Sijunjung. MC. Sijunjung, – Pembangunan pendidikan nasional di negara ini, didasarkan pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya yang berfungsi sebagai subjek yang memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan potensi serta dimensi kemanusiaan secara optimal. Show
Dimensi kemanusiaan itu, mencakup tiga hal paling mendasar, yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik, kata seorang pakar pendidikan, Khairul, S.Pd, MM, di Muaro Sijunjung, Rabu (24/4). Dimensi afektif, dicerminkan oleh kualitas keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berkepribadian unggul serta kompetensi estetis. Dimensi kognitif, tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan dimensi psikomotorik, tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan praktis dan kompetensi kinesteris. Pendidikan itu, kata Khairul, seharusnya merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan ketiga dimensi kemanusiaan tersebut dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian, pendidikan pada strata apapun, seyogyanya mampu menjadi wahana strategis dalam upaya pengembangan segenap potensi diri manusia (mahasiswa), sehingga cita-cita bangsa membangun manusia Indonesia seutuhnya bisa diraih, jelas Khairul. Sementara visi pendidikan nasional yang merupakan cita-cita Depdiknas sampai tahun 2025, adalah menghasilkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif yang meliputi cerdas spritual, emosional, sosial, intelektual dan cerdas kinestetis. Cerdas spritual, adalah mampu mengatualisasikan diri melalui pencerahan hati dan jiwa untuk menumbuh suburkan serta memperkuat rasa keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, budi pekerti luhur dan kepribadian unggul. Cerdas emosional, mampu mengaktualisasikan diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan appreasivitas akan kehalusan budi, keindahan seni dan budaya serta punya kompetensi untuk mengekpresikannya. Sedangkan cerdas sosial, adalah mampu mengaktualisasikan diri melalui interaksi sosial, seperti membina dan memupuk hubungan timbal balik, demokrasi, empati dan simpati, menjunjung tinggi hak azazi manusia, ceria, percaya diri, menghargai keragaman serta berwawasan kebangsaan. Cerdas intelektual, otaknya cerdas dan mampu mengaktualisasikan diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemadirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjadi intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif. Sementara cerdas kinestetis, mampu untuk mengaktualisasikan diri melalui olahraga guna mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya tahan, sigap, terampil dan trengginas. “Seperti itulah gambaran generasi muda atau mahasiswa yang diharapkan dihasilkan atau diluluskan lembaga pendidikan apapun di negara kita, mulai dari pendidikan usia dini sampai pada pendidikan tinggi. Termasuk sekolah tinggi yang ada di daerah kita, Sijunjung,” kata Khairul. –
Article Information
Author(s) : Mulyadi Mulyadi,
Source : Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami
Issue : Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang
Dimensi kemanusiaan adalah hal ikhwal yang berhubungan dengan misi kehidupan yang dilalui oleh manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang mesti dikembangkan secara serasi dan seimbang melalui pendidikan terutama pendidikan keluarga (rumah tangga) yang kemudian dilanjutkan melalui jenis dan jenjang pendidikan formal lainnya di samping pendidikan nonformal lainnya yang akan mewarnai perilaku kehidupan melalui pengembangan dimensi-dimensi tersebut. Di sisi lain dimensi-dimensi kemanusiaan adalah bentuk perbedaan ukuran, postur badan termasuk sifat, sikap, bakat, dan kemampuan, yang berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya.Dalam kajian Pendidikan Islam ada tujuh macam dimensi-dimensi kemanusiaan yang mesti dikembangkan secara seimbang dan berkesinambungan di antaranya adalah sebagai berikut: 1) dimensi fisik; 2) dimensi akal; 3) dimensi iman; 4) dimensi akhlak; 5) dimensi kejiwaan; 6) dimensi keindahan, dan 7) dimensi sosial-kemasyarakatan. Berbeda halnya dengan pandangan kajian bimbingan dan konseling yang menyatakan bahwa dimensi-dimensi kemanusiaan meliputi: 1) dimensi keindividualan; 2) dimensi sosial; 3) dimensi kesusilaan; dan 4) dimensi keberagamaan. Dengan dimikian antara kajian Pendidikan Islam dengan Ilmu Konseling memberikan semacam pemahaman berkenaan dengan pengembangan semua dimensi-dimensi tersebut melalui kegiatan pendidikan, karena sekecil apapun kegiatan pendidikan tidak terlepas dari proses latihan dan bimbingan, sehingga terwujudlah kepribadian manusia yang mulia bagi setiap individu. Kepribadian manusia yang mulia itu adalah kepribadian yang mampu menginplementasikan dimensi-dimensi kemanusiaannya. View Original Download PDF
Jawaban: @ disisi Lain Dimensi-dimensi Kemanusiaan Adalah Bentuk perbedaan, Ukuran, Postur Badan Termasuk Sifat, Sikap, Bakat Dan Kemampuan, Yang Berbeda Antara Individu Yang Satu Dengan Lainnya. Cucu Nabi Adam@Dimensi Rohani Ada Dan Terdapat Dalam qalbu, Ruh, Nafs,Dan aqal yang Pada Giliran nya Membawa Ketentraman Baik Jiwa Manusia Di Tengah Kegelisahan Kehidupan Dunia modern Sekarang, Atau Malah SebaliknyaTHANK YOU Follback Brainly PLEASE... @Aninadira00793tolong jawab ni14 sampe 18BERSYUKUR Y TOL OLUD DIKASIH BYK POIN Melakukan berberapa kerteramilan gerak dalam satu ranking gerak di sebut. Politik balas budi bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia tetapi untuk kepentingan pemerintah Belanda. Disisi lain, politik balas budi membawa dampa … Radin mempunyai kotak kado berbentuk kubus. Radin ingin memberikan kotak tersebut sebagai kado ulang tahun kepada Yoriko. Luas permukaan kotak tersebu … tolong jawab ni14 sampai 18 awas lu toll Kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman karena dengan adanya kebhinekaan. Tolong bantuin tugas aku di pertanyaan ku sebelumnya ya kk,plissss bangetohya supaya soal ini gak dihapus/dilaporkan aku kasi soal deh 1,emang ini tug … apa yang dimaksud adil? Contoh sikap di kalangan pelajar yang diakibatkan oleh rendahnya semangat kebangsaan adalah a tawuran antar sekolah b tumbuh suburnya benih-benih prim … Dalam penetapan sebah putusan TUN, terdapat peraturan yang menjelaskan tentang tidak berlakunya sebuah Surat Keputusan TUN. Identifikasi kapan hal ter … |