Berdasarkan pernyataan diatas yang termasuk motif spekulasi dalam permintaan uang adalah

Berdasarkan pernyataan diatas yang termasuk motif spekulasi dalam permintaan uang adalah

Motif berjaga-jaga atau pencegahan (precautionary motive) adalah motif permintaan uang untuk menyediakan penyangga terhadap peristiwa tak terduga yang mungkin membutuhkan uang tunai. Dalam motif pencegahan, Anda khawatir tentang apa yang mungkin terjadi di masa mendatang. Anda mungkin perlu uang untuk mengantisipasi jika Anda sakit atau kehilangan pekerjaan. Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Dan semakin tinggi ketidakpastiannya, semakin besar kemungkinan Anda untuk menyimpan uang.

Tetapi sekarang, motif tindakan pencegahan mungkin kurang penting, yaitu, karena lebih mudah untuk mengubah aset menjadi uang tunai. Juga, orang memiliki kartu kredit sekarang, jadi Anda tidak perlu memasukkan uang ke kasur; jika Anda memiliki keadaan darurat, Anda dapat menggunakan kartu kredit.

Motif kehati-hatian adalah salah satu dari tiga alasan untuk meminta uang. Dua motif lainnya adalah untuk transaksi dan spekulasi.

  1. Motif transaksi adalah uang yang dipegang untuk memfasilitasi pembayaran harian.
  2. Motif spekulasi. Ini terkait dengan fungsi uang sebagai penyimpan nilai. Karena ada banyak aset alternatif, secara umum, permintaan uang berkorelasi positif dengan harga aset dan berhubungan negatif dengan risiko aset tersebut. Misalnya, orang mengharapkan harga saham turun, maka kebanyakan orang yang rasional akan menjual saham dan memegang uang.

Penentu motif berjaga-jaga

Secara umum, permintaan uang sebagai tindakan pencegahan berkorelasi positif dengan ukuran transaksi rata-rata, total volume transaksi, dan, karenanya, juga terhadap keseluruhan produk domestik bruto (PDB). Ekspektasi harga juga mempengaruhi permintaan uang untuk berjaga-jaga. Ketika orang mengharapkan harga barang meningkat di masa depan, mereka akan mengurangi permintaan uang untuk berjaga-jaga dan membelanjakan uang untuk produk sekarang sebelum kenaikan harga aktual.

Ilustrasi uang. Foto: iStock

Permintaan uang adalah hasrat para pemilik kekayaan untuk memegang kekayaannya dalam bentuk uang tunai dan tidak dalam bentuk kekayaan lainnya.

Pengertian lainnya, permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk melakukan transaksi dalam perdagangan atau tujuan tertentu.

Terdapat tiga motif yang mendorong masyarakat meminta uang. Ketiga motif tersebut adalah motif transaksi, motif berjaga-jaga, dan motif spekulasi. Lebih jelas, simak uraian lengkapnya di bawah ini.

Motif permintaan uang. Foto: iStock

Dikutip dari Ekonomi Makro Islam oleh Nurul Huda, berikut tiga motif permintaan uang menurut Keynes.

1. Motif Transaksi (Transaction Motive)

Permintaan uang untuk transaksi merupakan kebutuhan masyarakat akan uang untuk melancarkan transaksi sehari-hari. Masyarakat selalu membutuhkan uang untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan.

Besarnya permintaan uang oleh masyarakat untuk transaksi bergantung pada besarnya pendapatan nasional (PNB).

Kenaikan PNB cenderung mendorong naiknya permintaan uang untuk transaksi karena masyarakat menginginkan uang tunai yang lebih banyak untuk melakukan transaksi dalam jumlah yang lebih banyak pula. Selain itu, permintaan uang dengan motif transaksi juga dipengaruhi oleh suku bunga.

2. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)

Dalam kehidupan masyarakat, banyak kejadian yang tidak bisa diduga sebelumnya. Bisa jadi ada anggota keluarga yang tanpa diduga mengalami kecelakaan sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Perawatan di rumah sakit pasti membutuhkan uang. Untuk hal-hal semacam inilah masyarakat memegang uang tunai dengan motif untuk berjaga-jaga.

Jadi, permintaan uang untuk berjaga-jaga merupakan kebutuhan masyarakat akan uang untuk mengantisipasi kejadian yang tidak bisa diramalkan sebelumnya.

Seperti halnya permintaan uang dengan motif transaksi, permintaan uang dengan motif berjaga-jaga oleh masyarakat juga ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional.

3. Motif Spekulasi (Speculative Motive)

Memegang uang karena motif spekulasi muncul setelah permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga terpenuhi.

Motif spekulasi merupakan motif masyarakat untuk memegang uang agar memperoleh keuntungan (dalam kenyataannya bisa juga mengalami kerugian) karena adanya perubahan harga surat-surat berharga.

Permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh tingkat bunga surat berharga. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah permintaan masyarakat akan uang untuk tujuan spekulasi.

Hal ini disebabkan apabila suku bunga surat berharga naik, masyarakat akan lebih suka menggunakan uang yang dimiliki untuk membeli surat berharga.

Faktor yang Memengaruhi Permintaan Uang

Faktor yang memengaruhi permintaan uang. Foto: iStock

Dikutip dari Bongkar Pola Soal UNBK SMA/MA IPS 2020 oleh Ika Femilia P., faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang sebagai berikut.

  1. Adanya keinginan untuk memegang uang atau motif memegang uang.

  2. Tingkat pendapatan riil, yaitu tingkat pendapatan yang benar-benar diterima oleh masyarakat dan telah memperhitungkan unsur inflasi.

  3. Tingkat rendahnya tingkat bunga.

  4. Adanya investasi atau pengembangan usaha, sehingga membutuhkan dana atau uang.

  5. Tingkat harga yang berlaku di pasar.