Teks Negosiasi larangan membawa sepeda motor ke sekolah dalam bentuk narasi

√5Contoh Teks Negosiasi yang Baik dan Benar Sesuai Struktur – Setelah sebelumnya kita telah selesai membahas tentang Teks Negosiasi : Pengertian, Ciri, Kaidah, Struktur, Tujuan untuk lebih lengkapnya. Lanjut pada tulisan ini kita akan belajar membuat Contoh Teks Negosiasi yang sesuai struktur kalimat yang baik dan benar.

Untuk membuka ingatan kita mengenai teks negosiasi, kita ulang sekali lagi pengertian teks negosiasi dan struktur teks negosiasi dengan penulisan yang baik dan benar. Jadi teks negosiasi adalah  bentuk teks yang berisi suatu interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai sebuah kesepakatan antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan masing-masing. Semisal pedagang dan pembeli maka pedagang ingin barang terjual dengan harga tinggi sehingga untung besar sedangkan pembeli ingin harga serendah mungkin.

Sedangkan untuk struktur teks negosiasi bisa dibaca seperti berikut ini sehingga nanti saat akan membuat teks negosiasi akan lebih mudah dengan memahami konsep dasarnya terlebih dahulu. Mungkin untuk adik-adik SMA/SMK baru kelas X (10/Sepuluh) mulai mendapat materi teks negosiasi ini

Baca Juga : Macam-macam Majas dengan Pengertian dan Contohnya, Lengkap & Mudah Dipahami

Ada 7 struktur yang menyusun negosiasi sehingga bisa menjadi kesatuan yang utuh, berikut struktur kompleks teks negosiasi beserta penjelasan singkatnya

  1. Orientasi : Kalimat pembuka yang biasanya berupa salam misalnya selamat pagi dan semacamnya. Bertujuan untuk memulai proses negosiasi
  2. Permintaan : Sesuatu baik barang atau jasa yang diinginkan pembeli untuk dibeli
  3. Pemenuhan : Kesanggupan barang atau jasa dari penjual sesuai dengan keinginan pembeli, kalau barang atau jasa ada maka akan ke proses selanjutnya yaitu Penawaran
  4. Penawaran : Kondisi puncak dari negosiasi dimana kedua pihak saling tawar menawar untuk mencapai kesepakatan
  5. Persetujuan : Kesepakatan antara pihak yang bernegosiasi atau bisa disebut juga sebagai hasil negosiasi
  6. Pembelian : Setelah sudah saling sepakat mengenai harga, konsumen akan memutuskan untuk menyetujui negosiasi tersebut atau tidak
  7. Penutup : Kalimat penutup yang biasanya berupa ucapan salam perpisahan atau juga ucapan terima kasih

Penjual : Selamat pagi mas, ada yang bisa saya bantu ?

Pembeli : Saya ingin membeli baju koko untuk lebaran besok dengan model seperti ini dengan ukuran M ada tidak?

Penjual : Oh ada mas, silahkan tunggu sebentar saya ambil dulu.

Pembeli : Iya, saya tunggu disini.

Penjual : Ini mas baju koko ukuran M yang mas cari.

Pembeli : Berapa harganya pak?

Penjual : itu harganya 200 ribu, tapi khusus untuk mas saya kasih murah saja. Cukup bayar 180 ribu saja mas.

Pembeli : Kalau saya bayar 100 boleh enggak pak?

Penjual : Wah tidak bisa mas, paling kurang 10 ribu jadi 170 ribu.

Pembeli : Ya 170 ribu deh pak, saya beli satu ini.

Penjual : Iya baiklah saya kemas dulu diplastik

…… Pembeli membayar dengan uang pas …..

Pembeli : Terima kasih telah berbelanja di toko kami, selamat siang

Penjual : Siang pak, sama-sama.

Orientasi :

Banyak siswa mengeluhakibat larangan untuk membawa motor ke sekolah, khususnya mereka yang jauh dari transportasi umum seperti bus atau angkot. Kalaupun ada yang bisa mengakses angkutan umum mereka khawatir akan terlambat ke sekolah karena kebanyakan angkot menunggu penumpang sampai slot kursi penuh (ngetem). Ahmad, sebagai ketua OSIS ingin membantu teman-temannya agar bisa terlepas dari permasalahan keterlambatan datang tersebut.

Ahmad : “Selamat Siang, Pak. Apakah saya boleh masuk?”

Kepala Sekolah : “Siang, Mad, Silahkan duduk dulu. Ada yang bisa Bapak bantu?”

Pengajuan :

Ahmad : “Begini, Pak. Saya bermaksud menyampaikan aspirasi dari para siswa kelas X, XI dan XII yang telah memiliki SIM, terkait larangan membawa motor, apa bisa diberikan prioritas Pak?”

Penawaran :

Kepala Sekolah : “Ahmad, sebenarnya tujuan larangan ini adalah untuk menekan angka kecelakaan berkendara oleh para siswa karena sekolah juga memiliki tanggung jawab atas keselamatan siswanya. Jadi harus ada aturan tegas untuk hal itu.”

Pengajuan :

Ahmad : “Pada dasarnya kami setuju dengan aturan tersebut Pak, tetapi banyak anak yang sudah memiliki SIM dan banyak diantaranya juga memiliki rumah dengan jarak ke sekolah cukup jauh, akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa masuk ke sekolah. Bagaimana jika khusus untuk siswa yang sudah memiliki SIM diijinkan untuk membawa motor ke sekolah Pak?”

Penawaran :

Kepala Sekolah : “Apakah kamu sudah menganalisa masalah ini, misalnya cara untuk sekolah mengenali siswa yang sudah memiliki SIM?”

Pengajuan :

Ahmad : “Kami pengurus OSIS dan ketua kelas akan melakukan koordinasi untuk mendata siswa yang telah memiliki SIM. Setiap masuk pintu gerbang mereka harus menunjukan bukti dengan SIM tersebut ke satpam. Jika tidak membawa maka tidak diijinkan masuk. Mereka yang sudah memiliki SIM nantinya juga bisa memboncengkan temannya yang belum mempunyai SIM juga.”

Persetujuan :

Kepala Sekolah : “Kalau begitu saya menyetujuinya, tetapi tetap akan ada kontrol ketat. Selain pengecekan kepemilikan SIM disekolah, tetapi juga akan ada monitoring siswa di luar sekolah, apabila siswa ketahuan ugal-ugalan saat membawa motor maka akan disanksi untuk tidak diperbolehkan lagi membawa motor ke sekolah. Walau memiliki SIM sekalipun.”

Ahmad : Terima kasih banyak, Pak. Akan saya koordinasikan sesegera mungkin dengan pengurus OSIS yang lain beserta ketua setiap kelas terkait hal ini.”

Pada proses negosiasi ini ada 2 orang yaitu penjual HP dan calon pembeli

Pembeli : Permisi, apakah disini menjual hp Xiaomi X 3S?

Penjual : Ada Mas, silahkan duduk dan lihat-lihat dulu.

Pembeli : Ini harganya 1.570.000 rupiah bisa kurang tidak ya?

Penjual : Bisa Mas, karena ini masih dalam masa promo khusus silahkan bayar 1.500.000 rupiah saja Mas.

Pembeli : Wah cuma turun 20.000 ya, apakah bisa jadi Rp. 1.400.000 harga yang Bapak tawarkan masih terlalu mahal untuk saya

Penjual : Baik Mas, kalau begitu silahkan bayar Rp. 1.500.000 saja itu sudah harga pas. Kalau mau bisa langsung cek kelengkapannya disini

Pembeli : Baik Pak, saya beli satu.

—— Cek kelengkapan hp —–

Pembeli : Terima kasih atas layanannya, sangat memuaskan

Penjual : Sama-sama Mas, hati-hati dijalan dan jangan lupa untuk berkunjung kembali

Artikel Terkait : √ Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buku Singkat beserta Struktur [Lengkap]

Contoh teks negosiasi singkat tentang anak dalam sebuah keluarga yang meminta HP baru kepada ayahnya

Wawan : Ayah, HPku sekarang sering mati sendiri, tugas sekolah juga sering dibagikan di sosial media, jadi beliin aku hp baru dong yah!

Ayah : Sudah coba diperbaiki atau minta bantuan ke tukang service HP mungkin?

Wawan : Sudah Yah, tetapi sama saja. Memang spesifikasi hp ini sudah tidak mampu menjalankan aplikasi terbaru seperti saat ini.

Ayah : Kalau pakai HP Ayah mau tidak?

Wawan : HP ayah mana bisa buat pasang aplikasi sosial media seperti Whatsapp, kan malah lebih jadul dari punyaku.

Ayah : Ya sudah besok siang kita beli HP baru untuk kamu

Wawan : Yee, terima kasih banyak ya Yah

Ayah : Iya sama-sama

Contoh teks negosiasi 3 orang, antara Wawan, Winda, dan Penjual buku.

Wawan : Permisi Pak, apakah Buku Laskar Pelangi terbaru ada?

Penjual Buku : Oh ada dong, silahkan masuk Wan

Winda : Saya mencari yang terbaru lho ya Pak

Wawan : Kami akan membeli 2 buku jika harganya pas untuk kami saat ini!

Penjual Buku : Semua seri “Laskar Pelangi” kami jual disini, kalian juga datang tepat pada waktunya. Saat ini kami sedang memberikan diskon 25% untuk setiap orang yang membeli minimal 2 buku.

Winda : Wah makin menarik nih, boleh kami lihat dulu Pak?

—— Melihat lihat sekaligus membaca sekilas buku laskar pelangi terbaru —–

Wawan : Disini jual buku bekas juga ya Pak?

Penjual Buku : Iya dek, semua macam buku ada disini dengan harga murah

Winda : Dua buku “Laskar Pelangi” ini harganya berapa Pak?

Penjual Buku : Sebenarnya harganya Rp 200.000 tapi karena Adik mendapat diskon 25% jadi cukup bayar Rp 150.000 saja

Wawan : Kalau tambah buku bekas ini satu jadi Rp. 160.000 boleh tidak Pak?

Penjual Buku : Wah kalau ditambah buku bekas ini jadi Rp. 180.000 Dik

Winda : Apa tidak bisa kurang ya Pak?

Penjual Buku : Ya sudah saya turunin jadi Rp 170.000 deh, itu sudah rendah banget harganya kalau mau silahkan bayar kalau tidak ya sudah….

Wawan & Winda : Kalau begitu kami setuju Pak untuk membeli 3 buku ini dengan harga Rp 170.000

Penjual Buku : Ya sudah sini bukunya biar saya bungkus plastik dulu biar enak bawanya

Wawan & Winda : Terima kasih Pak, senang bisa berbelanja disini

Penjual Buku : Sama-sama Dik, jangan lupa berkunjung kembali ya…..

Saya kira cukup sekian yang dapat kami sampaikan mengenai contoh teks negosiasi dalam berbagai bidang. Semoga dapat membantu Sobat dalam membuat teks negosiasi khususnya bagi adik-adik yang sedang ada di pelajaran Bahasa Indonesia. Selamat mencoba dan sukses selalu ….

Apabila Sobat merasa terbantu mungkin bisa share artikel tentang berbagai teks negosiasi yang telah kami contohkan ini ke media sosial yang sobat miliki agar teman-teman yang lain yang membutuhkan juga. Dibawah ini juga ada tombol share berbagai sosmed seperti facebook dan masih banyak lagi. Sobat juga akan mendapat pahala pastinya dan akan menjadi amal jariyah berupa ilmu yang bermanfaat, amiin YRA….

Artikel Terkait : √ Contoh Teks Negosiasi Jual Beli di Pasar Tradisional Singkat + Struktur

Sekian sedikit materi mengenai Contoh Teks Negosiasi yang Baik dan Benar Sesuai Struktur yang dapat saya sampaikan, apabila ada kekurangan dalam penulisan artikel ini Sobat bisa membantu memperbaiki dengan memberikan kritik dan saran di kolom komentar ataupun kontak yang tersedia. Sekali lagi saya ucapkan selamat mencoba, sukses selalu dan jangan lupa belajar untuk hari ini ya 🙂