Rangkuman Materi Kelas 4 Tema 1 Subtema 1 PEMBELAJARAN 5

Rangkuman Materi Kelas 4

Tema 1. Indahnya Kebersamaan

Kurikulum 2013

Rangkuman Materi Kelas 4 Tema 1 Subtema 1 PEMBELAJARAN 5

Rangkuman Materi Kelas 4, Tema 1, Muatan Pembelajaran PPKn

3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan. 

Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa dan budaya, namun tetap dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Keragaman tersebut merupakan identitas bangsa Indonesia yang membuat bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki kekayaan budaya, suku, dan agama yang berbeda-beda. 

Keragaman tersebut merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Kita wajib mensyukurinya. Wujud syukur tersebut dapat dilakukan dalam bentuk sikap saling menghargai antarsuku dan pemeluk agama/kepercayaan yang berbeda.

Setiap orang itu berbeda. Baik dari suku bangsa, sosial dan budaya. Pengikat dari keberagaman adalah persatuan dan kesatuan. 

Dengan sikap persatuan dan kesatuan, setiap orang bisa bekerjasama dengan baik dengan orang-orang yang berbeda. 

Indonesia terdiri atas beragam suku, budaya, agama, dan sosial. Keragaman tersebut merupakan identitas bangsa Indonesia. Sebagai warga negara yang baik kita harus menjaga persatuan dan kesatuan dalam perbedaan dan keberagaman tersebut. 

Rangkuman Materi Kelas 4, Tema 1, Muatan Pembelajaran Bahasa Indonesia

3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual.

4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan.

Setiap bacaan biasanya terdiri atas beberapa paragraf. Setiap paragraf memiliki gagasan pokok yang diperkuat oleh gagasan pendukung. 

Gagasan pokok adalah ide utama yang dibahas dalam suatu bacaan, bisa berupa kalimat inti atau pokok paragraf. 

Gagasan pendukung adalah uraian atau tambahan informasi untuk gagasan pokok. 

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan gagasan pokok setiap paragraf. 

  1. Bacalah paragraf dengan cermat! 
  2. Cermati kalimat pertama hingga terakhir!
  3. Apakah kalimat pertama merupakan gagasan pokok atau gagasan penjelas? 
  4. Apakah kalimat kedua yang merupakan gagasan pokok? 
  5. Teruslah membaca kalimat demi kalimat hingga gagasan pokok paragraf ditemukan. 
  6. Gagasan pokok sebagai isi atau inti paragraf dapat terletak di awal, akhir, awal dan akhir, atau di seluruh paragraf.

Cara Membuat Ringkasan 

  1. Membaca Naskah Asli (• Baca naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali. • Mengetahui kesan umum (inti) dari tulisan. • Mengetahui maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli.)
  2. Mencatat Gagasan Utama (• Baca tulisan bagian demi bagian sambil mencatat gagasan pokok. • Gagasan pokok yang telah dicatat digunakan untuk menyusun ringkasan.)
  3. Gunakan Kalimat Baru (• Gunakan kesan umum (inti) untuk membuat ringkasan. • Urutan isi disesuaikan dengan naskah asli. • Kalimat dalam ringkasan sebaiknya menggunakan kalimat baru. • Semua kalimat baru harus menggambarkan tulisan asli.)
  4. Ketentuan Tambahan (• Susun ringkasan dalam kalimat tunggal. • Ringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata.)


Rangkuman Materi Kelas 4, Tema 1, Muatan Pembelajaran IPA

3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran.

4.6 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat bunyi.

Segala macam bentuk bunyi berasal dari benda yang bergetar. Getaran dari suatu benda akan mengakibatkan udara di sekitarnya bergetar. Getaran tersebut menimbulkan gelombang bunyi di udara. Benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. 

Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas. Akan tetapi, bunyi tidak dapat merambat pada ruang hampa.

Sifat Bunyi Merambat

Bunyi merupakan gelombang yang perambatan arahnya sejajar dengan arah getarnya. Bunyi dapat terdengar jika memenuhi syarat berikut. 

  1. Ada sumber bunyi 
  2. Ada media penghantar 
  3. Ada pendengar

Bunyi yang berasal dari sumber bunyi sampai kepada pendengar dengan cara merambat. 

Bunyi dapat merambat melalui media perantara: udara, zat cair, dan benda padat. 

Bunyi tidak dapat merambat tanpa adanya media perantara. 

Bunyi yang merambat melalui benda padat dan zat cair akan terdengar lebih jelas dibandingkan bunyi yang merambat melalui udara.

Fakta-fakta Perambatan Bunyi dalam Kehidupan 

  1. Bunyi merambat melalui media udara: semua suara yang terdengar: saat bercakap-cakap, dan suara bergema di sekitar kita. 
  2. Bunyi merambat melalui zat cair: sura lumba-lumba yang tertangkap radar kapal selam. 
  3. Bunyi merambat melalui benda padat: saat menempelkan telinga di rel kereta api, maka suara roda kereta api yang masih berjarak belasan km akan terdengar dengan cukup jelas.

Definisi Bunyi

Bunyi merupakan hasil dari getaran suatu benda yang merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering disebut sebagai gelombang bunyi. Bunyi dihasilkan oleh bendabenda yang bergetar. 

Sifat-Sifat Bunyi

Sifat-sifat bunyi ada tiga, yaitu sebagai berikut:

  1. Termasuk gelombang longitudinal (gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya). 
  2. Perambatannya membutuhkan medium. 
  3. Dapat dipantulkan. 

Setiap benda yang bergetar pasti akan menghasilkan bunyi. Benda-benda itu dinamakan sumber bunyi. Sumber bunyi adalah benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi. 

Contoh sumber bunyi adalah garpu tala, alat-alat musik seperti gamelan, suling, dan trompet, serta benda-benda lain seperti drum dan bedug yang dipukul. 

Jenis-Jenis Bunyi 

Bunyi mempunyai jenis yang berbeda-beda. Hal ini bergantung dari frekuensinya. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi setiap satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: 

  1. Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat rendah, yaitu kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik ini dapat didengar oleh kelelawar, anjing, jangkrik, dan kuda. 
  2. Bunyi Audiosonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di antara 20-20.000 Hz. Bunyi audiosonik ini dapat didengar oleh manusia. 
  3. Bunyi Ultrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi, yaitu lebih dari 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik ini dapat didengar oleh lumba-lumba. 

Perambatan Bunyi


Ketika ada terompet ditiup dan gitar dipetik, kita akan mendengar kedua bunyi tersebut secara bersamaan. Bunyi trompet dan gitar tersebut merambat melalui medium udara. Udara merupakan medium yang sering dilalui oleh gelombang bunyi. Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh dua hal, yaitu jenis dan suhu medium. 

Pada umumnya, bunyi dapat merambat melalui medium padat, cair, dan udara. Bunyi tidak merambat di ruang hampa udara karena bunyi memerlukan medium untuk merambat. 

Benda padat dan cair merupakan penghantar bunyi yang baik daripada udara. Hal ini disebabkan susunan partikel zat padat dan cair lebih rapat daripada susunan partikel udara. 

Selain jenis medium, faktor yang memengaruhi cepat rambat bunyi adalah suhu medium. Semakin besar (meningkat) suhu medium, maka cepat rambat bunyi akan semakin besar. Hal ini dikarenakan pada saat suhu medium meningkat, molekul-molekul medium akan bergerak lebih cepat. Gerakan tersebut akan menimbulkan tumbukan antarpartikel medium yang frekuensinya semakin besar. Dengan meningkatnya frekuensi tumbukan ini, energi akan berpindah dalam waktu singkat, sehingga cepat rambat bunyi akan semakin cepat. 

Pemantulan Bunyi

Bunyi merupakan suatu gelombang sehingga bunyi mengalami pemantulan. Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi pantul. 

  1. Bunyi yang Memperkuat Bunyi Asli. Bunyi ini terjadi apabila sumber bunyi mempunyai jarak yang sangat dekat dengan dinding pemantulnya. Dengan demikian, bunyi pantulnya akan terdengar jelas dan bersamaan dengan bunyi aslinya. Contohnya adalah suara seseorang yang berada di dalam ruangan kecil akan terdengar jelas. 
  2. Gaung. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi terpantul berulang-ulang. Gaung terjadi jika bunyi dipantulkan pada permukaan yang keras. Contohnya adalah pemantulan bunyi yang terjadi di dalam bioskop. Untuk menghindari terjadinya gaung, maka dinding di dalam bioskop atau gedung konser dilapisi oleh bahan-bahan yang lunak, seperti karpet, busa karet, dan gabus. 
  3. Gema. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema terjadi karena jarak antara sumber bunyi dengan dinding pemantulnya. Contohnya adalah bunyi pantul yang dihasilkan oleh dinding antarbangunan dan dasar suatu ruangan. 

Jenis Bunyi yang Lain

Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi yang lain yaitu:

  1. Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi yang teratur. 
  2. Desah adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur.
  3. Dentum adalah bunyi yang mempunyai amplitudo yang sangat besar dan terdengar mendadak. 
  4. Warna bunyi atau timbre adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang sama, tetapi terdengarnya berbeda. 

Peristiwa resonansi banyak terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar. Frekuensi benda yang bergetar bernilai sama dengan frekuensi benda yang dipengaruhinya. 

Berikut ini adalah contoh peristiwa resonansi yang menguntungkan dan merugikan. 

  1. Resonansi yang menguntungkan, yaitu resonansi yang terjadi pada alat musik, seperti gitar, gamelan, dan genderang. 
  2. Resonansi yang merugikan, yaitu resonansi yang terjadi pada suara deru pesawat terbang yang dapat membuat kaca pecah.

Beragam bunyi berasal dari benda yang bergetar. Getaran dari suatu benda akan mengakibatkan udara di sekitarnya bergetar. Getaran tersebut menimbulkan gelombang bunyi di udara. Benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. 

Bunyi kemudian merambat melalui udara dan ditangkap oleh telinga kita. Getaran bunyi mengenai gendang telinga yang berupa selembar kulit tipis. Getaran dari gendang telinga menjadi lebih besar di telinga bagian tengah dan diubah menjadi pesan/ sinyal listrik di telinga bagian dalam. Sinyal tersebut kemudian diteruskan oleh saraf pendengaran menuju otak yang kemudian menterjemahkan jenis dari bunyi tersebut. 

Kita harus bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa dengan dianugerahkannya indera telinga. Merawat telinga dan menggunakannya secara benar adalah bentuk dari rasa syukur tersebut.

Indera Pendengar (Telinga)

Telinga merupakan indra untuk mendengar. Setiap hari kita mendengarkan bermacammacam suara, tetapi tidak semua suara dapat kita dengar. Telinga kita hanya mampu mendengarkan suara yang berfrekuensi antara 20 – 20.000 getaran per detik (Hertz/Hz). 

Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya

Daun telinga terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk. Daun telinga berfungsi untuk menangkap suara dari luar. Suara yang telah ditangkap kemudian diteruskan lewat lubang telinga menuju ke gendang telinga. Gendang telinga kemudian bergetar sesuai dengan jumlah getaran yang diterima daun telinga. 

Telinga bagian tengah terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang itu disebut tulang-tulang pendengaran. Telinga bagian tengah berfungsi menerima suara yang ditangkap oleh telinga bagian luar. Pada bagian ini terdapat saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut. Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga luar dengan telinga tengah. 

Telinga bagian dalam terdiri atas tingkap jorong, bundar, tiga saluran setengah lingkaran, serta rumah siput (koklea). Pada rumah siput terdapat ujung-ujung saraf pendengaran dan alat keseimbangan tubuh. 

Cara Kerja Telinga

Bagaimana prosesnya sehingga kita dapat mendengar? 

Suara yang berasal dari luar masuk ke telinga melalui udara. Suara tersebut ditangkap oleh gendang telinga. Akibatnya, gendang telinga bergetar. Getaran ini lalu diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke telinga bagian dalam, tepatnya di ujung saraf. Oleh saraf, getaran tersebut disampaikan ke otak agar diolah sehingga kita dapat mendengar. 

Selain sebagai indra pendengar, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Bunyi atau suara yang sangat keras dapat memecahkan gendang telinga. Mengapa demikian? Karena gendang telinga hanyalah selaput tipis yang mudah pecah atau robek. 

Kelainan pada Telinga

Telinga merupakan salah satu organ yang penting. Sebagai organ tubuh yang lemah, telinga bisa mengalami kelainan maupun terserang penyakit. Misalnya, tuli dan congek. 

  1. Tuli adalah ketidakmampuan telinga untuk mendengarkan bunyi atau suara. Tuli dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada gendang telinga, tersumbatnya ruang telinga, atau rusaknya saraf pendengaran. Pada orang yang telah berusia lanjut, ketulian biasanya disebabkan oleh kakunya gendang telinga dan kurang baiknya hubungan antartulang pendengaran.
  2. Congek adalah penyakit telinga yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada bagian telinga yang tersembunyi di tengah-tengah. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri. 

Memelihara Kesehatan Telinga 

Agar telinga kita selalu sehat, maka kita harus selalu membersihkan telinga dengan teratur. Membersihkannya dapat dilakukan dengan menggunakan benda yang lunak seperti kapas pembersih. Jangan sekali-kali membersihkan telinga dengan benda yang keras dan tajam karena dapat merobek gendang telinga.

Bunyi sebagai sebuah gelombang memiliki sifat dapat dipantulkan dan diserap. Bunyi akan dipantulkan dengan baik jika mengenai benda-benda yang keras, seperti permukaan dinding batu, semen, besi, kaca dan seng. 

Bunyi akan diserap jika mengenai benda-benda yang lunak, seperti gabus, kapas, dan spons. 

Rangkuman Materi Kelas 4, Tema 1, Muatan Pembelajaran IPS

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial,ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan karakteristik ruang.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan karakteristik ruang.

Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar manusia, baik individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok yang saling memengaruhi satu sama lain. Dalam proses interaksi sosial terjadi aktivitas yang saling memengaruhi. Dalam kehidupan seharihari terdapat berbagai bentuk interaksi sosial, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun lingkungan masyarakat sekitar. 

  1. Interaksi Sosial Di Lingkungan Sekolah. Para siswa bermain bersama teman-teman, bercanda, dan tertawa bersama termasuk bentuk interaksi sosial yang bersifat asosiatif. Saat siswa melakukan kegiatan bersama, bermain, dan bergerak, mereka pun telah bergerak secara dinamis dan berinteraksi dengan teman-temannya. 
  2. Interaksi di Lingkungan Keluarga. Keluarga merupakan tempat pertama kali seseorang melakukan interaksi. Sebelum mengenal dunia luar, lingkungan keluargalah yang pertama kali dikenal anak-anak. Salah satu bentuk interaksi di dalam keluarga adalah makan bersama. Contoh lainnya adalah menonton televisi di ruang keluarga. Bagi keluarga yang memiliki lebih dari satu buah televisi, akan lebih baik menyalakan satu televisi saja agar lebih menghemat energi. Di samping menghemat energi, manfaat menonton bersama keluarga adalah menjadikan keluarga semakin dekat dan semakin akrab. 
  3. Interaksi Sosial di Lingkungan Sekitar. Selain di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah, interaksi sosial juga terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal. Salah satu contoh interaksi di lingkungan sekitar adalah bermain sepeda dan bermain petak umpet bersama teman-teman, ataupun permainan lainnya. Manfaat bermain bersama teman-teman di luar rumah antara lain memupuk jiwa kebersamaan, kesetiakawanan, dan bahkan dapat menghemat energi dibandingkan jika bermain komputer, ataupun menonton televisi.

Rangkuman Materi Kelas 4, Tema 1, Muatan Pembelajaran SBdP

3.3 Memahami dasar-dasar gerak tari daerah.

4.3 Meragakan dasar-dasar gerak tari daerah.

Tari Gending Sriwijaya

Tari Gending Sriwijaya merupakan tarian adat masyarakat Sumatera Selatan. Tarian ini biasa ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan yang berkunjung ke Sumatera Selatan. Gerakan dalam tarian ini menunjukkan sikap masyarakat Sumatera Selatan yang ramah, tulus, dan terbuka terhadap tamu. 

Tarian ini dimainkan oleh 9 orang penari wanita yang berbusana adat aesan gede, dan dikawal oleh 2 orang penari lainnya yang membawa payung dan tombak. Tarian ini juga diiringi penyanyi dan musik pengiring tarian. Musik pengiring tarian adalah alat musik tradisional Sumatera Selatan, yaitu gamelan Sumatera Selatan dan gong. Penari paling depan membawa tepak sekapur sirih untuk dipersembahkan kepada tamu agung, diiringi oleh 2 penari yang membawa pridon terbuat dari kuningan. 

Tari Gending Sriwijaya dan lagu pengiringnya diciptakan tahun 1944 dengan tujuan agar para generasi muda selalu mengingat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan semangat kebersamaan, sebuah bangsa akan menjadi semakin kuat.

Tari Hudoq

Tari Hudoq berasal dari Kalimantan Timur. Tarian ini mencerminkan kebersamaan karena dilakukan pada saat akan memulai masa tanam padi, membersihkan desa, ataupun saat panen. Tarian ini sarat dengan unsur magis, dipimpin oleh seorang pawang yang menyediakan sesaji kepada dewi padi dan Sang Pencipta alam semesta. 

Tari Hudoq mencerminkan kebersamaan. Tari Hudoq yang dilakukan pada saat akan menanam padi bertujuan untuk meminta kesuburan tanah yang akan mereka garap kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tari Hudoq yang dilaksanakan pada saat membersihkan desa bertujuan untuk memohon kesejahteraan bagi masyarakat desa. Tari Hudoq yang dilakukan saat panen bertujuan untuk menyampaikan rasa syukur atas panen yang telah mereka dapatkan. Salah satu keunikan tarian ini adalah topeng kayu yang dikenakan penarinya. Kostum yang digunakan terbuat dari daun pisang. 

Gerakan tarian ini, antara lain maju sambil menghentak-hentakkan kaki, dilanjutkan dengan gerakan menghentakkan kaki setinggi tumit, serta mengepakkan sayap seakan burung akan terbang. Tarian ini biasanya ditarikan oleh 13 orang penari. 

Tari Serimpi

Tari Serimpi merupakan tarian yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tari Serimpi termasuk ke dalam tarian klasik. Ada berbagai jenis Tari Serimpi yang dikenal masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. 

Pada zaman dahulu, tari Serimpi hanya ditampilkan pada waktu dan tempat yang terbatas. Tarian-tarian klasik semacam itu hanya dimainkan di depan raja serta kerabat kerajaan. 

Tari Serimpi memiliki keunikan, antara lain sebelum para penari menarikan tarian ini harus menjalani upacara ritual tertentu. Selain itu, ada masa-masa tertentu kapan tarian itu diperagakan, misalnya ketika raja sedang makan. 

Pada awalnya tari Serimpi ditampilkan dalam waktu yang lama, yaitu sekitar satu jam, dan dalam gerakannya terdapat beberapa pengulangan. Gerakan tari ini sangat gemulai dan harmonis, menggambarkan gerakan air yang mengalir. Gerakan tari Serimpi juga mencerminkan sikap masyarakat Jawa, khususnya masyarakat sekitar keraton yang memiliki budaya yang halus. Sejalan dengan perkembangan waktu, tari Serimpi mengalami perubahan, terutama dalam hal durasi waktu saat tarian ini disajikan. 

Tari Serimpi diiringi oleh gending yang mengikuti gerakan para penari. Kini, tarian ini sering ditampilkan dalam jamuan tamu kehormatan yang berkunjung ke keraton. 

Tari Saman

Tari Saman merupakan tarian yang berasal dari suku Aceh Gayo. Tarian ini mencerminkan kebersamaan dan kekompakan dalam menarikannya. Tarian ini tidak menggunakan iringan musik dalam penyajiannya, hanya menggunakan suara dari para penarinya, ditambah dengan suara tepukan tangan, suara tepukan dada, serta tepukan pada pangkal paha penarinya. 

Tari Saman biasanya dimainkan oleh puluhan atau belasan penari lakilaki. Namun, ada juga yang dimainkan oleh 10 orang penari laki-laki, 8 di antaranya melakukan gerakan tarian, dan 2 orang lagi memberi aba-aba sambil bernyanyi. Untuk mengatur gerakannya, dipilih seorang pemimpin yang disebut syekh, yang juga bertugas menyanyikan lagu-lagu Saman. 

Tari Saman biasa ditampilkan pada berbagai acara, seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw., pembukaan sebuah festival, dan kunjungan tamu kehormatan.

Rangkuman Materi Kelas 4 Muatan Pembelajaran PJOK

Keterampilan Lokomotor

Keterampilan lokomotor adalah kemampuan untuk melakukan gerakan anggota tubuh agar dapat berpindah tempat. Keterampilan lokomotor sangat penting untuk mengukur kemampuan motorik siswa berdasarkan usia dan dapat digunakan sebagai indikator tingkat perkembangan siswa. 

Berikut adalah keterampilan lokomotor dasar yang perlu dikuasai siswa. 

  1. Berjalan 
  2. Berlari 
  3. Melompat 
  4. Meloncat 
  5. Merosot 

Keterampilan Nonlokomotor

Keterampilan nonlokomotor adalah kemampuan untuk melakukan gerakan anggota tubuh yang tidak menyebabkan seluruh tubuh berpindah tempat. Keterampilan nonlokomotor biasanya diajarkan sebagai keterampilan yang mendukung siswa untuk melakukan berbagai aktivitas dalam posisi tubuh tetap di tempat. 

Berikut adalah contoh keterampilan nonlokomotor dasar yang perlu dikuasai siswa dalam tahap perkembangannya. 

  1. Memutar pinggang 
  2. Menekuk badan, tangan, dan kaki, 
  3. Memiringkan badan 
  4. Membentang tangan dan kaki 
  5. Memutar badan menghadap ke kiri, ke kanan, dan ke belakang

Sumber: Buku Tematik Terpadu Kelas IV Kurikulum 2013 Tema 1. Indahnya Kebersamaan

Ringkasan Materi Kelas 4 Tema 2. Selalu Berhemat Energi