Apa gejala penyakit paru paru

“Paru-paru punya fungsi penting yaitu menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dalam darah. Saat organ ini mengalami kerusakan, pengidap akan mengalami batuk berdarah, napas pendek, mengi dan nyeri dada.”

Apa gejala penyakit paru paru

Halodoc, Jakarta – Paru-paru merupakan organ respirasi (pernapasan) yang berhubungan dengan sistem pernapasan dan sirkulasi darah. Fungsi utamanya adalah menukar oksigen yang dihirup dengan karbon dioksida dari darah.

Namun, organ ini rawan mengalami gangguan kesehatan. Saat kondisi itu terjadi, proses pernapasan jadi terganggu. Dampaknya, suplai oksigen ke seluruh tubuh jadi terhambat atau berkurang.

Akibatnya, pengidap akan muncul gejala kerusakan paru-paru. Beberapa di antaranya batuk berdarah, suara serak, napas pendek dan mengi, rasa lelah berlebihan, meningkatnya produksi lendir serta bengkak di salah satu kaki. 

Tanda Gangguan pada Organ Paru-paru

1. Batuk Berdarah

Batuk berdarah yang tak kunjung membaik bisa jadi pertanda penyakit kanker paru-paru. Tak hanya itu, kondisi ini juga bisa menjadi bronkitis kronis (peradangan saluran penyalur udara dari bagian tenggorokan menuju ke paru-paru) dan emfisema (peradangan paru jangka panjang akibat merokok).

2. Suara Terdengar Serak

Gejala ini kerap disepelekan karena dianggap sebagai radang tenggorokan biasa. Padahal, suara serak yang berlangsung dalam beberapa minggu jika jadi pertanda penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Ini terjadi akibat menumpuknya udara di organ paru, sehingga pengidap kesulitan berbicara.

3. Napas Pendek

Gangguan ini bisa dipicu oleh infeksi bakteri pada organ paru. Tak hanya itu, napas pendek biasanya disertai dengan suara mengi (suara ‘ngik’ bernada tinggi saat bernapas). Napas pendek dan mengi terjadi ketika ada penyumbatan atau penyempitan pada saluran pernapasan.

4. Merasa Lelah Setelah Bangun Tidur

Tidur seharusnya menjadi cara terbaik untuk mengembalikan energi yang hilang setelah beraktivitas. Namun, jika tubuh justru semakin lelah setelah bangun tidur, ini bisa jadi pertanda kanker paru. Penyebabnya adalah penurunan fungsi organ yang terjadi seiring berjalannya waktu.

5. Pembengkakan dan Nyeri di Satu Kaki

Kondisi ini bisa jadi pertanda deep vein thrombosis (gumpalan darah di pembuluh darah vena). Gumpalan darah ini bisa pecah dan masuk ke dalam organ paru dan menyebabkan emboli. Dampaknya, aliran darah menuju paru jadi terhambat dan menyebabkan nyeri dada serta sesak napas.

6. Batuk Kronis

Kondisi ini bisa menjadi pertanda penyakit bronkitis. Gejalanya tak hanya batu kronis saja, pengidap juga akan mengalami demam, sesak napas, sakit tenggorokan, napas berbunyi dan nyeri dada ketika batuk.

7. Meningkatnya Produksi Lendir (Mukus)

Lendir merupakan cairan kental yang diproduksi oleh saluran pernapasan guna melawan infeksi atau zat pemicu iritasi. Namun, jika produksinya meningkat, ini bisa jadi pertanda tuberkulosis (flek paru-paru), pneumonia (paru-paru basah) dan pleuritis (peradangan pada selaput pembungkus organ paru).

8. Kuku Terlihat Membiru

Kondisi ini bisa jadi pertanda dari sianosis (kebiruan pada jari tangan, kuku dan bibir akibat kurangnya oksigen dalam darah) yang dipicu oleh sakit asma. Dampaknya, pengidap berisiko mengalami sepsis (peradangan ekstrim), gagal napas, gagal jantung, kematian jaringan dan kerusakan jaringan tubuh permanen.

Guna meminimalisir atau mencegah tanda kerusakan paru-paru seperti yang disebutkan di atas, disarankan untuk mengubah pola hidup jadi lebih sehat. Salah satunya adalah mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang.

Beberapa makanan yang efektif meningkatkan kesehatan paru, di antaranya apel, kenari, buah beri, brokoli, jahe dan bawang putih. Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi multivitamin yang diperlukan oleh tubuh.

Dapatkan segera dengan mendownload Halodocdan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya! 

Referensi:American Lung Association. Diakses pada 2022. Warning Signs of Lung Disease.Premier Health. Diakses pada 2022. 6 Symptoms That Can Signal Lung Disease.

Gejala paru-paru basah bisa menyerang siapa saja. Kondisi ini terjadi akibat ada peradangan pada kantung udara yang berada di organ paru-paru. Ada beberapa gejala pneumonia yang tidak boleh dianggap sepele, termasuk sesak napas, kehilangan kesadaran, hingga batuk darah.

Apa gejala penyakit paru paru

Halodoc, Jakarta – Paru-paru basah alias pneumonia adalah penyakit yang menyerang organ paru-paru. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele karena bisa memicu komplikasi berbahaya. Pneumonia adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada kantung udara yang disebut alveolus. Peradangan bisa terjadi pada salah satu atau lebih bagian paru-paru. 

Ada beragam faktor yang bisa memunculkan gejala paru-paru basah, mulai dari infeksi jamur, bakteri, hingga infeksi virus pada saluran napas. Infeksi yang terjadi menyebabkan munculnya cairan atau nanah yang kemudian memenuhi kantung udara alveoli. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi risikonya menjadi lebih tinggi pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah. 

Gejala Paru-Paru Basah yang Harus Segera Diperiksakan 

Penyakit yang menyerang paru-paru ini tidak boleh disepelekan. Pasalnya, paru-paru basah dapat menimbulkan berbagai komplikasi berbahaya. Maka dari itu, ada baiknya untuk mengetahui beberapa gejala paru-paru basah yang perlu ditangani oleh dokter. Dengan begitu, gejala penyakit yang terjadi tidak semakin parah dan risiko komplikasi bisa dihindari. 

Gejala pneumonia dapat bervariasi dari yang sangat ringan sehingga membuat pengidapnya tidak menyadarinya, hingga sangat parah dan memerlukan rawat inap. Ada beberapa gejala pneumonia yang perlu diwaspadai dan memerlukan penanganan medis segera, antara lain:

  1. Mengalami kesulitan bernapas.
  2. Batuk darah.
  3. Wajah atau bibir berwarna biru.
  4. Berkeringat saat merasa kedinginan dengan kulit pucat.
  5. Timbul ruam yang tidak kunjung hilang.
  6. Tiba-tiba pingsan.
  7. Mudah bingung dan mengantuk.
  8. Tidak buang air kecil atau bahkan buang air kecil berlebihan. 

Semakin cepat ditangani, risiko terjadinya komplikasi dan gejala penyakit yang lebih buruk bisa dihindari. Terutama pada orang yang sudah berusia lanjut, yaitu di atas 65 tahun. Penanganan segera juga perlu dilakukan pada orang yang memiliki riwayat penyakit asma serta orang-orang dengan gangguan imunitas. Sebab, paru-paru basah bisa menjadi penyakit yang mengancam nyawa. Jika muncul gejala penyakit pneumonia, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Sebagai pertolongan pertama, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter dan menyampaikan gejala yang dialami. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call atau Chat. Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!

Pencegahan Pneumonia yang Dapat Dilakukan

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Namun, ada beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit paru-paru basah. Antara lain: 

  • Melakukan Vaksinasi

Flu adalah salah satu penyebab umum pneumonia atau paru-paru basah. Oleh sebab itu, mencegah flu adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah pneumonia. Selain itu, vaksinasi akan pneumonia pneumokokus juga perlu dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah pneumonia yang disebabkan oleh bakteri. Lakukanlah vaksinasi pneumokokus untuk anak-anak berusia di bawah 5 tahun dan lansia yang berusia di atas 65 tahun. 

  • Mencuci Tangan Secara Rutin

Rutin mencuci tangan dapat dilakukan guna mencegah pneumonia. Cucilah tangan sebelum makan, saat menyajikan makanan, setelah dari toilet, dan setelah menyentuh hewan peliharaan. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran kuman yang dapat menjadi penyebab pneumonia.

  • Berhenti Merokok

Berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah terjadinya pneumonia. Pasalnya, tembakau dapat merusak kemampuan paru-paru dalam melawan infeksi. Selain itu, perokok juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terserang pneumonia.

  • Menerapkan Pola Hidup Sehat

Penerapan pola hidup yang sehat dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya pneumonia. Misalnya, dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, dan tidur dengan durasi yang cukup sekitar enam, hingga delapan jam sehari untuk orang dewasa. Selain itu, pastikan untuk berolahraga secara rutin setidaknya 15–30 menit setiap harinya.

Referensi:NHS. Diakses pada 2022. Pneumonia.American Lung Association. Diakses pada 2022. Pneumonia Symptoms and Diagnosis.American Lung Association. Diakses pada 2022. Preventing Pneumonia.Healthline. Diakses pada 2022. The 20 Best Foods for Lung Health.

Apa gejala awal sakit paru

Sadari 5 Gejala Paru-Paru Basah Ini!.
Batuk. Batuk pada penderita pneumonia cenderung sering terjadi. ... .
Demam. Demam yang diderita oleh penderita pneumonia dapat menyebabkan munculnya banyak keringat. ... .
Sesak Napas. Sesak napas pada penderita pneumonia merupakan hal yang wajar. ... .
Kehilangan Energi. ... .
Membiru..

Apa yang dirasakan oleh penderita penyakit paru

Infeksi paru-paru bisa membuat penderitanya mengalami sesak napas. Pasalnya, kondisi ini dapat memicu peradangan di saluran pernapasan, yang kemudian memicu penyempitan saluran napas dan produksi lendir berlebihan. Efeknya, pasokan oksigen dalam darah menjadi rendah sehingga penderitanya rentan mengalami sesak napas.

Apa ciri ciri infeksi paru

Batuk berlendir. Batuk dengan lendir kental menjadi salah satu gejala infeksi paru. ... .
2. Nyeri dada. Nyeri dada yang disebabkan oleh infeksi paru-paru digambarkan sebagai nyeri tajam dan menusuk. ... .
3. Demam. ... .
4. Badan terasa sakit. ... .
Pilek. ... .
6. Sesak napas. ... .
7. Mengi..

Apa penyebab penyakit paru

KOMPAS.com - Penyebab penyakit paru-paru utamanya berasal dari paparan asap rokok, infeksi, dan gangguan genetik. Organ vital ini merupakan bagian dari sistem pernapasan manusia yang kompleks.