Jakarta - Pernahkah kamu melihat sungai yang berkelok, tebing di sekitar pantai yang curam atau pulau di muara sungai yang biasa kita sebut delta? Nah, sejumlah bentukan alam tersebut merupakan hasil dari tenaga eksogen, apa itu? Show Tenaga eksogen merupakan tenaga yang mampu mengubah dan merombak bentuk bumi yang sudah ada sebelumnya. Lantas, apa faktor penyebab dan bagaimana proses tenaga eksogen mengubah bentuk permukaan bumi? Simak penjelasannya berikut ini. Pengertian Tenaga EksogenMengutip dari buku Geografi - Ramah Alam yang disusun oleh Kustopo (2017), tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar perut bumi dan mampu mengubah bentuk bumi maupun bentang lahan yang ada. Tenaga eksogen umumnya berasal dari sumber-sumber berikut ini:
2. Atmosfer yaitu perubahan suhu udara dan angin 3. Gelombang laut yaitu berupa gletser dan lainnya 4. Organisme seperti jasad renik dari hewan, tumbuhan, maupun manusia Berlawan dengan tenaga eksogen, ada tenaga endogen. Perbedaan tenaga eksogen dan endogen terdapat pada asal tenaga. Dikutip dari buku IPS Terpadu: Jilid 1A karya Sri Pujiastuti, tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi, tepatnya di bawah lapisan kerak bumi. Tenaga endogen bersifat membangun. Maksudnya, tenaga endogen dapat menggerakkan dan mengangkat kulit bumi sehingga menyebabkan lipatan-lipatan atau patahan pada muka bumi. Lipatan dan patahan tersebut kemudian menghasilkan relief muka bumi yang beragam, seperti pegunungan, palung, gunung berapi, kawah, punggungan tengah laut, dan lembah. Tenaga endogen dapat menggerakkan kulit bumi karena permukaan bumi sebetulnya terdiri atas lempeng-lempeng besar yang selalu bergerak. Lempeng-lempeng yang selalu bergerak itu akan bertemu dan bertabrakan satu sama lain pada batas-batas lempeng. Proses Tenaga Eksogen Membentuk Muka BumiTenaga eksogen merombak permukaan bumi akibat dari proses pelapukan, pengikisan (erosi), pengendapan, dan pergerakan batuan atau tanah. Dalam prosesnya ketiga fenomena tersebut biasanya dibantu oleh air, udara, maupun es. Pelapukan adalah peristiwa ketika batuan dari gumpalan besar hancur menjadi gumpalan kecil dan melebur menjadi bentuk yang sangat halus. Proses pelapukan membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan dapat terjadi secara mekanik, kimiawi, dan organik. Pelapukan mekanik yaitu peristiwa hancurnya material batuan tanpa mengubah struktur yang dipengaruhi oleh perbedaan temperatur, dan lainnya. Lalu, pelapukan kimiawi yaitu proses pelapukan batuan yang mengubah susunan kimiawi dan struktur batuan. Sedangkan pelapukan organik adalah proses pelapukan yang terjadi karena aktivitas makhluk hidup seperti tumbuhan lumut, atau tumbuhan paku-pakuan, maupun aktivitas hewan seperti cacing tanah dans serangga. Erosi adalah pengikisan batuan yang diakibatkan oleh media yang bergerak seperti aliran air sungai, angin, gelombang laut, dan gletser. Dengan kata lain, proses erosi mengubah atau memindahkan massa batuan secara alami dari satu tempat ke tempat lain. Erosi terbagi menjadi 4 jenis berdasarkan tenaga perombaknya yaitu erosi air, erosi angin (deflasi), erosi gelombang laut (abrasi), dan glasial.Bentuk permukaan bumi akibat erosi misalnya tebing sungai yang semakin dalam, lembah yang curam, pembentukan gua, atau badan sungai yang melebar. Hasil dari erosi tidak berhenti dan diam di satu tempat saja. Prosesnya berlanjut ke tahap pengendapan di daerah yang memungkinkan untuk menimbun suatu material. Nah, penimbunan material ini yang kita sebut dengan sedimentasi. Jadi, sedimentasi adalah pengendapan material hasil pengikisan dan pelapukan yang disebabkan oleh air, angin, gletser ke suatu wilayah untuk diendapkan. Proses sedimentasi dapat berbeda berdasarkan tenaga pengangkutnya. Sedimentasi dapat terjadi karena air sungai, air laut, angin, dan gletser. Dampak Tenaga EksogenTenaga eksogen memberikan sejumlah dampak positif dan negatif pada bumi. Berikut beberapa dampak positif tenaga eksogen, dikutip dari Modul Pembelajaran Geologi Pertambangan yang diterbitkan Kemdikbud (2017):
Nah, demikian proses tenaga eksogen merombak bentuk bumi dan dampaknya bagi kehidupan kita di bumi. Apakah detikers pernah melihat bentukan alam lain yang terbentuk oleh tenaga eksogen? Simak Video "Papua Diguncang Gempa Bumi M 6,2 " (pal/pal) tirto.id - Permukaan bumi terbentuk dan mengalami perubahan selama beberapa waktu. Bentuk permukaan bumi yang tidak rata timbul karena pengaruh tekanan dari dalam dan luar permukaan bumi. Adanya bentang alam seperti pegunungan, daratan, dan perbukitan adalah bukti bahwa bentuk permukaan bumi sangat beragam. Tenaga endogen (dari dalam bumi) dan tenaga eksogen (dari luar bumi) dapat didefinisikan sebagai dua tekanan geomorfik utama yang menyebabkan pergerakan bumi dan membentuk permukaan bumi.
Ketika perubahan dari dalam maupun luar bumi terus terjadi, perubahan fisika dan kimia pada permukaan bumi mengakibatkan pembentukan medan yang tidak rata.
Pengertian Tenaga Endogen
Tenaga endogen atau disebut juga tenaga konstruktif adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Mengutip Modul Geografi Kelas X, proses endogen merupakan dinamika di dalam litosfer sebagai akibat proses fisika dan kimia berupa tekanan terhadap lapisan-lapisan batuan pembentuk litosfer atau aktivitas magma. Tenaga endogen dapat berupa tekanan vertikal dan horizontal. Tekanan vertikal menimbulkan tonjolan di permukaan bumi, sedangkan tekanan horizontal memunculkan lipatan-lipatan muka bumi, retakan, dan pematahan lapisan-lapisan litosfer sampai membentuk sesar.
Macam-macam Tenaga Endogen
Menurut Modul Geografi Ramah Dengan Alam, tenaga endogen dibagi menjadi tiga, yakni tektonisme, vulkanisme, dan seisme. 1. Tektonisme Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak (dislokasi) atau perubahan bentuk (deformasi) pada lapisan kulit bumi. Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan tektonisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik. a. Gerak Epirogenetik Gerak epirogenetik adalah gerakan pada lapisan kulit bumi yang relatif lambat dan terjadi dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas. Gerak epirogenetik terdiri atas epirogenetik positif dan negatif. 1) Epirogenetik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga permukaan air laut seolah-olah naik. Sebagai contoh, turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai Pulau Banda). 2) Epirogenetik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga permukaan air seolah-olah turun. Contohnya, peristiwa naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor. b. Gerak Orogenetik Gerak orogenetik atau biasa disebut proses pembentukan pegunungan adalah gerakan pada lapisan kulit bumi yang relatif cepat dan terjadi dalam waktu yang singkat. Gerak orogenetik mencakup tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan terbentuknya lipatan dan patahan. 1). Lipatan, terbagi menjadi lima bentuk, yakni sebagai berikut.
Vulkanisme ialah peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi. Berkaitan juga dengan proses pembentukan gunung api, yakni pergerakan magma dari dalam litosfer yang menembus lapisan yang lebih atas hingga bahkan hingga ke permukaan bumi. Terdapat dua bentuk gerakan magma, yaitu instrusi magma dan ekstrusi magma. a. Instrusi magma: terobosan magma ke dalam lapisan litosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Dibedakan menjadi lima, yakni sebagai berikut.
Seisme atau gempa adalah getaran yang terjad di permukaan bumi karena pergerakan lempeng bumi (kerak bumi). Seisme terjadi akibat dari pelepasan energi secara tiba-tiba sehingga menimbulkan gelombang seismik. Berdasarkan penyebabnya, gempa dapat dibedakan menjadi tiga macam, antara lain sebagai berikut. a. Gempa bumi runtuhan (Fall Earthquake) Gempa bumi runtuhan terjadi karena peristiwa runtuhnya gua-gua besar atau batu-batu raksasa di sisi gunung. Radius getaran saat gempa bumi runtuhan tidak begitu terasa. b. Gempa bumi vulkanik (Volcanic Earthquake) Gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas gunung berapi. Mayoritas gempa bumi vulkanik mendahului erupsi gunung api, tetapi sering terjadi pula secara bersamaan. Radius getaran gempa bumi vulkanik lebih besar daripada gempa bumi runtuhan. Getaran gempa bumi vulkanik umumnya terasa di daerah yang lebih luas. c. Gempa bumi tektonik (Tectonic Earthquake) Gempa bumi ini terjadi karena proses tektonik di dalam litosfer yang berupa pergeseran lapisan batuan tua dan kemudian mengakibatkan dislokasi. Gempa bumi tektonik berkekuatan sangat besar dan meliputi daerah yang sangat luas.
Pengaruh Tektonisme, Vulkanisme, dan Seisme dalam Kehidupan
Tenaga tektonisme, vulkanisme, dan seisme yang memengaruhi bentuk permukaan bumi memiliki dampak yang bervariasi bagi kehidupan. Beberapa dampak positif dan negatif dari ketiga macam tenaga endogen tersebut ialah sebagai berikut. 1. Dampak positif tektonisme, yaitu terbentuknya kantong-kantong minyak dan gas alam yang melimpah. Banyak ditemukan di lipatan dan sesar batuan yang kondisinya menguntungkan. Adapun dampak negatif tektonisme ialah terjadinya peristiwa erosi, longsoran, dan sedimentasi yang mendatangkan kerugian materiel dan nyawa. 2. Vulkanisme memberikan dampak positif yang sangat besar bagi kehidupan, antara lain sebagai sumber energi, sumber mineral dan bahan galian, sebagai daerah pertanian yang subur dan hujan orografis, sekaligus sebagai objek wisata dan olahraga. Di samping itu, dampak negatif dari letusan gunung berapi yang disebabkan vulkanisme ialah bencana seperti letusan, tanah longsor, dan semburan gas beracun yang berbahaya bagi manusia. 3. Sama halnya seperti tektonisme dan vulkanisme, seisme juga membawa dampak negatif berupa kerugian materiel dan nyawa, serta perubahan struktur tanah akibat bencana alam yang terjadi. Namun, di sisi lain, seisme juga membawa pengaruh positif dalam sektor pendidikan. Wilayah dengan latar belakang bencana alam yang pernah terjadi sebelumnya dapat menjadi sasaran peneliti dalam memecahkan suatu persoalan di bidangnya. Semua peristiwa alam di bumi memang bukan terjadi atas dasar keinginan dan upaya manusia. Namun, sang pencipta mendatangkan peristiwa-peristiwa itu tidak untuk memberikan penderitaan kepada manusia, melainkan agar manusia menjaga dan memanfaatkan bumi beserta isinya dengan bijak.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
TENAGA ENDOGEN
atau
tulisan menarik lainnya
Rizka Alifa Rahmadhani
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|