Rumus Gaya Lorentz mempelajari kaidah gabungan di antara dua gaya yaitu: gaya elektrik dengan gaya magnetik pada sebuah medan elektromagnetik. Gaya Lorentz ini dihasilkan oleh suatu muatan listrik yang dapat bergerak jika sebuah arus listrik berada didalam medan magnet B. Show Kedudukan Gaya Lorentz sendiri juga menyesuaikan dengan tempatnya menjalarkan muatan listrik. Ada Gaya Lorentz pada kawat berarus, dan juga ada Gaya Lorentz pada kawat sejajar. Berikut pembahasan keduanya. Aliran listrik pertama pada kawat berarus. Dalam ilustrasi ini bagaimana sebuah kawat pada gambar dialiri arus listrik dengan sebesar I dan juga diletakkan pada tengah medan magnet, maka yang akan terjadi adalah dengan timbulnya gaya Lorentz pada kawat. Oleh karenanya dapat disimpulkan adanya dua dua definisi yaitu definisi gaya Lorentz dan juga definisi kuat arus sehingga memperoleh suatu persamaan Gaya Lorentz. 2. Gaya Lorentz pada Kawat SejajarDi sisi lain terdapat rumus kedua, yaitu Gaya Lorentz pada kawat sejajar. Rumus ini terjadi di kala dua kawat tersusun sejajar dilengkapi dengan panjang yang sama yaitu l dialiri oleh arus listrik sebesar I dan juga magnet tersebut terkena gaya magnet jenis homogen sebesar B, maka dapat menimbulkan gaya Lorentz yaitu gaya Tarik menarik atau tolak menolak. Penemu Gaya LorentzSetelah mempelajari rumus dasar mengenai dua aliran listrik dari Gaya Lorentz berikutnya adalah penjelasan mengenai penemu dari Gaya Lorentz. Sosok yang berjasa atas penemuan dan pengembangan Gaya Lorentz adalah Hendrik Antoon Lorentz. Dirinya merupakan sosok yang terkenal pada tahun 1853 sampai dengan1928 adalah seorang fisikawan Belanda yang telah memenangkan Penghargaan Nobel di dalam Ilmu Fisika bersama dengan seorang Pieter Zeeman di tahun 1902. Hendrik Antoon Lorentz lah yang menemukan gaya lorentz sesuai dengan namanya. Arah Gaya LorentzPenjelasan selanjutnya adalah mengenai arah Gaya Lorentz. Dalam konsepnya, Gaya Lorentz memiliki pola dan arah yang selalu berada dalam tegak dan lurus apabila ditilik dari arah kuat arus listrik (l) dan juga induksi magnetik yang ada pada (B). Arah ini dari gaya ini yang akan mengikuti jalan arah maju dari skrup yang diputar dari vektor arah gerak suatu muatan listrik (v) menuju ke arah medan magnet, B. Rumus dari arah Gaya Lorentz adalah F = q(v × B). Keterangan dari rumus itu antara lain:
Berikutnya ini untuk gaya Lorentz yang ada karena arus listrik, I, dalam sebuah medan magnet (B), rumusnya yang akan terlihat terdiri dari berikut ini: Rumus = F = IL ×B F
Aneka Rumus Gaya LorentzMasuk pada topik utama yaitu rumus Gaya Lorentz. Berikut penjelasannya yang dikutip dari situs belajar daring dosenpintar.com. Rumus Gaya Lorentz pada Kawat Berarus:FL = Bil sin α di mana:
Rumus Gaya Lorentz pada Kawat Sejajar:FL = F1 = F2 = µ0 I1 I2 /2 a di mana:
Rumus Gaya Lorentz pada Muatan Bergerak dalam Medan Magnet:F Lorentz = qvB x sin α di mana:
Demikianlah penjelasan menganai Gaya Lorentz dari pengertian hingga rumusnya. Berikut adalah contoh soal yang bisa dipraktikkan sebagai penguat pemahaman dari Gaya Lorentz. Contoh Soal Rumus Gaya LorentzDiketahui pada sebuah kawat yang dialiri oleh listrik 10 A dengan mengarah ke atas yang berada di dalam suatu medan magnetik 0,5 T dengan ikut membentuk sebuah sudut 30o terhadap kawat tersebut. Apabila panjang dari kawat tersebut adalah 10 meter, tentukan besar dari gaya Lorentz yang akan dialami oleh kawat: Pembahasan: Diketahui: I = 10 A B = 0,5 T α = 30o l = 10 m Ditanya: F = … ? Jawab: F = I.l.B sin α = (0,5)(10)(10) sin 30o F = 50(1/2) = 25 newton. Indonesia termasuk salah satu negara yang mengandalkan motor sebagai moda transportasi pribadinya. Sayangnya masih sedikit dari pengemudi yang memahami betul terkait dengan prinsip kerja motor listrik yang dimilikinya. Untuk mengenal lebih dekat dengan kendaraan kesayangan Anda, silahkan simak ulasan singkat berikut. Sekilas Tentang Motor ListrikPerlu Anda ketahui bahwa motor listrik , merupakan sebuah perangkat yang dapat mengubah energi listrik ke energi mekanik (gerakan) yang membuatnya dapat melaju di jalanan. Motor satu ini dikelompokkan menjadi 3 jenis yang terdiri dari Motor DC, Motor induksi (Induction Motor), serta Motor Sinkron (Synchronous Motor). Ketiga jenis motor tersebut memiliki prinsip kerja serupa, namun yang membedakannya yaitu besaran interaksi medan magnetnya. Beberapa prinsip kerja motor listrik umum dari motor yaitu arus listrik yang dihasilkan dalam medan magnet mampu memberikan gaya, setiap motor terdiri dari beberapa loop pada bagian dinamonya, serta adanya pasangan gaya untuk memutar kumparan. Prinsip Kerja Motor DCMotor DC dilengkapi dengan dua terminal yang memerlukan tegangan arus searah untuk menggerakkannya. Sebenarnya perangkat satu ini telah disematkan di beberapa barang elektronik yang kerap Anda gunakan sehari hari seperti peralatan rumah tangga, bor listrik, vibrator smartphone, peralatan industri, dan masih banyak lagi. Perangkat satu ini terdiri dari dua bagian utama yang disebut rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang dapat berputar dan terdiri dari kumparan jangkar, sedangkan stator adalah bagian yang justru tidak dapat berputar dan terdiri dari kumparan medan dan rangka. Prinsip kinerjanya sendiri menggunakan fenomena elektromagnet. Awal mulanya, arus listrik akan disalurkan pada kumparan hingga permukaannya yang merupakan magnet utara akan bergerak menghadap ke magnet kutub selatan. Sedangkan kumparan magnet selatan akan bergerak menghadap ada magnet kutub utara. Ketika kedua kutub saling bertemu, maka terjadilah gaya tarik menarik yang membuat kumparan berhenti bergerak. Baca Juga: Trik Mudah Merawat Dinamo Starter Mobil dan Motor Prinsip Motor InduksiPrinsip kerja motor listrik yang dikenal dengan mesin Asinkron ini cukup unik, karena mesinnya tidak beroperasi dengan kecepatan sinkron. Perangkat satu ini terdiri dari dua jenis yaitu induksi satu phasa dan tiga phase dengan fungsi berbeda. Umumnya motor induksi satu phasa memiliki ukuran lebih kecil, sedangkan tiga phase banyak digunakan untuk kebutuhan industri. Motor induksi menggunakan prinsip induksi elektromagnetik, dimana gaya gerak listrik diinduksi dan melintasi konduktor listriknya ketika medan magnet berputar. Perangkat satu ini juga dilengkapi dengan dua bagian utama yang terdiri dari stator dan rotor. Dimana stator merupakan bagian kumparan yang diam dan membawa belitan tumpang tindih. Uniknya medan magnet tersebut akan berputar ke arah berlawanan dengan arah jarum jam karena memiliki polaritas. Sedangkan rotor motor induksinya membawa belitan utama. Ketika tiga phase diberikan pada stator, secara otomatis magnet akan berputar. Konduktor stasioner satu ini justru memotong medan magnet yang berputar. Prinsip Motor SinkronSedikit berbeda dengan jenis motor lainnya, karena prinsip kerja motor listrik satu ini tidak bergantung pada adanya arus industri agar dapat dioperasikan. Pasalnya rotor pada motor sinkron merupakan magnet permanen yang akan disinkronkan dengan medan magnet berputar. Putaran yang dihasilkan tampak sinkron sesuai dengan frekuensi arus yang ditetapkan.
Lihat Foto KOMPAS.com - Pastinya kita semua pernah menggunakan alat-alat yang berkaitan dengan listrik. Kira-kira apa contoh alat listrik atau alat ukur listrik yang pernah kalian gunakan? Pernahkah kalian memerhatikan bagaimana prinsip kerja dari alat listrik tersebut? Pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari penerapan gaya magnetik atau gaya Lorentz dalam industri, yang salah satu contohnya yaitu motor listrik. Mungkin motor listrik sudah terdengar tidak asing lagi bagi kita. Motor listrik merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau disebut juga energi gerak. Melansir dari Electrical Drivers oleh Jens Weidauer dan Richard Messer tahun 2014, hal utama yang paling penting dalam penerapan motor listrik adalah mengenai efek fisika yang ketika muatan listrik digerakkan dalam medan magnet maka ia akan mengalami gaya. Baca juga: NASA Selidik Anomali Medan Magnet Misterius di Bumi yang Makin Melemah Gaya ini dikenal dengan gaya Lorentz. Motor listrik terdiri dari bagian stator dan bagian rotor. Bagian stator merupakan bagian motor listrik yang tidak bergerak. Sedangkan bagian rotor merupakan bagian motor listrik yang bergerak. Bagian strator umumnya terdiri dari magnet tetap. Sedangkan bagian rotor umumnya terdiri dari kumparan kawat yang dililitkan pada jangkar. Pada prinsipnya motor listrik memiliki kumparan dalam medan magnet tetap. Jika kumparan tersebut kita aliri arus listrik, maka kumparan tersebut akan bekerja suatu gaya magnetik atau disebut juga dengan gaya Lorentz. Baca juga: Medan Magnet Bumi Bergeser 10 Kali Lebih Cepat dari Seharusnya Gaya tersebut dialami oleh setiap batang konduktor pada rotor, serta gaya magnetiknya memiliki arah yang berbeda antara kumparan kanan dan kiri, sehingga membentuk torsi (momen gaya). Hal tersebut yang akan menyebabkan kumparan dapat berputar. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya |