Jelaskan bagaimana Cara melakukan pengukuran tegangan dengan menggunakan Multimeter Analog

Multimeter adalah alat yang digunakan untuk memeriksa tegangan AC atau DC, tahanan dan kelangsungan komponen listrik dan sejumlah arus kecil dalam rangkaian. Alat ini berguna untuk melihat apakah terdapat tegangan dalam sebuah sirkuit. Dengan demikian, multimeter dapat membantumu. Mulailah dengan Langkah 1 untuk membiasakan diri dengan perangkat dan belajar untuk menggunakan fungsi yang berbeda untuk mengukur ohm, volt, dan ampere.

  1. 1

    Temukan papan skala multimetermu. Bagian ini memiliki skala berbentuk melengkung yang terlihat melalui kotak dan jarum penunjuk yang akan menunjukkan nilai-nilai yang dibaca dari skala.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Skala-skala melengkung pada kotak meter memiliki warna berbeda yang menunjukkan setiap skala, sehingga mereka akan memiliki nilai yang berbeda. Ini menentukan besar rentangannya.
    • Permukaan pemantul seperti cermin yang berbentuk melengkung dan sedikit lebih lebar juga mungkin ada. Cermin digunakan untuk membantu mengurangi hal yang disebut "kesalahan paralaks," dengan menyejajarkan jarum penunjuk dengan bayangannya sebelum membaca nilai yang ditunjukkan. Pada gambar di atas, permukaan ini tampak seperti seutas jalur abu-abu lebar di antara skala merah dan hitam.
    • Banyak multimeter baru memiliki keluaran digital ketimbang skala analog. Fungsi dasarnya sama, namun Anda dapat membaca hasil numeriknya langsung.

  2. 2

    Temukan saklar atau tombol pilihan. Hal ini memungkinkanmu untuk mengubah fungsi antara volt, ohm, dan ampere dan untuk mengubah skala (x1, x10, dll) dari meteran. Banyak fungsi multimeter tersedia dalam beberapa rentang pengukuran. Oleh karena itu, adalah penting untuk mengatur keduanya dengan benar. Jika tidak, kerusakan serius pada meteran atau dampak yang membahayakan operator akan terjadi.

    • Beberapa meteran memiliki posisi "Off" (mati) pada switch selektornya sementara yang lain memiliki tombol yang terpisah. Multimeter harus dimatikan bila disimpan dan tidak digunakan.

  3. 3

    Temukan lubang jack pada multimeter untuk memasukkan kabel pengukuran. Kebanyakan multimeter memiliki beberapa colokan yang digunakan untuk tujuan ini.

    • Satu biasanya berlabel "COM" atau (-), yang berarti common (umum). Biasanya kabel pengukuran berwarna hitam dihubungkan pada lubang ini. Jack ini akan digunakan untuk hampir setiap pengukuran yang diambil.
    • Semestinya jack lain yang tersedia akan memiliki lambang "V" (+) dan simbol Omega (tapal kuda terbalik) masing-masing untuk Volt dan Ohm.
    • Simbol + dan - mewakili polaritas probe kabel pengukuran ketika melakukan pengukuran tegangan DC. Dalam pemasangan standar, kabel merahlah yang akan memiliki polaritas positif dibanding kabel hitam. Hal ini baik untuk diketahui ketika rangkaian yang diuji tidak berlabel + atau -, seperti yang biasanya terjadi.
    • Banyak multimeter memiliki jack tambahan yang diperlukan untuk pengukuran arus atau tegangan tinggi. Menghubungkan kabel ke lubang jack yang tepat sama pentingnya dengan memilih rentang dan mode pengukuran yang benar (antara volt, ampere, ohm). Semua harus benar. Baca kembali buku panduan multimeter jika merasa tidak yakin akan jack yang semestinya digunakan.

  4. 4

    Sediakan kabel pengukur. Seharusnya tersedia dua buah kabel yang umumnya berwarna hitam dan merah (masing-masing satu buah). Kedua kabel inilah yang akan dihubungkan ke perangkat apa pun yang kamu ingin ukur dan uji.

  5. 5

    Temukan kotak baterai dan sekring. Biasanya kotak ini terdapat di bagian belakang, tetapi beberapa model memilikinya di samping. Kotak ini menampung sekring (dan mungkin cadangannya) dan baterai yang memasok listrik ke multimeter untuk menguji tahanan.

    • Multimeter mungkin memiliki lebih dari satu baterai, yang bisa memiliki ukuran yang berbeda. Sekring disediakan untuk membantu melindungi pergerakan meter. Demikian juga, sering kali tersedia lebih dari satu sekring. Sekring yang baik diperlukan agar multimeter dapat bekerja dan baterai diperlukan untuk pengukuran hambatan/kontinuitas aliran listrik.

  6. 6

    Temukan kenop Zero Adjustment (pengatur nilai nol). Ini adalah kenop kecil, biasanya terletak di dekat tombol yang diberi label "Ohms Adjust", "0 Adj", atau semacamnya. Kenop ini hanya digunakan untuk rentang pengukuran ohm atau hambatan dalam keadaan probe kabel pengukuran saling menempel (bersentuhan dengan satu sama lain).

    • Putar kenop secara perlahan untuk mengeset jarum pada posisi 0 dalam skala Ohm. Jika baterai baru dipasang, seharusnya lebih mudah - jarum yang tidak dapat menunjuk ke nilai nol menunjukkan bahwa baterai lemah dan harus diganti.[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  1. 1

    Atur multimeter ke mode ohm atau tahanan. Hidupkan multimeter ke mode ON jika ia memiliki saklar daya terpisah. Ketika multimeter mengukur tahanan dalam ohm, ia tidak dapat mengukur kontinuitas karena tahanan dan kontinuitas berlawanan. Ketika ada sedikit tahanan, kontinuitas akan besar, dan sebaliknya. Dengan ini, kamu dapat membuat asumsi tentang kontinuitas berdasarkan nilai-nilai tahanan yang diukur.

    • Cari skala Ohm pada pemutar. Pada multimeter analog, skala ini biasanya terletak paling atas dan memiliki nilai tertinggi pada sisi kiri ("∞", tak berhingga) yang secara bertahap berkurang hingga 0 di sebelah kanan. Ini berkebalikan dari skala lain, yang memiliki nilai terendah di sebelah kiri dan tertinggi sebelah kanan.[3] X Sumber Tepercaya Science Buddies Kunjungi sumber

  2. 2

    Amati indikator multimeter. Jika kabel pengukuran tidak terhubung dengan apa pun, jarum atau penunjuk dari multimeter analog akan diam di posisi paling kiri, menandakan nilai tahanan tak berhingga atau "rangkaian terbuka." Hal ini aman dan berarti tidak ada kontinuitas atau sambungan arus antara kabel hitam dan merah.

  3. 3

    Hubungkan kabel pengukuran. Hubungkan kabel hitam ke jack yang ditandai "Common" atau "-". Kemudian, hubungkan kabel merah ke jack yang ditandai dengan (simbol Ohm) Omega atau huruf "R" di dekatnya.

    • Atur rentang pengukuran (jika tersedia) ke R x 100.

  4. 4

    Sentuhkan masing-masing ujung kabel pengukuran dengan satu sama lain. Penunjuk multimeter akan bergerak ke arah kanan. Cari kenop pengatur nilai nol bertanda Zero Adjust, tekan dan putar sehingga meteran menunjukkan "0" (atau mendekati "0" sebisa mungkin).

    • Perhatikan bahwa posisi ini adalah "rangkaian pendek" atau "0 ohm" indikasi untuk rentang R x 1 ini.
    • Selalu ingat untuk "menge-nol-kan" meteran segera setelah perubahan tahanan atau kamu akan menemukan kesalahan penunjukan nilai.
    • Jika kamu tidak dapat mencapai nilai 0 ohm, hal ini dapat berarti baterai lemah dan harus diganti. Coba lagi melakukannya dengan baterai baru.

  5. 5

    Ukurlah tahanan dari sesuatu, misalnya bola lampu yang masih baik. Cari dua titik kontak listrik dari bola lampu. Mereka akan menjadi anoda dan katoda.

    • Ajaklah seseorang yang dapat membantu untuk memegang bola lampu pada kacanya.
    • Tekan ujung kabel hitam pada anoda dan ujung kabel merah pada katoda.
    • Lihat jarum bergerak, dari diam pada sebelah kiri lalu bergerak cepat ke 0 di sebelah kanan.

  6. 6

    Coba rentang yang berbeda. Ubah rentang pengukuran ke R x 1. Nol-kan kembali multimeter untuk rentang ini dan ulangi langkah di atas. Amati pergerakan meteran ke kanan yang tidak secepat sebelumnya. Skala tahanan telah diubah sehingga setiap nomor pada skala R dapat dibaca langsung.

    • Dalam langkah sebelumnya, setiap angka mewakili nilai terbaca dikali 100. Dengan demikian, 150 = 15.000 pada pengukuran sebelumnya. Sekarang, 150 hanya 150. Sebagai contoh lain, pada skala R x 10, 150 berarti 1.500. Skala yang dipilih sangat penting untuk pengukuran yang akurat.
    • Dengan pemahaman ini, pelajari skala R. Skala ini tidak bersifat linier seperti skala lainnya. Nilai di sisi kiri lebih sukar dibaca ketimbang di sebelah kanan. Mencoba untuk membaca 5 ohm pada meteran di rentang R x 100 akan terlihat seperti 0. Akan jauh lebih mudah membaca nilai tersebut pada skala R x 1. Itulah sebabnya ketika menguji tahanan, kita harus menyesuaikan rentang terlebih dahulu agar pembacaan dapat diambil dari tengah ketimbang sisi kiri atau kanan.

  7. 7

    Test tahanan di tangan. Gunakan rentang pembacaan R setinggi mungkin dan nolkan multimeter.

    • Tempelkan secara lemas ujung kabel pengukuran pada masing-masing tangan dan baca meteran. Kemudian, cobalah menggenggam erat ujung kabel. Perhatikan tahanan yang berkurang.
    • Lepaskan kabel dan basahi tangan. Pegang ujung kabel lagi. Perhatikan bahwa tahanan masih rendah.

  8. 8

    Pastikan pembacaan nilai telah akurat. Penting memastikan bahwa ujung kabel pengukuran tidak menyentuh apa pun selain perangkat yang sedang diuji. Perangkat yang telah terbakar tidak akan menunjukkan "rangkaian terbuka" pada meteran saat pengujian jika jarimu memberikan jalur alternatif penghantaran arus, seperti ketika menyentuh ujung kabel.

  1. 1

    Atur meteran untuk menggunakan rentang tertinggi untuk tegangan AC. Dalam sebagian besar kasus, tegangan yang akan diukur memiliki nilai yang tidak diketahui. Untuk alasan ini, kisaran tertinggi dipilih sehingga rangkaian multimeter tidak akan mengalami kerusakan akibat tegangan yang lebih besar dari dugaan.

    • Jika multimeter diatur ke rentang pengukuran 50 V, menghubungkannya dengan stop kontak standar PLN dengan tegangan 220 V dapat merusak multimeter hingga tidak bisa digunakan lagi. Mulailah dari rentang tertinggi lalu turunkan ke rentang terendah yang masih mampu menunjukkan nilai tegangan tersebut.

  2. 2

    Pasang kabel pengukuran. Masukkan probe hitam pada jack bertulisan "COM" atau "-". Berikutnya, masukkan probe merah ke "V" atau "+".

  3. 3

    Tinjau skala tegangan. Mungkin ada beberapa skala volt dengan nilai maksimum yang berbeda. Rentang pengukuran yang dipilih dengan kenop pemilih akan menentukan skala tegangan yang terbaca.

    • Nilai skala maksimum harus sesuai dengan rentang yang dipilih dengan kenop. Skala tegangan, tidak seperti skala ohm, bersifat linier. Skala ini akurat atau tidak berubah. Tentu saja akan jauh lebih mudah membaca 24 volt pada skala 50 volt dari pada skala 250 volt, yang tidak akan menunjukkan perubahan berarti antara 20 dan 30 volt.

  4. 4

    Uji tegangan listrik dari sebuah stop kontak. Di Indonesia, nilai yang kamu harapkan adalah 220 volt.

    • Masukkan probe hitam ke salah satu lubang stop kontak. Semestinya setelah hal ini dilakukan kabel pengukur hitam bisa dilepas tanpa bergoyang karena kontak di bagian dalam akan mencengkeram probe, seperti saat mencolokkan perangkat listrik lain.
    • Masukkan probe merah ke lubang satunya. Multimeter semestinya menunjukkan nilai tegangan berkisar 220 volt.

  5. 5

    Cabut kabel pengukuran. Putar kenop pemilih ke rentang terkecil yang masih sanggup menunjukkan nilai terbaca (220).

  6. 6

    Colok kembali kabel seperti sebelumnya. Multimeter dapat menunjukkan kisaran nilai antara 210 dan 225 volt. Pemilihan rentang penting untuk mendapatkan pengukuran yang akurat.

    • Jika penunjuk tidak bergerak, ada kemungkinan mode pengukuran yang dipilih adalah DC ketimbang AC. Mode AC dan DC tidak kompatibel. Mode pengukuran yang digunakan harus benar. Jika tidak diatur dengan benar, pengguna akan keliru mengira tidak ada tegangan, yang bisa menjadi kesalahan yang berbahaya.
    • Pastikan untuk mencoba kedua mode jika jarum penunjuk tidak bergerak. Atur multimeter ke mode AC volt, dan coba lagi.

  7. 7

    Usahakan agar tidak perlu memegang kedua probe. Bila memungkinkan, cobalah untuk menghubungkan setidaknya satu kabel pengukuran sedemikian rupa sehingga kamu tidak perlu memegang keduanya saat pengukuran. Beberapa meteran memiliki aksesoris mencakup capit buaya atau jepit lain yang akan membantu dalam hal ini. Meminimalkan kontak dengan rangkaian listrik mengurangi kemungkinan mengalami luka bakar atau cedera secara drastis.

  1. 1

    Pastikan kamu telah mengukur tegangan awal. Kamu perlu menentukan apakah rangkaian bersifat AC atau DC dengan mengukur tegangannya seperti yang dijelaskan dalam langkah-langkah sebelumnya.

  2. 2

    Atur multimeter pada mode ampere AC atau DC tertinggi yang mungkin dari alat. Jika rangkaian yang akan diuji adalah AC tetapi meteran hanya mampu mengukur arus DC (atau sebaliknya), berhenti. Multimeter harus diatur pada mode yang sama (AC atau DC) seperti tegangan agar tidak hanya menunjukkan nilai 0.

    • Sadarilah bahwa kebanyakan multimeter hanya akan mengukur arus yang bernilai amat kecil, yakni pada kisaran μA dan mA. 1 μA = 0,000001 ampere dan 1 mA =0,01 ampere. Ini adalah nilai arus yang mengalir pada rangkaian elektronik pada umumnya, yang secara nyata ribuan (dan bahkan jutaan) kali lebih kecil daripada pada rangkaian otomatif atau perangkat listrik rumahan.
    • Hanya sebagai acuan, sebuah bola lampu 100W / 120V memiliki arus 0,833 ampere. Nilai ini memungkinan merusak meteran dan tidak bisa diperbaiki.

  3. 3

    Pertimbangkan menggunakan amperemeter jepit (clamp-on). Ideal untuk pemilik rumah. Sebagai contoh, gunakan multimeter ini untuk mengukur arus melalui resistor 4700 ohm pada tegangan DC 9 volt.

    • Untuk melakukan hal ini, masukkan probe hitam ke dalam jack bertulisan "COM" atau "-" dan masukkan pen merah ke dalam jack bertulisan "A".
    • Matikan listrik pada sirkuit.
    • Buka bagian sirkuit yang akan diuji (satu padanya atau yang lain dari resistor). Hubungkan meteran secara seri sehingga menutup rangkaian. Sebuah amperemeter disusun secara seri dengan rangkaian untuk mengukur arus. Hal ini tidak dapat dilakukan "terbalik" (multimeter bisa rusak).
    • Amati polaritas. Arus mengalir dari arah positif ke negatif. Atur rentang pengukuran arus ke nilai tertinggi.
    • Nyalakan multimeter dan turunkan rentang pengukuran arus untuk memungkinkan pembacaan yang akurat. Jangan gunakan rentang terlalu kecil agar tidak terjadi kerusakan. Semestinya diperoleh pembacaan sekitar 2 mA, sesuai Hukum Ohm, I = V / R = (9 volt) / (4700 Ω) = 0,00191 A = 1,91 mA.

  4. 4

    Waspadai keberadaan tapis kapasitor atau komponen lain yang membutuhkan surge (lonjakan arus) ketika diaktifkan. Bahkan meskipun arus yang diperlukan untuk operasi rendah dan berada dalam rentang sekring multimeter, surge bisa berkali-kali lebih tinggi, karena kondisi awal tapis kapasitor kosong, hampir seperti sebuah rangkaian singkat. Sekring hampir pasti akan rusak jika alat yang diukur mengalami lonjakan arus berkali-kali lipat lebih tinggi dari batas nilai sekring. Dalam setiap kasus, gunakanlah rentang pengukuran yang terlindungi sekring bernilai tinggi dan berhati-hatilah.

  • Jika multimeter berhenti bekerja, periksa sekring. Kamu dapat mengganti sekring rusak dengan sekring yang dibeli dari toko elektronik.
  • Ketika kamu memeriksa setiap bagian untuk kontinuitas aliran listrik, matikanlah daya. Ohmmeter memasok listrik mereka sendiri dari baterai internal. Menyalakan ketika menguji tahanan akan merusak meteran.

  • Hargailah listrik. Jika kamu tidak tahu-menahu, bertanyalah dan meminta tolong kepada seseorang yang lebih berpengalaman.
  • Selalu periksa multimeter menggunakan sumber tegangan yang baik untuk memverifikasi kelayakan pakai sebelum menggunakannya. Sebuah voltmeter yang rusak akan selalu menunjukkan 0 volt terlepas dari nilai tegangan yang tersedia.
  • Jangan pernah menghubungkan multimeter pada baterai atau sumber tegangan jika sudah diatur untuk mengukur arus (ampere). Ini adalah salah satu penyebab umum multimeter meledak.

  • Multimeter. Lebih disarankan menggunakan multimeter digital daripada analog. Multimeter digital lebih otomatis dan mudah dibaca. Karena bersifat elektronik elektronik, perangkat lunak bawaan multimeter digital membantunya menahan hubungan listrik yang salah dan menyesuaikan rentang dengan lebih baik ketimbang jarum mekanis pada multimeter analog.

wikiHow adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, 43 penyusun, beberapa di antaranya anonim, menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu. Artikel ini telah dilihat 93.059 kali.

Daftar kategori: Rumah dan Taman

Halaman ini telah diakses sebanyak 93.059 kali.