Cara Mengatasi sakit kepala saat hamil 9 bulan

KOMPAS.com - Sering sakit kepala semenjak hamil? Adakah yang perlu Ibu khawatirkan dengan kondisi ini? Dalam buku Mayo Clinic Guide To A Healthy Pregnancy Harms karangan Roger W, MD diungkapkan, sakit kepala merupakan salah satu gangguan yang umum terjadi pada ibu hamil. Mungkin saja terjadi sepanjang kehamilan, namun cenderung terjadi pada trimester pertama dan ketiga.

Pada trimester pertama, sakit kepala biasanya disebabkan oleh perubahan hormon serta peningkatan volume darah dalam tubuh. Jadi tak perlu dikhawatirkan.

Sementara pada trimester akhir, sakit kepala biasanya disebabkan karena janin yang semakin berkembang. Kondisi ini akan semakin diperparah jika kondisi Ibu tidak fit, stres, dan susah tidur.

Di trimester ketiga, sakit kepala perlu diwaspadai karena ada kemungkinan merupakan gejala preeklamsia, yaitu tekanan darah tinggi akibat kehamilan. Kondisi ini tentu berbahaya bagi ibu hamil dan janin.

Dalam tabloid Nakita Edisi 893, dr. Khanisyah Erza Gumilar, SpOG mengungkapkan gejala sakit kepala perlu diwaspadai sebagai tanda preeklamsia. Tanda-tanda tersebut antara lain disertai gangguan penglihatan, nyeri ulu hati dan mual muntah.

Lalu apa yang bisa Ibu hamil lakukan saat mengalami sakit kepala? Ibu hamil bisa mengatasinya sendiri jika memang sakit kepala tersebut bukanlah gejala preeklamsia.

Menurut Lillian Schapiro, MD, seorang spesialis kandungan di Atlanta, dehidrasi dapat menjadi penyebab sakit kepala, maka penting bagi Ibu untuk memastikan asupan air dalam tubuh.

“Selain air minum, Ibu juga bisa lebih sering makan dengan porsi makan yang lebih kecil untuk mencegah gula darah rendah dan punya jadwal istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan,” tambahnya.

Selama masih bisa ditahan, Ibu tak perlu mengasup obat-obatan pereda nyeri sakit kepala. Konsumsi obat sakit kepala sebetulnya diperbolehkan asalkan penyebabnya bukan preeklamsia.

Jadi, pastikan dulu ke dokter apa penyebab sakit kepala pada ibu hamil. Beberaa NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs atau obat anti inflamasi non-steroid) seperti parasetamol dan asam mafenamat sudah dinyatakan aman bagi Ibu hamil dan janin.

KOMPAS.com - Kehamilan adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak wanita. Sayangnya, momen menakjubkan ini seringkali disertai berbagai sensasi tak nyaman, salah satunya sakit kepala.

Sakit kepala merupakan salah satu masalah yang cukup sering terjadi pada kehamilan.

Melansir SehatQ, 39 persen wanita mengalami sakit kepala saat hamil. Namun, sebagian besar kasus sakit kepala tersebut tergolong tidak berbahaya.

Baca juga: Ini Perubahan Payudara yang Normal Dialami Ibu Hamil

Sakit kepala saat hamil dapat terjadi secara primer atau sekunder. Sakit kepala sekunder disebabkan oleh masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti infeksi sinus atau tekanan darah tinggi.

Sementara itu, sakit kepala primer terjadi tanpa ada masalah kesehatan lain yang mendasarinya, seperti migrain.

Sakit kepala saat hamil lebih sering terjadi di trimester pertama dan trimester tiga kehamilan.

Hal ini terjadi karena tubuh mengalami beberapa perubahan yang dapat menyebabkan sakit kepala.

Perubahan tersebut meliputi perubahan hormon, peningkatan volume darah, dan perubahan berat badan.

Namun, ada faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan sakit kepala selama masa kehamilan.

Melansir Cleveland Clinic, berikut faktor-faktor penyebab sakit kepala di masa kehamilan

  • konsumsi makanan tertentu
  • dehidrasi
  • kurang tidur
  • kurang nutrisi
  • stres
  • gangguan pencernaan

Sakit kepala selama trimester ketiga seringkali disebabkan karena postur tubuh yang buruk dan ketegangan karena membawa beban ekstra.

Sakit kepala selama trimester ketiga juga dapat disebabkan oleh kondisi yang disebut preeklampsia atau komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.

Baca juga: Ibu Hamil Susah Tidur? Atasi dengan 6 Cara Berikut

Lalu, bagaimana cara mencegahnya?

Melansir American Pregnancy, berikut cara menghindari sakit kepala selama masa kehamilan:

  • Terapkan postur tubuh yang baik (terutama selama trimester ketiga)
  • Istirahat yang cukup dan relaksasi
  • Olahraga
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang

Selama kehamilan, sebagian besar wanita dilarang mengonsumsi obat pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen.

Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil harus berkonsultasi pada dokter ketika terjadi suatu gejala yang tidak biasa selama kehamilan.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi sakit kepala umum dialami selama masa kehamilan. Penyebabnya bisa bermacam-macam.

Dalam banyak kasus, sakit kepala saat hamil tidak berbahaya. Namun, wanita hamil juga perlu mencermati jenis sakit kepala yang dialaminya yang mengindikasikan suatu kondisi kesehatan serius.

BACA JUGA: 7 Makanan Ini Dapat Membantu Menghilangkan Sakit Kepala

BACA JUGA: Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Kepala

BACA JUGA: 8 Kebiasaan Sehari-hari Ini Dapat Kurangi Risiko Sakit Kepala, Yuk Coba!

Sakit kepala yang muncul tiba-tiba dan dialami pada periode trimester kedua kehamilan bisa jadi pertanda preeklampsia. Kondisi tersebut berbahaya dan memerlukan intervensi medis.

Preeklampsia adalah komplikasi yang terjadi di masa kehamilan yang bisa mengarah pada tekanan darah tinggi serta pada kasus yang parah bisa merusak organ. Komplikasi ini biasanya mulai muncul setelah kehamilan 20 minggu, seperti dilansir laman Times of India.

Baca Juga

  • 5 Jenis Anemia dan Penyebabnya
  • Kenali 3 Jenis Sakit Kepala yang Sering Dialami Orang di Usia Produktif
  • Pakai Masker Terlalu Ketat Picu Sakit Kepala, Apa yang Harus Dilakukan?

Sakit kepala akan terasa lebih sering muncul sekitar usia 9 minggu. Pada usia kehamilan tersebut, volume darah serta hormon meningkat. Meski demikian, sakit kepala bisa muncul kapan saja di masa kehamilan. Rasa nyerinya mungkin tak seperti biasanya.

Berikut beberapa penyebab sakit kepala muncul di masa kehamilan, mengutip Times of India.

1. Tekanan pada sinus

Peningkatan volume darah saat kehamilan dapat meningkatkan tekanan pada kedua sinus sehingga berujung pada sakit kepala akibat sinus.

2. Kurang tidur

Tak mendapat waktu tidur yang cukup akan meningkatkan risiko wanita hamil mengalami sakit kepala.

3. Dehidrasi

Rasa mual yang muncul kerap membuat wanita hamil enggan minum air. Hal ini akan memicu risiko dehidrasi sehingga berujung pada sakit kepala.

4. Lapar

Ketika mengonsumsi lebih banyak kalori, wanita hamil mengalami lapar serta penurunan gula darah yang bisa memicu sakit kepala. 

5. Fluktuasi hormon

Hormon yang naik turun di masa kehamilan juga dapat memicu migrain.

6. Tekanan

Bertambahnya berat badan serta perubahan tubuh meningkatkan tekanan pada pundak dan leher, hal ini menyebabkan sakit kepala.

7. Berhenti konsumsi kafein

Banyak wanita memutuskan tidak lagi mengonsumsi kafein ketika hamil. Menghentikan kebiasaan konsumsi kafein dapat memunculkan gejala seperti sakit kepala serta kelelahan.

8. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi yang berkaitan dengan preeklampsia juga bisa menyebabkan sakit kepala, terutama pada kehamilan di atas 22 minggu. Bila Anda merasakan sakit kepala yang muncul tiba-tiba yang tidak pernah dirasakan sebelumnya, segeralah periksakan diri ke dokter.

 

**Gempa Cianjur telah meluluhlantakkan Bumi Pasundan, mari bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Cianjur dengan berdonasi melalui: rekening BCA No: 500 557 2000 A.N Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan akan disampaikan dalam bentuk sembako, layanan kesehatan, tenda, dll. Kepedulian kita harapan mereka.

2 dari 2 halaman


Cara mengatasi sakit kepala saat hamil

Ada berbagai cara meredakan sakit kepala dalam masa kehamilan. Anda perlu mencoba cara apa yang paling cocok.

Berikut cara-cara meredakan sakit kepala yang bisa dicoba.

  • Minum air, ini bisa meredakan sakit kepala akibat dehidrasi.
  • Beristirahat di ruangan gelap dan sepi, ini akan meredakan tekanan. Hindari juga melihat ponsel ketika beristirahat.
  • Konsumsi tylenol. Wanita hamil tidak bisa sembarangan meminum obat tanpa pengawasan dokter. Namun tylenol aman untuk meredakan sakit kepala pada wanita hamil.
  • Kompres panas dan dingin, kompres ini akan membuat otot di kepala dan leher menjadi lebih rileks.
  • Pijat kulit kepala dan leher, langkah ini juga bisa meredakan ketegangan, melancarkan aliran darah serta menenangkan sehingga sakit kepala hilang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kenapa ibu Hamil 9 Bulan sakit kepala?

Adapun beberapa kondisi yang mendasari sakit kepala pada wanita hamil yakni : perubahan hormon. stress psikis menjelang kelahiran. pre-eklampsia menuju eklampsia, yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi dan urine yang mengandung protein.

Apa yang harus dilakukan ibu hamil jika sakit kepala?

Cara Meredakan Sakit Kepala saat Hamil.
Makan Secara Teratur. Selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin, makan teratur dan tepat waktu juga dapat mencegah timbulnya sakit kepala. ... .
Penuhi Cairan. Kebutuhan cairan juga semakin meningkat selama kehamilan. ... .
3. Rileks. ... .
4. Tidur Berkualitas..

Apakah sakit kepala tanda akan melahirkan?

Sakit kepala yang dialami ibu hamil saat minggu-minggu terakhir kehamilan bukanlah pertanda akan melahirkan. Sakit kepala juga bisa menjadi tanda peringatan untuk komplikasi terkait kehamilan, seperti preeklampsia, hipertensi, atau stroke.

Mengapa ibu hamil trimester 3 sering pusing?

Pusing saat hamil dapat terjadi karena rahim yang terus membesar sehingga menekan pembuluh darah. Kondisi ini umumnya terjadi ketika janin sudah membesar pada trimester kedua atau ketiga. Tak hanya pusing saat hamil, perut juga mungkin terasa tak nyaman.