Daun rhoeo discolor direndam dalam suatu larutan setelah beberapa waktu daun tersebut disayat

Tim : Morina Wati, Krisdayani Panjaitan, Ratna Sari Dewi

Halo, apa kabar semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya.

Pada kali ini kita akan membahas mengenai peristiwa plasmolisis pada tumbuhan khususnya pada daun Rhoeo discolor. Sebagaimana kita ketahui bahwa plasmolisis adalah proses lepasnya protoplasma dari dinding sel karena keluarnya sebagian air dari vakuola. Jika sel tumbuhan dimasukkan kedalam larutan yang hipertonik terhadap sel tersebut maka air dalam sel akan terhisap keluar atau berpindah ke lingkungan sehingga menyebabkan sel mengkerut. Namun jika sel dimasukkan kedalam larutan yang hipotonik terhadap sel tersebut maka air akan masuk lebih cepat daripada yang keluar sehingga sel akan membengkak dan pecah.

Dalam membandingkan dua larutan, jika konsentrasi zat terlarut lebih tinggi dibandingkan konsentrasi pelarut maka disebut dengan larutan hipertonik. Sebaliknya, jika konsentrasi zat terlarut lebih rendah dibandingkan konsentrasi pelarut maka disebut dengan larutan hipotonik.

Untuk mengamati proses terjadinya plasmolisis pada daun Rhoeo discolor dapat dilakukan dengan suatu percobaan. Pada percobaan plasmolisis ini, dilakukan menggunakan daun Rhoeo discolor dengan bagian yang digunakan adalah irisan tipis daun yang berwarna ungu (bagian epidermis sel daun Rhoeo discolor). Kemudian irisan daun diletakkan diatas object glass dengan ditetesi air biasa menggunakan pipet tetes dan ditutup menggunakan cover glass, lalu diamati dibawah mikroskop. Setelah didapat sel dengan sitoplasma berwarna ungu dibawah mikroskop, sel tersebut dihitung sebelum ditetesi larutan gula. Tahap selanjutnya dibuat larutan gula untuk konsentrasi 5% sampai 40% dengan masing-masing volume air sebanyak 100 ml. Kemudian ditaruh tissue di ujung sisi cover glass preparat (bertujuan untuk menyerap air), diteteskan 1-2 tetes larutan gula menggunakan pipet tetes di sisi lain cover glass preparat. Ini dilakukan satu preparat akan diteteskan dengan satu konsentrasi larutan gula. Saat menetesi tersebut, diamati perubahan yang terjadi pada sel Rhoeo discolor melalui lensa okuler mikroskop. Pengamatan dilakukan setiap menit ke-5, ke-10, ke-15, sampai menit ke-20. Terakhir dihitung persentase sel terplasmolisis dengan rumus sebagai berikut.

Persentase sel yang terplasmolisis = (Jumlah sel yang terplasmolisis/Jumlah sel seluruhnya) x 100%

Daun rhoeo discolor direndam dalam suatu larutan setelah beberapa waktu daun tersebut disayat

Sel normal. Sumber gambar : hasil pengamatan kelompok

Plasmolisis pada sel tumbuhan terjadi jika sel dimasukkan kedalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap sel tersebut maka air dalam sel akan terhisap keluar yang ditandai dengan lepasnya protoplasma dari dinding sel. Selain konsentrasi larutan, waktu juga mempengaruhi persentase sel yang terplasmolisis dimana semakin lama waktu perendaman maka semakin banyak sel yang lisis sehingga persentase plasmolisis juga semakin besar.

Daun rhoeo discolor direndam dalam suatu larutan setelah beberapa waktu daun tersebut disayat

Sel mengalami plasmolisis. Sumber gambar : hasil pengamatan kelompok

Dari percobaan yang dilakukan didapat bahwa sel epidermis daun Rhoeo discolor yang diteteskan dengan larutan gula mengalami plasmolisis. Semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin banyak sel yang mengalami plasmolisis. Plasmolisis dapat terjadi pada lingkungan dengan molaritas yang tinggi, dan durasi yang lebih lama akan memperparah tingkat plasmolisis sel. Cairan berwarna ungu keluar dari sel melalui membran sel terjadi karena sel diletakkan dalam suatu larutan yang hipertonis terhadap cairan sel (konsentrasi sel yang besar), akibatnya cairan keluar dari vakuola dan menyebabkan vakuola menyusut. Membran sel yang semipermeabel, sel akan menyerap nutrisi (bersama dengan penyerapan air) jika molaritas larutan pada lingkungannya adalah lebih rendah daripada molaritas cairan di dalam sel. 


Daun rhoeo discolor direndam dalam suatu larutan setelah beberapa waktu daun tersebut disayat

Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya

Syarat dari satuan baku ada dalam pernyataan berikut ini, kecuali... a. Tidak mengalami perubahan b. Berlaku di semua tempat dan setiap saat c. Bersif … at berubah-ubah d. Mudah ditiru e. Mengalami perubahan​

Bentuknya tidak tetap, bisa bergerak bebas di luar pembuluh darah, dan jumlah normalnya 8.000 tiap 1 mm³ darah. Sel darah yang memiliki ciri-ciri ters … ebut berfungsi untuk.... a.mengikat oksigen dalam darah b.pertahanan tubuh dari serangan penyakit c.membentuk benang fibrin saat terjadi luka d.mengikat karbon dioksida dalam darah ​

Perhatikan gangguang pada Sistem peredaran darah berikut! 1) Hemofilia 2) Hipertensi 3) Anemia 4) Varises Gangguang pada sistem peredaran darah yang b … erhubungan dengan pembuluh darah ditunjukkan oleh nomor ....a (1) dan (2) b. (1) dan (3) c. (2) dan (3)d. (2) dan (4)​

Seseorang menderita kelainan/gang- guan sistem peredaran darah dengan ciri-ciri :1) Muka Pucat,2) Tubuh Lemas,3) Mata berkunang-kunang,Orang Tersebut … Mungkin Menderita....a. leukimiab. leukopeniac. anemiad. hemofilia ​

1.sumber Berikut ini yang merupakan sumber listrik bagi manusiaA. matahari dan angin B. matahari dan tanah C. gelombang laut dan tanahD. tanah dan ban … tuan2. penggunaan kabel yang sudah mengelupas dapat menyebabkan A. rusaknya alat elektronikB.korsleting listrikc. baiknya tarif listrikd. turunnya saya listrik​