Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat multikultural

Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat multikultural

Indonesia memiliki keberagaman budaya di berbagai wilayahnya sehingga disebut masyarakat multikultural. (unsplash/AnggaIndratama)

adjar.id – Terbentuknya masyarakat multikultural disebabkan oleh beberapa faktor, Adjarian.

Indonesia sendiri terdiri dari masyarakat multikultural yang memiliki perbedaan suku, ras, budaya, agama, dan lain sebagainya.

Nah, secara sederhana masyarakat multikultural adalah masyarakat yang di dalamnya terdapat beraneka ragam bentuk budaya, seperti ras, agama, dan suku bangsa.

Kali ini kita akan membahas faktor penyebab dari terbentuknya masyarakat multikultural di Indonesia yang merupakan materi sosiologi kelas 11 SMA.

Masyarakat multukultural ini biasanya diartikan sebagai masyarakat majemuk dan Indonesia adalah salah satu contoh negara dengan masyarakat majemuk, lo.

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari beribu pulau, baik yang besar maupun yang kecil.

Selain itu, juga banyak ras dan suku bangsa di Indonesia dari berbagai daerah sehingga membuat masyarakat Indonesia adalah masyarakat multikultural.

Yuk, kita cari tahu faktor penyebab terbentuknya masyarakat multikultural berikut ini, Adjarian!

“Kemajemukan bangsa Indonesia harus dijaga dan dipelihara dengan berpegang teguh pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika.”

Baca Juga: Mengenal Karakteristik Masyarakat Multikultural di Indonesia


Page 2

Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat multikultural

Indonesia memiliki keberagaman budaya di berbagai wilayahnya sehingga disebut masyarakat multikultural. (unsplash/AnggaIndratama)

Terbentuknya Masyarakat Multikultural

Adjarian, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi terbentuknya masyarakat multikultural, yaitu:

1. Faktor Kondisi Geografis

Indonesia adalah negara yang berbentuk kepulauan dengan wilayah yang luas.

Pulau-pulau di Indonesia terdiri atas puluhan ribu pulau yang masing-masing dipisahkan oleh lautan.

Selain itu, fenomena alam pada masing-masing pulau seperti suhu, curah hujan, kelembapan udara, dan reliefnya juga tidak sama.

Nah, perbedaan yang menyangkut keadaan alam di Indonesia ini telah memengaruhi keanekaragaman masyarakat, lo.

Masyarakat yang hidup di lereng gunung memiliki upaya sendiri untuk mempertahankan kehidupannya.

Hal ini membuat masyarakat tersebut akan memilih mata pencaharian yang sesuai dengan relief pengunungan dan menciptakan kebudayaan sendiri.

Jadi, pada dasarkan keadaan alam atau geografis suatu wilayah menentukan corak kebudayaan masyarakatnya.

“Corak kebudayaan muncul dari kepribadian orang-orang yang hidup disekitarnya, Adjarian.”

Baca Juga: Ciri Masyarakat Multikultural Dilihat secara Vertikal


Page 3

Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat multikultural

Indonesia memiliki keberagaman budaya di berbagai wilayahnya sehingga disebut masyarakat multikultural. (unsplash/AnggaIndratama)

2. Pengaruh Kebudayaan Asing

Indonesia memiliki letak geografis yang sangat strategis dengan berada di antara dua samudra dan dua benua.

Sehingga Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional yang menghubungkan Eropa dengan Tiongkok dan Jepang.

Hal ini membuat bangsa asing yang berdagang bisa singgah untuk menetap di Indonesia.

Sehingga, sangat memengaruhi masuknya budaya asing ke Indonesia melalui para pedagang asing tersebut.

O iya, keterbukaan masyarakat Indonesia terhadap masuknya budaya asing bisa memengaruhi terjadi masyarakat multikultural.

Nah, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat membuat budaya asing terutama teknologi yang bersifat praktis mudah masuk ke Indonesia.

Hal ini terjadi karena masyarakat Indonesia begitu terbuka dan merasa dimudahkan dengan hadirnya teknologi yang membantu kehidupan masyarakat.

“Pemanfaatan internet sebagai budaya asing di Indonesia bisa memberikan kemudahan bagi manusia.”

Baca Juga: Masyarakat Multikultural: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Proses Interaksi Sosialnya


Page 4

Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat multikultural

Indonesia memiliki keberagaman budaya di berbagai wilayahnya sehingga disebut masyarakat multikultural. (unsplash/AnggaIndratama)

3. Perbedaan Iklim

Iklim yang berbeda antardaerah di Indonesia bisa menimbulkan kondisi alam yang berbeda-beda.

Nah, adanya perbedaan ini bisa memengaruhi pola perilaku manusia dalam menyesuaikan diri dengan iklim daerahnya.

Iklim ini juga bisa dimanfaatkan masyarakat dalam menentukan mata pencaharian hidup mereka, pakaian, makanan pokok, dan lain sebagainya.

Sehingga, masyarakat Indonesia akan terbentuk menjadi masyarakat yang multikultural berdasarkan iklim dan cuaca di wilayahnya.

Perbedaan iklim di dunia juga akan menyebabkan masyarakat yang berada di iklim tertentu akan menyusaikan diri, Adjarian.

Misalnya, masyarakat yang tinggal di daerah beriklim tropis akan memilih mata pencaharian di bidang agraris dan memiliki pakaian yang tidak terlalu tebal.

Nah, itu tadi Adjarian, faktor penyebab terbentuknya masyarakat multikultural di Indonesia, salah satunya karena kondisi geografis wilayah Indonesia.

 Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

Pertanyaan

Mengapa kondisi geografis bisa membentuk masyarakat multikultural?

Petunjuk: Cek halaman 2.

Tonton video ini juga, ya!

Baca Juga: Jenis-Jenis Tipe Kelompok Sosial dalam Masyarakat Indonesia

apa yang dimaksud dengan permainan kata Fiter faedah dalam kontext tersebut ? =​

Hasil kajian sosiologi harus dibuat abstraksi agar dapat dimanfaatkan bagi masyarakat atau lembaga yang berkepentingan. Ciri sosiologi yang sesuai den … gan hal tersebut adalah… ​

sebutkan karakteristik dari bahan logam?​

Membuat contoh manusia sebagai makhluk individu yang mandiri dan otonomtolong di bantu!​

Contoh pewartakan Yesus dalam diri kita​

ciri ciri displacement? tolong dijawab yg benar y kk terima kasih​

3. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, perkembangan sosiologi di Indonesia cukup signifikan. Tuliskan dua peristiwa yang mencerminkan hal ini.​

contoh sikap teori alasan praktis dan teori hubungan pribadi mengenai pembentukan kelompok sosial​

jelaskan sosiologi sebagai ilmu paradigma ganda​

2. Berilah contoh sikap/ perilaku pelajar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan sila 1 sampai dengan sila ke 5 (masing-masing 10)​