Karya seni yang memandang keindahan suatu karya seni sesuai selera orang yang melihat disebut…

Obyektif : jika seseorang menilai suatu karya seni tersebut dia mengatakan karya tersebut bagus dan bernilai jual tinggi. Hal ini berdasarkan pendapat yang tidak hanya diperoleh dari satu orang. Namun memang pada faktanya barang tersebut memang bagus.

Apakah keindahan bersifat objektif atau subjektif?

keindahan subjektif adalah keindahan suatu benda yang tidak nampak, yang ada hanya keindahan yang tercipta karena pengamatan seseorang. keindahan objektif adalah keindahan yang nampak pada suatu benda, terlepas dari pengamatan seseorang.

Apa yang dimaksud dengan nilai seni bersifat subjektif?

Nilai subjektif adalah nilai keindahan yang dimiliki suatu karya seni, yang tidak hanya fokus pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi juga ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya.

Apa perbedaan nilai estetik objektif dan nilai estetik subjektif?

Nilai estetis bersifat objektif berupa keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri dan tampak secara kasat mata. Sedangkan nilai estetis bersifat subjektif, berupa keindahan yang tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya.

Apa yang dimaksud dengan pendekatan formalitas?

Apakah yang dimaksud dengan pendekatan formalitas​ kritik yang digunakan untuk menganalisis karya sastra dengan tujuan untuk mengetahui keterpaduan unsur yang terdapat dalam karya sastra.

Apa itu teori keindahan subjektif?

Teori keindahan subyektif adalah kebalikan dari teori keindahan obyektif. Menurut David Hume, keindahan seni tidak terdapat pada benda melainkan pada perasaan dan emosi yang didapat saat pengamat melihat karya seni tersebut.

Apa yang dimaksud dengan nilai estetis memiliki sifat objektif dan subjektif dalam karya seni rupa tiga dimensi dan berikan contohnya?

Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. ada nilai subjektif memilik, unsur-unsur fisik contohnya visual yang dilihat oleh orang banyak serta memiliki nilai harga yang tinggi.

Apa perbedaan subyektif dan obyektif?

Subjektif berkaitan dengan sikap yang menurut pandangan sendiri, atau tidak langsung mengenai pokok atau halnya. Sementara itu, objektif berkaitan dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Sikap subjektif dan objektif ini tentunya harus kamu pahami dalam kehidupan sosial.

Persoalan estetika tidak dapat dilepaskan dalam mempelajari. Estetika identik dengan seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya tepat. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni menyebabkan pembicaraan tetntang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dilihat mata. Dengan memahami persoalan estetika dan seni diharapkan wawasan kalian dalam apresiasi, kritik atau berkarya seni semakin terbuka. Menghadapi karya-karya seni yang dikategorikan “tidak indah”, kalian tidak serta merta langsung memberi penilaian buruk, tidak pantas atau lain sebagainya. Sebagai seorang pelajar kalian wajib bersikap bijaksana untuk melihat latar belakang dibalik penciptaan sebuah karya dan mencari tahu nilai keindahan dan kebaikan yang tersembunyi dibalik karya itu. Hal ini penting sebab akan membantu kalian menjadi seorang kreator, apresiator atau menjadi kritikus seni yang baik. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif. Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi baik, perpaduan warna yang cocok, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya.

Karya seni yang memandang keindahan suatu karya seni sesuai selera orang yang melihat disebut…
Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa. Tidak demikian halnya dengan nilai estetis yang bersifat subyektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Sebagai contoh saat kalian melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kalian dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya itu. Kalian merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya itu dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya meskipun kalian tidak tahu obyek apa yang ditunjukkan oleh karya itu. Teman kalian mungkin tidak tertarik pada karya itu dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subyektif.

  1. Carilah berbagai (reproduksi foto/gambar) karya seni rupa tiga dimensi
  2. Amati karya-karya seni rupa tiga dimensi itu, bandingkan karya yang satu dengan yang lainnya.
  3. Ceritakan masing-masing karya yang kalian amati, berilah tanggapan pada karya-karya itu, aspek apa yang menarik perhatian kalian karya mana yang paling kalian sukai, berikan alasan mengapa kalian menyukai karya itu berdasar pengamatan pada unsur-unsur rupa dan obyek yang tampak pada karya itu.
  4. Bandingkan tanggapan kalian dengan tanggapan teman kalian.


Page 2

Karya seni yang memandang keindahan suatu karya seni sesuai selera orang yang melihat disebut…

Karya seni yang memandang keindahan suatu karya seni sesuai selera orang yang melihat disebut…
Lihat Foto

https://www.mauritshuis.nl/

Pameran bau bertajuk Fleeting - Scents in Colour yang akan diadakan di Museum Mauritshuis di Belanda hingga 29 Agustus 2021 (https://www.mauritshuis.nl/).

KOMPAS.com - Seni merupakan ekspresi diri seniman yang di dalamnya terdapat perasaan, emosi, intuisi, imajinasi, bahkan pesan yang tersirat maupun tersurat.

Seni lukis, seni tari, seni musik, seni drama, semuanya memperhatikan aspek estetika atau keindahan.

Dilansir dari Philosophy Now, keindahan dalam seni adalah ukuran keberhasilan komunikasi antara pesan yang ingin disampaikan seniman dan yang dilihat oleh pengamat.

Seni yang indah dapat menangkap emosi yang paling diinginkan oleh senimah kepada pengamatnya. Ada dua teori tentang keindahan yaitu teori keindahan obyektif dan teori keindahan subyektif. Berikut penjelasannya:

Teori keindahan seni dengan pandangan obyektif menitikberatkan keindahan dari bentuk seni itu sendiri. Teori ini digagas oleh Plato dan juga Arsitoteles. Plato beranggapan bahwa keindahan seni adalah obyektif dan bukan pengalaman dari pengamat.

Baca juga: Empat Cabang Seni Budaya

Dilansir dari Lumen Learning, Aristoteles beranggapan bahwa keindahan seni terletak pada ciri-ciri benda seni seperti kesimetrisan, keteraturan, keseimbangan, dan proporsinya.

Baik Plato dan Aristoteles beranggapan bahwa keindahan benda seni terkandung pada benda itu sendiri, dan bukan dari pikiran orang yang melihatnya.

Maka teori obtektif beranggapan bahwa keindahan datanng dari bentuk karya seni saja, sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan pengamat yang melihatnya.

  • Teori keindahan subyektif 

Teori keindahan subyektif adalah kebalikan dari teori keindahan obyektif. Pandangan keindahan karya seni secara subyektif didukung oleh David Hume dan Immanuel Kant.

Menurut David Hume, keindahan seni tidak terdapat pada benda melainkan pada perasaan dan emosi yang didapat saat pengamat melihat karya seni tersebut.

Dilansir dari Lumen Learning, Immanuel Kant beranggapan bahwa proses penilaian keindahan seni berasal dari perasaan, kognisi, dan logika orang yang melihat karya seni tersebut dan bukan dari fitur-fitur yang dinilai indah secara obyektif.

Teori keindahan subyektif menitikberatkan keindahan seni pada orang yang melihatnya bukan pada bentuk yang dimiliki karya seni tersebut.

Baca juga: Aliran Seni Lukis dan Tokohnya

Saat melihat karya seni, orang akan beranggapan bagus, indah, sedih, senang, menakutkan, dan emosi lainnya yang berbeda-beda sesuai dengan siapakah yang mengamatinya.

Selain bersifat subyektif (tergantung pada pengamat), teori subyektivitas juga berkendala pada selera dan juga dimensi waktu.

Setiap orang memiliki selera yang berbeda, apa yang dilihat bagus oleh satu orang belum tentu dilihat bagus oleh orang lainnya.

Terlebih selera manusia berkembang mengikuti zaman, maka waktu juga menentukan keindahan suatu karya. Sehingga penilaian subyektif harus dilakukan oleh pengamat seni yang profesional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.