Nonton Film Cinta Laki-laki Biasa full Movie

When a woman from a rich family falls for a man with humble roots, parental opposition to their marriage is just the first of several hurdles to come.

Cinta Laki-Laki Biasa - watch online: streaming, buy or rent

Currently you are able to watch "Cinta Laki-Laki Biasa" streaming on Netflix, Hotstar, Catchplay or rent it on Catchplay online.

Nania Dinda Wirawan (Velove Vexia) bertemu Muhammad Rafli Imani (Deva Mahenra) pada saat Rafli menjadi mentor ketika Nania melakukan pekerjaan praktis pada proyek pengembangan rumah sederhana. Nania tidak hanya mendapat bimbingan tentang ilmu membangun rumah, tetapi juga panduan untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna, bahwa kebahagiaan tidak dibangun dalam kemewahan, tetapi kesederhanaan diwarnai oleh keintiman dan ketulusan. Tidak ada yang berpikir bahwa Nania akhirnya akan menerima proposal Rafli. Namun dalam status sosial, mereka berbeda seperti bumi dan langit. Nania berasal dari keluarga terhormat. Sedangkan Rafli hanyalah manusia biasa.

Duration: 102 Min

Quality: HD

Release Date: 2016-12-01

Countries:Indonesia

Nonton Film Cinta Laki-laki Biasa (2016) Subtitle Indonesia Streaming Movie DownloadDownload Film BluRay Layarkaca21 Lk21 Dunia21 INDO XXI

Nonton Film Cinta Laki-laki Biasa full Movie

Kualitas

WEBDL

Negara

Indonesia

Bintang film

Agus Kuncoro

,

Deva Mahenra

,

Donita

,

Nino Fernandez

Sutradara

Guntur Soeharjanto

Genre

Drama

IMDb

8.1

/

10

from

10

users

Diterbitkan

01 December 2016

Oleh

mamat

Synopsis

Cinta Laki-laki Biasa (2016)

N/A
Guntur Soeharjanto
Donita, Nino Fernandez, Agus Kuncoro, Deva Mahenra
tt8483452

Diterbitkan

Februari 22, 2020 9:57 pm

Durasi

0 jam 0 menit

Download Cinta Laki-laki Biasa (2016)

Download Film Cinta Laki-laki Biasa (2016)

Download Movie Cinta Laki-laki Biasa (2016)

Nonton Cinta Laki-laki Biasa (2016)

Nonton Film Cinta Laki-laki Biasa (2016)

Nonton Movie Cinta Laki-laki Biasa (2016)

Dewanonton Cinta Laki-laki Biasa (2016)

Download Cinta Laki-laki Biasa (2016)

Download Film Cinta Laki-laki Biasa (2016)

Download Movie Cinta Laki-laki Biasa (2016)

DUNIA21 Cinta Laki-laki Biasa (2016)

FILMAPIK Cinta Laki-laki Biasa (2016)

Ganool Cinta Laki-laki Biasa (2016)

INDOXXI Cinta Laki-laki Biasa (2016)

Layar Kaca 21 Cinta Laki-laki Biasa (2016)

NS21 Cinta Laki-laki Biasa (2016)

TAMPILKAN LEBIH BANYAK

Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady mengatakan bahwa BBM jenis�Pertamax�lebih irit jika dibandingkan dengan�Pertalite.

"Iya, betul (Pertamax�lebih irit)," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/9/2022).

Kendaraan yang diisi BBM jenis�Pertamax�akan lebih irit jika dibandingkan kendaraan yang diisi�Pertalite�dalam hal konsumsi BBM.

Terungkap parameter yang dipakai dosen teknik mesin UGM yang menjelaskan kalau�Pertamax�lebih irit dari�Pertalite.

Dalam hal ini, patokan yang dipakai mengukur tingkat irit Pertamax dengan Pertalite adalah Research Oktan Number (RON).

Sebagaimana diketahui, perbandingan antara bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan Pertamax menjadi perbincangan sejak kenaikan harga BBM.

Sebagian masyarakat mempertanyakan irit mana antara Pertalite dan Pertamax.

Harga BBM Pertalite dan Pertamax mengalami kenaikan per 3 September 2022 lalu.

Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter dan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter sampai akhirnya turun lagi jadi Rp 13.900 per liter.

Apa alasan Pertamax lebih hemat dari Pertalite?

Jayan menjelaskan, ada beberapa alasan BBM jenis Pertamax lebih hemat dibandingkan dengan Pertalite.

Hal ini lantaran nilai oktan Pertamax yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Pertalite.

Pertalite memiliki RON (Research Octane Number) 90, sementara Pertamax 92.

"Beberapa alasannya, Pertamax octan number-nya lebih tinggi, sehingga potensi terjadinya knocking relatif lebih rendah," ungkapnya.

Knocking adalah istilah yang digunakan saat munculnya bunyi layaknya ketukan pada mesin yang bersumber dari ruang bakar.

Knocking ini dapat menjadi masalah yang mulai muncul dan terjadi secara berkelanjutan sehingga mengakibatkan pengeluaran membengkak.

Sebab, hal ini bisa menyebabkan kendaraan bolak-balik ke bengkel untuk diperbaiki.

Jayan menyampaikan bahwa Pertamax dapat meminimalisasi pembakaran yang tidak terkontrol.

"Oktan number yang tinggi membuat bahan bakar lebih sulit terbakar sehingga aman dari kemungkinan pembakaran dini yang tidak terkontrol," jelasnya.

Oleh karena itu, bagi kendaraan yang memiliki kompresi rasio silinder tinggi (lebih dari 10) disarankan memakai BBM dengan nilai oktan yang lebih tinggi.

"Untuknya bila dengan bahan bakar Pertamax dan kompresi rasio silinder tinggi (lebih dari 10) akan membuat mesin memiliki efisensi yang lebih tinggi," jelas Jayan.

Kendati Pertamax lebih hemat, Anda perlu memastikan BBM jenis apa yang dibutuhkan kendaraan Anda.

Hal itu bisa dilihat dari rasio kompresi mesin kendaraan Anda.

Rasio kompresi akan menentukan kandungan RON bahan bakar yang wajib digunakan.

Semakin tinggi, maka butuh RON semakin besar. Bila tidak sesuai maka rentan knocking alias detonasi.

"Jadi untuk kompresi lebih dari 9.5 sebaiknya pake oktan 92 ke atas (Pertamax)," saran Jayan.

Sementara untuk kendaraan dengan rasio kompresi di bawah 9,5 bisa menggunakan BBM dengan nilai oktan di bawah 92 (Pertalite).

Dilansir dari Kompas.com, (5/9/2022), kualitas bahan bakar yang sesuai membuat kalibrasi tekanan pada ruang bakar lebih seimbang.

Sementara kompresi bahan bakar dengan kebutuhan mesin yang seimbang berdampak pada akselerasi mobil yang lebih responsif.

Hasilnya, tarikan mobil menjadi enteng sehingga penggunaan bahan bakar lebih efisien.

"Bisa dirasakan dari tarikan mesin, semakin enteng berarti bahan bakar irit," kata Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM).

Terjawab soal Warna Pertalite Berubah

Isu pemakaian BBM Pertalite lebih boros setelah adanya kebaikan harga akhir-akhir ini ramai dibicarakan di sosial media.

Saat bersamaan muncul juga kabar bahwa warna Pertalite setelag adanya kebijakan kenaikan harga menjadi lebih bening dibanding warna sebelumnya hijau tua.

Banyak pemilik kendaraan mengeluh setelah harga Pertalite naik pemakaian BBM kendaraan malah jadi boros.

Pertamina pun mengadakan uji spesifikasi terhadap Pertalite.

Pertamina mengakui warna�Pertalite�mengalami perubahan, tapi soal isu pemakaian Pertalite menjadi boros adalah tidak benar.

Uji spesifikasi BBM ini dilakukan�Pertamina�untuk membuktikan kabar yang beredar di masyarakat.

Pertamina�memastikan spesifikasi dan standart BBM sebelum sampai ke tangan masyarakat.

Uji spesifikasi BBM�ini dilakukan melalui proses quality control BBM.

Dilansir dari Antara,�Pertamina�juga melakukan�uji spesifikasi BBM�jenis�Pertalite�dengan metode destilasi di Laboratorium�Pertamina�di Integrated Terminal Plumpang, Jakarta Utara, Selasa (27/9/2022).

Uji ini dilakukan untuk menjawab adanya isu�Pertalite�yang dianggap lebih boros dan warnanya pun berubah.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, menjelaskan bahwa perubahan warna pada BBM itu tidak berpengaruh terhadap performa atau spesifikasi dari BBM.

Selain melalukan pengujian destilasi, Pertamina juga melakukan proses quality control untuk memastikan bahwa produknya memenuhi standart dan tidak mengalami penurunan spesifikasi.

Adapun proses quality control ini tidak hanya dilakukan saat munculnya isu tersebut. Melainkan dilakukan secara rutin.

"Tentu (quality control dilakukan secara rutin), tutur Irto, saat dihubungi oleh Kompas.com, Kamis (29/9/2022).

"Ini quality control yang sudah berjalan selama ini," jelasnya.

Proses quality control BBM itu dilakukan sejak produk BBM masuk ke tangki timbun di Fuel Terminal (TBBM) hingga tepat sebelum disalurkan menuju SPBU.

"Proses quality control sebuah produk BBM sebelum bisa dinyatakan layak didistribusikan menuju SPBU ini dimulai dari saat produk tersebut disuplai dari kilang atau impor, saat penyimpanan, hingga sebelum disalurkan ke SPBU," terang Irto, dilansir dari laman Pertamina.

Sebelum produk BBM bisa masuk ke tangki timbun di Fuel Terminal, Pertamina terlebih dahulu memastikan produk BBM yang disuplai memiliki certificate of quality.

Kemudian, produk BBM yang disuplai lewat pipa akan diuji speknya selama pemompaan ke tanki timbun. Saat proses suplai melalui kapal juga dilakukan pengujian kelayakan.

"Ini adalah tahap awal. Jadi sebelum sebuah produk BBM bisa benar-benar masuk ke tangki timbun, sudah ada beberapa proses quality control," tutur Irto.

Saat penyimpanan di tangki timbun, proses quality control juga tetap dilakukan secara periodik.

Produk BBM secara berkala diuji tepat setelah proses pemompaan baik dari pipa kilang atau impor hingga sebelum disalurkan ke mobil tangki.

Sebelum mobil tangki dapat keluar dari Fuel Terminal BBM dan menuju SPBU tujuannya, produk BBM akan kembali diuji di pintu keluar.

Kemudian Pertamina Patra Niaga juga melakukan pengecekan sebelum proses bongkar BBM dari mobil tanki hingga setelah seluruh produk BBM sudah tersalurkan ke tanki pendam SPBU.

Dari tiap-tiap proses quality control di atas, akan diketahui apakah produk BBM itu lolos uji atau tidak. Jika lolos uji quality control, maka produk akan dijual kepada masyarakat.

Sebaliknya, jika sampel yang digunakan terbukti tidak layak, produk tidak akan bisa keluar dari Terminal BBM.

"Di SPBU ini juga ada pengecekan, jika ada yang dirasa tidak sesuai spesifikasi, produk BBM tersebut akan diuji sample lagi di Fuel Terminal, tidak akan dijual," ungkap Irto.

Oleh karena itu, Pertamina mengimbau agar masyarakat tidak khawatir terhadap spesifikasi BBM.

"Pertamina berkomitmen seluruh produk BBM yang dijual di lembaga penyalur resminya sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan," tandas Irto.

Sementara itu, sejumlah ahli menyampaikan dugaan penyebab Pertalite yang dianggap semakin boros.

Diberitakan Kompas.com (25/9/2022), Ahli Bahan Bakar dan Pembakaran Fakultas Teknik Mesin dan Dirgandara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswisjajanto menjelaskan, penurunan kualitas Pertalite kemungkinan bisa terjadi karena massa jenis yang berubah.

Faktor massa jenis ini mencerminkan energi per liter bahan bakar.

Jika masa masa jenisnya turun, maka energi yang diperoleh per liternya juga sedikit meskipun uang yang dibayarkan sama seperti sebelumnya.

Menurut Tri, terdapat beberapa faktor penyebab turunnya massa jenis BBM ini, mulai dari kondisi crude oil yang menurun secara alami hingga adanya kesalahan saat proses pengolahan.

Di sisi lain, dugaan penyebab Pertalite yang semakin boros juga bisa dipengaruhi oleh peralihan konsumsi BBM.

Kendaraan yang sebelumnya menggunakan Pertamax dan beralih ke Pertalite memang akan terasa lebih boros.

Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady menuturkan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh nilai kalor dan oktan.

Apabila pemilik kendaraan biasa menggunakan BBM dengan nilai oktan tinggi dan beralih ke BBM dengan nilai oktan rendah, maka akan menimbulkan masalah, seperti auto ignition, bahkan knocking.

"Nah auto ignition dan knocking ini membuat tenaga mesin drop," jelas Jaya.

"Sehingga untuk mendapatkan power yang sama dengan power BBM Pertamax sangat wajar oktan yang rendah akan lebih boros," tandasnya.