Asesmen formatif dan sumatif memiliki perbedaan. Ini dilihat dari beberapa aspek. Artinya, formatif dan sumatif berbeda dalam beberapa hal. Aspek tersebut yaitu dalam hal tujuan. Apakah tujuannya? Keduanya berbeda. Kedua, aspek sehubungan dengan nilai. Ketiga, waktu pelaksanaan. Kapan formatif dilaksanakan. Berbeda dengan sumatif waktunya. Dari perbedaan tersebut, maka akan membuat guru semakin paham tentang keduanya. Sehingga tidak keliru dalam melaksanakannya. Show
Dalam hal tujuan, formatif berbeda dengan sumatif. Yang berfungsi untuk meningkatkan mutu belajar itu adalah formatif. Jadi, guru melaksanakannya untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang berlangsung dengan baik. Makanya, ini dilaksanakan saat atau ditengah-tengah pembelajaran. Sedangkan untuk sumatif bertujuan untuk mengetahui hasil belajar. Dilaksanakan setiap akhir satu unit atau bab pelajaran atau di akhir semester (beberapa unit atau bab pelajaran). Selanjutnya, sehubungan dengan nilai juga berbeda. Untuk asesmen formatif itu tidak untuk pertimbangan nilai rapor. Artinya bahwa formatif dilaksanakan sama sekali tidak ada hubungannya dengan rapor. Guru tidak melaporkan nilai ini sebagai salah satu rekapitulasi nilai rapot. Sedangkan untuk sumatif sebagai salah satu pertimbangan nilai rapor. Ini sangat dibutuhkan. Karena sebagai rekaman hasil pembelajaran masing-masing siswa. Yaitu di tiap-tiap akhir unit atau akhir semester. Perbedaan terakhir yaitu waktu pelaksanaan. Untuk asesmen formatif, di awal atau dalam proses pembelajaran. Untuk di awal, lebih dikenal dengan asesmen diagnostik. Fungsinya ingin tahu kondisi awal peserta didik (apakah rata-rata, CIBI = cerdas istimewa berbakat istimewa, atau level bawah). Ini berguna untuk menentukan gaya belajar siswa dan pemilihan model pembelajaran. Sedangkan sumatif dilaksanakan di akhir. Apakah di akhir tiap unit pelajaran atau di akhir semester. Jika di kurikulum 2013 dikenal dengan penilaian harian untuk akhir tiap unit dan PAS atau PAT di akhir semester. DISCLAIMER Laporkan Penyalahgunaan HermanAnis.com. Teman-teman semua, bahasan kita kali ini masih terkait dengan Implementasi Kurikulum Merdeka, yakni, Asesmen dalam Kurikulum Merdeka. Fokus bahasan kita akan mengkaji tentang Konsep Asesmen Formatif dan Sumatif, Bentuk Asesmen, dan Umpan Balik. Catatan buat pembaca: Baca Tentang : Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Daftar Isi Artikel Ini
Perbedaan antara Asesmen Formatif dan Sumatif dalam Kurikulum MerdekaBerdasarkan Jenisnya yakni asesmen for learning, asesmen as learning dan asesmen of learning, perbedaan perbedaan antara asesmen formatif dan sumatif dapat di lihat dalam gambar grafis di bawah ini. Konsep Asesmen Formatif dan SumatifAsesmen Formatif
Baca Juga: Contoh Angket Motivasi Belajar Asesmen Sumatif
Baca Juga : Konsep Asesmen Nasional (AN) Penekanan pada Asesmen FormatifFungsi Asesmen Formatif dan SumatifProporsi fungsi Assessment as, for, dan of learning Membangun Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif
Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif penting?
Baca Juga: Komponen Modul Ajar dan RPP dalam Kurikulum Merdeka Bentuk Asesmen Formatif dan SumatifContoh bentuk asesmen tidak tertulisContoh bentuk asesmen tidak tertulis diantaranya adalah,
Diskusi kelas
Drama
Produk
Presentasi
Tes Lisan
Umpan Balik dalam Asesmen Formatif dan SumatifMengapa umpan balik penting? Umpan balik merupakan kumpulan informasi mengenai bagaimana seseorang melakukan suatu kegiatan. Umpan balik biasanya berisi hal baik yang sudah di lakukan, hal yang butuh perbaikan dan hal yang bisa di kembangkan untuk aktivitas selanjutnya. Fungsi Umpan Balik bagi guru,
Fungsi Umpan Balik bagi Murid,
Baca Juga: Contoh Instrumen Asesmen dalam Kurikulum Merdeka 10 Prinsip Pemberian Umpan Balik yang EfektifPrinsip ini di terjemahkan dan di adopsi dari Model Pemberian Umpan Balik yang dua arah (dialogical) dari Nicol, D. (2010) From monologue to dialogue: improving written feedback processes in mass higher education. Assessment & Evaluation in Higher Education, 35(5), 501-517. Cara Membuat Umpan Balik yang Efektif
Umpan Balik Guru (Teacher Feedback)Nah, berikut pertanyaan panduan untuk guru:
Umpan Balik Teman (Peer Feedback)Nah, berikut pertanyaan panduan untuk murid:
Ladder of FeedbackDiagram grafis contoh praktik baik memberikan umpan balik secara berjenjang Jika informasi ini bermanfaat, jangan lupa untuk mengklik iklan yang tampil. Hal tersebut akan sangat berarti dan menjadi penyemangat bagi kami. Terima kasih. Sumber: Bahan-paparan kemdikbud. Apa yang dimaksud dengan asesmen formatif?1. Asesmen formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. a.
Apa asesmen sumatif dan formatif?Tujuan dari penilaian formatif adalah mengetahui perkembangan penguasaan siswa terhadap suatu unit/bab/kompetensi yang sedang dipelajari. Berbeda dengan penilaian formatif, penilaian sumatif bertujuan untuk mengetahui pencapaian pembelajaran siswa pada pembelajaran suatu unit/bab/kompetensi yang telah berakhir.
Apa pengertian asesmen sumatif?Definisi Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif berbentuk laporan hasil belajar yang berisikan laporan pencapaian pembelajaran dan dapat ditambahkan dengan informasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Apa itu tes sumatif dan contohnya?Tes Sumatif adalah tes yang diberikan setelah sekumpulan satuan program pembelajaran selesai diberikan untuk mengetahui keberhasilan belajar murid setelah mengikuti program pengajaran tertentu yang pelaksanaannya itu dilakukan pada akhir tahun atau akhir.
|