Apakah labu kuning bisa menaikkan gula darah?

REPUBLIKA.CO.ID,Labu merah atau yang dikenal dengan sebutan waluh, memiliki rasa  manis namun mampu menyehatkan penderita diabetes.

JAKARTA--Sayuran dari genus Cucurbita moschata ini, memiliki indeks glikemik (GI) yang sangat rendah. Makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi mampu meningkatkan kadar gula dalam darah. Oleh sebab itu, waluh sangat baik untuk penderita diabetes, sebagaimana diberitkana Boldsky.

Waluh juga mampu memperbaiki fungsi pankreas. Sayuran ini mengembalikan fungsi pankreas dengan memperbaiki jaringan yang dirusak oleh diabetes.

Bila pankreas tidak berfungsi dengan baik, maka pankreas akan mengalami kesulitan untuk memproduksi insulin, padahal insulin sangat dibutuhkan tubuh untuk memecah glukosa dalam tubuh.

Cara mengolah waluh untuk penderita diabetes juga harus diperhatikan. Sayuran itu bisa dimasak menggunakan bumbu seperti kayu manis dan biji pala. Dua bumbu dapur ini yermasuk bumbu yang ramah terhadap penderita diabetes.

Selain itu, jangan tambahkan gula ke dalam bahan olahan labu. Menambahkan gula sama saja dengan menghancurkan fungsi utama waluh untuk menyehatkan penderita diabetes.

Terakhir, jangan olah waluh dengan digoreng. Minyak goreng hanya akan menambahkan kalori dan merusak nutrisi yang terkandung di dalam waluh. Cobalah untuk mengolah waluh dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus.

sumber : antara

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Sayur labu siam juga sering dijadikan sebagai lalapan oleh sebagian orang.

Tak hanya lezat untuk dimakan, sayuran dengan nama latin Sechium edule ini, mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan.

Labu siam kaya akan nutrisi yang berguna untuk kesehatan tubuh, seperti vitamin C, vitamin B9 (folat), Zinc, dan serat.

1. Mengelola gula darah

Melansir situs Healthline, labu siam rendah karbohidrat dan tinggi serat larut, sehingga dapat membantu penyandang diabetes mengatur kadar gula darah.

Serat larut yang tinggi, dapat memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat. Sehingga respon gula darah setelah makan berkurang.

Sebuah penelitian juga menunjukkan kalau senyawa yang ada dalam labu siam, dapat berperan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dengan mengurangi aktivitas enzim yang berkaitan dengan kontrol gula darah yang buruk dan diabetes tipe 2.

Ternyata, makan labu siam dapat mengurangi faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan aliran darah yang buruk.

Labu siam juga dapat memenuhi 14% kebutuhan serat harian. Mengonsumsi makanan yang kaya serat, dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Labu siam juga mengandung senyawa yang dapat melindungi hati dari penumpukan lemak, dikutip dari WebMD, Selasa (15/02/2022).

Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa labu siam mampu membantu mengurangi timbunan asam lemak yang ada di hati dan menurunkan kadar kolesterol.

Konsusmi labu siam juga dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan kemampuannya untuk memproses lemak.

4. Baik bagi otak

Mengonsumsi labu siam dapat mengurangi peradangan dan stres oksidatif yang signifikan, proses yang mempunyai efek berbahaya bagi sel-sel dalam tubuh.

Dalam sejumlah penelitian, ditemukan bahwa labu siam bermanfaat mengurangi tanda-tanda sindrom metabolik, faktor risiko penurunan kognitif dan kelemahan untuk seseorang yang berusia lanjut.

5. Mengurangi risiko kanker

Sayuran yang kaya akan nutrisi, seperti labu siam, dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker termasuk kanker saluran pencernaan.

Penelitian tabung yang dilakukan oleh para peneliti asal Mexico, mencatat reaksi senyawa labu siam dapat memperlambat pertumbuhan dan perkembangan beberapa sel kanker, seperti kanker serviks dan leukimia. Studi lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikannya.

6. Menurunkan berat badan

Labu siam hanya mengandung kalori yang sedikit, tetapi banyak serat. Itu merupakan dua kandungan nutrisi yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan.

Labu siam utuh mengandung 39 kalori dan 4 gram serat. Serat dapat memperlambat pengosongan perut, membuat kenyang lebih lama, sehingga asupan makan berkurang, begitu juga dengan berat badan.***

Labu kuning dengan nama latin Cucurbinata Durch merupakan buah dari tanaman jenis labu-labuan atau Curcurbitaceae. Buah yang satu ini memiliki ciri khas berupa berbentuk bulat pipih, lonjong atau biasa juga panjang dengan banyak alur (15-30 alur). Labu kuning dapat dibeli di toko buah ataupun swalayan. Berbagai jenis olahan makanan dapat dibuat dengan bahan dasar labu kuning ini seperti minuman, kue basah, bubur dan lain sebagainya. Labu kuning memiliki beberapa kandungan gizi makro dan mikro serta senyawa fitokimia tertentu. Pemanfaatan labu kuning secara optimal dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat luas khususnya dalam meningkatkan kualitas kesehatan.

Kandungan Gizi Labu Kuning

Labu kuning memiliki kandungan bioaktif seperti polisakarida, asam para-aminobenzoic, sterol, protein dan peptida. Kandungan dalam buah labu kuning diantaranya yaitu karotenoid dan asam amino butirat yang baik untuk kesehatan. Pengolahan labu kuning dengan tepat akan menjaga kualitas dari kandungan gizi dari buah tersebut. Berikut merupakan kandungan gizi labu kuning per 100 gram

Zat Gizi Jumlah
Energi (Ka) 51
Protein (g) 1,7
Lemak (g) 0,5
Serat (g) 10
Zat besi (g) 2,7
Vitamin C (mg) 2
Kemenkes, 2019

Berdasarkan hasil penelitian hasanah dan novian (2019) ekstrak labu kuning dalam kadar 5 ppm terdapat senyawa flavonoid sebesar 0,00288 mg/g atau 0,288%. Kandungan total phenol dalam labu segar lebih tinggi dibandingkan dengan labu kuning yang sudah dibuat jus atau selai. Kandungan total phenol dalam labu segar sebesar 905 μg GAE/g, selai labu kuning 769 μg GAE/g, dan jus labu kuning 93 μg GAE/g.

Berapa Banyak Labu Kuning yang dikonsumsi

Perlu diingat dan dan seharusnya menjadi perhatian bagi setiap penderita diabetes melitus untuk selalu menerapkan prinsip 3 J yaitu tepat jadwal, jumlah, dan jenis. Walaupun labu kuning memiliki manfaat yang baik bagi penderita diabetes melitus tetapi perlu pemantauan dalam mengonsumsinya. Konsumsi labu kuning dalam satuan penukar yaitu 100 gram atau sama dengan satu mangkuk. Penderita diabetes melitus dianjurkan untuk makan sehari setiap tiga jam yang terdiri atas tiga kali makan, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam, serta tiga kali selingan.

Ekstrak labu kuning terbukti memiliki kandungan antioksidan yang berperan pentang dalam mencegah maupun menjaga kestabilan kadar gula darah. Penelitian pra klinik pada tikus model diabetes yang diberikan ekstrak air labu kuning sebanyak 56 mg/200 g BB/ hari per oral sampai 112 mg/200 g BB/hari per oral selama 14 hari dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa. Mekanisme tersebut dipengaruhi oleh keberadaan senyawa fitokimia dan vitamin tertentu seperti beta karoten, flavonoid serta vitamin C dan E. Adanya senyawa flavonoid, beta-karoten, vitamin C dan vitamin E dapat berperan dapat menghambat aktivitas radikal bebas pada keadaan stres oksidatif yang disebabkan karana hiperglikemi tersebut. Kondisi diabetes menyebabkan hiperglikemi yang kemudian dapat meningkatkan produksi radikal bebas sehingga timbul adanya resistensi insulin. Senyawa flavonoid dapat menurunkan resistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu flavonoid juga memiliki mekanisme dalam memblok aktivitas enzim alfa amilase dan juga glukosidase sehingga produksi glukosa darah dapat menurun. Beta karoten berperan dalam meningkatkan produksi antibodi yang dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan oksidatif.

Olahan Makanan Berbahan Labu Kuning untuk Diabetes Melitus

Apakah labu kuning bisa menaikkan gula darah?
Gambar Puding Labu Kuning

Penderita diabetes melitus dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula sederhana. Olahan makanan yang sangat mudah dibuat dari bahan dasar labu yaitu puding. Puding labu kuning dapat dikombinasikan dengan mengganti gula sedarhana seperti gula pasir menjadi pemanis buatan salah satunya yaitu stevia. Stevia terbukti aman bagi penderita diabetes karena mengandung nol kalori, nol karbohidrat dan nol indeks glikemik. Bagian daunnya mengandung sejumlah komponen nutrisi yang bermanfaat untuk menstabilkan gula darah, yaitu mengandung zat chromium, magnesium, manganese, potassium, selenium, zink, dan vitamin B3.

Selain dalam olahan puding, labu kuning yang sudah berbentuk tepung dapat disubstitusi dalam mie basah. Berdasarkan hasil riset oleh Arsul, 2015 pembuatan mie yang ditambahkan 75% tepung labu kuning dapat menurunkan kadar glukosa darah sebanyak 60 mg/dL dengan indeks
glikemik 69,56. Olahan mie dari labu kuning dapat dijadikan menjadi salah satu alternatif makanan selingan bagi penderita diabetes.

Indahtul Mufidah

Daftar Pustaka

Arsul, M. I., Rezky, N., Amir, R., Fadila, R., & Pratiwi, I. N. (n.d.). Potensi Mie dari Labu Kuning ( Cucurbita moschata Durch ) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Potential of Noodle from Yellow Pumpkin ( Cucurbita moschata Durch ) to Reducing Blood Glukose Level, 2(2), 70–76.

Chalimah, S., & Hastuti, N. T. (2015). Pudding Agar Waluh ( Cucurbita Moschata ) Alternatif Untuk Penderita Diabetes Dengan Pemanis Daun Stevia ( Stevia Rebaudiana ). University Research Colloquium 2015, 201–207.

Fathonah, R., Indiyanti, A., & Kharisma, Y. (2014). Labu Kuning (curcurbita moschata Durch) untuk Kadar Glukosa Darah Puasa pada Tikus Model Diabetik. Global Medical and Health Comunication, 2(1).

Kostecka-Gugała, A., Michał Kruczek, I. L.-S. ´, & * P. K. (2020). Antioxidants and Health-Beneficial Nutrients in. MDPI Molecules, 25(1792).

Moschata, D. (2020). Analisis Ekstrak Etanol Buah Labu Kuning ( Cucurbita, 9(1), 54–59.

Zdunić, G. M., Menković, N. R., Jadranin, M. B., Novaković, M. M., Šavikin, K. P., & Živković, J. Č. (n.d.). Phenolic compounds and carotenoids in pumpkin fruit and related traditional products, 429–433.

Apakah diabet boleh makan labu kuning?

Pisang, labu kuning, dan kolang-kaling dinilai baik untuk pengidap diabetes. Labu kuning atau summer squash mengandung vitamin C, vitamin A, lutein, dan zeaxanthin. Kandungan nutrisi ini adalah komponen diet sehat bagi pengidap diabetes untuk membantu mengontrol kadar gula darah.

Bagi penderita diabetes apa boleh makan labu?

Jadi, bolehkah penderita diabetes makan labu? Tentu boleh. Namun aturannya sama dengan konsumsi makanan lain yang kaya karbohidrat, yaitu konsumsilah dalam porsi terbatas dan terkontrol.

Labu apa untuk menurunkan gula darah?

Biji labu Mengutip jurnal Advance Pharmaceutical Bulletin, labu kuning juga digunakan sebagai obat diabetes tradisional di banyak negara seperti Meksiko dan Iran. Biji labu mengandung lemak dan protein yang sehat, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk mengontrol gula darah.

Sayur apa yang cepat menurunkan gula darah?

Sayur kale mengandung senyawa yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah, termasuk serat dan antioksidan flavonoid. Penelitian menunjukkan bahwa antioksidan flavonoid yang dimiliki sayur kale memiliki efek penurun gula darah yang kuat.