Jika saling menghargai perbedaan maka akan tercipta hidup yang

Entah karena sebab apa, di jaman sekarang yang sudah serba maju ini di mana orang dengan mudah bertukar pikiran dan secara teknis gampang mencapai satu sama lain, mulai banyak bermunculan orang-orang yang sudah mulai tidak menghargai sesamanya manusia, tidak menghormati alam maupun tidak bisa menerima dengan ikhlas soal perbedaan.

Beberapa orang atau malah beberapa pihak merasa punya tingkat lebih tinggi (merasa berkasta lebih tinggi) jika dirinya dalam golongan tertentu. Bisa juga  beberapa orang itu merasa lebih tinggi dari yang lain jika dia berasal dari mayoritas golongan tertentu. 

Dan jika sang mayoritas itu melihat temannya atau pihak lain berada di golongan yang kecil (minoritas) dia merasa punya kelas yang lebih tinggi dibanding golongan minoritas itu.

Padahal jika kita tilik lebih dalam tentang hakekat keberadaa kita di Indonesia ini, maka kita bisa dapatkan bahwa akar kita adalah dari perbedaan. Kita punya A, B,C, sedangkan rekan kita punya D,E,F. Dengan perbedaan ini, sebenarnya kita bisa memperkaya pengetahuan dan pengalaman kita dengan saling menukar perbedaan. 

Karena saling tahu (soal perbedaan itu) maka kita biasanya mulai bisa belajar saling menghormati satu sama lain. Karena satu pihak punya kelebihan dan pihak kita juga begitu.

Dengan saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain, kita bisa punya lebih banyak teman. Baik yang berbeda Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan. Menghargai orang lain / pihak lain juga mencakup bagaimana kita menghargai pendapat dan kebebasan beragama orang lain. Kita hendaknya juga tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain dan mengembangkan sikap toleransi dan simpati kepada orang-orang yang kita temui.

Sikap menghargai dan bersimpati ini dapat mulai kita lakukan dari lingkungan terkecil kita yaitu keluarga. Ayah, ibu, adik atau saudara sepupu dan saudara-saudara kita yang lain. 

Juga teman-teman di lingkungan sekolah atau kantor kita termasuk senior dan yunior kita. Yang terpenting dari sikap menghargai ini adalah dimulai dari diri kita sendiri. Karena jika kita sendiri tidak menghargai diri kita atau lingkungan terkecil / terdekat kita, bagaimana orang lain bisa hargai kita.

Jika saling menghargai ini dapat terwujud dalam kehidupan kita sehari-hari, maka kedamaian, harmoni dan keselarasan kehidupan akan terwujud. Kehidupan yang aman, tentram, dan damai juga akan terbentuk dengan sendirinya karena dengan cara ini maka peperangan yang ditimbulkan akibat perbedaan SARA dapat dihindari. 

Orang lainpun juga akan merasa senang dekat dengan kita karena merasa hak-hak mereka dihargai sehingga tidak ada rasa curiga dan perasaan terancam diantara kita.

Jadi, sebagai orang muda yang penuh optimistik, mari kita mencoba untuk mengawali sebuah langkah kecil yaitu menyadari bahwa setiap manusia yang diciptakan oleh Tuhan memiliki keunikannya masing-masing. Setelah itu "aura" perbedaan tersebut secara perlahan akan menular kepada lingkungan sekitar kita, dan lama kelamaan orang lain juga akan mengikutinya. Dengan begiu, kedamaian akan tercipta.


Jika saling menghargai perbedaan maka akan tercipta hidup yang

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 2

Entah karena sebab apa, di jaman sekarang yang sudah serba maju ini di mana orang dengan mudah bertukar pikiran dan secara teknis gampang mencapai satu sama lain, mulai banyak bermunculan orang-orang yang sudah mulai tidak menghargai sesamanya manusia, tidak menghormati alam maupun tidak bisa menerima dengan ikhlas soal perbedaan.

Beberapa orang atau malah beberapa pihak merasa punya tingkat lebih tinggi (merasa berkasta lebih tinggi) jika dirinya dalam golongan tertentu. Bisa juga  beberapa orang itu merasa lebih tinggi dari yang lain jika dia berasal dari mayoritas golongan tertentu. 

Dan jika sang mayoritas itu melihat temannya atau pihak lain berada di golongan yang kecil (minoritas) dia merasa punya kelas yang lebih tinggi dibanding golongan minoritas itu.

Padahal jika kita tilik lebih dalam tentang hakekat keberadaa kita di Indonesia ini, maka kita bisa dapatkan bahwa akar kita adalah dari perbedaan. Kita punya A, B,C, sedangkan rekan kita punya D,E,F. Dengan perbedaan ini, sebenarnya kita bisa memperkaya pengetahuan dan pengalaman kita dengan saling menukar perbedaan. 

Karena saling tahu (soal perbedaan itu) maka kita biasanya mulai bisa belajar saling menghormati satu sama lain. Karena satu pihak punya kelebihan dan pihak kita juga begitu.

Dengan saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain, kita bisa punya lebih banyak teman. Baik yang berbeda Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan. Menghargai orang lain / pihak lain juga mencakup bagaimana kita menghargai pendapat dan kebebasan beragama orang lain. Kita hendaknya juga tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain dan mengembangkan sikap toleransi dan simpati kepada orang-orang yang kita temui.

Sikap menghargai dan bersimpati ini dapat mulai kita lakukan dari lingkungan terkecil kita yaitu keluarga. Ayah, ibu, adik atau saudara sepupu dan saudara-saudara kita yang lain. 

Juga teman-teman di lingkungan sekolah atau kantor kita termasuk senior dan yunior kita. Yang terpenting dari sikap menghargai ini adalah dimulai dari diri kita sendiri. Karena jika kita sendiri tidak menghargai diri kita atau lingkungan terkecil / terdekat kita, bagaimana orang lain bisa hargai kita.

Jika saling menghargai ini dapat terwujud dalam kehidupan kita sehari-hari, maka kedamaian, harmoni dan keselarasan kehidupan akan terwujud. Kehidupan yang aman, tentram, dan damai juga akan terbentuk dengan sendirinya karena dengan cara ini maka peperangan yang ditimbulkan akibat perbedaan SARA dapat dihindari. 

Orang lainpun juga akan merasa senang dekat dengan kita karena merasa hak-hak mereka dihargai sehingga tidak ada rasa curiga dan perasaan terancam diantara kita.

Jadi, sebagai orang muda yang penuh optimistik, mari kita mencoba untuk mengawali sebuah langkah kecil yaitu menyadari bahwa setiap manusia yang diciptakan oleh Tuhan memiliki keunikannya masing-masing. Setelah itu "aura" perbedaan tersebut secara perlahan akan menular kepada lingkungan sekitar kita, dan lama kelamaan orang lain juga akan mengikutinya. Dengan begiu, kedamaian akan tercipta.


Jika saling menghargai perbedaan maka akan tercipta hidup yang

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 3

Entah karena sebab apa, di jaman sekarang yang sudah serba maju ini di mana orang dengan mudah bertukar pikiran dan secara teknis gampang mencapai satu sama lain, mulai banyak bermunculan orang-orang yang sudah mulai tidak menghargai sesamanya manusia, tidak menghormati alam maupun tidak bisa menerima dengan ikhlas soal perbedaan.

Beberapa orang atau malah beberapa pihak merasa punya tingkat lebih tinggi (merasa berkasta lebih tinggi) jika dirinya dalam golongan tertentu. Bisa juga  beberapa orang itu merasa lebih tinggi dari yang lain jika dia berasal dari mayoritas golongan tertentu. 

Dan jika sang mayoritas itu melihat temannya atau pihak lain berada di golongan yang kecil (minoritas) dia merasa punya kelas yang lebih tinggi dibanding golongan minoritas itu.

Padahal jika kita tilik lebih dalam tentang hakekat keberadaa kita di Indonesia ini, maka kita bisa dapatkan bahwa akar kita adalah dari perbedaan. Kita punya A, B,C, sedangkan rekan kita punya D,E,F. Dengan perbedaan ini, sebenarnya kita bisa memperkaya pengetahuan dan pengalaman kita dengan saling menukar perbedaan. 

Karena saling tahu (soal perbedaan itu) maka kita biasanya mulai bisa belajar saling menghormati satu sama lain. Karena satu pihak punya kelebihan dan pihak kita juga begitu.

Dengan saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain, kita bisa punya lebih banyak teman. Baik yang berbeda Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan. Menghargai orang lain / pihak lain juga mencakup bagaimana kita menghargai pendapat dan kebebasan beragama orang lain. Kita hendaknya juga tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain dan mengembangkan sikap toleransi dan simpati kepada orang-orang yang kita temui.

Sikap menghargai dan bersimpati ini dapat mulai kita lakukan dari lingkungan terkecil kita yaitu keluarga. Ayah, ibu, adik atau saudara sepupu dan saudara-saudara kita yang lain. 

Juga teman-teman di lingkungan sekolah atau kantor kita termasuk senior dan yunior kita. Yang terpenting dari sikap menghargai ini adalah dimulai dari diri kita sendiri. Karena jika kita sendiri tidak menghargai diri kita atau lingkungan terkecil / terdekat kita, bagaimana orang lain bisa hargai kita.

Jika saling menghargai ini dapat terwujud dalam kehidupan kita sehari-hari, maka kedamaian, harmoni dan keselarasan kehidupan akan terwujud. Kehidupan yang aman, tentram, dan damai juga akan terbentuk dengan sendirinya karena dengan cara ini maka peperangan yang ditimbulkan akibat perbedaan SARA dapat dihindari. 

Orang lainpun juga akan merasa senang dekat dengan kita karena merasa hak-hak mereka dihargai sehingga tidak ada rasa curiga dan perasaan terancam diantara kita.

Jadi, sebagai orang muda yang penuh optimistik, mari kita mencoba untuk mengawali sebuah langkah kecil yaitu menyadari bahwa setiap manusia yang diciptakan oleh Tuhan memiliki keunikannya masing-masing. Setelah itu "aura" perbedaan tersebut secara perlahan akan menular kepada lingkungan sekitar kita, dan lama kelamaan orang lain juga akan mengikutinya. Dengan begiu, kedamaian akan tercipta.


Jika saling menghargai perbedaan maka akan tercipta hidup yang

Lihat Humaniora Selengkapnya