Apa fungsi sistem rem pada mobil menurut kalian?

com-Ilustrasi menginjak rem. Foto: Shutterstock

Setiap kendaraan bermotor baik itu sepeda motor maupun mobil pasti dilengkapi dengan komponen rem. Komponen ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting. Apabila kendaraan tidak dilengkapi dengan sistem rem, akan berbahaya.

Peran dari rem ini adalah sebagai keamanan saat berkendara. Rem dapat menghentikan dan memperlambat laju kendaraan. Para produsen kendaraan menyadari hal ini dan selalu meningkatkan kemampuan sisi pengereman produk-produknya.

Pengembangan dilakukan dengan memberikan fitur-fitur tambahan, seperti Anti-lock Braking System (ABS) atau Electronic Brakeforce Distribution (EBD). Selain itu, sistem rem mempunyai beberapa fungsi. Namun, sebelum mengetahui fungsi dari sistem rem, lebih baik ketahui apa itu sistem rem.

Dikutip dari laman Carmudi.co.id, sistem rem adalah sistem kendaraan yang bertugas menyerap energi gerak dari roda yang bertujuan untuk mengurangi kecepatan dengan bantuan friksi atau gesekan.

Sistem pengereman merupakan bagian yang sangat penting pada kendaraan. Dalam proses kerjanya, sistem ini melibatkan banyak komponen, contoh kampas rem, rotor cakram, tromol, minyak rem, sampai tuas kontrol yang berada di sisi pengemudi.

Salah Satu Fungsi Sistem Rem pada Kendaraaan

Ilustrasi menggunakan rem tangan pada mobil. Foto: dok Istimewa

Seperti yang dituliskan di atas jika sistem rem memiliki beragam fungsi. Salah satu fungsi dari sistem rem pada kendaraan adalah untuk menghentikan laju kendaraan dengan jarak sekecil mungkin.

Untuk melakukan hal tersebut, sistem pengereman akan mengubah energi kinetik menjadi energi panas yang kemudian dibuang ke atmosfer.

Seiring perkembangan zaman, pada praktiknya saat ini energi kinetik yang terbuang itu dapat ditampung kembali dan diubah menjadi energi listrik. Seperti halnya yang bisa ditemukan pada mobil-mobil hybrid atau mobil listrik.

Jenis-Jenis Sistem Rem pada Kendaraan

Seperti yang diketahui, sistem rem memiliki beragam jenis, di antaranya :

1. Rem Mekanik atau Tromol

Rem mekanik atau tromol paling sering dijumpai pada kendaraan. Sampai saat ini masih banyak sepeda motor atau mobil yang menggunakannya.

Komponen utamanya yakni tromol, kampas rem, dan sebuah cam. Cara kerja pada sistem rem tersebut adalah pada saat pedal rem diinjak maka cam akan mendorong kampas rem ke arah luar.

Selanjutnya sisi luar kampas rem akan menekan tromol sehingga terjadi friksi untuk menghentikan laju kendaraan. Kendaraan bisa berhenti karena tromol ikut berputar bersama roda.

Lalu ketika pedal rem dilepas, kampas rem akan ditarik lagi ke arah dalam oleh per untuk kembali ke posisi semula.

Sistem rem selanjutnya yang juga cukup banyak ditemui yaitu rem cakram. Komponen utama yang menjadi ciri khas rem jenis ini adalah rotor atau piringan cakram yang menempel di roda. Selain itu terdapat kaliper dengan piston di dalamnya yang bekerja dengan bantuan tekanan pelumas hidrolik.

Pada saat rem dioperasikan baik melalui pedal atau tuas, maka pelumas hidrolik akan mendorong piston yang berada di kaliper untuk menjepit cakram. Gesekan yang terjadi di antaranya otomatis akan memperlambat laju kendaraan.

Rem cakram memiliki sejumlah keunggulan dibanding rem tromol. Salah satunya adalah kemampuan menjaga temperatur kerja yang tidak terlalu tinggi. Dengan begitu pengereman bisa lebih stabil.

Untuk sistem rem ini lebih kepada jenis rem berdasarkan cara kerjanya. Seperti diketahui, rem cakram yang digunakan pada sepeda motor atau mobil menggunakan sistem hidrolik untuk mengoperasikannya.

Prinsip kerjanya, rem hidrolik mengacu pada hukum Pascal yang menyatakan tekanan dari cairan di ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan kekuatan yang sama.

Sistem pengereman hidrolik memang menggunakan saluran yang harus selalu rapat bahkan tak boleh terkontaminasi udara. Jika terjadi kebocoran bisa-bisa rem kehilangan tekanan dan akhirnya blong.

Di dalam sistemnya terdapat bagian yang dinamakan master cylinder yang berisi reservoir dan compression chamber. Komponen ini terhubung ke kaliper melalui selang.

Berbeda dengan rem tromol atau cakram yang keberadaannya banyak ditemui, rem angin justru terbilang jarang. Rem ini digunakan pada kendaraan-kendaraan besar seperti bus atau truk.

Sesuai namanya, rem jenis ini memanfaatkan angin untuk mengoperasikannya. Prosesnya terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari angin masuk lewat filter kemudian menuju kompresor dan ditampung sementara di reservoir.

Reservoir tersebut terhubung dengan brake chamber di setiap roda. Tapi sebelumnya angin harus melewati air valve yang mempunyai tugas untuk mengatur seberapa kuat tingkat pengereman.

Dibanding rem tromol atau cakram, rem semacam ini punya daya pengereman yang jauh lebih kuat.