Bagaimana kamu sebagai remaja Kristen menyikapi perkembangan IPTEK yang semakin berkembang

Iman Kristen memberikan dasar kepada kita untuk menerima perkembangan IPTEK yang ada dalam iman Kristen yang menjadi dasar IPTEK adalah Tuhan. Mengutip perkataan Albert Einstein ‘ilmu tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu lumpuh’ (religion without science is blind and science without religion is lame).

Bagaimana seharusnya sikap orang Kristen terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi?

IPTEK dalam Pandangan Iman Kristen Kita sebagai orang Kristen tetap menerima segala kemajuan IPTEK yang ada dengan dasar Iman Kristen, yaitu takut akan Tuhan. Hal ini berarti bahwa kita tidak perlu menjauhi iptek tapi justru terus mengembangkannya menjadi lebih baik lagi.

Bagaimana hubungan iman Kristen dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni?

Agama Kristen dengan ilmu pengetahuan teknologi dapat saling menopang satu sama lain, sebaliknya dapat menjadi berlawanan, dimana seringkali ilmu pengetahuan menyerang ajaran-ajaran fundamental dalam agama yang dapr mengoyahkan iman percaya Kristen. Agama mengalami pergeseran cara pemahaman yang diakibatkan oleh ilmu …

Bagaimana pandangan Alkitab tentang IPTEK dan sikap dalam menghadapinya?

Artinya, Allah tidak pernah melarang penggunaan IPTEK, dan menolak IPTEK berarti melanggar firman Tuhan. Dalam Kejadian 1: 27-28, Allah memberikan manusia suatu amanat illahi (Mandat Budaya) yaitu untuk menaklukkan alam semesta.

Bagaimana sikap dan tanggung jawab seorang mahasiswa Kristen dalam mengembangkan dan memanfaatkan IPTEK?

Peran pemuda Kristen sangat penting dalam upaya pengembangan IPTEK, karena pemuda adalah ujung tombak terhadap sebuah perubahan besar. Dalam upaya pengembangan IPTEK pemuda Kristen harus mampu memberikan teladan bagaimana menggunakan IPTEK secara objektif, terbuka, jujur, dan bertanggung jawab.

Bagaimana sikap remaja Kristen dalam menyikapi perkembangan IPTEK yang ada?

Jawaban. sikap remaja kristen terhadap iptek yang berkembang harus pandai pandai menyikapinya, perlu hikmat dari roh kudus kalau hal itu dapat merusak iman dan karakter kita iya lebih baik ditolak aja . semoga menambah wawasan kita .

Perkembangan IPTEK saat ini adalah sangat pesat, terutama dengan maraknya digitalisasi terhadp industri-industri dalam suatu negara yang semakin mendorng kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan IPTEK sendiri didorong dengan adanya globalisasi dan kemudahan manusia untuk berinteraksi satu sama lain.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan menurut Alkitab?

1 Korintus 1:5 Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan. Ilmu Pengetahuan adalah suatu pembelajaran atau studi untuk menemukan, memahami, dan mengamati sifat yang mengatur alam secara keseluruhan, mengatur dunia serta mengatur diri kita.

PERMATAGBKP.org – Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, segala pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Baik dalam hal komunikasi, informasi, maupun mobilisasi. Semuanya dapat dilakukan dengan serba cepat. Ternyata, baik disadari maupun tidak, pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi sudah masuk ke dalam gereja-gereja. Dari lampu penerang di dalam gereja sampai lcd yang digunakan saat puji-pujian merupakan hasil dari perkembangan teknologi.

Teknologi dapat mempermudah kita dalam beribadah dan memberikan fasilitas yang memadahi sehingga kita dapat beribadah dengan nyaman. Namun, di sisi lain, teknologi juga bisa membuat jemaat menjadi malas dan mudah meremehkan sesuatu. Misalnya, dalam penggunaan Alkitab digital yang ada di smartphone. Hal ini sebenarnya tidak dilarang, namun terkadang saat ponsel menerima pesan masuk, jemaat jadi tidak fokus dan perhatiannya mudah teralihkan. Dari ilustrasi singkat ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa teknologi memiliki dampak positif maupun negatif.
Walau demikian, bukan berarti kita akan diam saja dan bersikap apatis terhadap perkembangan teknologi. Pada dasarnya, manusia memang diberi skill dan intelektual untuk berinovasi dan menciptakan sesuatu. Kemampuan itu adalah anugerah yang diberikan Tuhan. Kita tahu bahwa hidup penuh dengan pilihan. Dan menghentikan kreativitas manusia bukanlah sebuah pilihan.

Pilihan kita hanya ada dua, yaitu bersikap acuh-tak acuh dengan konsekuensi menjadi yang terbelakang, atau bersikap bijaksana dan menjadi berkembang. Tentu sebagai orang Kristen yang memiliki karakter Kristen sejati, kita akan memilih pilihan yang kedua. Kita perlu bijaksana dalam menanggapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lalu, bagaimana caranya?

Berikut akan diuraikan sikap Kristen terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. • Lihat Tujuannya Coba kita lihat di dalam Alkitab bagaimana Allah berbicara mengenai teknologi. Di sini Alkitab tidak akan berbicara secara spesifik mengenai teknologi, namun ini adalah bukti bahwa Allah mendorong manusia untuk lebih berkembang. 1. Pertama, saat Allah memerintahkan Nuh untuk membuat kapal yang akan menjadi tempat tinggal Nuh beserta seluruh keluarganya saat Allah menurunkan air bah. Bahkan dalam kisah tersebut, Allah menentukan sendiri bagaimana ukuran maupun bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal.

2. Contoh lain bisa kita lihat dalam Keluaran 25:9. Di ayat tersebut Allah Tritunggal memerintahkan Musa untuk membuat Kemah Suci. Allah juga memberikan petunjuk bagaimana dimensi, ruang, dan bahan yang diperlukan untuk mendirikan Kemah Suci.

Dari dua contoh tersebut, kita bisa melihat bahwa Allah tidak menghalangi manusia untuk mengembangkan teknologi, bahkan Ia menuntun manusia untuk berkembang dan menciptakan sesuatu karena Ia menghendaki segala sesuatu dengan tujuan yang baik.

Namun, berbeda apabila motivasinya tidak benar. Kita akan melihat bagaimana respon Allah terhadap perkembangan teknologi yang memiliki tujuan yang tidak baik. 1. Pada Kejadian 11:1-9, diceritakan bagaimana Allah memporak-porandakan menara Babel. Di sini bukan berarti Allah tidak setuju dengan pendirian menara tersebut, namun Allah melihat apa motivasi manusia saat mendirikannya, yaitu untuk mencari nama dan ingin menyamai Allah. Sikap ini merupakan salah satu ciri-ciri sombong menurut Kristen dan sangat tidak dikehendaki oleh Allah.

2. Dalam Yohanes 2:16, kita bisa melihat bahwa Allah menentang penggunaan Bait Suci yang tidak sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk menjadi area komersil.

Dari cerita-cerita di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa sejak awalnya manusia memang diciptakan dengan akal budi dan daya cipta. Manusia diciptakan serupa dan se-gambar dengan Allah yang merupakan pencipta manusia. Jadi Allah tidak akan membatasi kreasi manusia apabila manusia memiliki motivasi yang benar untuk berkarya.

• Memuliakan Allah dengan IPTEK Bagaimana cara kita menilai bahwa sesuatu diciptakan untuk tujuan yang baik atau tidak?

Dari contoh-contoh yang ada di poin pertama, Allah mendorong manusia untuk meningkatkan keahlian, pengertian, kemampuan, dan pengetahuan agar dapat menciptakan sesuatu demi kemuliaan Allah. Salah satunya adalah bait Allah. Namun, bukan berarti kita akan berpikir sempit dan menganggap bahwa kemampuan yang perlu kita tingkatkan adalah segala hal yang berhubungan dengan gereja. Tentu itu salah satu contoh yang baik, tetapi bukan merupakan satu-satunya.

Kita bisa memuliakan Allah dengan kontribusi kita terhadap lingkungan sekolah, lingkungan sosial, maupun dalam lingkup nasional. Kalau kita menjadi teladan yang baik dan mampu melakukan sesuatu untuk manfaat orang banyak, bukankah hal tersebut patut dibanggakan? Bukan berkat kemampuan dan kepintaran kita, melainkan karena Allah yang memberikan Roh-nya sehingga kita dapat menyelesaikan sesuatu. Dan orang-orang akan melihat hal itu sehingga nama Allah yang akan dipermuliakan.

Jadi, kita dapat menarik kesimpulan bahwa iman Kristen memandang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hal yang baik. Namun, seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bagaimana pengaruhnya terhadap manusia tergantung dari motivasi, memiliki tujuan yang baik atau tidak. Agar kita tidak terperangkap dampak negatif dari IPTEK kita memerlukan hikmat Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai pedoman. Seperti yang dikatakan pada Amsal 1:5 yang yang menasihati kita untuk menambah ilmu, namun dengan pertimbangan. Untuk mengetahui cara memiliki sikap hidup yang benar, Anda dapat membacar artikel cara hidup orang Kristen yang benar.

Sekian artikel mengenai sikap Kristen terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan membuka pikiran pembaca. Jangan takut untuk berkarya apabila kita memiliki tujuan yang benar. Biarkan Roh Kudus bekerja dalam hidup kita dan Tuhan akan senantiasa menyertai kita. Terima kasih. (LT)

Disadur dari: tuhanyesus.org

Kejadian 1:27-28; 6:14-16,22

Manusia adalah puncak dari ciptaan Allah ketika Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya (Kejadian 1). Dan, karena manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, maka manusia disebut sebagai ciptaan Allah yang mulia, manusia diberikan napas kehidupan, serta dianugerahi akal budi, pikiran, dan perasaan. Lewat akal budi inilah, manusia mengembangkan pengetahuan mereka sehingga terciptalah teknologi. Dan, pada perkembangannya, teknologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia sudah demikian modern, sesuai dengan perkembangan zaman dan peradaban.

Bagaimana kamu sebagai remaja Kristen menyikapi perkembangan IPTEK yang semakin berkembang

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, akal budi manusia juga telah dikuasai oleh dosa. Dan, ketika manusia yang berdosa melalui akal budinya dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka ilmu pengetahuan dan teknologi manusia tersebut kecenderungannya digunakan untuk melawan Allah. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Babel (Kejadian 11:1-9). Ketika Allah mengacaubalaukan pembangunan menara Babel, yang ditentang Allah bukanlah pendirian kota dan menara Babelnya, tetapi kesombongan mereka dengan pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya, serta motivasi mereka yang ingin mencari nama dan ingin menyamai Allah (Kejadian 11:4).

Akan tetapi, bagi manusia yang tunduk dan taat akan Allah, akal budi yang berkembang dalam dirinya juga ditundukkan di bawah kedaulatan Allah. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari akal budi manusia yang takut akan Allah akan digunakan untuk tujuan yang diinginkan Tuhan, yaitu: untuk mengabdi dan memuliakan Allah serta memberikan kebaikan, manfaat, dan kemudahan bagi umat manusia. Contoh dalam Alkitab tentang manusia yang menggunakan akal budi, pengetahuan, dan teknologinya untuk kemuliaan Allah dan kebaikan bagi sesama adalah Nuh. Allah memerintahkan Nuh membuat bahtera untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah akibat kebobrokan moral dunia pada waktu itu. Dimensi ruang dalam bahtera ataupun bahan yang digunakan telah ditentukan oleh Allah, (Kejadian 6:14-15) dan Nuh dengan akal budi dan pengetahuannya mengerjakan apa yang diperintahkan Allah tersebut dengan tepat, yaitu untuk membuat bahtera seperti yang Allah kehendaki untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya (Kejadian 6:22).

Dari tinjauan Alkitab ini bisa disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia telah dimulai sejak awal sejarah manusia. Manusia memiliki daya cipta karena dia diciptakan sebagai gambar Allah dan sebagai pribadi yang berakal budi.

Setiap hasil dari akal budi manusia harus digunakan untuk mengasihi Tuhan.

  1. Bagaimana kamu sebagai remaja Kristen menyikapi perkembangan IPTEK yang semakin berkembang
  2. Bagaimana kamu sebagai remaja Kristen menyikapi perkembangan IPTEK yang semakin berkembang
  3. Bagaimana kamu sebagai remaja Kristen menyikapi perkembangan IPTEK yang semakin berkembang
  4. Bagaimana kamu sebagai remaja Kristen menyikapi perkembangan IPTEK yang semakin berkembang

Lalu, bagaimana hubungan antara iman Kristen dengan teknologi pada saat ini?

Dalam satu sisi teknologi dapat memberikan manfaat kebaikan bagi sesama dan menolong orang percaya untuk memuliakan Allah sehingga iman orang percaya terbangun karenanya (kisah Nuh sebagai contoh).

Bagaimana kamu sebagai remaja Kristen menyikapi perkembangan IPTEK yang semakin berkembang

Akan tetapi, di sisi lain, teknologi akan memberikan dampak negatif bagi manusia, ketika teknologi telah menggeser posisi Allah dalam hidup manusia. Manusia tidak lagi hidup berserah dan mengandalkan Allah, tetapi hidupnya menjadi tergantung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari akal budi manusia (Kisah orang-orang Babel sebagai contoh).

Inilah salah satu tantangan bagi orang percaya atau gereja pada masa kini di tengah kemajuan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini. Akankah orang percaya terbantu pertumbuhan imannya dengan adanya teknologi, atau justru sebaliknya, iman orang percaya menjadi runtuh karena teknologi telah menggantikan peran Allah dalam hidup orang Kristen?

Lalu, bagaimana seharusnya orang percaya menyikapi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah sedemikian maju pada saat ini?

1. Allah adalah sumber pengetahuan (Amsal 1:7)

"Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, ...."

Dimaksudkan dalam ayat ini bahwa pengetahuan itu berasal atau bersumber dari Tuhan. Dan, sikap diri yang takut akan Tuhan akan menghasilkan pengetahuan yang benar serta dapat menggunakan pengetahuan tersebut dengan bijak untuk mengabdi kepada Tuhan dan kebaikan bagi sesama.

Karena pengetahuan tersebut berasal dari Allah, maka ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki keterbatasan. Seluruh ciptaan Allah atau yang berasal dari Allah memiliki keterbatasan, hanya Allah sendirilah yang sempurna dan tidak terbatas. Pesatnya ilmu pengetahuan manusia yang terus berkembang, dan hebatnya teknologi yang ada sekarang, tetap saja tidak dapat membuktikan keberadaan Allah. Keberadaan Allah dan kehadiran-Nya dalam diri orang percaya hanya dapat dipahami dengan iman.

2. Orang Kristen harus dapat menguasai teknologi dan bukan dikuasai oleh teknologi (1 Korintus 6:12).

"Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak akan membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun."

Rasul Paulus menjelaskan bahwa apa yang tidak melawan hukum-hukum Tuhan adalah sesuatu yang diizinkan, dan apa yang melawan hukum Tuhan artinya adalah jatuh kembali ke perbudakan yang lama yaitu perbudakan dosa.

Ilmu pengetahuan dan teknologi hasil dari akal budi manusia diizinkan digunakan untuk mengupayakan kebaikan dan kesejahteraan hidup manusia. Akan tetapi, ketika teknologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia itu telah digunakan untuk menentang hukum Tuhan, maka manusia akan kembali menjadi budak dosa. Dan, Allah tentunya akan memberikan hukuman kepada manusia yang telah menjadi budak dosa dengan membuat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai "allah", yang karenanya manusia telah diperhamba. Seperti halnya Allah mengacaukan upaya orang-orang Babel yang membangun kota dan mendirikan menara dengan motivasi untuk mencari nama dan melawan Allah.

3. Teknologi harus digunakan untuk memenuhi hukum Tuhan (Matius 22:37).

"Jawab Yesus kepadanya: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu."

Salah satu tujuan Allah menciptakan manusia berbeda dengan ciptaan Allah yang lain adalah agar manusia dapat bersekutu dengan Allah dan memuliakan nama-Nya. Untuk dapat bersekutu dengan Allah dan memuliakan nama-Nya, maka manusia harus mengasihi Allah. Demikianlah salah satu hukum yang terutama yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, selain hukum untuk mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. Dan, mengasihi Tuhan Allah itu harus dilakukan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi.

Ketika akal budi yang diberikan Allah kepada manusia telah menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka setiap hasil dari akal budi manusia harus digunakan untuk mengasihi Tuhan. Jadi, apa pun hasil-hasil dari teknologi manusia pada masa kini harus digunakan untuk mengasihi Tuhan dengan cara memberikan dampak kebaikan dan kesejahteraan sesama manusia. Akal budi manusia adalah anugerah Allah yang diberikan untuk kebaikan dan kesejahteraan manusia ciptaan Allah yang mulia. Melalui akal budi manusia, maka berkembanglah ilmu pengetahuan dan teknologi serta produk-produk dari teknologi tersebut yang ada pada kita saat ini dan yang bermanfaat untuk kebaikan hidup kita dan sesama.

Akan tetapi, ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dua sisi, yaitu: sisi negatif dan sisi positif. Baiklah, kita sebagai orang percaya harus bisa menggunakan teknologi dan produk-produk teknologi tersebut untuk hal-hal yang positif, dan tujuan utamanya adalah untuk memuji dan memuliakan nama Allah pencipta langit dan bumi serta isinya. Amin. Soli Deo gloria.

Unduh Audio