kelebihan dan kekurangannya!

2.    Pindahkan terlebih dahulu ke kulkas

Saat ingin memanaskan ASI, pastikan untuk menjaga perubahan suhu agar nutrisi yang terkandung di dalam ASI tidak rusak, ubah suhu secara perlahan-lahan dengan cara memindahkan ASI perah dari freezer ke kulkas selama 24 jam sebelum dipanaskan.

3.    Jangan menggunakan microwave untuk memanaskan ASI perah

Ketika hendak memanaskan ASI perah, hindari menggunakan microwave, ya, Bun. Karena microwave dapat menurunkan kandungan gizi dan antibodi yang terdapat di ASI.

Baca juga: Ini Makanan untuk Memperbanyak ASI yang Murah dan Mudah Didapat!

4.    Aduk ASI perah yang telah dihangatkan secara perlahan

Sebelum memberikannya pada si kecil, Bunda dapat mengaduk terlebih dahulu ASI perah yang telah dihangatkan agar kandungannya dapat menyatu dengan sempurna. Jangan sampai mengaduknya dengan terlalu kencang, ya, Bun. Aduk dengan gerakan memutar secara perlahan, bukan ke atas-bawah karena jika terlalu kencang nutrisi dan kandungan-kandungan yang terdapat di dalamnya akan rusak.

Baca juga: Rekomendasi Skincare Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui!

Setelah berhasil memanaskan ASI perah, pertanyaan selanjutnya adalah, berapa lama ASI bertahan setelah dipanaskan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Bunda dapat menyimak informasinya di bawah ini.

Jadi, Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Dipanaskan?

ASI perah yang telah dipanaskan memang dianjurkan untuk segera dikonsumsi. Sebenarnya, berapa lama ASI bertahan setelah dipanaskan tergantung dengan suhunya, jika suhu lebih dari 25 derajat maka ASI perah hanya dapat bertahan selama 2 – 4 jam saja. Oleh karena itu, setelah memanaskan ASI Perah, segera berikan pada sang buah hati untuk mendapatkan kualitas ASI yang terbaik.

Baca juga: Kenali Ciri-Ciri ASI Basi Sebelum Diberikan kepada Si Kecil

Penting bagi Bunda untuk mengetahui berapa lama ASI bertahan setelah dipanaskan untuk menghindari kesalahan-kesalahan umum seperti memanaskan ASI lebih dari satu kali. Pada kenyataannya, banyak yang masih melakukan kesalahan tersebut. Padahal memanaskan ASI perah lebih dari satu kali memiliki pengaruh buruk terhadap kualitas ASI perah dan tentunya kesehatan si kecil.

Oleh karena itu, setelah mengetahui berapa lama ASI bertahan setelah dipanaskan, sebaiknya Bunda segera memberikan ASI pada si kecil dalam kurun waktu tersebut.

Nah, itulah informasi mengenai berapa lama ASI bertahan setelah dipanaskan. Agar proses non-direct breastfeeding dapat berjalan lebih baik, penting bagi Bunda untuk melakukan manajemen ASI perah.

Baca juga: Ibu Menyusui Berpuasa, Bolehkah? Cari Tahu Jawabannya di Sini Bun!

Manajemen ASI Perah

Seperti yang telah Bunda ketahui, terdapat berbagai macam cara yang perlu dilakukan untuk memberikan ASI perah yang bernutrisi untuk si kecil, selain itu Bunda juga telah mengetahui berapa lama ASI bertahan setelah dipanaskan. Agar lebih teratur, Bunda dapat melakukan manajemen ASI perah dengan mudah melalui aplikasi GabaG AplikASI Manajemen.

Dengan fitur Simpan ASI, Pakai ASI, dan Menyusui Langsung yang terdapat di dalam aplikasi, Bunda tidak perlu repot lagi dalam menulis informasi ASI perah seperti waktu, tanggal, serta volumenya. Selain itu, terdapat fitur pengingat yang akan memudahkan Bunda untuk mengetahui ASI perah yang harus dikonsumsi terlebih dahulu dan ASI perah yang sudah basi. Sehingga, Bunda akan sangat terbantu ketika hendak memanaskan ASI perah. GabaG AplikASI Manajemen merupakan aplikasi digital pertama di dunia untuk membantu melancarkan Manajemen ASIP, lho, Bun. Bunda bisa segera men-download aplikasinya dengan cara klik di sini!

Baca juga: Simak 5 Cara Pompa ASI Agar Cepat Keluar dan Tanpa Nyeri

Selamat Malam N,Terimakasih atas pertanyaan Anda di SehatQ.ASI merupakan salah satu hal penting bagi bayi, ASI merupakan makanan utama pada bayi baru lahir. Tidak semua ibu bisa menyusui langsung dari payudara. Ibu yang memilih bekerja dengan mengasuh anak membuat ASI harus diberikan secara diperah saat ibu sedang bekerja. ASI yang berada di suhu ruangan cenderung lebih cepat basi. Sehingga penting untuk mengetahui lama dan cara agar ASI tetap awet.

  • Dalam suhu ruangan ASI dapat bertahan maksimal 4 jam
  • Dalam cooler bag ASI dapat bertahan 12-24 jam atau maksimal 1 hari
  • Dalam kulkas bawah ASI dapat bertahan kurang lebih 72 jam atau 3 hari
  • Dalam kulkas atas atau freezer ASI dapat bertahan kurang lebih 4 sampai 6 bulan
  • Dalam kulkas khusus freezer ASI dapat bertahan hingga 12 bulan

Sehingga sebaiknya Jika anda sudah mulai bekerja dan ingin menyimpan ASI gunakan cooler bag saat menyimpan ASI di kantor, dan langsung masukkan ke dalam kulkas atau freezer ketika sampai di rumah. Beberapa ciri ASI basi adalah ASI berbentuk gumpalan, berbau tidak sedap atau terasa asam, berubah warna cenderung putih.

  • Selalu jaga kebersihan dan cuci tangan atau alat pemerah ASI
  • Simpan ASI dalam botol atau plastik khusus untuk menyimpan ASI
  • Pastikan untuk menulis tanggal memerah ASI
  • Jangan pernah menyimpan kembali ASI sisa yang sudah pernah dikeluarkan dari kulkas

Anda juga dapat membaca penjelasan lainnya terkait ASI di bawah ini :Semoga bermanfaat,Salam sehat,dr. Aisyah

Ilustrasi berapa lama ASI bertahan di dalam dot (Sumber: Freepik)

Bagi Mama-Mama yang baru saja memiliki bayi, apakah sudah mengetahui berapa lama ASI bertahan di dalam dot? Penting untuk dipahami nih, Ma, apalagi kalau Mama-mama memang memberikan ASI perah dengan dot saat sedang tidak bisa menyusui bayi secara langsung.

Ya, bisa jadi karena Mama sudah mulai bekerja di luar rumah, sehingga, memilih menggunakan dot untuk memberikan ASI perah ke bayi. Mama pernah baca dari Healthline, proses memerah serta menyimpan ASI, baik diperah manual maupun memakai pompa ASI, tidak boleh dilakukan asal-asalan. Sebab, jika tidak, ASI akan gampang terkontaminasi dan cepat basi.

Nah, berapa lama ASI bertahan dalam dot?

Berapa Lama ASI Bertahan dalam Dot

Ilustrasi berapa lama ASI bertahan di dalam dot (Sumber: iStock)

Ada berbagai banyak pilihan dalam penyimpanan ASI perah. Pertama dapat disimpan dalam lemari es, freezer, maupun pada suhu ruang.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC, merekomendasikan bahwa ASI tidak boleh berada di suhu ruangan selama lebih dari 4 jam. Begitu pula dalam laman resmi American Academy of Pediatrics atau AAP pun merekomendasikan hal yang kurang lebih sama.

Buat lebih jelasnya, Mama-Mama bisa nih menyimak beberapa rekomendasi berapa lama ASI bertahan di dalam dot sesuai dengan lokasi penyimpanannya.

1. Penyimpanan ASI pada Suhu Ruang

Apabila Mama-Mama akan menyimpan ASI pada suhu ruang, disarankan pada suhu berkisar 25 derajat celsius. Kalau yang Mama pernah baca dari laman Very Well Family, dalam suhu ruangan, ASI yang telah dipompa kemudian dipindahkan ke dot bisa bertahan sampai 4 jam.

Sedangkan untuk ASI beku yang telah disimpan atau dicairkan pada suhu ruangan, dianjurkan buat digunakan selama 1 hingga 2 jam. Jika tidak habis, langsung dibuang ya, Ma.

2. Menyimpan ASI pada Cooler Box

Cooler box juga bisa menjadi salah satu media penyimpanan ASI loh, Ma. Meski dapat menyimpan botol ASI, akan tetapi jangka waktu penyimpanannya hanya dalam waktu 24 jam saja. Jadi, apabila lebih dari 1 hari, ASI tersebut akan cenderung lebih cepat basi dan bisa berbahaya kalau dikonsumsi oleh bayi.

3. Menyimpan ASI di Kulkas Bagian Bawah

Kamu berencana menyimpan ASI di kulkas bagian bawah , Ma? Perlu kamu ketahui, suhu ideal untuk menyimpan ASI di lemari es ini adalah 4 derajat celsius. ASI perah yang disimpan dalam kulkas umumnya bisa bertahan dari 5 hingga 8 hari.

4. Penyimpanan di Dalam Freezer

Menyimpan dot ASI di dalam freezer menjadi salah satu alternatif yang banyak dilakukan oleh Mama-Mama deh. Akan tetapi hal ini bisa berbeda juga sesuai dengan jenis kulkasnya loh.

Pada kulkas 1 pintu, penyimpanan ASI perah hanya bisa bertahan kurang lebih 2 minggu. Sementara itu untuk kulkas yang memiliki 2 pintu, waktu penyimpanan ASI menjadi lebih lama, yakni bisa 3 sampai 4 bulan lamanya.

Ilustrasi berapa lama ASI bertahan di dalam dot (Sumber: Freepik)

Usai mengetahui berapa lama ASI dapat bertahan dalam dot. Hal penting lainnya yang perlu kamu perhatikan adalah bagaimana cara memompa ASI dengan tepat. Ada beberapa hal penting nih yang harus Mama-Mama pahami agar mendapatkan ASI perah yang berkualitas, antara lain:

1. Cuci tangan dulu sebelum kamu memompa alat ASI.

2. Pastikan alat-alat yang digunakan, contoh pompa ASI, botol, serta wadah penyimpanan ASI dalam keadaan yang steril dan bersih.

3. Agar semakin higienis, kamu dapat merendam dulu air panas yang telah dicampur sabun untuk memastikan kehigienisannya.

4. ASI yang sudah dipompa sebaiknya langsung digunakan atau dibekukan jika memang akan dijadikan stok ASI. Pasalnya, ASI yang berada terlalu lama di suhu ruang dapat lebih cepat basi. Pemberian ASI yang mudah basi ini dikhawatirkan dapat membahayakan bagi si kecil.

Itulah penjelasan mengenai berapa lama ASI bertahan di dalam dot serta bagaimana cara memompa ASI. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untukmu ya, Ma!