Apa saja yang akan terjadi di saat hari kiamat?

Jakarta -

Hari kiamat adalah peristiwa dahsyat yang pasti terjadi dan menjadi rahasia Allah SWT. Begitu dahsyatnya hari kiamat sehingga manusia digambarkan seperti laron yang beterbangan, dalam surat Al Qari'ah ayat 4

يَوۡمَ يَكُوۡنُ النَّاسُ كَالۡفَرَاشِ الۡمَبۡثُوۡثِۙ‏

Arab latin: Yauma ya kuunun naasu kal farashil mabthuuth

Artinya: "Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan."

Dikutip dari buku Al-Qur'an Hadis Madrasah Tsanawiyah Kelas IX yang ditulis Drs Abd Wadud, MA, kata
كَالۡفَرَاشِ dalam surat tersebut juga kerap diartikan sebagai anai-anai. Kata ini untuk menggambarkan situasi manusia saat hari kiamat.

"Mereka akan tercerai berai kebingungan, tidak tahu yang harus diperbuat, dan tak mengerti keinginannya sendiri. Keadaan ini mirip laron dengan tabiat yang tercerai berai, tidak punya arah yang sama, dan terbang ke arah berlainan," tulis buku tersebut.

Selain manusia yang seperti laron dalam Al Qari'ah ayat 4, surat tersebut juga menceritakan keadaan alam secara umum saat hari kiamat. Surat Al Qari'ah ayat lima menjelaskan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

"Gunung-gunung tampak seperti partikel yang tercerai berai, persis sepert bulu domba yang diacak-acak. Gunung-gunung beterbangan dan berhamburan terbawa angin yang menyapu bumi," tulis buku itu.

Selanjutnya, manusia akan menerima balasan atas perbuatannya di dunia. Semua amal baik dan buruk akan menerima ganjaran meski seberat biji zarah. Pengadilan Allah SWT tidak akan melewatkan catatan perbuatan manusia selama di dunia.

Meski dirahasiakan Allah SWT, tanda-tanda hari kiamat telah dijelaskan dalam Al Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW. Dengan mengetahui tanda-tandanya, manusia bisa mempersiapkan diri sehingga tak bertingkah seperti laron saat kiamat.

Tanda-tanda hari kiamat

1. Munculnya Imam Mahdi

2. Munculnya Dajjal

3. Kemunculan Nabi Isa AS

4. Munculnya Ya'juj dan Ma'juj

5. Matahari terbit dari arah barat

6. Hembusan kabut dan angin

7. Munculnya api

8. Gempa dahsyat

9. Kehancuran Ka'bah

Penjelasan ini semoga bisa menambah keimanan pada Allah SWT dengan terus mempersiapkan diri sebelum hari kiamat.

Simak Video "KuTips: Tips Betah Baca Al-Qur'an Biar Khatam Pas Ramadan!"



(row/lus)

Apa saja yang akan terjadi di saat hari kiamat?
Realita yang terjadi ketika kiamat datang. ©2016 Merdeka.com / LISTVERSE

TEKNOLOGI | 19 November 2019 00:01 Reporter : Indra Cahya

Merdeka.com - Kiamat merupakan konsep yang datangnya dari ajaran agama. Meski demikian, datangnya kiamat telah diprediksi oleh ilmuwan-ilmuwan papan atas. Tanpa cela, ilmuwan juga memprediksi bahwa alam semesta akan hancur.

Kiamat menurut ilmu pengetahuan sendiri, disebut terjadi karena beberapa hal yang bisa dijelaskan dengan sangat detil oleh bidang ilmu fisika.

Namun ketika hal tersebut terjadi, kita masih belum tahu apa yang akan terjadi di sekitar kita. Bahkan prediksi dari para ilmuwan menyebut, umat manusia tak akan bertahan sehingga kehidupan di Bumi ini akan binasa.

Ilmuwan pun akhirnya berandai-andai tentang apa yang bisa diketahui ketika hari kiamat jika hal tersebut nantinya tiba. Terutama, soal bagaimana nasib alam semesta pasca semua kehancuran tersebut berakhir.

Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ulasan soal bagaimana nasib alam semesta pasca kiamat, seperti yang dilansir dari Listverse. Simak yuk!

2 dari 6 halaman

Dalam ratusan milyar tahun mendatang, langit malam di Bumi akan terlihat sangat berbeda. Hal ini dikarenakan ternyata alam semesta ini 'membesar' layaknya berbagai benda langit yang bergerak dalam kecepatan cahaya. Hal ini tak akan terasa untuk saat ini, namun akan punya implikasi besar dalam waktu yang sangat lama.

'Membesarnya' alam semesta ini nanti akan melebihi batas horison kosmologis, yang tentu saat ini tak bisa kita raih karena perbedaan dalam hal kecepatan bergerak ruang dan waktu. Terlebih lagi 'dark energy' mempercepat pergerakan ini.

Hal ini nantinya membuat tak akan ada apa-apa di galaksi kita karena sudah melewati batasan horison kosmologis tersebut. Tak akan ada lagi bintang, planet lain, atau apapun karena langit akan kosong.

Tentu ini sejalan dengan apa yang kita bayangkan soal akhir dunia, di mana alam semesta kosong tanpa isi.

3 dari 6 halaman

Saat ini, alam semesta memiliki banyak sekali tipe bintang. Mulai dari bintang dwarf merah yang memendarkan cahaya merah, hingga dwarf putih yang seringkali kita lihat di langit. Namun ternyata ada juga bintang mati, yang terbentuk dari materi-materi yang telah hancur, dan disatukan oleh efek kuantum.

Saat ini, para astronom masih berasumsi bahwa bintang dwarf putih tidak akan pernah mati. Namun sebenarnya hal itu tidak melulu benar, karena sebenarnya bintang dwarf putih hanya memiliki 'harapan hidup' yang hampir tak terbatas, hingga alam semesta pun tak akan ikut 'membunuh' bintang ini. Namun hal ini tentu juga akan terjadi.

Matahari yang juga merupakan bintang, tak luput dari hal ini. Di masa depan yang masih sangat jauh, matahari akan makin kehilangan lapisannya sedikit demi sedikit, dan akan menjadi bintang dwarf putih saja. Dan ketika akhir dunia terjadi, matahari akan 'mendingin' dan mati.

Jika hal tersebut terjadi, matahari akan jadi bintang dwarf hitam. Bintang ini adalah bintang yang sangat 'dingin' hingga tak akan bisa kita lihat dengan mata manusia biasa.

4 dari 6 halaman

Di ratusan milyar tahun setelah Big Bang, jika peradaban manusia masih ada di saat tersebut, manusia tak akan bisa bertahan. Hal ini dikarenakan menurut prediksi para astronom, nukleon akan rusak dan setiap proton dan neutron di alam semesta ini akan hilang. Tubuh kita dan semua objek di alam semesta ini terbuat dari nukleon, yang tentau tak akan bertahan hingga titik ini.

Serta jika nukleon sudah 'hilang,' partikel sub-atomik yang tersisa hanyalah elektron dan positron. Dua partikel inilah yang jadi 'bahan bakar' dari lubang hitam atau black hole. Dengan ini, nantinya lubang hitamlah yang akan mendominasi alam semesta. Selain itu, lubang hitam ini akan memancarkan partikelnya sendiri, dan akan mengisi lagi alam semesta dengan foton dan graviton hipotetikal.

5 dari 6 halaman

Ketika era lubang hitam sudah berakhir dan alam semesta sudah sirna, dan bahkan tata surya pun sudah hancur, hanya ada beberapa hal yang tersisa di alam semesta. Hanya partikel sub-atomik yang tersebar dan atom positronium yang tersisa.

Dalam hal ini, kemungkinan alam semesta, tata surya serta kehidupan mungkin akan terjadi lagi yang akan terbentuk dari partikel yang tersisa.

Namun karena partikel pembentuknya sangat sederhana dan belum terbentuk apapun, segalanya akan berjalan lambat. Para ilmuwan memprediksi jika sudah ada makhluk hidup di era tersebut, untuk membuat sebuah pemikiran saja butuh waktu milyaran tahun.

6 dari 6 halaman

Tentu 'kiamat' berarti hancurnya dunia dan hal ini secara ilmiah pun tak terlihat bisa dihindari. Namun para ilmuwan yang optimis, bisa menemukan cara untuk mencari 'jalan keluar' dari kiamat.

Kemungkinan terbesar untuk hal ini adalah menggunakan lubang hitam sebagai 'gerbang' untuk mencari kehidupan lain. Memang lubang hitam masih merupakan misteri. Namun para ilmuwan sangat optimis terhadap kemungkinan manusia memanfaatkannya. Salah satu yang getol adalah Stephen Hawking.

Meski demikian, teori modern menyebutkan bahwa batasan lubang hitam adalah sebuah misteri yang belum terpecahkan. Para ilmuwan hanya mengetahui bahwa jika kita melewati 'gerbang' tersebut, kita tak akan kembali lagi.

Teori populer di dunia fisika ini pun masih belum bisa dibantah, dan hal ini masih terus jadi misteri hingga saat tersebut tiba. (mdk/idc)

Baca juga:
Penelitian Ungkap Syarat Utama Untuk Jadi 'Spider-Man', Apa Itu?
Ini Alasan Mengapa Kura-kura Bisa Hidup Panjang Umur, Hingga Ratusan Tahun!
Rahasia Sukseskan Kencan Pertama Berdasarkan Ilmu Pengetahuan, Layak Dicoba!
Cara China Menyiapkan Misi ke Mars
Penjelasan Ilmiah Soal Barang Baru yang 'Masih Bau Toko', Kok Bisa?
Ini Penjelasan Ilmiah Mengapa Kucing Dibuang Bisa Pulang ke Rumah
Orang Kidal Lebih Cerdas, Mitos Atau Fakta?

tirto.id - Hari Kiamat merupakan salah satu momen yang wajib diyakini umat Islam. Penanda kedatangan hari Kiamat adalah dua tiupan sangkakala dari Malaikat Israfil.

Tiupan pertama adalah isyarat kehancuran alam semesta. Selanjutnya, tiupan kedua adalah tanda kebangkitan manusia dari alam kubur dan berkumpul di Padang Mahsyar.

Dalil mengenai keimanan pada hari akhir tergambar dalam banyak nas Alquran dan hadis, di antaranya dalam surah Al-Hajj ayat 7:

"Dan sungguh [hari] Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya. Sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur," (QS. Al-Hajj [22]: 7).

Di antara petunjuk mengenai hari Kiamat adalah kejadiannya akan berlangsung pada Jumat, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

“Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling utama adalah hari Jum’at. Di hari itu, Adam diciptakan; di hari itu, Adam meninggal; di hari itu, tiupan sangkakala pertama dilaksanakan; di hari itu pula, tiupan kedua dilakukan," (H.R. Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah).

Keadaan Manusia pada Hari Kiamat

Keadaan manusia pada Hari Kiamat ini terbagi menjadi dua keadaan, yaitu saat sangkakala pertama ditiup dan saat sangkakala kedua dibunyikan. Hal ini tergambar dalam surah Az-Zumar ayat 68 sebagai berikut:

"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu [putusannya masing-masing]," (QS. Az-Zumar [39]: 68).

Ketika sangkakala pertama ditiup Malaikat Israfil, semua makhluk yang ada di alam semesta akan panik.

Tiupan itu juga akan mengguncangkan Bumi, membuat gempa, gunung meletus dan hancur, serta bintang-asteroid akan menabrak Bumi.

“Dan [ingatlah] hari [ketika] ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang dilangit dan di bumi, kecuali siapa-siapa dikehendaki Allah. Dan mereka semua akan datang menghadapnya dengan merendahkan diri," (QS. An-Naml [27]: 87).

Seluruh penduduk Bumi akan ketakutan. Saking takutnya, orang-orang akan lupa pada sekitar dan hanya ingat pada keselamatan diri sendiri.

Ibu akan lupa pada bayinya, anak-anak lupa pada orang tuanya, dan istri juga tidak ingat lagi dengan keadaan suaminya, sebagaimana tergambar dalam surah Al-Hajj ayat 1-2.

Tiupan sangkakala pertama ini akan memusnahkan alam semesta hingga tak bersisa apa pun, kecuali yang dikehendaki Allah SWT. Inilah Kiamat kubra (besar) yang merupakan bagian dari ketetapan Allah SWT.

Setelah beberapa waktu, Allah SWT kemudian memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniupkan sangkakala kedua.

Tiupan ini akan mengembalikan semua ruh kepada jasadnya. Manusia dibangkitkan dari kematian untuk mengikuti pengadilan Allah di Padang Mahsyar. Momen ini dikenal sebagai Hari Perhitungan (Yaumul Hisab).

“Pada saat hari ketika mereka dibangkitkan oleh Allah semuanya, lalu diberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan [mencatat] amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu," (QS. Al Mujadilah [58]: 6).

Keadaan manusia di Padang Mahsyar adalah dalam kondisi "tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan belum dikhitan," (H.R. Muslim).

Kondisi ini kian menyiksa sebab matahari berada di atas kepala manusia. Selain itu, ada perbedaan waktu di Padang Mahsyar dengan waktu di dunia. Sehari di Padang Mahsyar setara dengan 1.000 tahun di dunia.

Di Padang Mahsyar, seluruh manusia akan menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik amal yang buruk maupun amal yang baik. Seluruhnya tercatat secara rinci dan detail.

Orang yang beriman dan beramal saleh mereka merasa gembira melihat catatan amalnya. Sebaliknya, orang yang berbuat dosa dan kejahatan akan menerima catatan amalnya dengan perasaan sedih, serta penuh penyesalan.

Selepas amal-perbuatan manusia ditimbang, mereka akan ditentukan apakah masuk neraka atau surga. Orang-orang beriman akan masuk surga, sementara orang-orang kafir akan berakhir di neraka.

Baca juga:

  • Pengertian Kiamat Kubra dan Kiamat Sugra serta Contohnya
  • Apa Itu Kiamat Kubra: Pengertian, Tanda & Ciri-Cirinya dalam Islam

Baca juga artikel terkait KEADAAN MANUSIA SAAT KIAMAT atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates