Stability 24 penghemat listrik apakah benar

Home Ekonomi Energi

Masyarakat Diimbau Tak Gunakan Alat Penghemat Energi Listrik

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia

Kamis, 16 Agu 2018 17:12 WIB

Bagikan :  

Stability 24 penghemat listrik apakah benar
Warga mengisi token listrik di kawasan Jakarta Barat (15/8), DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat tidak menggunakan alat listrik Penghemat Energi (Energi Saver). Pasalnya, hingga kini belum terbukti bisa benar-benar menghemat penggunaan energi listrik.

Jisman Hutajulu, Direktur Pembinaan Program Kelistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM mengungkapkan hingga kini pemerintah belum mengatur Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai penggunaan alat listrik penghemat energi. Padahal, promosi alat tersebut semakin masif dan dijual bebas dengan harga terjangkau.

Seharusnya, lanjut Jisman, jika digunakan konsumen di dalam negeri, alat tersebut harus memiliki SNI demi melindungi konsumen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lihat juga:
Benahi Neraca Perdagangan, Sri Mulyani Kaji Kebijakan Pajak


"Jika terbukti (alat listrik penghemat energi) berguna ya kami akan dukung tetapi hingga kini buktinya belum ada," ujar Jisman saat menghadiri diskusi 'Kontroversi Alat Penghemat Energi Listrik' di Jakarta, Kamis (16/8).

Di sisi lain, pemerintah lanjut Jisman tidak bisa melarang peredaran alat tersebut mengingat belum ada ketentuan yang mengatur. Absennya ketentuan juga membuat pemerintah tak bisa menjatuhkan sanksi bagi distributor yang menjual alat tersebut.

"Kami sudah turun ke lapangan tetapi kami susah menemukan orang yang bisa menjelaskan cara kerjanya. Tim sudah bertemu dengan distributor tetapi mereka tidak mengerti apa-apa karena hanya menjual saja," jelasnya.

Selanjutnya, Jisman meminta produsen alat terkait untuk melapor kepada pemerintah. Jika bisa membuktikan bahwa alat tersebut bisa menghemat listrik dan memberikan manfaat bagi masyarakat, pemerintah akan menyiapkan ketentuan SNI yang diperlukan.

Lihat juga:
Jokowi Banggakan Blok Rokan Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi


Selain itu, Kementerian ESDM juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk membantu mengawasi peredarannya.

Di tempat yang sama, Kepala Laboratorium Pengukuran Listrik DTE Fakultas Teknik Universitas Indonesia Amien Rahardjo menegaskan bahwa alat penghemat listrik tidak bisa menurunkan tagihan listrik rekening pelanggan.

Amien menjelaskan alat penghemat listrik pada intinya berisi komponen listrik berupa kapasitor. Pada beberapa produk yang dipasarkan, selain kapasitor juga dilengkapi dengan saklar, lampu indiksai dan pengukur tegangan (voltmeter).

Alat penghemat energi listrik hanya berlaku sebagai beban listrik reaktif kapasitif yang sanggup mengimbangi beban listrik induktif. Misalnya, motor listrik dalam kulkas, motor listrik dalam mesin pendingin ruangan, dan motor pompa air.

Setelah dilakukan pengujian, alat penghemat energi listrik tidak dapat menurunkan konsumsi energi aktif yang diukur dengan satuan watt.

Lihat juga:
Jokowi Gelontorkan Belanja Negara Rp2.439,7 Triliun di 2019


"Artinya, tidak dapat menurunkan biaya pemakaian energi listri kiloWatthour atau tidak dapat menurunkan tagihan rekening listrik," imbuh dia.

Menurut Amien, seharusnya penghematan listrik dilakukan dengan cara mengedukasi pelanggan agar bijaksana dalam penggunaanya seperti menggunakan listrik seperlunya, mematikan jika tidak bisa digunakan dan atau membeli peralatan listrik bermutu tinggi dengan daya rendah. (lav/bir)

Bagikan :  

Alat penghemat listrik dijual di pasaran dengan iming-iming bisa mengurangi tagihan listrik. Ternyata hasil riset menunjukkan sebaliknya!

Banyak sekali pedagang yang menjual alat penghemat listrik di pasaran.

Klaimnya, alat tersebut mampu menghemat energi listrik dan bahkan mampu mengurangi tagihan listrik bulanan.

Dengan iming-iming seperti itu, tak heran banyak orang yang tertarik akan produk ini. 

Tapi yang masih menjadi pertanyaan, apakah benar alat tersebut memiliki fungsi sesuai klaimnya?

Jangan terburu-buru membelinya. Simak dulu kebenarannya dari penjelasan berikut ini!

Jenis-jenis dan harga alat penghemat listrik yang beredar di pasaran

Di pasaran, alat penghemat listrik itu setidaknya terdapat dua jenis, yakni alat yang berisi kapasitor yang dipasang pada aliran listrik. 

Selain itu, juga ada alat yang berbentuk kartu atau disebut smart card. 

Cara kerja alat yang satu ini bisa memancarkan ion-ion penghemat listrik, BBM bahkan Gas.

Alat yang berbentuk kapasitor biasanya dijual dengan harga sekitar Rp 1 juta.

Alat yang berbentuk smart card banyak dijual secara multi level marketing (MLM) dengan harga Rp 350 ribu.

Pada beberapa produk yang dipasarkan, terdapat juga kapasitor yang dilengkapi saklar, lampu indikasi dan voltmeter (pengukur tegangan).

Cara kerja alat penghemat listrik

Seperti apa seharusnya alat penghemat listrik bekerja?

Alat tersebut mengurangi atau memperkecil penyerapan daya reaktif oleh beban induktif, sehingga daya semu akan turut mengecil. 

Ketika daya semu mengecil dan semakin mendekati daya aktif, arus listrik yang terangkai otomatis ikut mengecil. 

Inilah cara kerja penghemat listrik yang seharusnya.

Stability 24 penghemat listrik apakah benar

Para ahli telah meneliti mengenai hal ini. 

Dan menurut hasil riset, alat penghemat listrik yang dijual di pasaran ternyata tidak terbukti efektif untuk mengurangi daya listrik, apalagi tagihan listrik.

Melansir dari Mediaindonesia.com, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah melakukan kajian di berbagai laboratorium teknik melalui pengukuran langsung nilai daya dan energi, sudut fasa, harmonisa, juga pengamatan bentuk gelombang arus dan tegangan dengan menggunakan peralatan Power Quality and Energi Analyzer serta Osiloskop.

Pengukuran dilakukan pada dua kondisi yaitu ketika alat kompensator daya digunakan maupun tanpa alat kompensator daya.

Hasil kajian dari berbagai merek dagang itu ditemukan bahwa penggunaan alat kompensator daya tidak memberikan dampak terhadap konsumsi daya aktif oleh beban.

Karena itu  dipastikan alat kompensator daya tersebut tidak dapat membantu mengurangi konsumsi energi pada pelanggan dan tidak mempengaruhi pengukuran energi pada kWh meter.

Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah menyebutkan semua alat penghemat listrik yang diteliti di laboratorium dan beredar di pasaran merupakan komponen pasif yang terdiri dari kapasitor dengan rangkaian pendukungnya.

“Saat dipasang pada beban rumah tangga, alat ini malah bisa memperburuk faktor daya dan justru akan memperbesar energi terukur. Jadi alat penghemat listrik hampir pasti tidak bisa mengurangi tagihan listrik,” ujar Dwi.

Berdasarkan hasil kajian tersebut, PLN mengimbau seluruh pelanggan untuk tidak memasang alat penghemat listrik yang ditawarkan karena tidak terbukti dapat mengurangi tagihan listrik bahkan akan meningkatkan pengukuran energi listrik.

Penggunaan alat penghemat listrik di rumah justru berisiko

Dilansir dari Detik.com, hasil riset yang dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Indonesia menunjukkan bahwa penggunaan penghemat listrik justru berisiko. 

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu menyebut bahwa listrik selain bermanfaat bagi kehidupan manusia tetapi juga memiliki potensi risiko. 

Jika alat tersebut tidak berfungsi mengurangi rekening listrik dan justru mengandung risiko, maka ini yang akan membahayakan konsumen.

“Siapa yang tahan dengan listrik? Karena itu bisa kesetrum. Karena alat tersebut kalau dayanya lebih rendah dari parameter yang tertera di alat, maka bisa nyetrum. Semakin kecil daya yang tersimpan di dalam alat kapasitor akan semakin besar. Ini juga bisa konslet dan atau menimbulkan kebakaran,” ujarnya.

Cara tepat untuk menghemat daya listrik dan mengurangi tagihan listrik rumah

Stability 24 penghemat listrik apakah benar

Dari riset-riset yang telah dilakukan, terbukti bahwa memakai alat penghemat listrik ternyata tidak efektif mengurangi daya listrik atau pun mengurangi tagihan listrik.

Bahkan, penggunaan alat tersebut di rumah menimbulkan risiko konslet bahkan kebakaran.

Maka sebaiknya kamu menghindari penggunaan alat tersebut. 

Daripada rugi dua kali karena sudah mengeluarkan kocek untuk membeli alat tersebut dan menerima risikonya, sebaiknya kamu menggunakan cara manual untuk menghemat listrik. 

Peningkatan tagihan biasanya sejalan dengan penambahan penggunaan listrik. 

Jika pemakaian peralatan elektronik bertambah, tentu daya listrik yang dibutuhkan juga meningkat, dan tagihan pun akan melonjak. 

Untuk itu, cara menghematnya adalah dengan mengubah kebiasaan. 

Misalnya dengan mengurangi penggunaan alat elektronik, dan melakukan pencabutan listrik yang tidak terpakai. 

Simak artikel menarik lainnya seputar rumah hanya di artikel.rumah123.com!


Tag: daya listrik, hemat listrik, listrik pln


Kartika Ratnasari

Kartika Ratnasari is Content Editor at Rumah123.com. In 2016, she started her adventure in content marketing, continues to this day. She spends her free time baking and sleeping.

Stability 24 Gunanya untuk apa?

Alat ini mengurangi radiasi elektromagnetik yang dikeluarkan oleh kabel peralatan listrik. Harga alat ini setara dengan penghematan tagihan listrik 1-2 bulan. Pasang alat ke stop kontak daya apa pun. Mulailah menghemat biaya tagihan listrik dari sekarang dengan memakai alat unik - Stability 24.

Apakah benar ada alat penghemat listrik?

Dengan klaim manfaat yang dapat menurunkan biaya tagihan listrik, faktanya alat penghemat listrik tidak benar-benar terbukti bisa melakukan hal tersebut. Sama seperti gelang Power Balance, promosi alat tersebut secara masif merupakan trik marketing yang bertujuan meningkatkan penjualan komersial secara masif.

Apakah kapasitor bisa buat hemat listrik?

Salah satu jenis alat penghemat listrik yaitu kapasitor. Fungsinya sama seperti alat penghemat listrik lainnya yaitu untuk menampung energi listrik.

Alat apa yg bisa menghemat listrik?

Berikut adalah rekomendasinya..
Penghemat Listrik Dragon Power. Dragon Power merupakan salah satu merek alat penghemat listrik yang mudah dijumpai di pasaran. ... .
2. Original Home Electric Saver. ... .
3. Hannesc Power Saver. ... .
4. I-SORJ Soft Starter. ... .
Zenco 40A. ... .
6. Enter Indonesia. ... .
7. Kingsaver. ... .
Power Star..