Produk ekspor apakah yang menjadi Unggulan Indonesia

Produk ekspor apakah yang menjadi Unggulan Indonesia

Kegiatan ekspor memberikan dampak positif bagi suatu negara karena sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, tak terkecuali Indonesia. Ekspor juga menjadi salah satu sumber pendapatan negara terbesar. Barang-barang yang dijual ke luar negeri bisa dihargai berkali-kali lipat, sesuai dengan kondisi perekonomian negara yang dituju. Ekspor barang ke luar negeri juga dikenakan pajak yang akan masuk ke dalam kas negara. 

Sebagai negara yang dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, berbagai macam komoditas yang dihasilkan Indonesia sangat diminati di mancanegara bahkan beberapa komoditas menjadikan Indonesia sebagai produsen nomor satu.  Komoditas itu, selain digunakan untuk keperluan dalam negeri, juga dijual ke luar Indonesia atau ekspor. 

Sebelumnya, apakah yang dimaksud dengan komoditas? Dilansir dari Investopedia, komoditas adalah bahan mentah untuk produksi yang diperjualbelikan dan dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu. Ekspor berbagai komoditas ini merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada saat ini, ekspor Indonesia didominasi oleh ekspor non-minyak dan gas yang porsinya mencapai lebih dari 90 persen. Dengan demikian, ekspor minyak dan gas tidak mendominasi ekspor Indonesia.

Kementerian Perdagangan, melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), membagi daftar komoditas ekspor nasional ke dalam dua kategori yaitu produk utama Indonesia dan produk potensial Indonesia. Berikut ini adalah 10 komoditas ekspor terbesar Indonesia. 

Indonesia Sebagai negara maritim, tidak heran kalau udang dijadikan komoditas utama ekspor Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor udang dan perikanan sepanjang 2020 lalu mencapai US$ 3,51 miliar. Komoditas perikanan jadi salah satu yang masih mengalami surplus meski pandemi menghantam. 

Negara tujuan ekspor: Jepang, Hong Kong, China, Singapura, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, AS, Belgia, Inggris. 

Dengan iklim tropis yang dimiliki, Indonesia sangat cocok untuk budidaya kopi dan hasilnya memang mencatatkan diri sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia. Kopi yang diekspor Indonesia termasuk jenis robusta dan arabika. Juga olahan lain seperti kopi luwak. 

Negara tujuan ekspor: Brasil, Spanyol, Italia, Turki, Argentina, AS, Inggris, India, China, Thailand, Jepang, Vietnam, Pakista, Malaysia, Hong Kong

Indonesia adalah produsen kelapa sawit nomor satu dunia. Tak heran jika komoditas ini selalu menjadi komoditas ekspor utama Indonesia. Mengutip dari Kompas, sepanjang 2020 lalu, minyak kelapa sawit menempati peringkat pertama di deretan produk ekspor nonmigas dengan nilai US$20,72 miliar.

Negara tujuan ekspor: India, China, Malaysia, Pakistan, Singapura, Bangladesh, Vietnam, Yordania, Tanzania, Afrika Selatan, Mesir, Iran, Jerman, Spanyol, Turki, Italia, Rusia, AS. 

Sama halnya dengan kopi, kakao juga tumbuh subur di Indonesia. Kakao merupakan bahan baku pembuatan coklat yang banyak dibutuhkan oleh industri coklat di Eropa. 

Negara tujuan ekspor: Malaysia, Singapura, Thailand, China, India, Jepang, Filipina, Taiwan, Sri Lanka, AS, Brasil, Kanada, Jerman, Belanda, Rusia, Swis, Belgia, Inggris

Karena luasnya perkebunan sawit di Indonesia menjadi karet sebagai komoditas ekspor unggulan Indonesia. Di sektor perkebunan, karet menyumbang devisa terbesar kedua setelah kelapa sawit

Negara tujuan ekspor: Jepang, Malaysia, Filipina, Australia, Thailand, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Sri Langka, Korea Selatan, AS, Inggris, Jerman, Belgia, Italia, Belanda, Kanada, Arab Saudi, Mesir

  1. Tekstil dan Produk Tekstil

TPT adalah komoditas tekstil dan produk tekstil. Seperti diketahui, industri tekstil Indonesia tumbuh cukup pesat. Produk-produk tekstil Indonesia pun diekspor untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri mode dunia. 

Negara tujuan ekspor: AS, Inggris, Jerman, Panama, Italia, Kanada, Meksiko, Belanda, Spanyol, Prancis, Sri Lanka, Korea Selatan, Arab Saudi

Dikutip dari laman Kementerian Perindustrian, Indonesia menjadi produsen alas kaki terbesar keempat dunia pada 2019, dengan kapasitas produksi 1.271 juta pasang alas kaki dalam setahun. 

Negara tujuan ekspor: AS, Belgia, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Meksiko, Spanyol, Kanada, Chili, Panama, Meksiko, Turki, Jepang, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Australia, China, Hong Kong

Indonesia juga cukup unggul dalam memproduksi barang elektronik.  Negara tujuan ekspor: Jepang, Taiwan, Korea Selatan, China, Malaysia, Hong Kong, Australia, Singapura, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Belgia, Polandia, AS, Inggris

  1. Komponen Kendaraan Bermotor (Otomotif)

Berbagai pabrikan otomotif sudah membuka pusat produksinya di Indonesia. Di antaranya, Nissan, Suzuki, Mercedes Benz, Daihatsu, Isuzu, hingga BMW. Hal ini membuat Indonesia cukup unggul dalam produksi komponen kendaraan bermotor. 

Negara tujuan ekspor: AS, Prancis, Inggris, Jerman, China, Malaysia, Vietnam, Australia, Hong Kong, Jepang, Singapura, Thailand, Sri Langka, India, Pakistan, Filipina, AS, Kanada, Arab Saudi.

  1. Furniture dan Produk mebel

Indonesia memiliki alam dengan hutan yang sangat luas. Tidak heran jika hasil kayunya menjadikan Indonesia memiliki komoditas furnitur kayu yang sangat besar. Melimpahnya produksi kayu dan hasil hutan menjadikan Indonesia juga mengekspor produk mebel paling unggul di dunia. 

Negara tujuan ekspor: AS, Prancis, Inggris, Belanda, Belgia, Spanyol, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, China, Afrika Selatan

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 12% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. 

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Raymas Putro | Editor: Rimba Laut

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi membeberkan lima komoditas unggulan ekspor yang berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi 2021.

"Produk yang kita ekspor, pertama yaitu batu bara. Nilainya itu mencapai 32,84 miliar dollar AS dengan pertumbuhannya lebih dari 90 persen," ujar Mendag dalam konferensi pers Outlook Perdagangan 2022, Selasa (18/1/2022).

Produk kedua adalah minyak nabati atau CPO dan turunannya senilai 32,8 miliar dollar AS dengan pertumbuhannya 58,48 persen dari 20,72 miliar dollar AS pada tahun 2020.

"Yang membanggakan adalah besi baja. Produk kita ini urutan ketiga dengan pertumbuhan 92,88 persen dimana pada 2020 nilainya 10,86 miliar dollar AS menjadi 20,95 miliar dollar AS dengan 61 persen ekspornya ke China," papat Mendag.

Baca juga: Heboh Bisnis Es Doger Gibran Disuntik Rp 71 Miliar, Alpha JWC Ventures Buka Suara

"Dengan kita bisa mengekspor ke China di mana China terkenal sebagai produsen termurah untuk barang-barang industri di dunia, artinya kita bisa menjual kepada siapa saja," sambung Mendag.

Lutfi juga mengatakan, hal lain yang menjadi kebar baik untuk bangsa yaitu ekspor kendaraan bermotor dan suku cadangnya mengalami pertumbuhan yang pesat yang tercatat sebesar 30,84 persen jika dibandingkan tahun 2020 mencapai 8,46 miliar dollar AS.

Lebih detail Mendag membeberkan negara yang menjadi tujuan ekspor dari lima produk unggulan RI. Sebanyak 61 persen besi dan baja diekspor ke China, 12,8 persen diekspor ke Taiwan, dan sebanyak 4,2 persen diekspor ke India.

Ekspor minyak nabati atau CPO paling banyak ke China yakni sebanyak 20,5 persen, disusul India sebanyak 10,6 persen, Pakistan sebanyak 8,3 persen, Amerika Serikat sebanyak 6,4 persen, dan Malaysia sebanyak 5,6 persen.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjut Melemah? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sementara itu. elektronik diekspor ke Singapura sebanyak 18,3 persen, Amerika Serikat sebanyak 17 persen, Jepang sebanyak 13,2 persen, dan Korea Selatan sebanyak 6,8 persen.

Adapun ekspor alas kaki dengan total nilai ekspor 5,53 miliar dollar AS terbagi ke beberapa negara. Di antaranya yakni Amerika Serikat 34,1 persen, China 13,4 persen, Jerman 6,4 persen, dan Jepang 5 persen.

"Sedangkan pada produk otomotif, dengan nilai ekpor 7,87 miliar dollar AS, pergi ke Philipina sebanyak 23,3 persen, lalu sebanyak 10,2 persen diekspor ke Vietnam, 9,4 persen diekspor ke Thailand, lalu sebanyak 7,8 persen ke Jepang, dan 6,9 persen diekspor ke Saudi Arabia," kata Mendag.

Baca juga: Tidak Buka Seleksi CPNS Tahun Ini, Pemerintah Hanya Rekrut PPPK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya