Nama wanita penghuni surga menurut al qur an


KABAR BANTEN - Nama bayi perempuan islami dengan menggunakan potongan kata dalam Alquran jadi pilihan terbaik untuk diberikan pada buah hati.

Sebab nama bayi perempuan islami yang diambil dari Alquran tentu bermakna baik. Nama yang baik tersebut penting sebab akan dibawa seumur hidup sang buah hati.

Berikut ini ada 11 nama bayi perempuan islami dua kata dari Al-Qur'an lengkap dengan artinya seperti dikutip Kabar Banten dari YouTube Ideasika Selasa 29 Maret 2022. Bisa jadi isnpirasi untuk nama anak.

Baca Juga: 24 Nama Bayi Laki-laki dan Perempuan Berawalan Huruf F, Lengkap dengan Artinya, Lucu dan Istimewa

1. Aghniya Tsamara
Artinya anak perempuan yang kelak menjadi orang kaya dan bermanfaat bagi banyak orang.

Aghniya dalam Alquran surat Albaqarah ayat 273 : orang kaya
Tsamara dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 273 : buah

2. Najmi Khalila
Artinya anak perempuan yang selalu bersinar dan disayangi banyak orang

Najmi dalam Alquran surat An Najm ayat 1 : bintang
Khalila dalam Alquran surat An Nisa ayat 125 : kesayangan

3. Zulfa Dinillah
Artinya anak perempuan yang diharapkan selalu dekat dengan agama Allah

Zulfa dalam Alquran surat Saba agr 37 : dekat
Dinillah dalam Alquran surat An Nasr ayat 2 : agama Allah


Page 2

4. Adzia Rahma
Artinya anak perempuan yang lembut perangai dan tutur katanya serta penyayang terhadap sesama.

Adzilla dalam Alquran surat Al Madinah ayat 54 : Lemah Lembut
Rahmat dalam Alquran surat Ar Rum ayat 21 : rasa tenang

Baca Juga: 17 Nama Bayi Perempuan Islami Berawalan Annisa, Beserta Artinya, Taat Beragama, Cantik dan Selalu Disayangi

5. Hilyatul Jannah
Artinya anak perempuan cantik dan sangat berharga, yang diharapkan bisa menjadi salah satu penghuni surga

Hilya dalam Alquran surat An Nahl ayat 14 : perhiasan
Jannah dalam Alquran surat Yunus ayat 26 : surga

6. Layla Rizqillah
Artinya anak perempuan yangahis di malam hari sebagai rezeki dari Allah SWT

Layla dalam Alquran surat Ad Dukhan ayat 3 : malam hari
Rizqillah dalam Alquran ayat 60 : rezeki yang diberikan Allah

7. Annisa Nadhira
Artinya anak perempuan yang wajahnya selalu berseri seri penuh kebahagiaan

Annisa dalam Alquran surat ke 4 : Wanita
Nadhirah dalam Alquran surat Al Wiyana ayat 22 : berseri-seri

8. Ghaitsa Camila
Artinya anak perempuan yang membawa kesejukan dalam keluarga dan memiliki kepribadian yang sempurna


Page 3

Nama wanita penghuni surga menurut al qur an

Ilustrasi 11 nama bayi perempuan islami dua kata dari Al-Qur'an lengkap dengan artinya. /Pixabay/BakiBG

Terdapat empat wanita terbaik di dunia calon penghuni surga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW pernah menyebutkan empat wanita utama  di muka bumi sekaligus mereka adalah penghuni surga. 

Keempat wanita tersebut dipuji sebagai sebaik-baik wanita penghuni (ahli) surga. Namun, Nabi Muhammad SAW masih membuat strata lagi.  Dari empat wanita itu, terpilih dua wanita yang disebut sebagai wanita sempurna, yaitu Asiyah dan Maryam.

عن أنس بن مالك -رضي الله عنه- أنّ النبيّ -صلّى الله عليه وسلّم- قال: خيرُ نساءِ العالَمينَ: مَريمُ بنتُ عِمرانَ، وخديجةُ بنتُ خُوَيلدٍ، وفاطمةُ بنتُ مُحمَّدٍ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، وآسيةُ امرأةُ فِرعونَ 

Dari Anas bin Malik mengatakan bahwa Nabi bersabda, Pemuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulallah SAW, Khadijah binti Khawailid dan Asiyah, istri Firaun." (HR Muslim dan Hakim)."

Maryam menjadi urutan pertama yang disebutkan pertama karena dia merupakan wanita lajang yang mendapat rahmat dari Allah SWT. Maryam binti Imran merupakan salah seorang wanita terbaik yang pernah diciptakan  Allah SWT.   

Sejak kecil memiliki kedekatan kepada Allah SWT. Membiasakan dirinya dengan banyak beribadah. Munajat dan doa tidak pernah ia lupakan. Ketakwaannya juga begitu sempurna. Dia pun biasa puasa sehari dan berbuka dua hari. Tak heran mukjizat diberikan berupa makanan yang berasal langsung dari sisi Allah.

Dia dipilih untuk menjadi ibunda bagi Nabi Isa AS dan tetap terjaga kegadisannya. Bahkan dia harus berjuang sendiri ketika hamil dan ditindas  kaumnya karena fitnah kehamilannya.  

Ketika dia mengetahui hamil tanpa seorang laki-laki, dia mengasingkan diri. Hal ini dilakukannya demi keselamatan bayinya. Dia pun seorang beriman yang malu, karena hamil padahal dia belum menikah. Dia masih memiliki perasaan yang peka. 

Posisi dan peranan wanita sangat penting dalam sebuah rumah tangga. Seorang wanita adalah madrasah pertama atau sekolah pertama bagi anak-anaknya. Karena itu, sudah seharusnya sebagai seorang wanita muslimah harus banyak belajar untuk mempersiapkan diri menjadi seorang guru untuk anak-anaknya.

Islam menganjurkan jadilah wanita yang tidak hanya sibuk mempercantik diri. Muslimah juga harus sibuk belajar untuk mensalehakan diri karena kelak anak-anak kita tidak butuh dengan ibu yang cantik tapi mereka butuh dengan ibu yang cerdas dan pintar dalam mendidik mereka. Karena seorang ibu adalah penentu dari akhlak seorang anak. (Baca juga : Pamer Amal di Medsos? Hati-hati Dengan Riya dan Sum'ah )

Seorang ibu, jika punya anak perempuan, maka sejak dini harus diajarkan kepada anak pentingnya menjaga aurat dalam Islam. Artinya, si ibu harus juga menjaga pakaiannya secara syar'i.

Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda:

"Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya. Yaitu suatu kaum membawa-bawa cemeti laksana ekor sapi yang digunakan untuk memukuli orang (maksudnya, para kaki tangan penguasa yang Zhalim). Dan kaum wanita yang berpakain tetapi terlihat auratnya, cara dan jalanya melenggang-lenggok, sedangkan kepalanya seperti punuk unta yang miring (karena rambutnya dimodel sedemikiat rupa). Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya surga. Padahal baunya surga dapat dicium dari jarak sekian dan sekian."

Nah, siapa saja wanita-wanita mulia yang patut dicontoh oleh muslimah zaman sekarang? Setidaknya, sejarah Islam pernah mencatat wanita-wanita mulia yang Allah jamin masuk surga

1. Siti Khadijah

Beliau merupakan isteri Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam yang melahirkan anak-anak Rasulullah, setia dan mendukung Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam walaupun ditentang hebat oleh orang - orang kafir dan musyrik, mengantarkan makanan kepada Baginda ketika Baginda beribadat di Gua Hira’.

2. Siti Fatimah

Putri Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam yang tinggi budi pekertinya. Sangat kasih dan setia kepada suaminya Ali karamallahu wajhah walaupun Ali miskin. Tidur berbagi 1 bantal dan kadang-kadang berbantalkan lengan Ali. Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam pernah berkata aku takkan maafkan kamu wahai Fatimah sehinggalah Ali maafkan kamu.

3. Siti Aisyah

Beliau isteri Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam yang paling romantis. Sanggup berbagi bekas makanan dan minuman dengan Rasulullah. Di mana Nabi Shalallahu alaihi wa sallam minum di situ beliau akan minum menggunakan bekas yang sama.

4. Siti Hajar

Isteri Nabi Ibrahim yang patuh kepada suami dan suruhan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sanggup ditinggalkan oleh Ibrahim atas suruhan Allah SWT demi kebaikan. Berjuang mencari air untuk anaknya Nabi Ismail.

5. Siti Maryam

Wanita suci yang memang pandai menjaga kehormatan diri dan mempunyai maruah yang tinggi sehingga rahimnya dipilih oleh Allah SWT untuk mengandungkan Nabi Isa Alaihi salam.

6. Siti Asyiah

Isteri Firaun yang tinggi imannya dan tidak gentar dengan ujian yang dihadapinya daripada Firaun Laknatullah.(Baca juga : Inilah Amaliah Istri yang Memperlancar Rezeki Suami )

7. Siti Aminah

Wanita mulia yang menjadi ibu kandung Rasullullah Shalallahu alaihi wa sallam. Mendidik baginda menjadi insan mulia.


Page 2

Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

(QS. Ali 'Imran Ayat 145)

Rasulullah ﷺ bersabda :

عن أنس بن مالك -رضي الله عنه- أنّ النبيّ -صلّى الله عليه وسلّم- قال: خيرُ نساءِ العالَمينَ: مَريمُ بنتُ عِمرانَ، وخديجةُ بنتُ خُوَيلدٍ، وفاطمةُ بنتُ مُحمَّدٍ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، وآسيةُ امرأةُ فِرعونَ

“Dari Anas bin Malik mengatakan bahwa Nabi Muhammadﷺ  bersabda, Pemuka wanita ahli Surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulallah ﷺ, Khadijah binti Khawailid dan Asiyah, istri Firaun.” (HR Muslim dan Hakim).”

Hidayatullah.com | FATIMAH Az-zahra dilahirkan di Makkah pada 20 Jumadil Akhir, 18 tahun sebelum Rasulullah ﷺ hijrah atau di tahun kelima dari kerasulannya. Dia adalah putri bungsu Rasulullah ﷺ  setelah Zainab, Ruqayah dan Ummu Kaltsum.

Dari kisah Aisyah Radhiallahu’anha saat bertanya kepada Fatimah, mengapa ia menangis kemudian tertawa saat Rasulullah membisikannya sebelum wafatnya. Lalu Fatimah menjawab, “Pada bisikan pertama, Rasulullah ﷺ menyatakan, “Malaikat Jibril setiap tahunnya menyodorkan Al-Quran satu kali kepadaku, namun tahun ini datang dua kali. Aku pikir alasannya adalah karena ajalku telah dekat dan engkau akan menjadi orang pertama yang akan menyusulku.”

“Saat aku (Fatimah) mendengarnya, aku menangis.” Fatimah melanjutkan, “Kemudian Rasulullah ﷺ berbisik lagi untuk kedua kalinya, “Apakah engkau tidak bahagia saat menjadi penghulu wanita Surga atau penghulu wanita mukminin!” Maka aku tersenyum gembira mendengarnya.”

Az-Zahra

Arti nama Siti Fatimah Az Zahra dalam Islam adalah gadis yang lembut hatinya dan selalu berseri-seri. Gadis ini lahir dari rahim wanita hebat bernama Khadijah binti Khuwalid.

رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلْتُهَا عَنْ بُكَائِهَا وَضَحِكِهَا قَالَتْ أَخْبَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ يَمُوتُ فَبَكَيْتُ ثُمَّ أَخْبَرَنِي أَنِّي سَيِّدَةُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ إِلَّا مَرْيَمَ بِنْتَ عِمْرَانَ فَضَحِكْتُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ

Rasulullah ﷺ memanggil Fathimah, kemudian beliau berbisik kepadanya, tiba-tiba Fathimah menangis, kemudian beliau berbicara kepadanya (yang kedua kali), dan dia tersenyum.” Ummu Salamah melanjutkan; “Ketika Rasulullah ﷺ meninggal dunia, maka aku bertanya kepadanya perihal sesuatu yang membuatnya menangis dan tersenyum.” Fathimah berkata; “Rasulullah ﷺ telah mengabariku bahwa beliau akan meninggal dunia, maka aku menangis, kemudian beliau memberitahukanku bahwa aku adalah wanita penghulu syurga selain kepada Maryam binti Imran, maka aku pun tersenyum.” (HR. Tirmidzi).

Baca: Wanita Penghuni Surga

Abu Abdillah berkata, “Fatimah memiliki sembilan nama di sisi Allah SWT, yaitu Fatimah, ash-Shiddiqah (wanita yang terpercaya), al-Mubarakah (wanita yang selalu kelimpahan berkah), ath-Thahirah (wanita yang suci), az-Zakiyyah (wanita yang senantiasa menjaga kesucian), ar-Radhiyyah (ridha atas apa saja yang telah ditetapkan), al-Mardhiyyah (orang yang diridhai), al-Muhaditsah (wanita yang menggunakan kata yang cermat), dan az-Zahra (yang berkilauan).”

Kemudian ia juga dijuluki Ummu Abiha (anak yang menjadi seperti ibu bagi ayahnya). Karena dengan sigapnya Fatimah membantu Rasulullah ﷺ dalam dakwahnya setelah kepergian ibunda tercinta Khadijah, ia merawat dan mempersiapkan keperluan Rasulullah ﷺ.

Fatimah memiliki akhlak yang santun, taat, dermawan, dan teguh karena ia hidup dalam didikan ayahnya yang amat sangat mencintainya, bahkan Rasulullah ﷺ berkata bahwa siapapun yang menyakiti Fatimah berarti telah menyakitinya.

« إنَّ فَاطِمَةَ بِضْعَةٌ مِنِّي ، يُؤْذِينِي مَا آذَاهَا ، وَيُغْضِبُنِي مَا أَغْضَبَهَا »

“Sesungguhnya Fathimah adalan bagian dari dagingku, menyakitiku apa-apa yang menyakitinya, dan membuatku marah apa-apa yang membuatnya marah.” (HR: Thabrani dalam Mu’jam Kabir no.18446).

Dan dalam hadits lain diriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

حَدَّثَنِي أَبُو مَعْمَرٍ إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْهُذَلِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا فَاطِمَةُ بَضْعَةٌ مِنِّي يُؤْذِينِي مَا آذَاهَا

Telah menceritakan kepadaku Abu Ma’mar Ismail bin Ibrahim Al Hudzali Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru dari Ibnu Abu Mulaikah dari Miswar bin Makhramah dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dari dagingku, apabila ada sesuatu yang menyakitinya maka akan membuatku sakit pula.” (HR: Bukhari Muslim).

Baca: Bersama Suami di Surga, Bagaimana Caranya?

Cinta Suci Sang Pemimpin Wanita di Surga

Cinta … Bahkan memikirkan maknanya saja bisa membuat seseorang bahagia, setiap orang memiliki pengertian dan kisahnya masing-masing tehadap lima huruf ini, yang biasa kita sebut cinta. Rasa bahagia, hati berbunga-bunga, adalah efek positif cinta yang bukan kuasa manusia untuk menahannya.

Bahkan tidak mungkin ada satu orangpun yang tidak merasakannya walau itu manusia yang paling mulia sekalipun. Karena cinta sesuatu yang indah, diberikan kepada setiap hati oleh Sang Pemilik Cinta, Allah Subhanahu wata’ala berfirman :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS: Ali-Imron:14).

Namun, apakah cinta yang kita miliki dan kita rasakan sudah sesuai dengan apa yang diridhoiNya? Sudahkah kita mejadikan Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya memiliki cinta kita lebih dari siapapun ? Apakah kita dengan asal mengumbar cinta ataukah memberikannya kepada Sang Pemilik cinta untuk dilabuhkan kepada hati yang tepat?

Inilah yang dilakukan sosok mulia Fatimah Az-zahra yang telah mampu menjadikan cintanya sesuci dirinya, dan semurni hatinya, sehingga Allah Subhanahu wata’ala melabuhkannya kepada hati yang tak kalah kesucian dan kemurniannya, seperti cermin yang sangat nyata jika disatukan, Allah Subhanahu wata’ala telah membalas penantian antara dua sosok yang menjaga cinta mereka sebelum waktu yang diridhoiNya, Allah Subhanahu wata’ala mempertemukan dua cinta suci yang patut kita jadikan tauladan untuk kehidupan kita. Bagaimana awal kisah cinta Fatimah dan Ali yang lebih romantis dari kisah-kisah cinta di televisi, saat sososk Ali yang menaruh hati kepada Fatimah saat di peperangan ia melihat Fatimah dengan sigap dan lincahnya merawat ayahanda tercinta yang tidak lain adalah Rasulullah ﷺ.

Namun Ali tidak pernah sekalipun mengungkapkan bahkan menunjukan semua itu kepada Fatimah. Sudah sangat lama Ali berusaha memantaskan dirinya agar bisa bersanding dengan Fatimah, ada keinginan di hatinya untuk mempersunting putri bungsu Rasulullah ﷺ itu. Namun ia ragu, karena ia tidak memiliki harta sepeserpun untuk diberikan sebagai mahar untuk Fatimah.

Baca: Mengenal Pintu-Pintu Surga Yang Dijanjikan Allah [1]

Pada suatu ketika datanglah Abu bakar Ash-sidiq radiallahu’anhu dan Umar bin Khattab radiallahu’anhu untuk mempersunting Fatimah, tentunya banyak dari kalangan sahabah yang ingin menikah dengan sosok mulia itu, selain karena akhlaq-nya yang santun dan keta’atannya kepada Allah Subhanahu wata’ala yang luar biasa, banyak yang menginginkan nasabnya menyambung dengan nasab Rasulullah ﷺ tetapi pada saat itu Rasulullah ﷺ menolak Abu bakar dan umar dengan halus, berita itupun menyenangkan hati Ali, namun ia tidak memiliki keberanian diri untuk datang kepada Rasulullahﷺ  untuk menyampaikan niat baiknya yaitu melamar putri bungsu Rasulullah tak lain adalah Fatimah Az-zahra, dan setelah mendapatkan saran dari beberapa sahabatnya Ali datang menemui Rasulullahﷺ dan menyampaikan maksudnya untuk meminang Fatimah kemudian, dengan sikap bijak dan arifnya Rasulullah ﷺ mampu mengusir kegelisahan Ali mengenai mahar untuk Fatimah.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Tentang pedangmu, engkau tetap memerlukannya untuk meneruskan perjuangan di jalan Allah. Dan untamu, engkau tetap memerlukannya untuk mengambil air bagi keluargamu juga bagi dirimu sendiri. Engkau tentunya memerlukannya untuk melakukan perjalanan jauh. Oleh karena itu, aku hendak menikahkanmu dengan mas kawin baju besi milikmu. Aku bahagia menerima barang itu darimu Ali. Engkau wajib bergembira sebab Allah lah sebenarnya yang Maha Tahu lebih dulu. Allah lah yang telah menikahkanmu di langit lebih dulu sebelum aku menikahkanmu di bumi.” (HR: Ummu Salamah).

Dan menikahlah Ali yang sudah berhasil memendam cintanya diiringi dengan memantaskan dirinya untuk wanita berhati suci Fatimah Az-zahra, dan saat itulah Fatimah bercerita bahwa sebenarnya ia juga mencintai Ali, ia menyimpan cintanya dalam doa. Menitipkan kepada sang pemilik cinta berharap dilabuhkan kepada orang yang terbaik yang ia dan Rabbnya cintai dan merekapun bersama memantaskan diri. Sehingga kisah cinta mereka begitu mulia disisi Allah Subhanahu wata’ala.

Sahabat fillah… pada zaman yang kita kenal sebagai zaman milenial ini, banyak sekali cinta yang sudah tidak berjalan di atas maknanya, banyak dua pasang makhluk Allah yang saling mencintai namun lupa bahwa cinta itu sendiri dari-Nya, melupakan Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya, lebih mendahulukan cinta manusia dan meninggalkan perintah Allah Subhanahu wata’ala, bahkan banyak yang merelakan agama mereka karena cinta. Maka dari itu, mari kembali kepada fitrah cinta itu sendiri, mari mengkaji kisah-kisah yang menginspirasi seperti kisah cinta yang begitu suci dari sosok pemimpin wanita penghuni Surga. Fatimah Az-zahra.*/Nida Azumi, mahasiswi STIBA Ar-raayah Sukabumi

Baca juga:  10 Golongan Penghuni Surga, Kita Masuk Golongan Mana

Rep: Admin Hidcom
Editor: -