Berikut yang merupakan kebijakan perdagangan internasional di bidang impor adalah

ilmu ekonomi yang berkembang sampai saat ini diawali oleh dua karya besar dalam ilmu pengetahuan khususnya ilmu ekonomi dua karya besar tersebut adala … h​

1. PT.Andika Menganggarkan Produksi untuk tahun 2019 adalah sebanyak 30.000 unit untuk Dompet dan 15000 untuk Tas dengan biaya bahan baku $. 80.000 se … dangkan biaya tenaga kerja sebesar $. 50.000.Untuk Produk Dompet, sedangkan Biaya bahan baku $. 70.000 dan biaya tenaga kerja langsung $.35.000 untuk produk Tas. Berikut adalah data aktivitas Overhead pabrik: . Keterangan Penyiapan bahan Pemeriksan mesin Penyiapan Pengemas Dompet 100 Jam 25 Jam 35 Jam Anggaran Biaya Overhead adalah sbb: Keterangan Biaya Penyiapan bahan $. 15.000 Pemeriksan mesin $. 20.000 Penyiapan Pengemas $. 9.000 - Tas 50 Jam 30 Jam 30 Jam Aktivitas 175 Jam 60 Jam 85 Jam dari data tersebut hitunglah :Biaya Produksi Per Unit dengan metode ABC dan Buat laporan Laba Rugi Jika penjualan diasumsikan akan mendapatkan keuntungan sebesar 50% dari harga pokok (bobot 60%)​

unfule menganggarkan produksi untuk tahun 2019 30 000 unit untub comaper dan 15.000 Tas dengan baya bahan baku $80.000 Sedangban biaya fenaga kerja se … besar 50.000 untuk Produk Dompet Sedangkan biaya bahan bapu $ 70.000 dan bolaya tenaga kerja langsung $35.000 untue Produk fas. Berikut adalah dafa aktivas overhead palarik: PT. Andika Sebanyak keterangan Penyiapan bahan Pemeriksaan mesin Penycapan pengemas Dompet 100 ann 25 Jan 35 там Anggaran biaya overhead adalah sido: keferchgan penyiapan bahan Pemeriks can mesin Penyiapan Pengemas Braya $15.000 $20.000 $9.000 tas So 7am 30 7am 30 7am aktivas 175 7am 60 7am 85 7am dari data tersebut hitunglah baya produbri per wit dengan metode ABC dan buat laporan laba -rugi Jika Penjualan diasumsikan akan mendapatkan keuntungan Sebesar 50% dari harg a pokok.​

Tolong bantu jawab ya, terimakasih ​

tolong jawabkan ini tolong jawab tolong jawab

bagaimana pemerintah menggunakan laporan perusahaan untuk kemajuan negara​

kenapa kita tidak setuju pada peningkatan pajak untuk kesejahteraan bersama​

Soal 1. Pada saat belum bakarza konsumsinya RP 120.000 satalah bokoran bersurnina konsumsi RP 240.000 mampu menabung RP 60.000 defamsa fentukanlah Fun … gsi konsumsinya, hitunglah besarnya konsumsi dan besarnya tabungan fantukan вер adalah​

pilihan dan skala prioritas​

Pada bulan Agustus 2022 PT. Amir terjadi transaksi sbb. : Agustus 1. Investasi uang kas dari pemilik sebesar Rp. 10.000.000.- sebagai modal Agustus 3. … Dibeli perlengkapan kantor sebesar Rp. 2.000.000.- baru dibayar 70 % Agustus 5. Dibeli peralatan Kantor sebesar Rp. 2.500. 000. Baru dibayar 40 % Agustus 7. Dibayar beban gaji sebesar Rp. 400.000. Agustus 9. Pendapatan sebesar Rp. 3.000.000.- baru diterima 40% Agustus 10. Dibayar utang sebesar Rp. 400.000.- Agustus 13. Diambil uang kas untuk kebutuhan prib adi sebesar. Rp. 200.000 Buat persamaan Akuntansi dan rekapitulasi nya​

Kebijakan-Kebijakan Perdagangan Internasional, meliputi:

1.     Tarif

Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor. Misalnya $6 untuk setiap barel minyak). Tarifold Valorem (od Valorem Tariffs) adalah pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang-barang yang diimpor (Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor). Dalam kedua kasus dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara.

2.     Subsidi Ekspor

Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim akan mengekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih harga domestic dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi. Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor sedangkan di negara pengimpor harganya turun.

3.     Pembatasan Impor

Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan. Misalnya, Amerika Serikat membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang tertentu yang diizinkan mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk mengimpor sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal yang telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada jumlah keju yang diimpor tahun-tahun sebelumnya.

4.     Pengekangan Ekspor Sukarela

Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement=ERA). VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor. VER mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun belakangan. Namun dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela persis sama dengan kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan karena itu sangat mahal bagi negara pengimpor. VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang sama. Bedanya apa yang menjadi pendapatan pemerintah dalam tariff menjadi (rent) yang diperoleh pihak asing dalam VER, sehingga VER nyata-nyata mengakibatkan kerugian.

5.     Persyaratan Kandungan Lokal

Persyaratan kandungan lokal (local content requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an. Dalam kasus lain, persyaratan ditetapkan dalam nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum tertentu dalam harga barang berawal dari nilali tambah domestic. Ketentuan kandungan local telah digunakan secara luas oleh negara berkembang yang beriktiar mengalihkan basis manufakturanya dari perakitan kepada pengolahan bahan-bahan antara (intermediate goods). Di amerika serikat rancangan undang-undang kandungan local untuk kendaraan bermotor diajukan tahun 1982 tetapi hingga kini berlum diberlakukan.

6.     Subsidi Kredit Ekspor

Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga kebanyakan negara, memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank Ekspor-impor) yang diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-pinjaman yang disubsidi untuk membantu ekspor.

7.     Pengendalian Pemerintah (National Procurement)

Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor. Contoh yang klasik adalah industri telekomunikasi Eropa. Negara-negara mensyaratkan eropa pada dasarnya bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli-pembeli utama dari peralatan telekomunikasi adalah perusahaan-perusahaan telepon dan di Eropa perusahaan-perusahaan ini hingga kini dimiliki pemerintah, pemasok domestic meskipun jika para pemasok tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemasok-pemasok lain. Akibatnya adalah hanya sedikit perdagangan peralatan komunikasi di Eropa.

8.     Hambatan-Hambatan Birokrasi (Red Tape Barriers)

Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya secara formal. Untungnya atau sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar kesehatan, keamanan, dan prosedur pabean sedemikian rupa sehingga merupakan perintang dalam perdagangan. Contoh klasiknya adalah Surat Keputusan Pemerintah Perancis 1982 yang mengharuskan seluruh alat perekam kaset video melalui jawatan pabean yang kecil di Poltiers yang secara efektif membatasi realiasi sampai jumlah yang relatif amat sedikit.

BM-SC