Makna Pancasila dan Lambangnya (sumber: indonesia.go.id) Berikut makna Pancasila dan lambangnya yang liputan6.com kutip dari Indonesia.go.id: Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa Seperti diketahui, sila pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Makna Pancasila sila pertama ini dapat dipahami bahwa Indonesia merupakan negara yang mempercayai adanya Tuhan. Bahkan Indonesia mengakui adanya keberagaman agama yang sama-sama menjunjung tinggi nilai ketuhanan. Sila pertama ini dilambangkan oleh simbol bintang berkepala lima dengan warna kuning keemasan yang berada di dalam perisai hitam. Simbol ini mencerminkan sebuah cahaya seperti layaknya Tuhan yang menjadi penerang bagi setiap jiwa manusia. Selain itu, nilai Ketuhanan yang dijadikan sebagai sila pertama menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman paling utama bagi setiap manusia untuk menjalankan kehidupan. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Makna Pancasila sila kedua mengangkat nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Hal ini tercermin oleh simbol rantai yang tersambung utuh satu dengan yang lain. Gelang-gelang kecil yang menyusun rantai tersebut menunjukkan eratnya hubungan manusia satu dengan yang lain. Di mana masing-masing saling membantu dan bergotong royong dalam hal kebaikan. Sila ini juga menunjukkan kehidupan manusia yang rukun, damai dan sejahtera. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia Sila ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia” dan dilambangkan oleh simbol pohon beringin yang besar dan kokoh. Pohon beringin ini berada di dalam perisai berwarna putih. Pemilihan simbol ini menggambarkan nilai kesatuan dan persatuan yang harus dijunjung tinggi oleh setiap warga negara Indonesia. Makna Pancasila sila ketiga ini adalah mskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan unsur latar belakang yang berbeda namun bisa tetap bersatu untuk negara. Hal ini juga menunjukkan bahwa perbedaan bukan menjadi halangan untuk mewujudkan kehidupan yang damai dan sejahtera. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan Sila keempat ini dilambangkan oleh simbol kepala banteng yang berwarna hitam dengan latar perisai berwarna merah. Simbol kepala banteng ini dipilih untuk menunjukkan sikap demokrasi dan musyawarah dalam pengambilan setiap keputusan. Di mana masyarakat bisa berkumpul, saling mengutarakan pendapat, menampung setiap gagasan dan mengambil keputusan berdasarkan hasil kesepakatan yang terbaik. Makna Pancasila sila keempat ini adalah berkumpul dan berdiskusi menjadi solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan. Sila ini juga mengajarkan untuk tidak menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan setiap masalah dan konflik di masyarakat. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila kelima dilambangkan oleh simbol padi dan kapas dengan berlatar perisai putih. Pemilihan simbol padi dan kapas ini menunjukkan bahwa pangan dan sandang merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat untuk terwujudnya kehidupan yang layak. Makna Pancasila sila kelima ini mencerminkan sikap keadilan sosial yang berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun kedudukannya. Selain itu, lambang padi dan kapas juga menunjukkan bahwa pemerintah berupaya untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
|