Show
Contoh Berfikir Kronologi (Diakronik) - Seperti yang sudah dijelaskan pada postingan sebelumnya mengenai Konsep Berfikir Kronologi, (Diakronik), Ruang dan Waktu dalam mempelajari sejarah. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa pengertian konsep atau cara berfikir kronologi diakronik adalah menceritakan peristiwa sejarah di suatu tempat secara rinci berdasarkan ruang dan waktu yang terbatas. Pada artikel kali ini, penulis akan menyebutkan beberapa contoh konsep berfikir kronologis (diakronik) secara singkat dan jelas. Berikut ini 3 contoh berfikir kronologis yang akan dijelaskan pada artikel ini meliputi peristiwa : Pertempuran Medan Area, Pertempuran Surabaya, Pertempuran Ambarawa, Peristiwa Bandung Lautan Api, dan Sejarah Agresi Militer Belanda 1. Berikut ini penjelasan kelima contoh berfikir kronologis dari peristiwa tersebut.
Contoh pertama berfikir kronologis diakronik dalam mempelajari sejarah yaitu mengenai peristiwa pertempuran Medan Area, berikut ini penjelasan kronologis pertempuran tersebut :
Baca Juga : Sejarah Pertempuran Medan Area Lengkap Contoh berfikir kronologis diakronik kedua yaitu mengenai peristiwa pertempuran Surabaya yang berlangsung pada tanggal 27 Oktober sampai 20 November 1945. Berikut ini kronologi pertempuran tersebut berdasarkan cara berfikir kronologi.
Baca Juga : Sejarah Pertempuran 10 November Surabaya Lengkap Kemudian contoh berfikir kronologis diakronik yang ketiga yaitu mengenai sejarah pertempuran Ambarawa yang berlangsung dari tanggal 20 Oktober sampai tanggal 15 Desember 1945. Berikut ini kronologi peristiwa tersebut berdasarkan konsep berfikir kronologis diakronik.
Baca Juga : Sejarah Pertempuran Ambarawa Lengkap Demikian pembahasan mengenai Contoh Konsep Berfikir Kronologis Diakronik dalam Sejarah, meliputi contoh kronologi peristiwa penting setelah kemerdekaan Indonesia. Semoga bermanfaat, terimakasih. Share ke teman kamu:Tags : Pelajaran Sejarah Related : Contoh Konsep Berfikir Kronologis Diakronik dalam Sejarah
Lihat Foto KOMPAS.com - Dalam belajar sejarah tidak hanya sebatas informasi tentang masa lalu. Tapi dilakukan dalam proses rekontruksi peristiwa sejarah secara obyektif. Pengungkapan peristiwa sejarah tidak akan lepas dari ruang dan waktu. Sehingga dibutuhkan kemampuan berpikir diakronik dan sinkronik. Arti DiakronikDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diakronis adalah berkenaan dengan pendekatan bahasa dengan melihat perkembangan sepanjang waktu atau bersifat historis. Diakronik berasal dari bahasa latin yakni "Dia" yang artinya melalui atau melampaui dan "Chronicus" yang berati waktu. Dikutip buku Historiografi Barat (2014) karya Wahyu Iryana, diakronik adalah memanjang dalam waktu tetap menyempit dalam ruang. Berpikir diakronik merupakan berpikir kronologis atau urutan. Kronologis adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan kejadian. Baca juga: G20: Sejarah, Tujuan, dan Peran Indonesia Kronologis dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekontruksis kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat. Dapat membantu juga untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwa. Sejarah merupakan ilmu diakronik yang mementingkan proses. Sejarawan atau ahli sejarah akan menggunakan pendekatan diakronik saat berbicara sejarah. Karena melalui pendekatan itu, sejarah berupaya mengalisis evolusi atau perubahan sesuatu dari waktu ke waktu.
Sehingga memungkinkan sejarawan untuk mendalilkan mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau mengapa keadaan tertentu berkembang atau berkelanjutan. Contohnya belajar mengenai Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945. Di mana dengan menelusuri perjuanga bangsa Indonesia pada masa penjajahan di abad ke-17. Jadi cara berpikir diakronis sangat mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa. Baca juga: Karantina: Pengertian dan Sejarah Singkat Ciri-ciri berpikir diakronikDalam konsep berpikir diakronik ada beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
Arti sinkronikSinkronik bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi dalam suatu masa yang terbatas. Sinkronik berasal dari bahasa Yunani yaitu "Syn" artinya dengan dan "Khronos" yang berati waktu atau masa. Sinkronik adalah menyempit dalam wkatu dan melebar dalam ruang. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), pendekatan sinkronik biasa digunakan dalam ilmu sosial. Di mana sinkronik menekankan pada struktur. Artinya meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronik menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Tidak berusaha membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini. Tapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu. Baca juga: Perumusan Naskah Proklamasi
Contoh pendekatan berpikir sinkronik tentang Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945. Di mana dengan menguarai dari berbagai aspek, seperti aspek sosial, ekonomi, politik, dan hubungan internasional. Ciri-ciri berpikir sinkronikBerikut ciri-ciri konsep berpikir sinkronik dalam sejarah:
Peristiwa sejarah tidak akan lepas dari konsep ruang dan waktu. Ruang adalah tempat suatu peristiwa terjadi sedangkan waktu saat terjadi peristiwa. Dengan konsep berpikir diakronik dan sinkronik akan mampu menguraikan ruang dan waktu suatu peristiwa sejarah. Sehingga akan membantu proses interpretasi yang tepat dalam merekonstruksi pembuktian sejarah. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |