Kritisilah perilaku orang bakhīl dengan menggunakan analisis yang tepat!

Kritisilah perilaku orang bakhīl dengan menggunakan analisis yang tepat!

Arti Bakhil

Bakhil artinya adalah kikir atau pelit yang ditandai dengan prilaku seseorang yang cinta harta sehingga suka menahan sesuatu yang ada pada dirinya seperti uang, makanan, dan minuman yang mestinya bisa diberikan kepada yang membutuhkan, kemudian enggan untuk memberikannya.

Bila bakhil dikaitkan dengan kewajiban melaksanakan ibadah adalah keengganan untuk  menunaikan zakat dan enggan mengeluarkan harta yang didapatnya itu di jalan Allah.

Sifat bakhil merupakan salah satu akhlak tercela, berbahaya, harus dijauhi, dan sifat yang menyebabkan orang tidak akan masuk surga.

Rasul SAW bersabda: “Jauhilah kekikiran, karena sesungguhnya ia telah mengajak orang-orang sebelum kalian untuk menumpahkan darah mereka, menodai kehormatan mereka dan memutuskan kekerabatan mereka.” (H.R. Hakim).

Dalam riwayat lain Rasul SAW bersabda:

“Dua sifat yang tidak akan berhimpun dalam diri seorang Muslim: kikir dan perangai yang buruk.” (H.R. Tirmidzi).  Sabda Rasul Saw yang lainnya: “Seburuk-buruknya sesuatu yang ada pada seseorang adalah kekikiran yang menyedihkan dan sifat pengecut yang melucuti.” (H.R. Abu Dawud). Sabda lainnya: “Tidak akan masuk surga orang yang bakhil, penipu, pengkhianat dan orang yang berperangai buruk.” (H.R. Ahmad dan Tirmidzi).

Buruknya sifat bakhil ini juga dapat dilihat pada Al-Qur’an Surat Ali-Imran ayat 180:

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Orang-orang yang bakhil termasuk salah satu golongan orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 36-37:

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (Yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.”

Al Gazali menyatakan bahwa sifat ini adalah terkait kecintaan seseorang kepada harta dengan menggenggam erat-erat harta itu dalam tangannya. dirinya menjadi sangat kikir dan bakhil dalam mengeluarkan hartanya.

Celakanya sifat ini selain kikir tertuju kepada orang lain adalah sifat kikirnya itu tertuju juga terhadap dirinya sendiri, sehingga dia tidak dapat menikmati hidup secara wajar

Kerugiannya

Dari Abu Bakar ash-Shidiq ra berkata : Orang yang bakhil (pelit) itu tidak akan lepas dari salah satu diantara 7 perkara berikut :

  1. Takkala meninggal, harta warisannya akan menjadi ajang perebutan / konflik dan bila sudah didapat akan dihabiskan dan dibelanjakan tidak dijalan Allah.
  2. Allah akan memerintahkan penguasa Zalim datang kepadanya untuk merampas hartanya sehingga mempermalukannya dengan kebangganya atas hartanya itu.
  3. Dia akan lebih dikuasai syahwatnya sehingga akan menghabiskan hartanya.
  4. Membelanjakan hartanya dengan tergesa-gesa utamanya untuk pembelian bangunan-bangunan di wilayah yang rawan terhadap bencana sehingga itu hanya akan menguras hartanya.
  5. Dia akan tertimpa salah satu dari beberapa musibah didunia.
  6. Dia akan tertimpa penyakit kronis yang akhirnya hanya akan menghabiskan hartanya untuk berobat.
  7. Dia akan memendam harta disuatu tempat lalu lupa sehingga tidak dapat lagi menemukan hartanya kembali.

Bencana yang terbesar dari seorang yang kikir adalah kecintaan hartanya menjadikan dirinya lupa dan lalai kepada Allah SWT.

Al Gazali menyatakan bahwa barang siapa yang memilih atau lebih mengutamakan harta dan anak-anaknya melebihi dari apa yang seharusnya ditujukan kepada Allah untuk memenuhi perintah-perintahNya dan menjauhi laranganNya, maka orang demikian itulah yang akan sangat merugi serta menyesal sejadi-jadinya di kemudian hari.

Allah berfirman : Hai sekalian orang-orang yang beriman, janganlah kamu semua dilalaikan oleh harta-hartamu atau oleh anak-anakmu dari berdzikir (mengingat ) kepada Allah, barang siapa melakukan demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Wallahu a’lam

Oleh: Abdullah Jejangkit

-Bakhil(البخل) adalah mencegah memberikan harta ketika semestinya harus memberikannya baik sesuatu yang dituntut oleh agama, seperti Zakat, Nafkah keluarga, maupun tuntutan kehormatan(seperti: ada orang yang kesusahan dibantunya, ada orang yang memerlukan diberinya dengan sesuatu yang layak, dan mau kurang lebih seperti orang kaya tidak pantas membantu tentangganya dgn memberikan uang 5 ribu).

-Jika ia telah melaksanakan tuntutan agama dan tuntutan kehormatan, maka ia terbebas dari sifat bakhil(بخل), namun dia belum bisa berstatus Pemurah (سخي) selama ia belum melebihi kadar kewajiban dalam rangka mencari keutamaan dan derajat yang tinggi.

RASULULLAH ﷺ Bersabda:

لا يدخل الجنة بخيل… (رواه أحمد و الترمذي)

“Tidak akan masuk syurga orang yang Bakhil/Pelit/Kikir/Pamalar” -Walaupun dia ahli ibadah dan banyak bermacam-macam amalan wirid.

-Allah benci terhadap orang yang kikir saat ia masih hidup(ketika masih sehat bersifat kikir, tidak mau/jarang bersedekah), dan bersifat pemurah ketika hendak mati (sudah mau meninggal, baru mau bersedekah(babari-bari)

أبخل الناس بماله أجودهم بعرضه
-Perkataan Ibnu Al-Mu’taz : “Manusia yang paling kikir dengan hartanya namun paling pemurah terhadap harga dirinya”

-Maksudnya yaitu Dia lebih menjaga harta/uangnya dibanding menjaga kehormatannya, padahal harta diciptakan Allah Swt untuk keselamatan harga dirinya. Dia malah mau dikatakan “orang Kikir/pamalar” dari pada mau bersedekah/memberikan uang, oleh karena itu dia telah mengorbankan harga diri asalkan dapat menyelamatkan hartanya.

Sebagai Contoh:
“Masyarakat berkumpulan/menyumbang harta untuk kebaikan dalam rangka membangun mesjid dan atau kebersihan lingkungan, malah dia enggan untuk menyumbangkan hartanya-padahal dia termasuk warga punya kelebihan harta-walaupun disambat/dikatakan orang “dia pelit” tetap tidak dia tidak mau menyumbang, karena dia memahami “lebih mahal uang dibanding kehormatannya”.

قال علي رضي عنه : “والله ما اقتقصى كريم قط حقه”
Ali bin Abi Thalib berkata: “Demi Allah, orang yang Mulia(termasuk pemurah/dermawan)adalah orang yang tidak akan meminta haknya secara penuh”

Maksudnya: Orang yang mulia tidak mau mengambil haknya(dalam urusan apapun, seperti uang, makanan, dsb yang ada bagian dari haknya)dengan secara penuh(karena ditakutkan kelebihan/terambil hak orang lain) Dan jika ia memberikan hak orang lain, ia dengan senang hati akan melebihkannya. Jika mengambil bagiannya, niscaya ia mengambil kurang dari haknya.

Contoh: Haknya ada lima(5)buah, maka dia tidak mengambil secara penuh, mungkin yang diambilnya cuma 3 atau 4 saja, dan atau kurang dari 5. Contoh lain: Jika menerima takaran atau timbangan, misalkan beras, maka ia tidak mau (karena takut hatinya) mengambil lebih. Dan Jika menakar untuk orang lain, maka akan melebihkannya (memastikan agar tidak mengurangi).

Firman Allah Swt:

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ﴿١﴾الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ﴿٢﴾وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ﴿٣﴾أَلَا يَظُنُّ أُولَٰئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ﴿٤﴾لِيَوْمٍ عَظِيمٍ﴿٥﴾يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ. [6]

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu yakin bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam (QS. al-Muthaffifîn/83:1-6)

Sumber: Mauidzatul Mu’minin (Ringkasa Ihya Ulumiddin Al-Ghazali), h. 154-155

Jumlah 15 bilangan asli berurutan adalah 525, maka bilangan terkecil diantara bilangan- bilangan tersebut adalah...

tolong jawab abcd bang ​

buatlah karangan tentang banjir minimal3 paragraf ​

apa fungsi kon tol dan me mek dan kon domkalok tau ku kasih poin 100​

Sebutkan contoh orang tua dalam memotivasi belajar anaknya.​

Rachel merupakan seorang anak yang lahir di Amerika serikat dan ayah berkewarganegaraan Belgia dan ibu dan berkewarganegaraan negara Indonesia sampai … umur 18 tahun Rachel berkewarganegaraan​

1.9⁰ 2.4-³=... a. 0 3.10=-... a. -0,0004 4. (-1)=-... a. -6 7. a. -81 b. -64 5. (-2)... a. -8 6.0-³=--. -1 0 8. 10. a. b. 100 a. -2.500 a. 1 + C. 1-8- … 9 aª 19 1 64 b. -0,0001 b. -1 b. -1 9. 10° +102 +10° +10-2+ 10 = a. 0 b. 1 1 1+-# a. 0 b. -4 + C 1 d. q+1 b. 0,5 J e. C. c. 0,0001 J HIM 64 c. 11,11 d. -10 H *I J HIN 101,101 c 1 d. 1 d. 0,0004 d. 1 P d. 4 d. 8 e. 3 e. 1,0000 d. 2 e. 6 e. 8 e. tidak terdefinisi e. 2.500 e. 16 e. 10101,0101 e. 4​

Resi Bisma bisa dikalahake banjur diganti ​

Tempat yang strategis dalam dunia luring memilki banyak kriteria. Berikut ini yang bukan termasuk kriteria yang strategis adalah?A terletak di pingg … ir jalan ramai B.tempat representatifC.tempat terletak di gang rumah warga yang ramaiD. fasilitas jalan dan akses mudah E.parkir kas​

berikut ini yang bukan termasuk kriteria tempat yang strategis adalah​