Jelaskan bagaimana cara pengukuran arus listrik menggunakan multitester!

Untuk mengetahui suatu rangkaian kelistrikan masih bekerja dengan baik maka perlu dilakukan pengukuran. Pengukuran-pengukuran tersebut meliputi pengukuran arus listrik yang mengalir, tahanan yang terdapat pada rangkaian kelistrikan dan tegangan pada rangkaian kelistrikan tersebut.

Untuk melakukan pengukuran-pengukuran arus, tahanan dan tegangan listrik maka diperlukan beberapa peralatan, peralatan-peralatan yang dibutuhkan antara lain ampere meter, ohm meter dan volt meter.

Namun pengukuran-pengukuran arus, tahanan dan tegangan listrik pada rangkaian kelistrikan dapat menggunakan alat multimeter. Alat multimeter atau juga sering disebut dengan multitester merupakan alat ukur elktrik yang dapat mengukur beberapa besaran kelistrikan, antara lain dapat mengukur arus, tahanan, tegangan dan lain sebagainya.

Yang perlu diperhatikan saat melakukan pengukuran arus, tahanan dan tegangan kelistrikan yaitu peralatan-peralatan yang digunakan memiliki batas kemampuan pengukuran tertentu. Sehingga jangan lakukan pengukuran yang melebihi batas dari alat ukur yang digunakan (kapasitas pengukuran pada alat ukurnya).

Cara mengukur arus listrik

Untuk melakukan pengukuran arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian kelistrikan dapat digunakan alat yang bernama ampere meter atau juga menggunakan alat multimeter dengan selektor diarahkan pada skala ampere. Untuk mengukur rangkaian yang dialiri arus DC maka skala pada ampere meter ditepatkan pada skala DCA.

Untuk mengukur arus listrik maka alat ukur yang digunakan dipasangkan secara seri dengan rangkaian kelistrikan yang akan diukur arusnya. Arah datangnya arus listrik (arah sumber arus) dipasangkan pada terminal positif dan arah keluarnya arus dipasangkan pada terminal negatif pada alat ukur yang digunakan. Untuk lebih jelasnya, maka perhatikan gambar di bawah ini :

Jelaskan bagaimana cara pengukuran arus listrik menggunakan multitester!


Catatan :

Tahanan pada alat ukur ampere meter dibuat sangat kecil sekali atau hampir mendekati angka 0 ohm, sehingga jika alat ukur ampere meter dipasangkan secara paralel dengan rangkaian kelistrikan saat pengukuran arus maka akan terjadi hubungan singkat yang akan merusak alat ukur ampere meter tersebut. Sehingga selalu perhatikan pemasangan alat ukur ampere meter, jangan sampai keliru saat pemasangannya.

Cara mengukur tahanan listrik

Untuk mengukur besarnya tahanan pada komponen elektronika yang terdapat pada rangkaian kelistrikan maka benda tersebut harus dilepas dari rangkaian kelistrikan.

Alat yang digunakan untuk mengukur tahanan yang terdapat pada benda dapat digunakan alat yang bernama ohm meter atau dapat menggunakan multimeter dengan selektor diarahkan pada skala ohm.

Untuk mengukur tahanan maka pasangkan kedua probe pada alat ukur di masing-masing ujung benda yang akan diukur tahanannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Jelaskan bagaimana cara pengukuran arus listrik menggunakan multitester!


Catatan :

Untuk melakukan pengukuran tahanan menggunakan alat multimeter, pastikan selalu melakukan set 0 pada alat sebelum digunakan. Selain itu, gunakan skala tahanan diatas dan yang paling mendekati dengan nilai tahanan yang akan diukur.

Cara mengukur tegangan listrik

Untuk mengukur tegangan listrik pada suatu rangkaian kelistrikan, maka dapat menggunakan alat volt meter atau dapat juga menggunakan multimeter dengan selektor diarahkan pada skala volt. Bila akan mengukur tegangan AC maka skala diarahkan pada ACV, sedangkan bila ingin melakukan pengukuran tengan DC maka skala diarahkan pada skala DCV.

Pemasangan alat voltmeter dilakukan secara paralel yang artinya probe positif pada alat ukur dipasangkan pada terminal positif atau bagian yang dialiri tegangan positif, sedangkan untuk probe negatif pada alat ukur dipasangkan pada terminal negatif atau bagian yang dialiri tegangan negatif. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Jelaskan bagaimana cara pengukuran arus listrik menggunakan multitester!


Catatan :

Tahanan pada alat ukur volt meter dibuat sangat besar sekali atau mendekati nilai tak terhingga, oleh karena itu bila alat ukur volt meter dihubungkan secara seri maka tegangan pada rangkaian tidak akan dapat diukur, namun tidak akan merusakkan alat ukur volt meternya.

Sumber : Step 1 Engine Grup PT. Toyota Astra Motor.


Untuk anda yang memiliki profesi atau hobbi di bidang listrik, pasti tidak akan lepas dari alat ukur yang disebut dengan Multitester. Multi tester atau disebut juga dengan multi meter adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran berbagai hal yang berkaitan dengan listrik.

Multi Tester

Dari namanya, yakni Multi Tester, berarti alat ini memiliki berbagai fungsi pengukuran, diantaranya:

Fungsi Multi tester


  • Untuk mengukur besar tegangan listrik AC (AC Volt meter)
  • Untuk mengukur besar tegangan listrik DC (DC Volt meter)
  • Untuk mengukur besar Arus listrik DC (DC Ampere meter)
  • Untuk mengukur nilai tahanan atau Resistan (Ohm meter)
Berdasarkan dari Tampilan hasil pengukuran pada Multi tester, biasanya dibagi menjadi dua jenis, yakni:
  • Multi tester Analog
  • Multi tester Digital

Multi tester Analog adalah Multi tester yang menampilkan hasil pengukuran dengan petunjuk jarum yang bergerak sesuai dengan hasil yang diukurnya.

Multi tester Digital adalah multi tester yang lebih modern, karena hasil pengukuran akan langsung ditampilkan pada layar dalam bentuk digital atau angka-angka.


Tips Memilih Multitester yang anda butuhkan Untuk dapat menggunakan Multitester digital tidaklah sulit jika dibandingkan dengan menggunakan Multitester analog. Pengukuran dengan menggunakan Multitester Digital, cukup dengan mengarahkan selektor sesuai dengan jenis pengukuran yang diinginkan, lalu kita dapat melakukan pengukuran. Dan hasil pengukuran akan tampil dalam bentuk angka digital yang sesuai dengan nilai yang diukur.

Sebagai contoh.

Pada saat kita ingin mengukur tegangan listrik di rumah, dengan menggunakan Multi tester Digital. Langkah-langkah pengukurannya, adalah:
  1. Putar selektor pada posisi pengukuran Tegangan AC (ACV~)
  2. Lalu arahkan Test Probe merah dan Test Probe hitam ke sumber listrik. Untuk pengukuran tegangan listrik AC tidak memerlukan Polaritas atau Posisi negatif dan positif tidak perlu disesuaikan.
  3. Kemudian kita dapat melihat langsung hasil pengukuran dalam bentuk angka digital pada layar multitester digital tersebut.
Namun, berbeda halnya jika kita melakukan pengukuran dengan mengunakan Multitester Analog (jarum). Multi tester Analog memiliki berbagai pilihan posisi selektor, dan memiliki beberapa skala pengukuran.

Baca juga: Cara mengukur Kapasitor dengan Multitester analog

Bagaimana cara menggunakan Multitester analog (jarum) untuk mengukur listrik?
Jelaskan bagaimana cara pengukuran arus listrik menggunakan multitester!
Multitester-Analog

Multi tester Analog.

Cara menggunakan Multi tester Analog (Jarum)


Jelaskan bagaimana cara pengukuran arus listrik menggunakan multitester!
Cara Mengukur dengan Multitester

A. Mengukur tegangan listrik AC dengan Multitester Analog.


  • Putar selektor pada posisi ACV~
  • Pilih skala pengukuran besar tegangan yang sesuai dengan besar tegangan listrik yang akan diukur.
Bagaimana kita tahu besaran tegangan listrik yang akan diukur, sedangkan kita belum mengukurnya? Jika kita belum mengetahui berapa besar tegangan listrik yang akan diukur, kita dapat mengatur selektor pada posisi skala pengukuran tegangan terbesar terlebih dahulu.
  • Arahkan kedua Test Probe pada sumber tegangan listrik yang akan diukur.
  • Lalu lihat angka yang ditunjukkan jarum pengukuran.
  • Hasil pengukuran tegangan listrik adalah angka yang ditunjukkan jarum dikali dengan hasil bagi skala pengukuran dengan skala penunjukan maksimal di layar.

Sebagai contoh, Jika kita ingin mengukur besar tegangan listrik di rumah, maka terlebih dahulu posisikan selektor pada skala pengukuran ACV~, dan dengan skala pengukuran maksimal. Jika pada multitester analog yang digunakan terdapat beberapa skala pengukuran tegangan listrik AC, yakni, 750, 250, 50, 10. Maka kita dapat memilih posisi ACV~ 750. Posisi ACV~ 750 artinya, multi tester dapat mengukur tegangan maksimal 750 Volt AC. Dan untuk melihat hasil pengukuran pada multitester, skala penunjuk jarum pada layar yang kita gunakan adalah 0 – 250 (V.A). Setelah itu, kita dapat melakukan pengukuran dengan mengarahkan kedua test probe ke sumber listrik yang akan diukur. Jika jarum pengukuran bergerak dan menunjukkan posisi angka 70, berarti tegangan listrik yang kita ukur hasilnya adalah 210 Volt.

Bagaimana bisa 210 Volt?

Karena skala pengukuran yang kita pilih adalah ACV~ 750, sedangkan skala hasil penunjukan maksimal yang ada pada layar adalah 250 VAC, maka hasil pengukuran harus dikali dengan (750/250 = 3), Yaitu 70 x 3 = 210 VAC. Atau jika hasil pengukuran terasa kurang akurat, kita dapat mengulangi pengukuran dengan mengubah posisi selektor pada posisi skala pengukuran VAC~ 250. Lalu arahkan kembali kedua test probe ke sumber listrik. Jarum pengukuran akan bergerak dan menunjukkan angka 210 pada layar Multitester tersebut. Karena skala selektor yang kita pilih adalah VAC~ 250, dan skala hasil penunjukan pada layar adalah 0–250 (V.A). Maka hasil pengukuran dikali dengan skala pengukuran dibagi dengan skala penunjukkan. 210 x (250/250) = 210 VAC. Kita dapat menggunakan skala pengukuran pada posisi VAC~ 250, jika memang tegangan yang akan diukur nilainya dibawah 250 VAC. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih selektor pengukuran pada skala pengukuran terbesar saat melakukan pengukuran, lalu jika dirasa hasil kurang akurat, dapat mengubah selektor pada posisi skala yang lebih kecil. Rumus untuk mengukur tegangan listrik menggunakan Multitester analog, adalah:

Angka yang ditunjukkan jarum ukur x (Skala pengukuran : skala penunjukan pada layar)

B. Mengukur nilai resistan dengan Multi tester Analog.

Bagaimana menggunakan multi tester analog untuk mengukur nilai tahanan atau resistan (Ohm)? Cara mengetahui hasil pengukuran Resistan (Ohm) berbeda dengan cara mengetahui hasil pengukuran tegangan listrik. Untuk mengetahui hasil pengukuran nilai resistan dengan menggunakan multitetser analog, caranya lebih sederhana,Yaitu:

Angka yang ditunjukkan jarum x dengan skala pengukuran.

Angka penunjukkan jarum untuk mengukur nilai tahanan, kita menggunakan skala penunjukan pada layar yang ada lambang Ω (Ohm). Skala penunjukan tahanan/resistan memiliki skala tebalik, yaitu dari nilai terbesar (Tak terhingga) sampai nilai terendah adalah Nol.

Sebagai contoh.

Jika kita ingin mengukur besar tahanan suatu resistor, maka terlebih dahulu putar dan arahkan posisi selektor pengukuran pada skala pengukuran Ω (Ohm). Terdapat beberapa pilihan skala yakni, x1, x10, x100, x 1k, x100k.

Untuk memudahkan pengukuran, pertama kita dapat mengatur posisi selektor pada skala terendah yaitu x1.

Jika jarum pengukuran bergerak hanya sedikit, dan belum dapat terbaca, maka kita dapat mengubah selektor pada skala yang lebih tinggi, yaitu pada skala x10.

Jika dirasa hasil pengukuran belum juga akurat, selanjutnya kita dapat mengubah pada skala yang lebih tinggi, yaitu x100.

Jika jarum pengukuran menunjukkan angka 50 pada skala penunjukan di layar, maka hasil pengukuran nilai tahanan resistor tersebut adalah 50 x 100 = 5000 Ohm atau 5k.

Jika kita menginginkan hasil yang lebih akurat lagi, kita dapat mencoba mengukurnya dengan mengubah posisi selektor pada skala x1k, maka hasil penunjukkan jarum akan bergeser pada angka 5.

Jika jarum penunjukkan tepat diangka 5, maka hasil pengukuran adalah 5 x 1k = 5k Ohm. Namun jika kita lihat jarum pengukuran berapa pada posisi angka 5 dan 6, maka hasil pengukuran yang lebih akurat adalah 5,5 x 1k = 5,5 k atau 5500 ohm.

C. Mengukur Arus listrik DC dengan Multi tester Analog

Bagaimana cara mengukur arus listrik DC dengan menggunakan Multi tester Analog? Multi tester analog biasanya dapat digunakan untuk mengukur besar arus listrik DC. Cara menggunakan Multi tester analog untuk mengukur arus listrik berbeda dengan cara mengukur tegangan atau resistan. Untuk mengukur nilai arus DC dengan multi tester analog, maka suatu rangkaian listrik harus diputus, dan disambungkan dengan kedua probe multi tester. Multi tester tersebut menjadi penghubung rangkaian listrik yang terputus tadi. Selain itu, untuk listrik DC, memerlukan Polaritas. maka kita harus menyesuaikan posisi test probe merah untuk kabel positif dan test probe hitam untuk kabel negatif pada rangkaian listrik yang akan diukur.

(Skema mengukur Arus bisa lihat gambar diatas)

Besaran arus listrik DC yang dapat diukur dengan menggunakan Multi tester analog biasanya hanya untuk arus listrik dengan nilai yang kecil. Skala pengukuran arus listrik DC (DCA) yang biasanya terdapat pada Multi tester analog, antara lain, 0,25A, 25mA, 2,5mA, 0,5mA. Skala penunjukkan yang digunakan untuk menentukan penunjukan jarum ukur adalah skala 0-250. Hasil pengukuran nilai Arus adalah Hasil penunjukkan jarum ukur dikali dengan hasil bagi Skala pengukuran dengan Skala penunjukan di layar. Rumus untuk mengukur Arus listrik menggunakan Multitester analog, adalah:

Angka yang ditunjukkan jarum ukur x (Skala pengukuran : skala penunjukan pada layar)

Rumus ini sama dengan rumus mengukur tegangan listrik.

Sebagai contoh.

Jika kita ingin mengukur besar arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik DC dengan menggunakan multi tester Analog, maka kita harus mengatur selektor ke posisi DCA. Skala pengukuran arus DC yang kita pilih terlebih dahulu adalah skala tertinggi, yaitu 0,25A. Lalu gunakan kedua test probe sebagai penghubung rangkaian. Test Probe merah pada kabel positif, dan test probe hitam pada kabel negatif. Lihat angka yang ditunjukkan oleh jarum ukur. Jika jarum ukur menunjukkan angka 200, maka hasil pengukuran arus listrik DC tersebut, adalah : 200 x (0,25 : 250) = 0,2 Ampere. Arus listrik DC maksimal yang dapat diukur dengan multi tester analog relatif kecil, dan ini hanya untuk listrik DC, Jangan digunakan untuk mengukur arus listrik AC.

Penting:


  • Sebelum mengukur Tegangan listrik AC, pastikan terlebih dahulu selektor pada posisi ACV~, dan gunakan skala pengukuran yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur.
  • Untuk mengukur tegangan listrik DC atau DCV, dibutuhkan polaritas, pastikan test probe merah untuk kabel positif, dan test probe hitam untuk kabel negatif.
  • Untuk mengukur arus listrik, test probe dijadikan sebagai penghubung rangkaian listrik yang akan diukur.
  • Kesalahan prosedur pengukuran akan mengakibatkan kerusakan pada alat ukur multi tester tersebut.
Demikianlah sekilas penjelasan mengenai cara menggunakan multi tester analog untuk berbagai jenis pengukuran listrik. Semoga bermanfaat!

Tempat kita berbagi ilmu