Seperti ketika kita mendengar musik dengan berbagai genre, seni lukis pun punya banyak aliran. Gagasan yang mereka coba tuangkan lewat karya seni dua dimensi ini memiliki corak khas tertentu. Sehingga kemudian kita kenal beberapa aliran seperti Naturalisme, Surealisme, Impresionisme dan seterusnya. Show Sampai saat ini sudah ada banyak sekali aliran seni lukis yang berkembang. Artikel ini akan membahas 20 aliran diantaranya yang cukup banyak digunakan oleh para pelukis profesional. Kamu pun bisa melihat contoh karya dari masing-masing aliran itu. Penasaran? Baca sampai habis ya! NaturalismeSumber foto : tekooneko.comDari nama alirannya saja kita bisa tahu bahwa karakter dari aliran ini berusaha menyampaikan secara natural. Karena memang para pelukis dari aliran ini berusaha membuat gambar yang semirip mungkin dengan aslinya, seperti ketika mereka melukis pemandangan, maka dibuat seperti realitasnya. Ciri khas selainnya adalah tekstur pewarnaan yang cukup kompleks, demi mendapatkan hasil yang tampak senyata mungkin. Memang hampir mirip dengan realisme, karena naturalisme berkembang dari realisme. Hanya saja ciri khas utama naturalisme lainnya ialah objeknya berupa alam. RomantismeSumber foto : abim95.blogspot.comSaat beralih ke aliran ini maka Kamu akan merasakan sesuatu yang lebih emosional. Karena memang karakter dari aliran ini adalah pesan emosi yang kuat. Karena itu mereka biasanya akan memilih obyek yang menyimpan pesan emosional, seperti misalnya tragedi, pemandangan yang menakjubkan, sejarah tertentu dan sejenisnya. AbstraksionismeSumber foto : uswaalhasanah.blogspot.comKetika Kamu melihat karya dari aliran ini, pasti akan bertemu dengan beragam unsur. Karena memang tak ada batasan kreativitas untuk aliran ini, sehingga pelukis memanfaatkannya untuk menyampaikan sekuat mungkin emosi mereka. Garis, warna dan bentuk yang mereka pilih benar-benar variatif tanpa mempertimbangkan aturan-aturan tertentu. Konstruktivisme KlasikSumber foto : indozone.idSedangkan aliran seni lukis satu ini akan memilih obyek berupa bangunan atau setting tempat tertentu dan berusaha untuk menonjolkan ciri-cirinya. Jadi ketika sudah jadi biasanya akan tampak sangat detil dan tajam menyampaikan kesan konstruksinya. FuturismeSumber: abrarozora.files.wordpress.comKamu juga akan menemui gambar yang kompleks pada karya dari aliran ini, bedanya pelukis futurisme membuatnya dari paduan garis yang sangat dinamis. Bahkan hal itu membuat gambar seakan kesannya bergerak. Mereka mencoba mengekspresikan emosi melalui tipografi sehingga didapat hasil yang kesannya cepat, bergerak dan dinamis. KubismeSumber foto : pelajarindo.comAliran ini juga memainkan garis-garis, tapi bedanya itu dirangkai jadi bentuk-bentuk geometris seperti lingkaran, segitiga, persegi, kubus dan seterusnya. Jadi nantinya hasil gambar akan tampak seperti tersusun dari kombinasi banyak bangun geometris. Ciri khas lainnya adalah pelukis menggunakan paduan warna yang mencolok. Baca juga: 6 Jenis Suara Manusia yang Harus Diketahui PointilismeSumber foto : ngertiaja.comKalau sebelum-sebelumnya memainkan kombinasi garis, untuk aliran satu ini mengandalkan kombinasi dari banyak titik. Jadi hasil lukisannya bertekstur kumpulan banyak titik beragam ukuran, mulai dari yang kecil hingga besar, dari yang tipis hingga tebal. Hal itu akan semakin jelas kalau Kamu lihat hasil lukisannya dari dekat, tekstur titiknya akan semakin kentara. SurealismeSumber: caca-e-supriana.blogspot.comMungkin akan mirip seperti hasil lukisan aliran romantisme yang emosional dari obyek-obyek fantastis. Bedanya, obyek dari aliran ini adalah sesuatu yang hanya ada di imajinasi. Tak heran kalau kadang kesannya jadi aneh. Itu akibat mereka menggambarkan sesuatu yang sebenarnya tak nyata, karenanya banyak dari pelukis aliran ini berusaha menggambarkan kepercayaan-kepercayaan tertentu. ImpresionismeSumber foto : bilik-seni.blogspot.comLukisan yang dibuat dengan aliran ini akan menampilkan kesan yang kuat pada obyek-obyek tertentu. Misal menggambar pemandangan, tapi lukisannya menajamkan kesan pada bagian mataharinya saja atau pada gunungnya saja dan sejenisnya. Ciri khas lainnya adalah hasil lukisan yang tidak sedetail seperti aliran naturalisme, jadi kesannya seperti gambar yang kabur. Tapi mereka akan tajam ketika menggambarkan pantulan cahaya. FauvismeSumber foto : youtube.comSeperti aliran abstrak, fauvisme juga menyampaikan pesan lewat paduan gambar dan warna yang bebas. Hasilnya menjadi sangat kontras dengan obyek aslinya, sehingga benar-benar memberi ruang yang luas untuk kreativitas para pelukisnya. EkspresionismeSumber foto : serupa.idAliran ini memberikan kebebasan kepada pelukisnya dalam bentuk dan warna nya sehingga mampu melahirkan emosi atau menyatakan isi hatinya. Ciri – cirinya yaitu lebih banyak mengungkapkan emosi kemarahan dan depresi daripada ekspresi senang, menggambarkan ungkapan isi hati seseorang, dan pemilihan warna diutamakan. KlasikismeSumber foto : www.dictio.idAliran yang menampilkan gambar klasik biasanya berisi cerita lingkungan istana atau kerajaan, lukisannya terikat dengan norma intelektual akademis, menggunakan warna – warna bersih dan statis, raut muka yang digambar menunjukkan kesan raut muka tenang dan bijaksana. Objek yang digambar biasanya dilebih – lebihkan atau bersifat hiperbolis. Bentuk gambar ini biasanya menunjukkan adanya keseimbangan dan keharmonisan dalam struktur masyarakat. DadaismeSumber foto : www.dictio.idAliran ini menggambarkan karya artistik dengan menggunakan bentuk bentuk yang seram, sihir, mengerikan. Dominasi warna yang digunakan yaitu hitam, merah putih hijau, dan warna tajam dan kontras. Dan seni ini tidak menggunakan teknik ilusi. Pop Art / Populer ArtSumber foto : mtsnasrulmdzalan.wordpress.comAliran seni yang menggambarkan isu sosial. Aliran ini tidak pakem. Biasanya, seni lukis ini menggunakan teknik karikatur yang menggambarkan pesan sindiran, kritik, atau humor. Sekarang ini, biasa disebut sebagai meme. Objek yang digambarkan biasanya manusia yang digambarkan dalam sudut pandang lain. OptikSumber foto : sahabatnesia.comAliran ini menggambarkan objek manipulasi visual yang dapat menipu mata. Biasanya dalam bentuk 3 dimensi. Objek yang digambar berupa garis, bidang, atau objek yang hanya memiliki warna hitam putih. RealismeSumber foto: schi.orgPengertian realisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah aliran kesenian yang berusaha melukiskan atau menceritakan sesuatu sebagaimana kenyataannya. Begitu juga dalam seni lukis. Seni lukis yang beraliran realisme selalu menggambarkan sesuatu sesuai dengan kenyataan yang ada tanpa ditambah-tambahi. Biasanya pelukis yang beraliran realisme selalu melukis objek yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Pelukis yang beraliran realisme adalah Gustav Courbet asal Prancis. PrimitivismeSumber foto: istockphoto.comJika ditelaah dari bahasa, primitivisme berasal dari kata primitif dan -isme yang berarti aliran seni lukis yang sangat sederhana dan belum maju. Maka dari itu, aliran primitivisme termasuk ke dalam seni lukis pra modern. Ciri-ciri lukisan yang beraliran ini ialah teknik gambarnya spontan dan sangat sederhana atau tidak terlalu mendetail. Bukan hanya itu saja, lukisan bearliran primitivisme biasanya bernuansa sakral dan magis. Karena menggambarkan kehidupan zaman dahulu dan ritual atau pemujaan. Contoh lainnya dari aliran ini ialah lukisan tangan di dinding-dinding goa. GotikSumber foto: researchgate.netLukisan yang bergaya gotik memiliki ciri khas yaitu menggambarkan objek dengan garis yang tebal. Namun bentuk objeknya ramping serta menegaskan lukisan tersebut dengan berdasarkan warna. Aliran ini diprakasai oleh seorang seniman Prancis yaitu Abbot Sugger. Gaya ini bukan hanya berbentuk lukisan tetapi juga menjadi gaya arsitektur dalam pembuatan patung, dan monumen. Sumber foto: tuttartonline.itSeperti namanya, aliran ini bergaya metafisika yang menentang aliran kubisme dan futuristik. Karakteristik utama dari aliran ini ialah penggunaan gambar yang dirancang untuk menyampaikan perasaan misteri. Gambarnya enigmatik (penuh teka-teki atau tidak jelas). Hal tersebut ditandai dengan teknik pencahayaan pada gambar. Serta memiliki makna yang ikonik. Aliran ini berkembang pada perang dunia 1. Seniman yang berpengaruh pada aliran ini ialah Giorgio de Chirico (1888-1978) dan Carlo Carra (1881-1966). KontemporerSumber foto: lifeartschool.co.zaSeni lukis yang beraliran kontemporer biasanya tidak terikat oleh aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman. Maka dari itu, aliran ini sering disebut juga aliran posmodern. Selain itu, aliran ini tidak memiliki sekat antara berbagai macam seni, baik itu seni lukis, grafis, kriya, tari, teater, dan musik. Aliran ini berkembang di Indonesia dimulai tahun 1970-an. Teknik lukis kontemporer ialah objek yang dilukis ialah objek yang dinamis, bebas, dan mencolok, terlebih lagi mencolok sesuai keinginan peminat. Makanya seni lukis ini biasanya cenderung diminati oleh media massa dan sering dijadikan komoditas. Bukan hanya itu saja, aliran ini pun tetap memiliki gairah dan nafsu moralistik serta terdapat teknik abstraksi. Baca juga: Latihan Pernapasan Drama Begitulah 20 Aliran Seni Lukis Beserta Karyanya. Dengan mengetahui aliran-aliran yang ada, kamu dapat mempelajari dan mengapresiasi seni lukis. |