Apakah jam 3 pagi masih bisa shalat Isya?

Suara.com - Waktu sholat Isya dimulai sejak berakhirnya waktu Maghrib. Muncul pertanyaan, kapan batas waktu sholat isya yang benar?

Table of Contents Show

  • Apakah jam 3 pagi masih bisa sholat Isya?
  • Batas waktu isya sampai jam berapa?
  • Apakah sholat Isya jam 2 pagi masih bisa?
  • Apakah bisa sholat Isya di waktu Subuh?

Dasar penetapan waktu isya adalah ketetapan dari nash yang menyebutkan bahwa setiap waktu sholat adalah sambung menyambung, hingga masuknya waktu sholat yang berikutnya, kecuali sholat Subuh.

Di antara lima sholat fardhu, sholat Isya memang menjadi sholat yang memiliki waktu terpanjang. Bahkan, tidak sedikit orang yang menunaikan sholat Isya ini jauh dari awal waktunya. Banyak masyarakat awam yang masih bingung, kapan batas waktu sholat Isya yang paling tepat.

Kapan batas waktu sholat Isya yang benar? 

Baca Juga: Bolehkah Makan Sebelum Sholat Idul Adha? Jangan Keliru, Ini Penjelasannya

Dari Abi Qatadah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah tidur itu menjadi tafrith, namun tafrith itu bagi orang yang belum sholat hingga datang waktu sholat berikutnya", (HR Muslim). 

Waktu yang muhktar (pilihan) untuk sholat Isya adalah sejak masuk waktu hingga 1/3 malam atau tengah malam. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Seandainya aku tidak memberatkan umatku, aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan (menunda) sholat Isya hingga 1/3 malam atau setengahnya..", (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmizi).

Dari Anas bin Malik, bahwa "Rasulullah SAW menunda sholat Isya sampai dengan tengah malam, kemudian barulah beliau sholat", (Muttafaqun Alaihi). Selain itu, Ibnu Umar juga menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Waktu sholat Isya hingga tengah malam", (HR Muslim dan Nasai). 

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa sholat Isya dapat dikerjakan setelah berakhirnya waktu Maghrib yaitu hilangnya mega merah. Sedangkan batas akhir sholat Isya yaitu pada saat tengah malam atau menjelang waktu Subuh.

Sebenarnya, dalam masalah akhir waktu sholat Isya memang terdapat perselisihan di antara ulama. Tentu saja, untuk menguatkan pendapat yang ada kita harus melihat dari berbagai dalil, lantas mencari manakah pendapat yang terkuat. Ini berarti, kita pun nantinya tidak hanya sekadar ikut-ikutan apa kata orang. Nah, berikut ini adalah pembahasan singkat dari kami tentang akhir waktu sholat Isya yang perlu dipahami. 

Baca Juga: 7 Hadits Kebersihan yang Perlu Diketahui Umat Muslim

Pendapat pertama:

Waktu akhir sholat Isya adalah ketika terbit fajar shodiq (masuknya sholat subuh) tanpa ada perselisihan antara Imam Abu Hanifah dan pengikut ulama dari ulama Hanafiyah. Pendapat ini juga menjadi pegangan ulama Syafi’iyah, namun kurang masyhur di kalangan ulama Malikiyah.

Pendapat kedua:

Waktu akhir sholat Isya adalah sepertiga malam, di mana ini merupakan pendapat yang masyhur dari kalangan ulama Malikiyah.

Pendapat ketiga:

Waktu akhir sholat Isya adalah sepertiga malam, di mana ini adalah waktu ikhtiyari (waktu pilihan). Sedangkan waktu akhir shalat Isya yang bersifat darurat adalah hingga terbit fajar. Waktu darurat ini misalnya adalah ketika seseorang sakit lantas sembuh ketika waktu darurat, maka ia masih boleh mengerjakan sholat Isya di waktu itu.

Bagaimana, sekarang sudah lebih paham mengenai kapan batas waktu sholat Isya, bukan? 

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

SEBAGIAN kalangan berpendapat bahwa akhir shalat Isya’ sampai waktu shubuh. Namun perlu diketahui secara seksama bahwa sebenarnya dalam masalah akhir waktu shalat Isya’ terdapat perselisihan di antara ulama.

Tentu saja untuk menguatkan pendapat yang ada kita harus melihat dari berbagai dalil, lantas merojihkannya (mencari manakah pendapat yang terkuat). Ini berarti kita pun nantinya tidak hanya sekedar ikut-ikutan apa kata orang. Berikut pembahasan singkat dari kami tentang akhir waktu shalat Isya’.

Pendapat pertama: Waktu akhir shalat Isya’ adalah ketika terbit fajar shodiq (masuknya shalat shubuh) tanpa ada perselisihan antara Imam Abu Hanifah dan pengikut ulama dari ulama Hanafiyah. Pendapat ini juga jadi pegangan ulama Syafi’iyah, namun kurang masyhur di kalangan ulama Malikiyah.

Pendapat kedua: Waktu akhir shalat Isya’ adalah sepertiga malam. Inilah pendapat yang masyhur dari kalangan ulama Malikiyah.

Pendapat ketiga: Waktu akhir shalat Isya’ adalah sepertiga malam, ini waktu ikhtiyari (waktu pilihan). Sedangkan waktu akhir shalat Isya’ yang bersifat darurat adalah hingga terbit fajar. Waktu darurat ini misalnya ketika seseorang sakit lantas sembuh ketika waktu darurat, maka ia masih boleh mengerjakan shalat Isya’ di waktu itu.

Begitu pula halnya wanita haidh, wanita nifas ketika mereka suci di waktu tersebut. Inilah pendapat ulama Hanabilah. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, Asy Syamilah, 2/2561, index “awqotush sholah”, point 13).

Pendapat keempat: Waktu akhir shalat Isya’ adalah pertengahan malam. Yang berpendapat demikian adalah Ats Tsauri, Ibnul Mubarok, Ishaq, Abu Tsaur, Ash-habur ro’yi dan Imam Asy Syafi’i dalam pendapatnya yang terdahulu. (Shahih Fiqh Sunnah, Abu Malik, Al Maktabah At Taufiqiyah, 1/245-246).

Waktu malam dihitung dari shalat Maghrib hingga waktu Shubuh. Sehingga pertengahan malam, jika Maghrib misalnya jam  6 sore dan Shubuh jam 4 pagi, kira-kira jam 11 malam.

Dalil yang Menjadi Pegangan

Dalil yang menjadi pegangan bahwa waktu akhir shalat Isya’ itu sampai terbit fajar shodiq (masuk waktu shubuh) adalah hadits Abu Qotadah,

“Orang yang ketiduran tidaklah dikatakan tafrith (meremehkan). Sesungguhnya yang dinamakan meremehkan adalah orang yang tidak mengerjakan shalat sampai datang waktu shalat berikutnya.” (HR. Muslim no. 681)

Dalil lainnya lagi adalah hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

“Suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendirikan shalat ‘atamah (isya`) sampai berlalu malam dan penghuni masjid pun ketiduran, setelah itu beliau datang dan shalat. Beliau bersabda, ‘Sungguh ini adalah waktu shalat isya’ yang tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku’,” (HR. Muslim no. 638).

Hadits di atas menunjukkan bahwa tidak mengapa mengakhirkan shalat Isya’ hingga pertengahan malam. Jika shalatnya dikerjakan pertengahan malam, berarti shalat Isya’ bisa berakhir setelah pertengahan malam. Ini menunjukkan bahwa boleh jadi waktunya sampai terbit fajar shubuh. (Shahih Fiqh Sunnah, 2/246).

Sedangkan dalil bagi ulama yang menyatakan bahwa waktu akhir shalat Isya’ itu sepertiga malam adalah hadits di mana Jibril menjadi imam bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada hari kedua Jibril mengerjakan shalat tersebut pada sepertiga malam. Dalam hadits disebutkan,

“Beliau melaksanakan shalat ‘Isya’ hingga sepertiga malam,” (HR. Abu Daud no. 395. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Adapun dalil bahwa waktu akhir shalat Isya adalah pertengahan malam dapat dilihat pada hadits ‘Abdullah bin ‘Amr,

“Waktu shalat Isya’ adalah hingga pertengahan malam,” (HR. Muslim no. 612).

Juga dapat dilihat dalam hadits Anas,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya’ hingga pertengahan malam,” (HR. Bukhari no. 572).

Demikian sajian ringkas mengenai waktu akhir shalat Isya’. Inilah sajian yang dapat kami sampaikan sesuai dengan keterbatasan ilmu kami. []

Bolehkah kita sholat Isya jam 3 pagi?

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum menunaikan sholat isya jam 3 pagi diperbolehkan. Karena waktu tersebut masih masuk dalam batas waktu sholat isya.

Batas waktu shalat Isya sampai jam berapa?

Waktu akhir sholat Isya adalah sepertiga malam, di mana ini adalah waktu ikhtiyari (waktu pilihan). Sedangkan waktu akhir shalat Isya yang bersifat darurat adalah hingga terbit fajar.

Apakah jam 4 masih bisa sholat Isya?

"Azan isya itu waktu terbaik sholat sampai pertengahan malam kisaran jam 12. Dari jam 1 sampai jam 4 itu kita petakan untuk tahajud.

Apakah jam 1 malam masih bisa shalat Isya?

Sedangkan menurut pendapat Mazhab Syafi'i dan Hambali, umat muslim bisa melaksanakan salat isya hingga tengah malam.