Langkah-langkah menyusun teks drama dengan ide penulisan sendiri tidak jauh berbeda saat menulis cerpen, puisi, atau karya fiksi lainnya. Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan:
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan A. 6:46 AM Seni Budaya
Hai sahabat PandaiBelajar! Assalamualaikum. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Proses Menyusun dan Menganalisi Naskah Drama Teater. Dalam pembahasan kali ini yang berjudul Menyusun dan Menganalisis Naskah Drama Teater, ada beberapa bagian yang dibahas yaitu, Menyusun Naskah Drama dan Menganalisis Naskah Drama. Langsung saja menuju pembahasan di bawah ini!
MENYUSUN DAN MENGANALISI NASKAH DRAMA A. Menyusun Naskah Drama Naskah atau lakon untuk drama dibuat atau disusun oleh seorang penulis naskah yang disebut dengan sastrawan. Penamaan sastrawan adalah julukan yang disematkan kepada seniman utama, karena dengan karya sastranya dapat mengilhami atau menginspirasi para insan dalam bidang seni teater untuk mewujudkan sebuah karya pertunjukan yang indah, dalam hal ini yaitu suatu karya seni teater. Para sastrawan membuat naskah atau lakon drama dengan maksud untuk dipentaskan dalam pertunjukan seni teater. Oleh karena itu, dalam prosesnya ada juga penulis naskah yang dirinya merangkap sebagai sutradara, sebab penulis tersebut atau sastrawan tersebut lebih tahu menahu tentang maksud isi dari naskah atau lakon yang ditulisnya. Ada juga penulis naskah yang hanya mampu dan bagus dalam hal menciptakan suatu naskah untuk pementasan, tetapi kurang bagus untuk menyutradarainya dalam bentuk pertunjukan. Dengan begitu, banyak penulis naskah yang memasrahkan atau menyerahkan karya-karyanya untuk dipentaskan dalam pertunjukan seni teater kepada calon-calon sutradara. Sebaliknya, banyak dramawan yang dirinya hebat sebagai sutradara, tetapi tidak dapat membuat naskah drama. Antara penulis naskah dengan sutradara teater memiliki suatu hubungan erat yaitu hubungan timbal-balik. Antara kedua insan tersebut dapat saling menguntungkan satu sama lain. Penulis naskah atau sastrawan terkenal karena karyanya dipentaskan dan ditonton oleh masyarakat sasarannya. Sebaliknya, sutradara juga otomatis terangkat namanya dan terkenal dengan suatu karya pertunjukannya. Di dalam naskah sebuah drama terdapat gagasan-gagasan utuh dari seorang pengarang tentang pengalaman batinnya yang ingin disampaikan kepada penonton yang akan menyaksikan pementasan tersebut. Gagasan dari pengarang atau dapat juga disebut ide dari pengarang apabila dirinci terdiri dari suatu kesatuan kecil yaitu, nilai-nilai kehidupan yang dialami pengarang sendiri yang ingin dikomunikasikan kepada masyarakat melalui pementasan tersebut. Nilai-nilai kehidupan yang dismpaikan pengarang tersebut sangat banyak, karena hal itu tidak seluruh nilai dalam kehidupan dapat disajikan dalam satu naskah yang dibuat atau disusunnya, akan tetapi hanya beberapa nilai saja yang bisa termuat dalam suatu naskah. Seperangkat nilai itu bersatu menjadi sebuah kesatuan gagasan atau ide pengarang. Gagasan-gagasan atau ide-ide tadi bersatu dan menghasilkan sebuah tema. Dalam sebuah naskah atau lakon dapat terdiri dari beberapa tema, tetapi ada juga lakon yang hanya memiliki satu tema saja, misalnya fragmen atau sajian drama yang ceritanya merupakan suatu penggalan dari cerita utuh. Di dalam sebuah naskah drama ada tokoh-tokoh cerita atau peran-peran yang menghidupkan naskah itu sendiri. Tokoh-tokoh cerita tersebut jika dikelompokan yaitu menjadi, sebagai berikut.
Selain terdapat tema, ide, nilai serta tokoh-tokoh cerita, di dalam sebuah naskah juga terdapat struktur dramatik. Struktur dramatik tersebut terdiri dari, suatu bagian pertama yang merupakan sebuah pemaparan atau eksposisi, bagian kedua yang merupakan suatu konflikasi dalam drama, bagian ketiga yaitu konflik, bagian keempat yaitu terdapat klimaks darikonflik yang terjadi, bagian kelima yaitu anti klimaks, dan bagian terakhir adalah keputusan. Di dalam naskah terdapat jenis bahasa yang digunakan, yaitu ada bahasa yang bersifat puitis yaitu bahasa yang menggunakan bahasa puisi dan ada pula yang menggunakan bahasa sehari-hari dalam kehidupan. B. Analisis Naskah Drama Sastra drama adalah khayalan pengarang tentang kehidupan manusia baik pengalaman pribadi, ataupun pengalaman orang lain, atau bahkan pengalaman khayalan semata. Para penonton pertunjukan drama juga sadar bahwa yang ditontonnya hanyalah fiksi belaka, bukan realitas yang sebenarnya terjadi atau akan terjadi dikemudian hari. Namun, kadang-kadang penonton hanyut dalam jalinan cerita sehingga ikut meluapkan emosinya seperti sedih, gembira, haru, marah, dan berbagai perasaan lainnya sesuai dengan cerita yang disajikan oleh suatu pementasan drama atau teater. Maka di situlah sebuah keunikan karya sastra drama. Hal-hal yang perlu kamu perhatikan manakala akan membuat naskah.
SENI TEATER Langkah menulis naskah drama adalah
PembahasanPenulisan drama dapat dilakukan oleh satu orang. Penulisan drama ditulis oleh seorang penulis dengan menangkap kondisi disekitarnya atau sesuai dengan keinginannya. Seorang penulis boleh menulis drama berdasarkan apa yang ada di hati dan pikirannya. Seorang penulis dapat mendramatisasi sebuah ide agar terlihat lebih romantis (bukan berkaitan dengan cinta). Dalam suatu drama, penulisan naskah merupakan langkah pertama. Berikut adalah langkah dalam menyajikan drama
Dalam drama, tidak harus ada naskah drama yang memuat percakapan drama. Seorang drama atau pemain teater profesional tanpa naskah atau hanya mengandalkan skenario yang telah diberikan juga itu dapat disebut drama. Yang penting, dalam drama ada suatu peristiwa yang dimainkan dan rajutan cerita. Pelajari Lebih LanjutDetailKelas = 11 Mapel = Seni Kategori = Merancang Naskah Adaptasi Kata Kunci = membuat dan menyusun naskah drama Kode = 11.19.15 [Kelas 11 Seni Bab-15 Merancang Naskah Adaptasi] #OptiTimCompetition |