Watak tokoh utama dalam cerita anak penggembala dan Serigala adalah

ngopiEDU Senin, 10 Agustus 2020 11:30 WIB

Siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) kelas 3 mendapatkan materi tentang Dongeng Hewan bersama Ibu Juanita Purnama Sari, guru SDN Ngagel Rejo I Surabaya. Materi belajar yang tayang di SBO TV, pada Senin 10 Agustus 2020 pukul 07.30-08.00 WIB.

Selain mendengarkan paparan materi yang dijelaskan, siswa akan diminta untuk menjawab pertanyaan. Perlu diperhatikan, kunci jawaban tugas TVRI ini ditujukan bagi orangtua atau wali sebagai pedoman ketika mengoreksi hasil belajar peserta didik.

Soal

1. Tulis kembali apa pesan dalam dongeng anak gembala dan serigala....

2. Sebutkan siapa saja tokoh yang ada dalam dongeng anak gembala dan serigala....

3. Fabel adalah jenis dongeng yang bercerita tentang....

Baca juga

  • Watak tokoh utama dalam cerita anak penggembala dan Serigala adalah

    Pada buku tematik kelas 3 tema 2 subtema 2 kita akan menentukan karakter tokoh dalam dongeng Anak Gembala dan Serigala. (pixabay)

    adjar.id -Adjarian, kali ini kita akan mencari tahu karakter tokoh dalam dongengAnak Gembala dan Serigala yang terdapat di buku tematik kelas 3 tema 2 subtema 2.

    Kita bisa memperhatikan beberapa hal agar dapat mengetahui karakter tokoh-tokoh dalam ceritatersebut.

    Misalnya melalui pernyataan narator atau ucapan serta tindakan tokoh.

    Nah, yuk, kita cari tahu!

    Karakter Tokoh dalam DongengAnak Gembala dan Serigala

    Tuan Anak Gembala

    Tuan anak gembala ini adalah orang yang memberikan tugas gembala pada anak gembala.

    Meski tanggung jawab domba-dombanya sudah dia serahkan sepenuhnya pada anak gembala, tapi sang tuan tetap menasihati anak gembala.

    Di sini kita tahu bahwa tuan anak gembala merupakan orang yang perhatian.

    “Apabila kamu melihat serigala datang dan menyerang domba, kamu harus berteriak memanggil bantuan. Orang sekampung akan datang membantumu," demikian nasihat sang tuan.

    Anak Gembala

    Anak gembala merupakan orang yang tekun dan disiplin. Buktinya, hampir setiap hari ia akan menggembalakan domba tuan-tuannya.

    Menggembala itu tak mudah, lo!

    Namun, ada karakter lain yang dimiliki anak gembala. Sayangnya ia orang yang jahil.

    Kita melihat itu ketika ia menjahili warga dengan mengatakan bahwa ada serigala yang menyerang domba-dombanya.

    Orang kampung

    Secara umum, orang-orang kampung dalam cerita ini memiliki karakter yang sama.

    Mereka sebenarnya orang yang peduli. Terbukti mereka mau "menolong" anak gembala hingga dua kali.

    Namun, bukan berarti mereka gampang dibohongi.

    Pada saat kedua kalinya mereka ditipu anak gembala, mereka memberi pernyataan tegas.

    "Kalau kamu berbohong terus, tidak ada yang percaya lagi padamu!" kata orang kampung.

    Nah, itulah karakter tokoh dalam dongeng Anak Gembala dan Serigalayang bisa kita catat, Adjarian.

    Dongeng fabel seperti Anak Gembala dan Serigala memiliki kisah indah dibacakan untuk si kecil. Pernahkah kamu membacanya? Kalau belum, langsung saja simak ulasannya di artikel ini.

    Pernahkah kamu mendengar kisah dongeng Anak Gembala dan Serigala? Kalau belum, coba simak ulasannya yang telah kami siapkan di bawah ini.

    Kisahnya tak hanya menarik dan bisa dibacakan sebagai bacaan sebelum tidur untuk buah hati, tapi juga mengandung pesan moral yang baik. Sehingga setelah membacakannya, kamu bisa mengajarkan juga amanatnya pada si kecil.

    Tanpa menunggu waktu lama, langsung saja simak dongeng Anak Gembala dan Serigala yang telah kami siapkan di bawah ini. Selain ceritanya, kamu juga bisa mendapatkan sedikit ulasan seputar unsur intrinsik dan fakta menarik tentangnya. Selamat membaca!

    Watak tokoh utama dalam cerita anak penggembala dan Serigala adalah

    Alkisah pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang anak laki-laki yang bekerja sebagai penggembala domba. Setiap hari ia diberi tugas oleh majikannya untuk menggembalakan domba di pinggir hutan yang lebat dan gelap. Karena melakukannya setiap hari, sang anak laki-laki sering kali merasa bosan.

    Awalnya, untuk bisa mengusir rasa bosan ia selalu mengajak anjing peliharaannya dan membawa seruling kesukaannya. Sambil mengawasi domba-domba yang makan rumput, ia suka memainkan lagu dengan seruling atau bermain-main dengan anjingnya.

    Pada suatu hari, bocah penggembala itu membayangkan, apa yang akan terjadi seandainya ada serigala muncul dari dalam hutan dan memakan domba yang ia gembalakan. Majikannya sendiri sebenarnya pernah berpesan, jika ada serigala datang menyerang, ia harus berteriak sekencang-kencangnya meminta bantuan. Karena warga kampung yang tak jauh dari tepi hutan itu pasti akan datang menolongnya.

    Hanya saja, selama beberapa bulan ia menggembala domba, ia tak pernah sekalipun melihat seekor serigala. Apalagi sampai melihat ada domba yang dimangsa hewan buas itu.

    Pikiran Jahil Si Bocah Penggembala

    Mendadak, muncul pemikiran jahil di dalam kepala bocah itu. Ia merasa akan lucu jadinya kalau ia berpura-pura melihat serigala kemudian memanggil orang kampung untuk datang menolongnya.

    Tanpa menunggu lama dan berpikir lebih panjang, ia langsung membuka mulutnya lebar-lebar dan berteriak, “Serigala! Serigala! Tolong aku!”

    Benar saja, dalam sekejap, banyak orang yang datang berduyun-duyun dengan membawa berbagai macam senjata. Mereka rela meninggalkan pekerjaan yang tengah mereka lakukan dan siap melakukan apa saja demi bisa mengusir si serigala jahat.

    Namun, yang ditemukan oleh para warga justru seorang anak laki-laki yang tengah duduk santai di bawah pohon sambil tertawa terbahak-bahak. Ia tertawa bukan hanya karena merasa berhasil menipu warga kampung. Namun juga karena geli melihat warga kampung yang kaget dan khawatir mendengar adanya serigala di pinggir hutan tersebut.

    Para warga yang sadar kalau tengah dikibuli oleh seorang anak kecil pun kemudian memutuskan untuk membubarkan diri dan kembali melanjutkan pekerjaan masing-masing. Beberapa dari mereka tetap terlihat menggerutu karena merasa kesal.

    “Aku kan hanya mengetes. Kalau ada serigala sungguhan yang datang mengejar domba, kalian akan membantuku mengusir dia atau nggak,” ucap sang penggembala ketika mendengar gerutuan warga. Dia benar-benar tidak merasa bersalah sama sekali.

    Baca juga: Kisah Suri Ikun dan Dua Burung Beserta Ulasan Menariknya, Dongeng Adik Bungsu yang Dibenci oleh Kakak-Kakaknya

    Kebohongan Penggembala yang Kembali Terulang

    Watak tokoh utama dalam cerita anak penggembala dan Serigala adalah

    Meskipun mengetahui kalau beberapa warga kampung sudah kesal padanya, tetap saja si bocah tidak merasa kapok. Beberapa hari kemudian, ia kembali mengulangi niatnya untuk mengerjai warga. Menjelang sore, sekali lagi ia menjerit dengan nada keras dan panik, “Serigala! Tolong!”

    Lagi-lagi, para warga kampung yang baik hatinya datang membawa berbagai macam senjata. Beberapa warga bahkan hanya membawa cangkul yang digunakan untuk berkebun karena tak ingin terlambat memberikan bantuan.

    Namun, sama seperti sebelumnya, sekali lagi para warga itu tidak menemukan serigala yang tengah menyerang domba. Mereka hanya menemukan seorang anak laki-laki yang lagi-lagi tengah tertawa terbahak-bahak puas sembari memegangi perutn0ya.

    “Jadi kamu mengelabui kami lagi?” tanya seorang petani dengan geram. Padahal ia langsung meninggalkan ladangnya ketika mendengar teriakan minta tolong. “Janganlah kamu melakukan hal itu,” pesan seorang Ibu pemilik toko roti, “atau nantinya kami tidak akan mempercayaimu lagi.”

    Para warga kemudian langsung meninggalkan si penggembala sendirian. Beberapa di antara mereka sekali lagi bergumam kesal. Sementara itu, si penggembala muda hanya tertawa puas melihat kemarahan warga.

    Rupanya, bocah itu tak juga kapok. Keesokan sore harinya, ia kembali berteriak, “Serigala! Serigala!” dengan kencang. Padahal saat itu tidak ada satu pun serigala yang mendekatinya.

    Beberapa warga masih merasa ragu apakah teriakan penggembala itu sungguhan atau hanya permainan seperti sebelumnya. Setelah berdiskusi singkat, mereka akhirnya memutuskan untuk mengecek si anak penggembala yang ada di pinggir hutan.

    Sama seperti sebelumnya, sekali lagi mereka hanya mendapati bocah itu tengah tertawa terbahak-bahak di bawah pohon. Tanpa menunggu lama atau menegur si penggembala cilik itu terlebih dahulu, para warga langsung pulang dengan kesal karena terus dipermainkan.

    Akankah Si Bocah Penggembala Kena Batunya?

    Pada suatu sore, ketika matahari mulai tenggelam dan sang penggembala cilik tengah bersiap-siap pulang kembali ke majikannya, mendadak seekor serigala sungguhan muncul dari dalam hutan. Serigala yang buas itu terlihat sangat lapar dan langsung menyambar beberapa domba.

    Hal tersebut tentunya membuat si anak penggembala terkejut, panik, dan ketakutan. Ia berusaha untuk menyelamatkan diri sambil berteriak meminta tolong pada warga kampung terdekat.

    Sayangnya, meskipun kali ini para warga kampung mendengar teriakan tersebut, tak ada seorang pun yang bersedia datang menghampirinya. “Anak penggembala itu pasti mengira ia bisa menipu kita lagi,” ucap salah satu warga yang sangat yakin teriakan itu lagi-lagi hanyalah omong kosong.

    Pada akhirnya, serigala itu berhasil menerkam banyak domba yang digembalakan sampai kenyang. Si bocah penggembala pun tak berdaya mengusirnya sendirian. Ia akhirnya menyesali tindakan yang ia lakukan sebelumnya. Ia sadar banyak orang tak datang bukan karena tak mau membantunya, melainkan karena tindakannya sendiri yang sering membohongi para warga.

    Baca juga: Legenda Batu Golog dari Nusa Tenggara Barat dan Ulasan Lengkapnya, Sebuah Pesan Bijak untuk Para Orang Tua

    Unsur Intrinsik Dongeng Anak Gembala dan Serigala

    Watak tokoh utama dalam cerita anak penggembala dan Serigala adalah
    Sumber: YouTube – menara pembelajar

    Setelah membaca kisah dongeng Anak Gembala dan Serigala di atas, kini kamu bisa mengetahui ulasan seputar unsur intrinsiknya. Di antaranya adalah:

    1. Tema

    Setelah membaca kisahnya, kira-kira apa isi gagasan utama dari dongeng Anak Gembala dan Serigala di atas? Jawabannya adalah kebohongan. Seperti yang dilakukan sang anak gembala yang berulang kali berteriak minta tolong diserang serigala, padahal hal itu tidak terjadi sama sekali.

    2. Tokoh dan Perwatakan

    Jadi siapa saja tokoh dalam dongeng Anak Gembala dan Serigala ini? Tokoh utamanya ada satu, yaitu sang penggembala. Bagaimana karakter sang anak gembala dalam cerita tersebut? Karakternya digambarkan memiliki sifat jahil dan suka berbohong. Ia tak pernah kapok mengerjai warga kampung meskipun sudah banyak orang yang menegurnya agar tak mengulangi perbuatannya.

    Selain sang penggembala, ada beberapa tokoh yang disebutkan dan turut serta melengkapi kisahnya. Di antaranya adalah sang serigala yang kelaparan dan bisa memangsa para domba dengan mudah, juga beberapa warga desa yang rela meninggalkan pekerjaannya demi menolong sang penggembala.

    3. Latar

    Latar lokasi yang disebutkan dalam cerita Anak Gembala dan Serigala ini utamanya hanya satu, yakni pinggir hutan yang lebat dan gelap tempat sang penggembala membawa domba-domba milik majikannya. Namun, selain itu secara sekilas disebutkan juga adanya kampung yang lokasinya tak jauh dari pinggir hutan tersebut.

    4. Alur

    Alur dari dongeng tentang penggembala biri-biri dan serigala ini menggunakan alur maju atau progresif. Kisahnya dimulai dari seorang penggembala yang merasa bosan dengan pekerjaannya dan memutuskan untuk membuat kebohongan. Ia berteriak meminta tolong seolah ada serigala yang datang menyerangnya. Kebohongan itu tak hanya ia lakukan satu atau dua kali, tapi berulang kali. Para warga sekitar yang awalnya tulus berusaha menolong pun lama-kelamaan merasa muak dan kesal.

    Konflik mulai terjadi ketika sang gewan sungguhan datang dan melahap beberapa domba yang digembalakan. Sang penggembala pun kembali berteriak meminta bantuan. Sayangnya, tak ada seorang pun warga yang datang karena mengira sang penggembala hanya akan mengerjai mereka lagi. Pada akhirnya, sang penggembala pun hanya bisa menyesali tindakannya.

    5. Pesan Moral

    Pesan moral atau amanat yang bisa didapatkan dari cerita dongeng tentang penggembala biri-biri dan serigala ini adalah jangan pernah berbohong meskipun hanya untuk bercanda. Kalau terlalu sering berbohong, pada akhirnya ketika kamu mengungkapkan kejujuran, tak akan ada satu pun orang yang mempercayaimu.

    Selain unsur intrinsik, kamu juga bisa mendapatkan unsur ekstrinsik dari dongeng Anak Gembala dan Serigala ini. Yakni unsur-unsur dari luar cerita yang melengkapi kisahnya, seperti nilai sosial, budaya, dan moral.

    Baca juga: Legenda Asal Usul Burung Cendrawasih dan Ulasannya, Kisah Si Burung Surga yang Mengandung Amanat Bermakna

    Fakta Menarik tentang Dongeng Anak Gembala dan Serigala

    Watak tokoh utama dalam cerita anak penggembala dan Serigala adalah
    Sumber: Wikimedia Commons

    Kalau sudah membaca kisah dan unsur intrinsik dari dongeng Anak Gembala dan Serigala di atas, jangan lupa ketahui juga sedikit ulasan seputar fakta menariknya. Berikut adalah ulasannya:

    1. Ada Versi Lainnya

    Sama seperti dongeng lain pada umumnya, cerita fabel yang aslinya diciptakan oleh Aesop ini juga memiliki beberapa versi yang berbeda. Sebenarnya, tak terlalu banyak perbedaan antara beberapa versi tersebut, tapi tetap saja ada bedanya, khususnya pada bagian akhir kisah.

    Beberapa versi menyebutkan kalau sang hewan buas tak hanya memangsa domba atau biri-birinya saja, tapi juga sang penggembala. Sementara pada versi lainnya, disebutkan kalau sang penggembala hanya digigit kakinya. Menurutmu, versi manakah yang paling menarik?

    Baca juga: Legenda Watu Maladong dari Nusa Tenggara Timur, Batu Sakti yang Menyuburkan Sumba, Beserta Ulasan Menariknya

    Dongeng Anak Gembala dan Serigala sebagai Cerita Sebelum Tidur

    Demikianlah dongeng tentang anak gembala dan serigala yang menarik untuk kamu ceritakan ulang kepada keponakan atau buah hati. Selain membacakan kisahnya, kamu juga bisa mengajarkan pesan moral yang bisa didapatkan.

    Kalau masih mencari dongeng lain yang mengandung pesan moral yang tak kalah indahnya, cek artikel-artikel di PosKata. Di antara kisah yang bisa kamu dapatkan adalah gajah yang baik hati, kancil dan musang, juga ulat yang sombong.

    Watak tokoh utama dalam cerita anak penggembala dan Serigala adalah
    Penulis
    Rizki Adinda

    Rizki Adinda, S.Hum, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang.

    Watak tokoh utama dalam cerita anak penggembala dan Serigala adalah
    Editor
    Nurul Aprilianti

    Meski memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, wanita ini tak ragu "nyemplung" di dunia tulis-menulis. Sebelum berkarier sebagai Editor dan Content Writer di Praktis Media, ia pun pernah mengenyam pengalaman di berbagai penjuru dunia maya.

    Bagaimana watak sifat anak gembala?

    Anak gembala merupakan orang yang tekun dan disiplin. Buktinya, hampir setiap hari ia akan menggembalakan domba tuan-tuannya.

    Bagaimana seharusnya sikap tokoh utama pada cerita anak penggembala dan Serigala?

    Jawaban: Seharusnya sikap tokoh utama adalah bersyukur atas nikmat yang sudah ia miliki.

    Apa karakter Serigala dalam dongeng Serigala?

    Serigala dalam kisah dongeng tersebut, diceritakan sebagai hewan yang licik dan suka menipu tokoh-tokoh baik.

    Apa pesan yang terkandung dalam cerita anak gembala dan Serigala?

    Narator: Serigala itu akhirnya berhasil menerkam dan memakan banyak domba yang digembalakan oleh sang anak gembala, lalu berlari masuk ke dalam hutan kembali. Pesan moral dari dongeng tersebut adalah tentang bahayanya berbohong. Saat seseorang berbohong maka nantinya akan ada banyak kesulitan yang diperoleh.