Bagaimana perubahan sosial yang dapat menyebabkan konflik dalam masyarakat

Secara garis besar penyebab konflik dibagi atas 3 penyebab, yaitu  :

  • Perbedaan pendirian dan keyakinan orang perorangan telah menyebabkan konflik antar individu. Dalam konflik-konflik seperti ini terjadilah bentrokan-bentrokan pendirian, dan masing-masing pihak pun berusaha membinasakan lawannya. Membinasakan disini tidak selalu diartikan sebagai pembinasaan fisik, tetapi bisa pula diartikan dalam bentuk pemusnahan simbolik atau melenyapkan pikiran-pikiran lawan yang tidak disetujui. Di dalam realitas sosial tidak ada satu pun individu yang memiliki karakter yang sama sehingga perbedaan pendapat, tujuan, keinginan tersebutlah yang mempengaruhi timbulnya konflik sosial.
  • Perbedaan kebudayaan tidak hanya akan menimbulkan konflik antar individu, akan tetapi bisa juga antar kelompok. Pola-pola kebudayaan yang berbeda akan menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-pola prilaku yang berbeda pula dikalangan khalayak kelompok yang luas. Selain itu, perbedaan kebudayaan akan mengakibatkan adanya sikap etnosentrisme yaitu sikap yang ditunjukkan kepada kelompok lain bahwa kelompoknya adalah yang paling baik. Jika masing-masing kelompok yang ada di dalam kehidupan sosial sama-sama memiliki sikap demikian, maka sikap ini akan memicu timbulnya konflik antar penganut kebudayaan.
  • Perbedaan kepentingan. Mengejar tujuan kepentingan masing-masing yang berbeda-beda, kelompok-kelompok akan bersaing dan berkonflik untuk memperebutkan kesempatan dan sarana.
Bagaimana perubahan sosial yang dapat menyebabkan konflik dalam masyarakat

“Tak ada asap jika tidak ada api”, begitulah kira-kira perumpamaan terjadinya konflik di masyarakat. Dimana, pasti ada penyebab yang membuat suatu ras, golongan, agama, dan suku dapat terlibat dalam pertentangan. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang majemuk dan rentan terhadap adanya konflik, sehingga memerlukan suatu keharmonisan guna menjaga keamanan dan ketentraman.

Konflik sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “configure” yang memiliki arti saling memukul. Secara sosiologis, konflik berarti sebagai sebuah proses sosial yang terjadi diantara dua orang atau bahkan lebih (bisa juga dalam bentuk kelompok). Pada umumnya, konflik dikenal sebagai suatu bentuk pertentangan atau perbedaan ide, pendapat, faham, atau juga kepentingan yang terjadi diantara dua pihak atau lebih.

Ahli sosiologi di Indonesia, yaitu Soerjono Soekanto menyimpulkan bahwa ada empat (4) faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Keempat faktor itu adalah perbedaan antar kebudayaan, perbedaan antar perorangan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial yang cepat.

Perbedaan Antar Perorangan (individu)

Dalam bermasyarakat, individu satu dengan yang lainnya tidak selalu sependapat mengenai pandangan tertentu. Tentunya hal ini disebabkan setiap individu mempunyai sifat dan karakter berbeda-beda, sehingga perbedaan inilah yang menjadi faktor terjadinya konflik di masyarakat.

(Baca juga: Apa Saja Akibat yang Ditimbulkan dari Konflik di Masyarakat?)

Perbedaan Kebudayaan

Indonesia memiliki perbedaan budaya yang beragam. Perbedaan ini dapat mendorong terjadinya konflik. Hal ini disebabkan perbedaan pola pikir, watak, tabiat, dan tingkah laku dari masing-masing kebudayaan berbeda. Selain itu, konflik yang diawali dari kebudayaan umumnya dikarenakan tidak ada rasa saling menghormati satu sama lain.

Perbedaan Kepentingan

Kepentingan dapat berarti luas. Perbedaan kepentingan dapat mencakup dari sisi politik, sosial budaya, ekonomi, keamanan, sumber daya, dan lainnya. Kenapa bisa terjadi? Pasalnya setiap orang memiliki maksud, tujuan dan kepentingan tertentu dalam suatu hal. Selain itu, konflik juga dipicu rasa saling tidak mau mengalah satu sama lain. Inilah penyebab terjadinya konflik di masyarakat.

Terjadinya Perubahan Sosial Yang Cepat

Kehidupan sosial di masyarakat merupakan hal yang dinamis, artinya selalu mengalami pembaharuan dan perubahan. kedinamisan yang terlalu cepat dapat memicu terjadinya disorganisasi serta ketidaksiapan masyarakat dalam menerimanya. Hal ini akan memantik konflik sosial dilingkungan masyarakat.

JAKARTA - Konflik atau pertentangan adalah suatu bentuk interaksi individu atau kelompok sosial yang saling menentang antara satu dengan yang lainnya. Dalam sebuah masyarakat penyebab konflik bisa beragam mulai dari perbedaan pendirian sampai perbedaan kebudayaan.

Umumnya konflik terjadi karena adanya perbedaan pendirian maupun perbedaan kepentingan. Indonesia ditinjau dari sudut pandang geografis, memiliki kontur wilayah yang beragam. Wilayah tersebut terbentuk oleh jumlah suku bangsa yang mendiami suatu wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di mana-mana.

Sebagai negara kepulauan, terdapat perbedaan antar suku yang mendiami satu pulau dengan pulau lain. Perbedaan dan keberagaman tersebut kerap kali mengakibatkan konflik dalam masyarakat Indonesia.

Lantas, apa saja penyebab konflik dalam masyarakat yang beragam? Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini.

Menurut Soerjono Soekanto (2006:91-92) ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik, yaitu:

1. Perbedaan Antar Perorangan (individu)

Dalam bermasyarakat, individu satu dengan yang lain tidak selalu sependapat mengenai pandangan tertentu. Hal ini disebabkan setiap individu mempunyai sifat dan karakter berbeda-beda, sehingga perbedaan inilah yang menjadi faktor terjadinya konflik di masyarakat.

2. Perbedaan Kebudayaan

Indonesia memiliki perbedaan budaya yang beragam yang dapat mendorong terjadinya konflik. Pasalnya, perbedaan pola pikir, watak, tabiat, dan tingkah laku dari masing-masing kebudayaan berbeda. Selain itu, konflik yang diawali dari kebudayaan umumnya dikarenakan tidak ada rasa saling menghormati satu sama lain.

3. Perbedaan Kepentingan

Kepentingan dapat berarti luas. Perbedaan kepentingan dapat mencakup dari sisi politik, sosial budaya, ekonomi, keamanan, sumber daya, dan lainnya.

Lantaran setiap orang memiliki maksud, tujuan dan kepentingan tertentu dalam suatu hal sehingga memicu konflik. Selain itu, konflik juga dipicu rasa saling tidak mau mengalah satu sama lain.

4. Terjadinya Perubahan Sosial Yang Cepat

Kehidupan sosial di masyarakat merupakan hal yang dinamis, artinya selalu mengalami pembaharuan dan perubahan. Kedinamisan yang terlalu cepat dapat memicu terjadinya disorganisasi serta ketidaksiapan masyarakat dalam menerimanya. Hal ini akan memantik konflik sosial di lingkungan masyarakat.

Demikian 4 penyebab konflik dalam masyarakat menurut ahli sosiolog. Semoga bermanfaat!

Konfik artinya suatu perselisihan atau kontradiksi antar individu atau gruppermasalahan dianggap menjadi hal yg negatif sebab menunjuk di permusuhan yang lebih poly menyebabkan dampak negatif. Tentu ada beberapa faktor-faktor eksklusif yang menyebabkan terjadinya perseteruan sosial pada lingkungan rakyat.

Adapun secara awam pengertian pertarungan artinya proses sosial individu atau kelompok insan berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak versus yang disertai ancaman serta/atau kekerasan. pertarungan adalah sebuah kontradiksi atau perselisihan yg terjadi antar individu atau gerombolan sebab karenasebab eksklusif.

permasalahan mampu terjadi berupa permasalahan antar individu atau konflik antar kelompok. Bahkan dalam skala akbarmampu jua terjadi pertarungan antar negara. Adanya konflik menyebabkan poly akibat negatif, karena dapat menimbulkan kerugian materiil yang akbar, tergantung seperti apa jenis konfliknya.

biasanya permasalahan mampu terjadi sebab adanya berbeda-bedadisparitas, baik itu berbeda-beda pendapat dan argumen atau berbeda-bedadisparitas ideologi. Latar belakang kebudayaan yg tidak selaras pula turut menyulut permasalahan. Secara teori, memang ada faktor-faktor tertentu yang mengakibatkan terjadinya perseteruan sosial di masyarakat.

Faktor Penyebab permasalahan
pada bawah ini akan dibahas apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya permasalahan beserta penjelasannya.

1. berbeda-bedadisparitas Individu

Faktor primer penyebab terjadinya konflik merupakan adanya berbeda-bedaanbhineka antar individu atau perorangan. Tiap insan merupakan individu yg unik, sehingga tiap insan mempunyai berbeda-beda pendirian dan perasaan. Adanya berbeda-beda ini mampu mengakibatkan terjadi pertarungan sebab tiap orang tidak selalu putusan bulat akan suatu keadaan atau pertarungan.

2berbeda-beda Kebudayaan

Tiap orang tentu akan terpengaruh menggunakan pola pemikiran serta pendirian kelompok kebudayaannya. Kebudayaan artinya warisan yg diwariskan secara turun-temurun. Latar belakang pemikiran serta pendirian yg berbeda itu di akhirnya akan membuat bhineka individu yg bisa memicu perseteruan.

tigabhineka Kepentingan

Tiap individu atau kelompok tentu mempunyai kepentingan yg fc206ad04f4e2453ce9aad41266780bc, baik pada hal politik, ekonomi, sosial serta budaya. Adanya berbeda-bedadisparitas kepentingan bisa menjadi munculnya konflik sosial. karena kepentingan itu sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup itu sendiri.

4. Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat

Adanya perubahan sosial yg terlalu cepat jua jadi faktor pendorong terjadinya konflik. Perubahan tersebut bisa mengakibatkan disorganisasi serta bhineka pendirian tentang reorganisasi dari sistem nilai yg baru. Perubahan yg terjadi secara cepat dan mendadak akan membuat terjadinya keguncangan proses-proses sosial di dalam rakyat.

5perberbedabhineka Ras, Etnis atau agama

pertarungan sosial jua bisa ditimbulkan adanya perberbedabhineka ras, etnis atau kepercayaan poly model konflik antar ras atau perseteruan antar agama yang terjadi. berbeda-bedaanbhineka latar belakang serta keyakinan nyatanya mampu membuat kelompok rakyat terbelah serta saling bentrok satu sama lain.

6. Kurangnya Keharmonisan

Kurangnya keharmonisan pada hal interaksi sosial juga bisa menyebabkan terjadinya perseteruan. Hal ini bisa dipengaruhi beberapa hal, mirip adanya kesenjangan sosial hingga sifat temperamen seorangsebagai akibatnya hubungan sosial antar individu atau antar grup menjadi tidak harmonis.

Nah itulah surat keterangan tentang faktor-faktor penyebab pertarungan sosial beserta unsur-unsur serta penjelasannya. terdapat beberapa hal yang mendorong terjadinya permasalahan pada lingkungan rakyatyg dilandasi adanya berbeda-beda pada aneka macam sektor.

Bagaimana perubahan sosial yang dapat menyebabkan konflik dalam masyarakat