Bagaimana cara menghilangkan cairan di paru paru

Jakarta - Sebelum meninggal, komedian Pretty Asmara dilaporkan mengalami kelebihan cairan dalam rongga selaput paru. Cairan ini menghambat paru-parunya untuk mengembang saat menarik napas.

Dokter ahli paru dari RS Persahabatan, Jakarta Agus Dwi Susanto mengatakan kondisi Pretty Asmara kemungkinan disebut efusi pleura. Awam mengenalnya sebagai paru-paru basah.

"Bisa sembuh asal diobati optimal sesuai faktor risikonya. Efusi pleura adalah salah satu kondisi yang diwakili dengan istilah paru-paru basah. Ini adalah istilah untuk mengatakan ada cairan pada paru-paru pasien," kata Agus pada detikHealth.

Jenis cairan dibagi menjadi transudat dan eksudat, bergantung dari kondisi yang menyebabkan efusi pleura. Transudat terjadi sebagai akibat proses bukan radang. Faktor risikonya adalah gagal jantung, pengerasan hati, gagal jantung, dan demam berdarah.

Eksudat terjadi sebagai akibat proses peradangan. Penyebabnya antara lain tuberkulosis, pneumonia. dan kanker paru. Penentuan jenis cairan menentukan proses penanganan selanjutnya, hingga pasien bisa sembuh bila menjalankan dengan rutin.

Cairan ini muncul akibat komplikasi penyakit yang telah ada pada pasien sebelumnya. Efusi pleura terjadi bila laju pembentukan cairan lebih tinggi daripada kecepatan penyerapannya. Kelebihan cairan menyebabkan pasien merasa sesak napas, akibat kerja paru yang makin berat.

Tonton juga 'Harapan Dokter Paru Untuk Polusi Udara di Ibukota':

[Gambas:Video 20detik]

(fds/fds)

Bagaimana cara menghilangkan cairan di paru paru

Visi

“KOTA BLITAR KEREN, UNGGUL, MAKMUR DAN BERMARTABAT”

Misi

1. Mewujudkan Tata Kehidupan yang Religius, Nasionalis, Setara Gender dan Berkepribadian dalam Kebudayaan

2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Keren, Berdaya Saing, Sehat Jasmani-Rohani, Cerdas dan Berkarakter

3.Mewujudkan Berdikari secara ekonomi yang Berorientasi pada Ekonomi Kreatif, Pariwisata dan Perdagangan Berbasis Digital

4. Mewujudkan Tata Ruang yang Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkeadilan

5. Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih Berbasis Teknologi Informasi

Anda sering mendengar istilah paru terendam cairan? Secara medis, hal ini disebut sebagai efusi pleura. Efusi pleura adalah penumpukan cairan di rongga pleura, yaitu rongga di antara lapisan pleura yang membungkus paru (pleura viseral) dengan lapisan pleura yang menempel pada dinding dalam rongga dada (pleura parietal). Efusi pleura merupakan penyakit yang paling umum di antara semua penyakit pleura dan mengenai sekitar 1,5 juta pasien per tahun di Amerika Serikat. Sementara itu di Indonesia, efusi pleura merupakan 2,7% dari keseluruhan kasus penyakit pernapasan.

Efusi pleura disebabkan oleh penyakit pleura atau penyakit di luar pleura seperti pneumonia, tuberkulosis paru, keganasan paru atau penyakit di luar paru seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau malnutrisi. Semua orang sehat memiliki sejumlah kecil cairan pleura yang melumasi rongga pleura ini sehingga pergerakan paru selama proses pernapasan berlangsung normal. Keseimbangan cairan ini dipertahankan oleh tekanan onkotik dan hidrostatik serta drainase limfatik yang terdapat di dalam pleura itu sendiri. Gangguan salah satu sistem dapat menyebabkan penumpukan cairan pleura.

Gejala klinis pasien dengan efusi pleura dipengaruhi penyebab yang mendasari. Gejala yang terjadi berupa batuk kering, sesak saat menarik napas, nyeri dada, atau demam. Nyeri dada dapat terfiksasi pada titik tertentu atau menyebar. Nyeri dada biasanya terasa tajam dan semakin berat saat menarik napas dalam, batuk, atau bersin.

Kemungkinan efusi pleura diketahui dari gejala yang dirasakan pasien dan riwayat penyakit pasien. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisis dengan mengetuk-ngetuk dada dan mendengarkan suara napas menggunakan stetoskop. Bila diperlukan, dapat dilakukan prosedur pemeriksaan lanjutan. Prosedur yang paling umum digunakan adalah pencitraan radiologi yaitu foto toraks (chest x-ray). Prosedur lain yang dapat digunakan antara lain pemeriksaan ultrasonografi (USG) atau computed tomography (CT) scan dada.

Salah satu tindakan untuk mengatasi keadaan tersebut adalah dengan melakukan pungsi pleura atau torakosentesis. Tindakan tersebut bertujuan mengeluarkan cairan dari rongga pleura. Tindakan ini menggunakan jarum yang ditusukkan ke dalam rongga pleura melalui sela iga. Cairan yang dikeluarkan selanjutnya diperiksa di laboratorium untuk mengetahui penyebab efusi pleura. Tindakan ini juga bertujuan sebagai terapi pada pasien untuk mengurangi jumlah cairan sehingga terjadi perbaikan klinis. Penting untuk menangani penyakit spesifik yang menyebabkan efusi pleura sehingga tidak terjadi efusi pleura yang berulang.

Efusi pleura yang menimbulkan sesak napas berat, termasuk sebagai kondisi kegawatdaruratan. Segera periksakan diri Anda ke dokteratau ke instalasi gawat darurat, bila Anda mengalami gejala ke arah efusi pleura.

Salam Sehat.

Referensi

  1. Pratomo IP, Yunus F. Anatomi dan Fisiologi Cairan Pleura. Cermin Dunia Kedokteran. 2013;40(6):407-12.
  2. Krishna R, Rudrappa M. Pleural effusion. StatPearls. 2021.  Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448189/
  3. Karkhanis VS, Joshi JM. Pleural effusion: diagnosis, treatment, and management. Open Access Emerg Med. 2012;4:31-52. URL: https://dx.doi.org/10.2147%2FOAEM.S29942

Sumber Gambar: 

https://images.emedicinehealth.com/images/illustrations/pleural-effusion.jpg

Apakah cairan paru

Penumpukan cairan pada paru-paru basah pada kasus tertentu dapat hilang atau berkurang dengan sendirinya. Ini bisa terjadi saat penyebab paru-paru basah sudah dapat ditangani. Tetapi, bila gejala-gejala paru paru basah di atas dirasakan semakin parah maka perlu dilakukan tindakan medis.

Bagaimana cara mengeluarkan cairan di dalam paru

Sementara itu, beberapa anjuran yang dapat dilakukan seperti :.
Istirahat yang cukup..
Konsumsi makanan sehat berupa sayur-sayuran, buah-buahan, serta makanan rendah lemak, gula, dan garam. ... .
Lakukan olahraga secara rutin..
Hindari konsumsi alkohol dan merokok..
Hindari konsumsi obat tanpa anjuran dokter..

Apa penyebab penumpukan cairan di paru

Penyebab edema paru yang satu ini umumnya disebabkan oleh gagal jantung kongestif. Kondisi tersebut terjadi akibat ketidakseimbangan organ paru dalam memompa dan mempertahankan sirkulasi darah dalam tubuh. Akibat ketidakseimbangan tersebut, akhirnya terjadi kebocoran di kapiler paru ke ruang udara paru-paru.

Bagaimana cara membersihkan paru

Ada beberapa cara membersihkan paru-paru yang bisa Anda coba lakukan, yaitu:.
Berhenti merokok. ... .
Menghindari asap rokok. ... .
Mengonsumsi makanan kaya antioksidan. ... .
Menghindari paparan polusi. ... .
Berolahraga secara rutin. ... .
6. Melakukan terapi uap. ... .
7. Menggunakan alat pembersih udara. ... .
Mencegah penyebaran infeksi..