Kamis, 15 Juli 2021 | 12:00 WIB
Bobo.id - Salah satu keistimewaan tinggal di Indonesia adalah dapat mengenal banyak budaya yang ada di setiap daerah. Tidak hanya budaya, perbedaan juga bisa kita lihat dari adat, bahasa, dan agama. Lalu, sebagai anak Indonesia, kita harus saling menghargai terhadap perbedaan yang ditemui sehari-hari. Baca Juga: Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Indonesia dan Faktor yang Memengaruhinya Teman-teman, kalau kamu memiliki teman yang berbeda tempat asal, apa yang sebaiknya kamu lakukan? Nah, Bobo akan mengajak teman-teman belajar bersama menentukan sikap yang baik dalam menghadapi perbedaan. Page 2
Page 3
Bobo.id - Salah satu keistimewaan tinggal di Indonesia adalah dapat mengenal banyak budaya yang ada di setiap daerah. Tidak hanya budaya, perbedaan juga bisa kita lihat dari adat, bahasa, dan agama. Lalu, sebagai anak Indonesia, kita harus saling menghargai terhadap perbedaan yang ditemui sehari-hari. Baca Juga: Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Indonesia dan Faktor yang Memengaruhinya Teman-teman, kalau kamu memiliki teman yang berbeda tempat asal, apa yang sebaiknya kamu lakukan? Nah, Bobo akan mengajak teman-teman belajar bersama menentukan sikap yang baik dalam menghadapi perbedaan. 7. Ibu Ida seorang yang kaya raya di kampungnya. Dia lebih menyukai produk- produk luar negeri. la merasa malu apabila menggunakan baju buatan dalam n … Perhatikan contoh sikap-sikap berikut ini 1) Selalu tertib dalam menjalankan ibadah 2) Menolong temah yang sedang kesusahan 3) Memberi jawaban ulangan … Kegiatan yang dilakukan seperti pada gambar di atas sesuai dengan pangamalan Pancasila sila ke-... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 contoh sikap yang sesuai dengan sila keempat pancasila yang ada di sekitar lingkungan rumah pak sani berasal dari daerah tuliskan bunyi alinea tempat pembukaan uud 1945! kesulitan hidup yg dialami bangsa Indonesia pada masa penjajahan Spanyol dan Inggris tolong jawab y jan asal dosaa lo Apa makna pandangan hidup bangsa Indonesia pada sila ke-2 Sebutkan kegiatan sosial yang sesuai dengan Pancasila
Lihat Foto KOMPAS.com - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata toleran yang artinya batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan. Secara etimologi, toleransi adalah kesabaran, ketahanan emosional, dan kelapangan dada. Dikutip dari buku Toleransi Beragama (2020) oleh Dwi Ananta, toleransi yaitu bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya. Konsep toleransi mengarah pada sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan, baik dari suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat-istiadat, bahasa, agama, dan budaya. Dalam mengembangkan sikap toleransi, dapat dimulai dengan bagaimana mengelola perbedaan yang mungkin terjadi di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Baca juga: Sikap Toleransi dalam Keberagaman Bangsa Indonesia Membangun kebersamaan dan menyadari perbedaan menjadi salah satu sikap toleransi yang harus dilakukan sejak dini. Sikap toleransi harus diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari. Berikut contoh-contoh penerapan sikap toleransi di lingkungan bermasyarakat: Toleransi di lingkungan keluargaDilansir dari buku Menumbuhkan Sikap Toleran pada Anak (2016), contoh penerapan sikap toleransi dalam keluarga, yaitu:
Penerapan sikap toleransi dalam sekolah, yakni:
Baca juga: Perbedaan Toleransi dan Simpati Toleransi di lingkungan masyarakatContoh sikap toleransi di lingkungan masyarakat adalah:
Cara mengajarkan toleransiCara orangtua untuk mengajarkan toleransi pada anak-anak, yaitu:
Baca juga: Arti Penting Melaksanakan Sikap Toleransi Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Seiring dengan bertambahnya pengalaman hidup, kita akan sering ketemu orang-orang dengan berbagai karakter, sifat dan prinsip. Bahkan di lingkup teman-teman kita pasti punya perbedaan dari segi sudut pandang, prinsip, ide maupun latar belajang. Hal ini juga dikarenakan semakin dewasa seseorang, semakin terlihat prinsip mana yang sesuai dalam mengejar mimpi mereka. Apalagi sebagai warga negara Indonesia, kita pasti sudah terbiasa hidup dalam perbedaan. Berbeda bukan berarti nggak bisa bersatu kan? Tumbuh di tengah perbedaan membiasakan diri kita untuk saling toleransi. Ada data menarik nih dari IDN Research Institute mengenai perilaku toleransi di kalangan milenial Indonesia. Anak muda Indonesia lebih optimis dalam memelihara toleransi terhadap sesama, dan cenderung punya satu visi dan misi yang sama untuk kejar mimpi membangun persatuan Indonesia. Mereka dapat mendengarkan dan menerima perbedaan pendapat atau ide teman walaupun beberapa ada yang tidak setuju. Dari sini bisa kita simpulkan, perbedaan suatu hal yang biasa dan bisa berjalan harmonis bila adanya rasa toleransi sosial. Rasa memahami seseorang atau kelompok mayoritas dan minoritas untuk saling menghormati dan menghargai. Ini langkah yang bisa kamu lakukan untuk menumbuhkan rasa toleransi dalam kehidupan sehari-hari. 1. Berteman dengan Semua Orang Di usia produktif menjadi masa dimana mencari teman sebanyak-banyaknya. Di momen ini pula kita akan bertemu orang dengan latar belakang yang berbeda. Tapi keragaman bukan menjadi masalah kalau kita tulus dan komitmen untuk menghargai pendapat mereka ya. 2. Tidak Memotong Pembicaraan Orang Sadar atau nggak, orang Indonesia itu senang banget untuk berdialog dan berdiskusi, apalagi mengutarakan pendapat. Tapi kadang ada kebiasaan buruk berbicara dalam forum yang suka dilakukan yaitu memotong pembicaraan orang lain, padahal apa yang disampaikan belum selesai terucap. Kalau lagi di tengah obrolan, yuk coba biasakan mendengar pembicaraan orang hingga selesai ya. Kita jadi lebih tahu apa yang sebenarnya disampaikan dan orang juga akan berbalik respect dengan kita. 3. Mengutarakan apresiasi dan kritik yang sewajarnya Pro dan kontra dalam sebuah diskusi itu wajar kok. Kita pun juga bebas mengutarakan pendapat kita atau kritik yang mau disampaikan. Tinggal bagaimana cara kita menyampaikan pendapat tanpa menghakimi lawan bicara kita. Mulai lah dengan apresiasi atas pendapat yang sudah diutarakan oleh lawan bicara, kemudian baru sampaikan pendapat dan masukkan dengan tutur kata yang baik. Kamu pun juga harus mau menerima kritikan yang ada. Intinya sama-sama saling menerima. Dengan ,enjaga kenyamanan hati orang lain akan membawa ketenteraman dalam hidup kita dan terhindar dari konflik yang nggak perlu. 4. Kurangi menilai seseorang tanpa mengenalnya lebih dulu Setiap orang berhak menilai sesuatu dan nggak ada yang melarang untuk berpendapat. Namun, seringkali kita langsung membuat kesimpulan pada tindakan seseorang dan dihubungkan pada beragam faktor, salah satunya ras atau suku orang tersebut. Padahal, belum tentu ras atau suku tersebut berkaitan dengan sikap orang yang kamu nilai, bisa jadi ada faktor lain yang mempengaruhinya. Tindakan-tindakan sepele semacam ini kadang secara nggak sadar kita lakuin. Yuk coba melihat orang dari segala sudut pandang dan mencoba untuk memahami perilaku mereka. Perbedaan memang nggak bisa dihindari, terlebih kita yang hidup di Indonesia dengan berbagai suku, ras dan agama. Membangun dan meningkatkan rasa toleransi sudah menjadi hal yang harus dibiasakan. Supaya kita sebagai generasi penerus bangsa ini bisa memberikan kontribusi positif buat Bangsa Indonesia dan mendukung #KejarMimpi Indonesia yang berkualitas! |