Smash apa yang paling baik jika dalam pertandingan

Sabtu, 19 November 2016 11:00 WIB

Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Galih Prasetyo

Servis merupakan pukulan permulaan yang dilakukan dalam olahraga voli. Servis atau serve juga dapat berubah menjai serangan mematikan saat sang pelaku serve mampu menempatkan bola di daerah yang tak mampu dijangkau lawan.

Selain serve, ada teknik smash dalam olahraga bola boli yang merupakan pukulan keras mematikan yang dilakukan untuk memenangkan pertandingan. Smash yang dilakukan dengan benar tentunya akan sangat sulit untuk di-block oleh para pemain lawan, sehingga poin pun menjadi milik tim Anda.

Penguasaan teknik yang tepat dalam melakukan servis dan smash di sisi lain juga akan menghindari Anda dari cedera saat bermain. Bagi pevoli profesional, teknik servis dan smash yang benar tentunya sudah mereka kuasai dengan baik, sehingga potensi cedera yang ditimbulkan juga dapat diantisipasi.

Bagi para pencinta olahraga bola voli penting untuk mengetahui teknik-teknik dasar yang tepat dalam melakukan servis dan smash agar terhindar dari cedera. Berikut INDOSPORT sajikan tips dan trik melakukan servis dan smash agar tak menimbulkan cedera:

1. Tips melakukan servis

Libero klub Jakarta Electric PLN, Berllian Marsheilla, membeberkan teknik yang tepat dalam melakukan servis. Teknik tersebut juga akan menghindari cedera terjadi pada atlet saat melakukan pukulan permulaan.

“Sebenarnya akan lebih mudah jika dipraktikkan secara langsung, yang pasti kaki kiri di depan tapi tergantung yang melakukan serve itu menggunakan tangan kanan atau kiri, lalu ayunkan tangan, namun jangan terlalu lemas,” ujar pevoli yang akrab disapa Sheilla tersebut.

Servis dalam bola voli sendiri terdiri atas dua macam, yakni servis atas dan servis bawah. Cuplikan video ini akan mengajarkan bagaimana melakukan teknik servis bawah dan servis atas yang baik dalam olahraga voli.

Servis bawah

Servis atas

2. Tips melakukan smash

Dilansir dari laman tutorialolahraga.com dan volimaniak.com, untuk mempermudah dalam penjelasan bagaimana cara melakukan smash dalam bola voli, akan diberikan beberapa uraian tahap-tahap gerakan atau serangkaian gerakan yang biasa dilakukan sehingga pukulan smash bisa dilakukan dengan baik dan benar, seperti tahap awalan, tolakan, saat melompat, saat memukul, dan saat mendarat. 

Awalan 

Awalan tergantung dari lintasan bola umpan, kira-kira 2,5 sampai 4 meter dari jatuhnya bola. Langkah terakhir paling menentukan pada waktu mulai meloncat sehingga smasher harus memperhatikan baik-baik posisi kaki yang akan meloncat dan berada di tanah lebih dahulu, kaki lain menyusul di sebelahnya. 

Arah yang diambil harus diatur sedemikian rupa, sehingga atlet akan berada di belakang bola pada saat akan meloncat. Tubuh saat itu berada pada posisi menghadap net. Kedua lengan yang menjulur ke depan diayunkan ke belakang dan ke atas sesudah langkah pertama, kemudian diayunkan ke depan sehingga pada saat meloncat kedua lengan itu tergantung ke bawah di depan tubuh atlet.

Meloncat

Untuk memukul right hand, langkahkan kaki kiri ke depan dengan langkah biasa kemudian diikuti kaki kanan yang panjang, diikuti dengan segera oleh kaki kiri yang diletakkan samping kaki kanan ( untuk pemukul left hand sebaliknya). Langkah pada waktu meloncat harus berlangsung dengan lancar tanpa terputus-putus. 

Pada waktu meloncat kedua lengan yang menjulur digerakkan ke atas. Tubuh diteruskan, kaki yang digunakan untuk meloncat yang memberikan kekuatan pada saat meloncat. Lengan yang dipakai untuk memukul serta sisi badan diputar sedikit sehingga menjauhi bola, punggung agak membungkuk dan lengan yang lain tetap dipertahankan setinggi kepala yang berguna untuk mengatur keseimbangan secara keseluruhan.

Saat memukul bola

Dalam gerakan memukul dapat disesuaikan dengan jenis smash yang ada. Gerakan memukul hasilnya akan lebih baik apabila menggunakan lecutan tangan, lengan dan membungkukkan badan. Suharno menyatakan setelah smash berada di udara dan lengan sudah terangkat ke atas dilanjutkan gerakan memukul bola dan hasil pukulannya akan lebih sempurna apabila smasher menggunakan lecutan tangan, lengan, dan membungkukkan badan merupakan kesatuan gerak yang harmonis.

Mendarat

Cara mendarat dalam setiap smash sama yaitu pada saat tubuh bagian atas membungkuk ke depan, kaki diarahkan ke depan untuk mempertahankan keseimbangan. Atlet mendarat pada kedua kakinya dengan sedikit ditekuk.

Berikut video teknik melakukan smash yang benar dalam olahraga voli.

3. Smash lebih sering buat cedera

Libero klub Jakarta Electric PLN, Berllian Marsheilla, punya pengalaman pribadi mengalami cedera saat melakukan smash, meskipun notabene ia merupakan atlet profesional. Oleh karena itu, teknik melakukan smash yang baik harus diterapkan saat bermain voli.

“Cedera yang saya pernah alami karena smash banyak, pernah cedera bahu, pinggang, engkel, dan lutut karena smash,” ujar Sheilla kepada INDOSPORT.

Cedera bahu dan lutut menjadi dua cedera yang paling sering dialami oleh para atlet, termasuk bola voli. Pukulan salam servis dan smash mengandalkan bahu sehingga potensi cedera bahu karena smash sangat besar, begitu juga lutut, karena kaki menjadi tumpuan utama sat melakukan servis dan smash.

Jika terlanjur mengalami cedera bahu dan lutut karena kesalahan dalam melakukan servis dan smash berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

Untuk pertolongan pertama, ikuti singkatan RICE, yang merupakan singkatan dari:

Rest: Istirahatkan bahu yang terluka

Ice: Berikan es

Compress: Bebat dengan bahan elastis atau perban

Elevate: Tinggikan

Dokter akan menyarankan penggunaan selempang (sling) selama 48 jam pertama setelah cidera bahu. Hal ini berguna untuk menopang bahu, menghindari gerakan yang menyakitkan, dan menjaga pasien agar lebih nyaman. 

4. Lakukan pemanasan

Untuk cedera lutut dalam bermain voli dapat dihindari dengan beberapa cara pencegahan. Pemanasan dan pendingninan juga menjadi hal wajib yang harus dilakukan sebelum dan setelah bermain voli.

Pencegahan: Kenakan sepatu khusus dengan sol lembut dan ganti sol secara teratur. Istirahatkan kaki dalam jangka tertentu (minimal 2 x 24 jam) untuk mencegah beban berlebihan pada anggota tubuh.

Jika lutut cedera, kompres es selama 20 menit untuk menghindari peradangan.

Anda dapat mengurangi kesempatan dan keparahan cedera lutut dengan cara sebagai berikut:

Pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga.

Tingkatkan program latihan anda secara bertahap dengan menambah frekuensi, durasi dan intensitas, tapi jangan melampaui batas nyeri.

Rawatlah kesehatan secara general dan perkuat tubuh bagian bawah dan fleksibilitas.

Berlatih berdiri dengan satu kaki untuk meningkatkan keseimbangan Anda dan kekuatan otot tungkai.

VoliBerllian MarsheillaCederaAsk the Expert