Apa nama shalat 2 rakaat sebelum tidur?

Oase.id- “Sesungguhnya Allah Maha Ganjil (Tunggal) dan menyukai sesuatu yang ganjil,” begitulah sabda Nabi Muhammad Saw sebelum memerintahkan umatnya melaksanakan salat witir.

Witir bukan sembarang salat. Meskipun hukumnya sunah muakkadah (sangat dianjurkan) alias bukan wajib, akan tetapi salat ini sangat dianjurkan. 

Saking khawatir umatnya melewatkan salat witir, Rasulullah Saw memerintahkan umat Islam agar senantiasa melaksanakannya sebelum tidur.

Abu Hurairah Ra berkata:

"Kekasihku Rasulullah Saw berwasiat tiga hal kepadaku; agar aku berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mendirikan salat duha dua rakaat, dan shalat witir sebelum aku tidur." (HR. Bukhari dan Tirmidzi).

Imam Tirmidzi menyatakan, sebagian sahabat Nabi Saw tidak tidur sebelum mereka melaksanakan witir.

Baca: 5 Amalan Sunah yang Cocok Kamu Kerjakan Selama Physical Distancing

Waktu salat witir

Witir adalah penutup salat lima waktu dan salat sunah lainnya. Waktu witir dimulai dari tenggelamnya mega merah (masuk waktu Isya) hingga terbitnya fajar.  

Salat witir bisa dilaksanakan di awal, pertengahan, maupun di akhir malam. Alhasil, witir boleh juga dikerjakan langsung usai mendirikan salat Isya.

Lalu, manakah waktu yang paling utama dalam mengerjakan salat witir?

Kebanyakan ulama menyatakan waktu terbaik pelaksanaan salat witir adalah di akhir malam. Sebab, bacaan Al-Qur’an di pengujung malam disaksikan para Malaikat.

Nabi Saw bersabda;

"Barang siapa yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia melakukan witir di awal malam. Dan siapa yang berharap mampu bangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena salat di akhir malam disaksikan (oleh para malaikat) dan hal itu adalah lebih afdal (utama)." (HR. Muslim dan Tirmidzi)

Baca: Anjuran Menyediakan Tempat Khusus untuk Salat di Rumah

Allah Swt berfirman:

"Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isra: 79)

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jami’ At-Tirmidzi karya Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim Al-Mubarakfuri.

(SBH)

Ilustrasi shalat sebelum tidur. Foto: Unsplash

Selain shalat wajib, ada beberapa shalat sunnah yang dapat dikerjakan oleh umat Islam, salah satunya yaitu shalat sebelum tidur. Ibadah ini disebut juga dengan shalat witir dan dapat dikerjakan secara berjamaah atau munfarid (sendirian).

Anjuran menunaikan shalat witir sebelum tidur disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang telah diriwayatkan At-Tirmidzi dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah memerintahkan kepadaku agar melaksanakan shalat witir sebelum tidur” (HR. Ar-Tirmidzi)

Berdasarkan hadits di atas, shalat witir sebelum tidur dijadikan sebagai shalat penutup. Selain itu, Rasulullah SAW juga berwasiat kepada beberapa sahabatnya seperti Abu Hurairah dan Ibnu Umar agar menjadikan shalat witir sebagai shalat terakhir sebelum tidur.

Ninik Handrini menjelaskan dalam bukunya Berkata Baik atau Diam, melaksanakan shalat witir sebelum tidur disarankan bagi umat Muslim yang tidak yakin bangun pada sepertiga malam untuk melaksanakan shalat tahajud. Artinya, setelah itu tidak ada shalat lain hingga tiba waktu shalat Subuh.

Shalat witir dikerjakan paling sedikit satu rakaat dan paling banyak 13 rakaat. Shalat witir dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan dapat dilakukan dengan rakaat ganjil seperti 1, 3, 5, 7, 9, 11, dan 13.

Ilustrasi shalat. Foto: Pixabay

Berikut ini adalah lafal niat shalat witir (tiga rakaat):

Usalli sunnatal witri salasa (sesuaikan dengan jumlah rakaat) rakaatin lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat shalat witir tiga rakaat karena Allah ta’ala."

Adapun waktu pelaksanaan shalat witir yaitu dimulai setelah mengerjakan shalat Isya sampai menjelang shalat Subuh atau terbit fajar. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW beriktu ini:

Dari Kharijah bin Hudafah berkata, pada suatu pagi Rasulullah SAW pernah keluar ke tempat kami lalu bersabda, “Sungguh Allah telah menganugerahi kamu dengan shalat yang sungguh lebih baik bagi kamu daripada unta yang paling baik. Kami bertanya, 'Shalat apakah itu ya Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Yaitu shalat witir yang waktunya antara shalat Isya sampai terbitnya fajat’.” (HR. Thabrani)

Doa Sesudah Shalat Witir

Mengutip buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah karangan Yusak Burhanidin dan Muhammad Najib, ketika usai mengerjakan shalat witir baik secara berjamaah atau sendiri-sendiri (munfarid), dianjurkan untuk membaca doa sesudahnya. Berikut ini doa sesudah mengerjakan shalat witir:

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allahumma inna nas’aluka imaanan daaiman, wa nas’aluka qalban khaasyi’an, wa nas’aluka ‘ilman naafi’an, wa nas’aluka yawiinan saadiqan, wa nas’aluka ‘amalan saalihan, wa nas’aluka diinan qayyiman, wa nas’alula khairan kasiiran, wa nas’alukal-’afwa wal-’afiyah, wa nas’aluka tamaamal-’afiyah, wa nas’alukasyi syakura ‘alal ‘afiyah, wa nas’alukal-gina’a ‘anin-naas.

Allahuma rabbanaa taqabbal minna salaatana wa siyamana wa qiyaamanaa wa takhusyu ‘ana wa tadarru ‘ana wa ta’abbadudanaa wa tammim taqsiranaa ya allahum ya allahu ya allahu ya arhamar-rahimin, wa sallallahu ‘ala khairan khalqihi muhammadin wa ‘alaa alihi wa sahbihi ajma’in, wal-hamdulillahi rabbil-alamin.

Ilustrasi doa. Foto: Pixabay

Artinya: “Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu', kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus,

kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.

Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu'an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami,

Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”

Sholat 2 rakaat sebelum tidur namanya apa?

Sholat tahajud merupakan sholat sunah yang biasa dilakukan pada malam hari. Ibadah yang satu ini dilakukan dalam 2 rakaat untuk satu kali salam. Selain itu, sholat tahajud dapat dikerjakan saat terbangun dari tidur serta telah menunaikan ibadah sholat Isya.

Apa nama sholat tengah malam tanpa tidur?

Sholat tahajud dapat dilaksanakan sebagaimana sholat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat salam sebagaimana berikut: - Mengucapkan niat shalat Tahajud: "Ushalli sunnatat tahajjudi rak'ataini lillahi ta'ala", yang artinya, “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala".

Berapa rakaat shalat witir sebelum tidur?

Liputan6.com, Jakarta Memahami sholat witir adalah sholat penutup malam yang bisa dikerjakan sebelum tidur dan sesudah tidur. Sholat yang dihukumi sunah muakkad ini dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil, yakni 1, 3, 6, 9, dan 11.

Sholat apa yang dilakukan pada jam 12 malam?

Sholat Tahajud merupakan salah satu salat Sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari dan sangat dianjurkan untuk dilakukan. Sebab, Sholat Tahajud memiliki keutamaan serta keistimewaan dibandingkan salat sunah-sunah lainnya yang bisa dilakukan setiap hari.