Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

KOMPAS.com - Dalam beberapa hari mendatang, kita akan segera menyaksikan beberapa fenomena langit. Di antaranya gerhana bulan total, hujan meteor piscis austrinid, hingga planet Mars berada sangat dekat dengan Bumi.

Beberapa fenomena ini bisa disaksikan dengan mata telanjang, tapi yang lain memerlukan teleskop.

Hal ini membuat teleskop menjadi salah satu penemuan yang sangat penting. Apalagi, alat sederhana ini membuat benda yang jauh terlihat lebih dekat.

Perangkat ini juga memberikan perspektif baru kepada pengamat.

Namun, siapakah yang sebenarnya menciptakan telesko pertama kali?

Sebenarnya penemu teleskop masih menjadi misteri hingga saat ini. Tapi sejarah mencatat pada 1450, Thomas Digges (dan putranya, Leonard) mungkin adalah penemunya.

Pasalnya, Thomas adalah salah satu orang yang tertarik pada ilmu optik. Mulanya, dia mencoba melihat dari lensa cembung dan cermin cekung.

Hasilnya, dia bisa melihat benda-benda yang jauh dengan lebih besar. Sayangnya, kekurangan teleskop buatan Digges ini adalah pengamat berada di jalan cermin.

Ini membuat perangkatnya kemudian dilupakan.

Paten Pertama

Beratus tahun kemudian, tepatnya 1608, Hans Lippershey mengajukan permohonan paten pertama untuk teleskop.

Saat itu, pembuat kacamata dari Belanda ini mengklaim perangkat buatannya bisa memperbesar obyek hingga tiga kali lebih besar.

Baca juga: Masuki Babak Akhir Hidupnya, Teleskop Luar Angkasa Kepler Berhibernasi

Teleskopnya sendiri dibuat dengan menyejajarkan lensa cekung dengan lensa obyektif.

Menurut cerita, dia mendapatkan ide teleskop ini setelah mengamati dua anak di tokonya. Kedua anak itu memegang dua lensa dan membuatnya melihat baling-baling cuaca jauh terlihat lebih dekat.

Buatan Galileo

Pada 1609, Galileo Galilei mendengar tentang "kacamata perspektif Belanda" ini. Selanjutnya, dia membuat teleskop versinya tanpa pernah melihat benda itu secara langsung.

Tak sekadar membuatnya, Galileo juga memperbaiki beberapa fiturnya. Salah satunya, teleskop buatan Galileo bisa memperbesar objek hingga 20 kali.

Dia kemudian mempresentasikannya dihadapan Senat Venesia.

Galileo juga menjadi orang yang pertama menggunakan teleskop ke arah langit. Itu membuatnya mampu melihat gunung dan kawah Bulan, serta pita cahaya yang melengkung di langit.

Dia juga menemukan cincin Saturnus, bintik matahari dan empat bulan Jupiter.

Tahun yang Sama

Di tahun yang sama, Thomas Harriot, seorang ahli etnografi dan matematikawan Inggris juga membuat teleskop pertamanya.

Dia juga menggunakan perangkat ini untuk mengamati Bulan. Gambar bulan milik Harriot dibuat pada Agustus 1609. Artinya, Harriot lebih dulu mengamati Bulan dibanding Galileo.

Sayangnya, Harriot tidak pernah mempublikasikannya.

Baca juga: Tarian Asteroid di Antara Ratusan Galaksi Terekam Teleskop Hubble

Dari Kepler Hingga Newton

Di tempat lain, para ilmuwan Eropa mulai memperbaiki teleskop.

Adalah Johannes Kepler yang mempelajari optik yang mendesain teleskop dengan dua lensa cembung pada 1611. Dari teleskop yang dia buat, Kepler menemukan bahwa dia bisa menghasilkan gambar tampak terbalik.

Berdasarkan tulisan Kepler, Isaac Newton berusaha membuat teleskop yang lebih baik menggunakan cermin dibanding lensa.

Pada 1668, Newton berhasil membangun teleskop pemantul. Berabad-abad selanjutnya, teleskop pemantul ini mendominasi bidang astronomi.

Teleskop Pemantul

Pengembangan lanjutan dari teleskop pemantul mengarah pada penciptaan model yang sangat besar pada pertengahan 1800-an.

Teleskop lanjutan ini memiliki hasil pembesaran yang lebih besar dan peningkatan resolusi gambar.

Selanjutnya, teleskop pembiasan (menggunakan lensa) tersebesar pertama dibuat pada 1897 untuk Observatorium Yerkes di Williams Bay, Wisconsin. Teleskop raksasa ini menggunakan lensa kaca sekitar satu meter.

Sayangnya, lensa tersebut segera menjadi usang.

Setelah itu, teleskop pemantul besar pertama dibuat pada 1917 untuk Observatorium Mount Wilson, Pasadena. Teleskop ini dinamai Hooker dengan ukuran 2,5 meter.

Dari sana, astronom Edwin Hubble menemukan bahwa Nebula Andromeda merupakan galaksi yang jauh. Jaraknya sekitar 2,5 tahun cahaya dari Bima Sakti.

Baca juga: Ilmuwan India Temukan Cara Lihat Lubang Cacing dengan Teleskop

Observatorium

Pada 1970-an, Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) mulai bekerja sama untuk merancang dan membangun apa yang akan menjadi Teleskop Angkasa Hubble.

Sejak tahun 1980-an, teleskop yang menggunakan optik adaptif menjadi lebih populer. Jenis teleskop ini memungkinkan kita melihat gambar beberapa kali, merasakan variasi yang disebabkan oleh cahaya atau gerakan.

Kepopuleran teleskop ini juga karena penggunaan komputer. Komputer memproses gambar-gambar dari teleskop, dan memindahkan cermin yang sesuai dalam teleskop untuk memungkinkan pengambilan tampilan optimal.

Hingga saat ini, teknologi teleskop terus berkembang. Apalagi kebutuhan terhadap ilmu astronomi terus berkembang seiring pencarian "rumah" baru di planet lain bagi manusia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sejarah ilmu astronomi begitu menakjubkan.

Memikirkan bahwa Orang-Orang Maya dan Yunani Kuno menggunakan teknik observasi dan kalkulasi untuk memonitor dan bahkan memprediksi orbit dan gerhana – lebih dari dua ribu tahun yang lalu – adalah sesuatu yang luar biasa. Dan mempertimbangkan bahwa astrofisika bisa mendalilkan keberadaan planet dan bintang tertentu sebelum mereka bahkan bisa melihatnya juga cukup keren.

Semua pengetahuan yang saat ini kita anggap remeh – bahwa gravitasi itu ada, bahwa ada delapan planet di tata surya kita, bahwa galaksi kita, Bimasakti, hanyalah satu dari miliaran galaksi – perlu ditemukan terlebih dahulu. Dan menemukan hal-hal sepertiini dalam fisika bukanlah tugas yang mudah.

Di sini kita akan melihat perkembangan lambat dalam dalam pengetahuan kita tentang astronomi dan astrofisika. Dari hari ditemukannya teleskop dasar pertama – yang kita gunakan untuk melihat kosmos – hingga saat ini, ketika kita memiliki angkutan di luar tata surya kita.

Ini adalah sejarah yang panjang, dan tidak didasarkan pada penemuan-penemuan jenius – meskipun ada beberapa di antaranya – dan lebih banyak lagi tentang akresi yang lambat dan berbagi pengetahuan. Itulah lebih realistisnya cara kerja astrofisikawan – dan cara kerja sains secara umum.

Mari kita lihat beberapa langkah besar ke depan dalam pengetahuan kosmologis dan astrofisika kita.

Temukan semua yang perlu Anda ketahui tentang astronomi!

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Tersedia guru-guru Fisika terbaik

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Aristarchus dari Samos Pertama Kali Mengajukan Alam Semesta Heliosentris (Berpusat pada Matahari) – 270SM

Para astronom terhalang selama seribu lima ratus tahun karena pengaruh Ptolemeus, matematikawan, ahli geografi, dan astronomi Yunani. Meskipun tidak diragukan lagi ia adalah pria yang sangat cerdas, komitmennya pada model geosentris alam semesta – dan wewenang intlektual umumnya – telah membuat para ilmuwan tersesat di jalan yang salah selama berabad-abad.

Tiga ribu tahun sebelum dirinya, Aristarchus, pemikir Yunani lainnya, telah mengajukan model heliosentris – yang menunjukkan bahwa Bumi mengelilingi Matahari. Jika ia tidak diabaikan, ini akan menjadi terobosan ilmiah yang besar.

Cek perbedaan antara astronomi, astrofisika, dan kosmologi!

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi
Matahari adalah Bintang Induk dipusat tata Surya.

Tycho Brahe Mengamati Supernova – 1572

Merupakan gagasan umum di kalangan ilmuwan hingga saat ini bahwa ‘surga itu’ tidak bisa berubah. Namun, Tycho Brahe, astronom Belanda mengguncang perspektif ini ketika ia menyaksikan supernova.

Pada saat itu, ia menyebutnya ‘stella nova’, sebuah bintang baru – yang memengaruhi apa yang saat ini kita sebut dengan: supernova. Sejak itu, kita menyadari bahwa hal-hal di alam semesta memang dapat berubah.

Teleskop Refraktasi Pertama – 1608

Di awal apa yang menjadi revolusi dalam astronomi, seorang pembuat pertunjukan Belanda bernama Hans Lippershey mencoba mematenkan teleskop bedasarkan refraksi.

Ia tidak berhasil – namun rancangannya menyebar ke seluruh Eropa dan menjadi dasar bagi teknologi pengamatan di masa mendatang.

Penemuan Galileo Mengubah Cara Kita Berpikir tentang Dunia – 1610

Kita melewatkan Copernicus, yang, pada tahun 1543, telah menunjukkan bahwa, sebenarnya, sebagaimana yang ditunjukkan Aristarchus, Bumi mengelilingi Matahari. Namun, teorinya tidak mendapatkan perhatian hingga Galileo Galilei akhirnya membuktikannya pada tahun 1610.

Dengan teleskopnya sendiri, ia menemukan bintik-bintik pada matahari dan empat dari bulan Jupiter. Namun, tidak semua orang menyukai penemuannya, dan Gereja mengganggu hidupnya – mengklaim bahwa ia seorang kafir.

Cari tahu tentang tata surya!

Isaac Newton Menerbitkan Bukunya tentang Gravitasi – 1687

Salah satu terobosan ilmiah yang besar dalam sejarah datang dari Isaac Newton – ya, lelaki dan apelnya.

Namun, penemuannya sedikit lebih canggih dari ini. Karyanya menjelaskan gaya yang bekerja di antara semua benda langit, sekaligus mengajukan hukum umum gerak juga.

Gagasannya adalah dasar fisika hingga Einstein di awal abad ke-20.

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi
Perlu diketahui, tanpa apel kita tidak akan pernah menemukan gravitasi.

William Herschel Menemukan Uranus – dan Memperluas Pengetahuan Kita tentang Tata Surya – 1781

Terobosan lain dengan fisika dan astronomi di dunia kuno datang pada tahun 1781, ketika William Herschel menemukan Uranus.

Signifikansi ini lebih besar daripada sekadar penemuan benda-benda planet lain. Ini adalah pertama kalinya ilmuwan harus memperluas gagasan mereka tentang apa itu Tata Surya – yang sebelumnya diperkirakan berakhir di Saturnus.

Joseph van Fraunhofer Membangun Spektrometer Pertama – 1814

Sampai abad kesembilan belas, penemuan berlimpah. Salah satu penemuan yang paling penting adalah spektrometer Fraunhofer, instrumen pertama yang digunakan untuk mengamati dan menganalisis material yang membentuk bintang.

Spektroskopi bintang menganalisis cahaya yang dipancarkan oleh bintang dan, dengan kecanggihan luar biasa, seseorang bisa menggunakan bukti ini untuk menyimpulkan susunan permukaan benda yang jauh.

Teleskop Terbesar yang Pernah Ada Menemukan Galaksi Pusaran Air – 1845

Pengetahuan tentang jarak dan struktur galaksi bergerak maju dengan pembangunan teleskop mega oleh William Parsons – struktur terbesar yang dibuat hingga hari itu.

Melalui teleskop ini ia dapat melihat Galaksi Pusaran Air, berjarak lebih dari dua puluh tiga juta tahun cahaya – dan Parsons adalah orang pertama yang mengidentifikasi struktur spiralnya. Hanya saja, ia tidak tahu bahwa itu adalah sebuah galaksi.

Apakah Anda tahu bagaimana bintang terbentuk?

Neptunus Ditemukan – 1846

Hal yang menakjubkan tentang penemuan Neptunus adalah bahwa Neptunus ditemukan tanpa pernah dilihat. Namun, dua astronom, John Couch Adams dan Urbain Le Verrier, sebenarnya menyimpulkan keberadaannya – karena ukurannya berarti Neptunus memiliki pengaruh terhadap orbit Uranus.

Pada tahun 1846, Johann Galle menunjuk teleskopnya ke arah yang disarankan Le Verrier – dan lihatlah, ada Neptunus di sana.

Ikut kelas di sini dengan guru matematika fisika Superprof.

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi
Indahnya Planet Saturnus dan cincinnya, gambar yang dirilis oleh NASA.

Tersedia guru-guru Fisika terbaik

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Bagaimana dampak penemuan tokoh-tokoh penemu di bidang astronomi

Konstantin Tsiolkovsky Berteori (Secara Akurat) Kemungkian Penerbangan Ruang Angkasa – 1895

Seorang pertapa Rusia yang aneh, Tsiolkovsky memungkinkan penerbangan ruang angkasa untuk dilakukan di abad ke-21. Ia mengajukan bahwa hanya dengan roket seseorang dapat terbang ke ruang angkasa – dan kalkulasi serta persamaanya terkait kecepatan yang diperlukan untuk perjalanan ruang terbukti akurat.

Teori Relativitas Einstein Memukau Pemikiran Astrofisika – 1905

Albert Einstein, seperti yang kita tahu, adalah orang penting. Di titik ini dalam sejarah sains, orang-orang menjadi sedikit frustrasi oleh lubang menjadi jelas dalam teori Newton.

Einstrin menggerakkan dunia selangkah lebih jauh dengan e=mc2 yang terkenal, yang memungkinkan kita untuk lebih memahami gravitasi – bersama dengan radiasi dan massa atom.

Edwin Hubble Membuktikan bahwa Ada Banyak Galaksi di Luar Galaksi Kita – 1923

Edwin Hubble adalah salah satu astronom hebat di abad ke-20 – jika bukan sepanjang masa.

Kontribusi terpentingnya adalah mengidentifikasi bahwa hal yang kita yakini sebagai ‘nebula’ – awan debu, pada dasarnya – sebenarnya adalah galaksi jauh, seperti Galaksi Pusaran Air oleh Parsons.

Di titik ini, astronomi berpindah di luar Bimasakti.

Namun, tidak sampai titik ini – tahun 1925 – kita benar-benar menyadari bintang terbuat dari apa. Jawabannya ditemukan oleh Cecilia Payne, yaitu hidrogen.

Penemuan ini sangat penting – karena membantu memahami pembentukan bintang dan susunan kimiawi dari segalanya.

Penemuan Big Bang – 1927

Salah satu aspek paling penting dari astronomi adalah Big Bang – momen orisinil di alam semesta.

Georges Lemaitre yang pertama kali menunjukkan gagasan tersebut, dengan mempertimbangkan bahwa alam semesta sebenarnya terus meluas. Hubble mengonfirmasi hal ini pada tahun 1929.

Hans Bethe Menjelaskan Apa yang Terjadi di Pusat Matahari – 1938

Kontribusi lainnya tentang pembentukan bintang datang dari Hans Bethe, fisikawan Jerman, yang, selama konferensi sains, muncul dengan persamaan untuk menjelaskan apa yang terjadi di dalam bintang pada tingkat nuklir.

Orang Pertama di Bulan – 1969

Salah satu gambar paling ikonik di abad ke-20, Neil Armstrong pertama kali berjalan di Bulan pada tahun 1969, menyerukan era investigasi ruang angkasa.

Itu sangat menakjubkan, sungguh.

Pendaratan Pertama di Mars – 1971

Dalam perlombaan ruang angkasa yang menjadi simbil besar kompetisi Perang Dingin AS dan Soviet, Rusia adalah negara pertama yang mendaratkan angkutan ke permukaan Mars. Angkutan itu langsung rusak.

Namun, pada tahun 1973, lebih banyak kerajinan Rusia yang mendarat lagi – dan kali ini berkomunikasi kembali dengan Bumi.

Adakah kehidupan di planet lain?

Bukti Lubang Hitam – 1972

Apa yang sekadar spekulasi akhirnya terbukti pada tahun 1972 ketika Charles Thomas Bolton mengonfirmasi keberadaan lubang hitam. Ketika ia melihat bintang bergetar di orbitnya, ia tahu bahwa massa yang diperlukannya terlalu besar untuk menjadi bintang lain.

Voyager 1 NASA Meninggalkan Tata Surya dan Memasuki Ruang Angasa Antarbintang – 2013

Petanda lain dalam sejarah penelusuran ruang angkasa, pada tahun 2013, Voyager 1 akhirnya meninggalkan Tata Surya. Voyager 1 diluncurkan pada tahun 1977, artinya wahana antariksa ini membutuhkan tiga puluh tahun untuk pergi.

Gambar Pertama Lubang Hitam – 2019

Di berita yang mengguncang dunia baru-baru ini, gambar pertama lubang hitam diambil pada tahun 2019. Mengingat bahwa gravitasi lubang hitam cukup kuat untuk menarik cahaya, ini adalah prestasi yang cerdas.

Catatan: Anda bisa menemukan guru Fisika online di Superprof.