Uraikan sifat sifat polusi dan kapan suatu zat disebut polutan?

Polutan dikenal sebagai bahan penyebab timbulnya polusi. Makhluk hidup, zat, energi atau komponen penyebab pencemaran merupakan bagian dari polutan. Suatu zat dikategorikan sebagai polutan jika keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup, karena jumlahnya melebihi normal, berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Misalnya bakteri pada sampah dan kotoran, logam merkuri (Hg), dan pestisida.

Jenis Polutan

Ada lima jenis utama polusi yang disebabkan berbagai jenis polutan, yakni polusi udara, air, tanah, cahaya dan suara. Berikut pengertian masing-masing jenis polutan tersebut.

1. Polutan Air

Air yang tercemar oleh zat polutan akan menyebabkan kerusakan dan matinya ekosistem air yang tersusun dari makhluk hidup dan tumbuh-tumbuhan air. Hal tersebut dapat diidentifikasi dengan mudah melalui pengamatan tentang fenomena berkurangnya beberapa binatang air pada habitatnya.

Dikutip dari modul Ilmu Pengetahuan Alam: Pencemaran Lingkungan oleh Lina Herlina dan Rangga Bhakty Iskandar (2020:7), pencemaran air dapat terjadi di beberapa sumber air. Itu seperti mata air, sungai, rawa, danau, dan laut. Sementara itu, beberapa polutan juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air yaitu limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian.

Baca Juga

Beberapa usaha yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah pencemaran air sebagai berikut:

  • Tidak menggunakan deterjen secara berlebihan
  • Mengurangi penggunaan pupuk pabrik dan beralih ke pupuk organik secara masif
  • Menghindari penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan
  • Menjaga kebocoran instansi pengeboran minyak dan kapal tanker di daerah pantai

2. Polutan Udara

Pencemaran udara terjadi karena adanya campuran polutan yang disebabkan tindakan manusia dan berdampak pada ekosistem alam.

Pencemaran udara merupakan terjadinya proses penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya seperti Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2) dan unsur lainnya.

Dikutip dari laman Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Buleleng (Disperkimta), pencemaran udara oleh polutan disebabkan dua faktor, yakni alam dan manusia. Faktor alam terjadi akibat aktifitas yang terjadi di alam, seperti gunung berapi yang menghasilkan abu dan gas vulkanik. Selain itu, kebakaran hutan juga menjadi faktor alam yang menimbulkan polutas berupa asap, debu dan gas yang mengotori udara.

Adapun untuk faktor manusia dalam pencemaran udara dapat terjadi dengan adanya aktifitas pembakaran sampah, kendaraan bermotor, dan sektor industri. Ada juga kegiatan lainnya yang akan menghasilkan debu, uap, grit, CO, dan NO2.

Uraikan sifat sifat polusi dan kapan suatu zat disebut polutan?

TINGKAT POLUSI UDARA JAKARTA (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.)

3.Polutan Tanah

Pencemaran tanah oleh polutan terjadi sebagai akibat adanya limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan. Hal tersebut dapat terjadi lantaran mikroorganisme dalam tanah tidak dapat mengolah senyawa anargonik terutama limbah.

Dampak dari pencemaran tanah dapat menyebabkan beberapa hal seperti timbulnya penyakit yang berimbas pada kesehatan manusia. Selain itu, polusi menyebabkan kualitas tanah menjadi layu, kurang subur, dan mati.

Beberapa upaya dan pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi tanah dari pencemaran, yaitu penambahan nutrien, melakukan penyiraman tanah agar lembab, melakukan aerasi tanah, monitoring lingkungan, dan bioremediasi.

4. Polutan Cahaya

Polusi atau pencemaran cahaya adalah produksi cahaya berlebih yang dihasilkan di kota-kota besar yang dapat mengganggu aktivitas hewan nokturnal dan pola migrasi burung.

Cahaya yang terlalu terang juga dapat mengakibatkan gangguan pengelihatan pada manusia yang berpotensi menyebabkan gangguan pada mata.

5. Polutan Suara

Polutan suara yaitu kebisingan dengan kekuatan di atas 85 desibel seperti suara pengeboran tanah, suara konser musik rock, suara mesin pesawat jet, suara sirene ataupun speaker, hingga sonar angkatan laut.

Polusi suara ringan dapat menyebabkan gangguan kecemasan dan tidak nyaman. Bahkan, polusi suara yang tinggi secara terus-menerus dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan pendengaran pada manusia.

Baca Juga

Meskipun namanya terdengar asing, polutan iklim berumur pendek alias SLCP perlu menjadi perhatian kita semua. Polutan-polutan ini timbul dari cara mengonsumsi energi, makanan, kendaraan, dan pendingin ruangan.

Dikutip dari World Resources Institute, SLCP yang paling dikenal adalah gas metana, berasal dari produksi minyak dan gas, serta produksi beras dan ternak. Gas metana juga muncul dalam proses peluruhan sampah organik di tempat pembuangan sampah dan fasilitas pengolahan air. Sementara itu, ozon troposferik adalah produk turunan dari polutan udara lainnya, termasuk gas metana.

Pembakaran biomassa untuk tungku masak atau pembakaran batu bara untuk tenaga listrik dan pemanas ruangan dapat menghasilkan karbon hitam. Kemudian ada Hidrofluorokarbon (HFC), merupakan gas yang dikeluarkan dari sistem pendingin udara dan kulkas. Kedua produk ini sama-sama populer, seiring meningkatnya suhu dan pendapatan masyarakat di seluruh dunia.

SLCP biasanya dihasilkan dari produksi makanan dan kegiatan rumah tangga sehari-hari juga berpotensi merusak. Contohnya, ozon troposferik yang berbahaya bagi kesehatan dan mengakibatkan hasil panen menurun, serta karbon hitam yang meningkatkan risiko penyakit paru-paru dan jantung.

Pada tingkat global, para ahli memperkirakan bahwa pengurangan SLCP dapat mencegah setidaknya 52 juta metrik ton kerugian hasil panen per tahun. Selain itu, sekitar 2,4 juta kematian dini akibat polusi udara di tempat terbuka juga bisa dihindari setiap tahunnya pada 2030.

Dengan demikian, pengurangan SLCP dapat memberikan banyak manfaat pembangunan berkelanjutan. Ini termasuk pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, peningkatan kesehatan, energi bersih, kesetaraan gender, dan terwujudnya kota berkelanjutan dalam jumlah lebih besar.

Namun, pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan benar-benar memperhatikan kebutuhan masyarakat. Contohnya, emisi karbon hitam yang dihasilkan dalam kegiatan memasak dan memanaskan hanya bisa dikurangi jika tersedia bahan bakar yang lebih bersih dengan harga terjangkau.

Polusi Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat Gbr. Lingkungan Dikelilingi Polusi

3. berada pada tempat yang tidak tepat Sifat polutan adalah: 1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi 2. merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak. Macam-macam Pencemaran Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran. a. Menurut tempat terjadinya Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah. 1. Pencemaran udara Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut. a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara. b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam

udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah kaca. c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan. d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih. Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian. Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.

2. Pencemaran air Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut. a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air. c. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang. Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut. Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

3. Pencemaran tanah Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini : a. sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan) c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida. 4. Polusi suara Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran. b. Menurut macam bahan pencemar Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut. 1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak. 2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa. 3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet. c. Menurut tingkat pencemaran Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut : 1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada

panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih. 2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat. 3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir. 2. Parameter Pencemaran Dengan mengetahui beberapa parameter yang ads pads daerah/kawasan penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum. Paramaterparameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut : a. Parameter kimia Parameter kimia meliputi C02, ph, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam berat. b. Parameter biokimia Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD

tidak boleh kurang dari 3 ppm. c. Parameter fisik Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas. d. Parameter biologi Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.