Persekutuan jemaat yang bertujuan membangun kerohanian jemaat secara horizontal adalah…

2) hidup dalam persekutuan dengan (secara horizontal dan vertikal) Salah satu kebutu

han dalam gereja adalah hidup di dalam persekutuan. Persekutuan yang dibangun tidak lain adalah untuk kemajuan gereja dan motor (penggerak) dari pelayanan gereja itu sendiri. Di dalam persekutuan tersebut ada hubungan secara vertikal dan horizontal. Hubungan secara horisontal adalah hubungan dengan sesama orang percaya yang saling melengkapi dalam pelayanan kepada Allah. Hal yang perlu diperhatikan dalam persekutuan secara horizontal adalah kehidupan saling mengasihi dan saling memperhatikan sehingga terbina kerukunan hidup dan kerjasama yang harmonis. Sumber dari kehidupan hubungan horizontal adalah Roh Allah itu sendiri. ”Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh” (1 Korintus 12:13). Hubungan persekutuan tersebut adalah pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus menyatukan anggota-anggota tubuh yang sudah mengalam hidup baruke dalam tubuh Kristus.Kesatuan antara tubuh Kristus bukan berdasar kesatuan suku, warna kulit, ataupun kebangsaan tetapi kesatuan tersebut berdasar kepada kasih dan pengorbanan Yesus Kristus bagi umat-Nya. Kunci dari persatuan tubuh Kristus terletak di dalam kesadaran tentang pentingnya setiap anggota tubuh tersebut. ”Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan” (1 Korintus 12:22). Sehingga di dalam persekutuan sangat diperlukan penemuan nilai diri masing-masing anggota. Setiap anggota harus di dorong untuk terus berupaya menemukan nilai yang ada dalam hidupnya; hal tersebut diperlukan dorongan dan semangat dalam beribadah. Bagi orang yang kuat harus menopang yang lemah dan yang kurang mampu harus berusaha untuk memperoleh karunia Allah. Bila setiap anggota menyadari betapa pentingnya dirinya bagi pembangunan tubuh Kristus maka pertumbuhan secara dinamis dan sehat akan terwujud. Kurangnya kesadaran akan fungsi sebagai anggota jemaat hanyalah akan menghambat pertumbuhan baik secara pribadi maupun sebagai kelompok persekutuan. Begitu banyak ditemui orang-orang Kristen kurang sehat sehingga pertumbuhan tidak dapat berlangsung; demikian pula para pemimpin rohani tidak memahami dengan baik pentingnya kesehatan atau bahkan enggan untuk hidup dalam pertumbuhan yang sesungguhnya menjadikan gereja tidak dapat bergerak tumbuh dengan memuaskan. Sebagi contoh: kehidupan majelis gereja dipilih berdasarkan nilai-nilai duniawi karena mereka dipandang berada dalam hal harta, pengaruh pembicaraan dalam satu rapat tetapi tidak jarang mereka tidak dapat efektif bekerja. Namun juga ada banyak orang yang lebih mementingkan dalam kepengurusan gereja karena keaktifannya tetapi masalah-masalah pribadinya tidak terselesaikan dengan baik dalam keluarga atau leingkungan. Hubungan yang vertikal merupakan persekutuan yang dibangun oleh umat Allah baik secara pribadi maupun perkumpulan umat. Hubungan sangat mendasar dan intens karena disinilah sesungguhnya kekristenan berdasar. Tentu tidak ada hubungan yang ada semacam ini; hal ini dibuktikan oleh keyakinan sebagi orang yang telah ditebus dari dosa-dosa. Kesatuan ini sangat unik dan luar biasa karena budaya, suku, pendidikan, pekerjaan dan berbagai latar belakang orang dipersatukan dalam Kristus. Berikutnya hal yang sangat penting dalam hubungan ini adalah bahwa anggota tubuh hidup beribadah dalam ketaatan dan pengakuan iman bahwa Yesus adalah Tuhan dar Raja dalam kehidupannya. Nilai yang sangat mendasar dari persekutuan dengan Kristus adalah bahwa Kristus tidak terbagi-bagi tetapi satu. Bila dalam suatu persekutuan ada masalah maka semua anggota lebih baik diajak untuk berdoa dan meminta pimpinan Kepala Gereja. Hal ini sebagai wujud ketundukan kepada karya dan pimpinanan Kristus Yesus sebagai Kepala Gereja. Karena bila suatu masalah tidak segera diselesaikan maka mungkin terjadi adalah masalah menjadi berlarut-larut dan masing-masing anggota bersikeras dengan pendapatnya sendiri. 3) Gereka Lokal Secara umum dapat dimengerti bahwa hanya ada satu gereja, yaitu gereja milik Kristus Yesus. Dalam Perjanjian Baru kerap muncul istilah gereja lokal. 20 kali kata gereja menunjuk kepada gereja secara umum dan 95 kali menunjuk kepada gereja lokal. Gereja lokal sebaga contoh ketika Paulus menuliskan surat kepada jeamat di Efesus, jemaat di Roma, dan gereja-gereja di Asia. Dengan demikian gereja lokal dapat diartikan sebagai gereja yang berada di satu wilayah tertentu dan mengemban amanat agung Tuhan Yesus. Dengan demikian ada banyak gereja lokal tetapi satu Kepala. Rencana Tuhan untuk setiap gereja lokal adalah supaya gereja lokal menjalankan amanat Agung Tuhan Yesus di wilayah tersebut. Keuntungan dari adanya gereja lokal adalah terbentuknya persektuan di berbagai wilayah dengan kekahasan bahasa dan budaya. Pemikiran Paulus sebagai rasul yang berlatar belakang Yahudi lebih suka menggunakan kata tubuh Kristus karena pemikiran ini serasi dengan pemikiran orang Yunani. Kendati demikian Paulus juga menganggap jemaat sebagai umat Allah. Dalam kitab Efesus 1:4 Paulus mengungkapkan orang Kristen sebagai ’milik Allah’ atau umat kepunyaan-Nya (Titus 2:14). Selanjutnya Paulus menyebutkan bahwa orang Kristen adalah orang yang bersunat (Filipi 3:3). Sebagai organisme yang hidup orang Kristen hidup di dunia sebagai orang asing. Tulisan Paulus dalam kitab Filipi 3:20 menyatakan bahwa orang Kristen memiliki kewarganegaran sorga. Sehingga tanggung jawab orang Kristen di dunia ini adalah menjadi terang dan garam dunia sebagaimana di sampaikan oleh Tuhan Yesus dalam kitab Matius 5:13-16.

Ringkasan Khotbah Minggu, 27 Juli 2008
PELAYANAN SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL
Ayat Pokok : Filipi 2 : 12 - 18
Pembicara :
Pdt. Rudy Makal

Kita patut bersyukur buat karya Allah yang Luar biasa dalam kehidupan kita sebagai orang- orang percaya, bahwa Tuhan sudah menebus kita dari segala dosa sehingga kita beroleh keselamatan yang kekal. Keselamatan yang sudah kita terima harus kita pertahankan dan kerjakan sepanjang hidup kita. Umat tebusanNya ditempatkan Tuhan dalam jemaat lokal agar dapat melayani Tuhan dan sesama. Allah mempercayakan talenta dan karunia yang berbeda-beda kepada tiap orang percaya dan tidak ada satupun orang yang tidak memiliki talenta. Hidup yang telah ditebus ini harus dipakai untuk melayani Tuhan dan sesama. Pelayanan merupakan bentuk pengabdian kita kepada Tuhan. Setiap talenta yang Tuhan berikan, kita persembahkan untuk melayani Tuhan. Ada orang yang dapat menyanyi (Singers / Song leader), berkhotbah, memainkan alat musik, dan masih banyak yang lain. Tidak semua pelayanan itu yang terlihat oleh mata saja, tetapi berdoa secara tersembunyi pun adalah bentuk pelayanan, demikian pula menbantu orang dalam kesusahan. Semua kepercayaan yang Tuhan berikan adalah untuk kepentingan membangun tubuh Kristus yaitu gerejaNya. Kemampuan yang Tuhan berikan harus dipakai dan dikerjakan agar anak- anak Tuhan dapat saling melengkapi satu sama lain.

Rasul Paulus mengabdikan seluruh kehidupannya untuk melayani Tuhan. Ini dapat kita lihat dalam pernyataannya di dalam ayat 17, “Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.”

Paulus tahu dengan benar keberadaan dirinya adalah untuk melayani Tuhan dan sesama. Dahulunya Paulus adalah seorang pembunuh dan membinasakan orang – orang Kristen, tetapi Tuhan menangkap dia dan menyelamatkan dia. Setelah ia diselamatkan, Tuhan menempatkan dia dalam pelayanan dan ia menjadi pelayan Tuhan yang kuat dan tangguh. Paulus memang orang yang mempunyai prinsip yang kuat, sehingga pada waktu ia bertobat pun ia mempunyai prinsip yang kuat di dalam Tuhan. Ketika Paulus di dalam penjara imannya tidak ikut terpenjara, semangat dalam melayani Tuhan tetap berkobar, bahkan sampai kematiannya tiba.

Paulus memberi pernyataan bahwa bagaimana pelayanan yang diinginkan Tuhan. Pelayanan adalah :

1. Terarah kepada Tuhan ( ayat 12 )

Kita harus sadari bahwa pelayanan kita seluruhnya harus terarah kepada Tuhan. Segala sesuatu untuk kemuliaan Nama Tuhan. Kita harus taat kepada setiap perkataan FirmanNya. Kita tidak perlu melawan / menyanggah FirmanNya, Karena FirmanNya adalah benar. Firman Tuhan itu bukan untuk diperdebatkan, tetapi harus diimani dan perintahNya harus dikerjakan. Hidup kita akan diberkati jika kita melakukan kehendakNya dengan sungguh-sungguh, tanpa perbantahan. Dalam Ibrani 10 : 25 , kita tidak boleh menjauhkan diri dari pertemuan – pertemuan ibadah, kita harus semakin giat beribadah dan melayani. Membayar persepuluhan adalah tanggung jawab setiap umat ketebusannya, yaitu mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan. Tidak membayar berarti kita mencuri apa yang menjadi bagian Tuhan. Persepuluhan adalah ukuran minimal kepatuhan kita kepada Tuhan. Semua hal jika kita lakukan tertuju kepada Tuhan, Tuhan akan memperhatikannya, dan Tuhan akan memberkati kita. Segala usaha kita tidak akan pernah sia - sia dihadapan Tuhan.

2. Pelayanan kepada sesama

Kita ditempatkan dalam jemaat lokal bukan untuk berdiam diri, tetapi untuk saling membangun. Oleh sebab itu Tuhan memberikan talenta yang berbeda kepada setiap orang, untuk dapat saling melengkapi. Dalam Galatia 6 : 1-2 : “Saudara- saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan, bertolong-tolonglah dalam menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”

Melayani kepada saudara seiman adalah wujud pelayanan kita kepada Allah. Kita tidak mungkin berkenan kepada Allah jika kita membenci saudara kita. Mengasihi Tuhan berarti mengasihi sesama juga, jika kita membenci saudara kita berarti kita belum mengasihi Tuhan dengan sungguh- sungguh. Allah menginginkan kebersamaan dan kerukunan umat-umatNya, kemerdekaan kita adalah kemerdekan bersama. Kita harus saling menolong satu sama lain, karena kita memiliki kekurangan, dan kelebihan masing-masing. Sekalipun pertolongan yang kita berikan tidak mendapat perhatian atau tidak ada respek yang baik, kita harus tetap berbuat baik, semua kita lakukan oleh karena kita mengasihi Tuhan.

3. Pelayanan kepada dunia ( ayat 15 )

Dunia yang dimaksud disini adalah orang- orang yang belum percaya kepada Tuhan. Kita harus menjadi berkat bagi orang - orang yang belum mengenal Tuhan. Kehidupan kita dapat menjadi saksi bahwa Tuhan menjamin dan memelihara orang - orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Jika hidup kita berkenan kepada Tuhan, maka kita akan menjadi terang bagi dunia yang diliputi oleh kegelapan. Banyak orang yang kelihatannya rohani didalam gereja, tetapi diluar tidak. Masih banyak orang yang menyebut dirinya Kristen, tapi hidupnya tidak mencerminkan Kristus ada dalam dirinya. Kehidupan orang percaya adalah kehidupan pelayanan kepada Tuhan. Jika kita ada didalam “TERANG” yang sesungguhnya yaitu Tuhan kita Tuhan Yesus Kristus, maka kita akan menjadi terangNya Allah di dalam dunia, sehingga banyak orang akan datang kepada Tuhan.

Kita dapat mengikuti teladan yang baik dari Kehidupan Paulus, dimana kehidupannya dipersembahkan kepada Tuhan. Pelayanannya kepada Tuhan didasarkan karena ia menyadari Tuhan sudah menyelamatkan hidupnya. Kasihnya kepada Tuhan dibuktikan dalam pernyataaan “sekalipun darahku dicurahkan…”. Pengabdian Paulus kepada Tuhan ditunjukkan dalam pelayanannya kepada sesama dan kepada dunia. Tuhan sudah lebih dahulu melayani kita, layanilah Tuhan dengan segenap hidup kita. Tuhan Yesus memberkati kita yang dengan penuh kasih melayaniNya.


Page 2