Show Teks drama adalah teks yang bermuatan kisah atau cerita yang dikemas melalui dialog untuk dibawakan melalui seni peran atau akting sehingga dapat menggambarkan cerita dan berbagai peristiwa yang disajikan dalam suatu pentas drama. Pengertian tersebut diperkuat oleh pendapat ahli Tim Kemdikbud (2017, hlm. 235) yang mengemukakan bahwa drama adalah sebuah cerita atau kisah yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku akting atau dialog yang dipentaskan. Senada dengan pendapat di atas, Kosasih (2017, hlm. 132) memaparkan pula bahwa drama adalah bentuk karya sastra yang bertujuan untuk menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakon dan dialog. Sementara itu menurut Waluyo (2002, hlm. 2) naskah drama merupakan salah satu genre karya sastra yang sejajar dengan prosa dan puisi namun bentuknya berbeda. Artinya, drama adalah salah satu bentuk lain dari sastra, dan sebagai salah satu genre sastra, drama memiliki keunikan tersendiri. Salah satu keunikan teks drama adalah tidak hanya diciptakan untuk dibaca saja, namun juga harus dapat dipentaskan oleh para tokoh atau lakonnya. Untuk memperjelas keunikan dari drama mari simak apa saja ciri dari teks drama di bawah ini. Ciri-Ciri Teks DramaSebagai salah satu genre sastra, drama memiliki beberapa ciri pembeda yang hanya terdapat pada genrenya saja. Beberapa ciri-ciri dari teks drama adalah sebagai berikut.
Struktur Teks DramaSeperti jenis teks lainnya, kita juga dapat membagi berbagai bagian-bagian yang membentuk sebuah teks drama. Bagian-bagian tersebut disusun secara terstruktur dan sistematis, serta dapat menjadi bahan pertimbangan dalam proses kreatif penulisan drama. Bagian-bagian pembangun drama tersebut disebut sebagai struktur teks drama. Menurut tim Kemdikbud (2017, hlm. 237) struktur teks drama adalah sebagai berikut.
Sebagai bahan bandingan untuk memperkuat pemahaman mengenai struktur drama, berikut adalah pendapat Endraswara (2011, hlm. 21) mengenai struktur drama.
Berbeda dengan tim Kemdikbud, Endraswara mengakomodasi berbagai struktur penyokong utama dari teks drama seperti adegan dan pentas. Sementara itu tim Kemdikbud mengerucut pada drama sebagai produk teks yang menyatakan cerita. Keduanya benar namun memiliki pertimbangan yang berbeda dalam membahas teks drama. Pada akhirnya, melalui perbandingan di atas kita dapat memperkuat khazanah pemahaman terhadap struktur drama dengan lebih baik. Bentuk Drama (Jenis)Menurut tim Kemdikbud (2017, hlm. 243) terdapat beberapa bentuk atau jenis drama. Jenis-jenis drama tersebut adalah sebagai berikut.
Unsur Teks DramaDrama merupakan teks yang terbentuk pula oleh banyak unsur yang berpadu di dalamnya. Berikut adalah pemparan unsur-unsur drama menurut tim Kemdikbud (2017, hlm. 245). LatarLatar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di dalam naskah drama yang meliputi:
PenokohanPenokohan adalah watak dari suatu tokoh yang memiliki peran di dalam suatu drama. Tokoh-tokoh dalam drama diklasifikasikan sebagai berikut.
DialogTentunya dialog adalah percakapan yang terjadi antartokoh dalam suatu drama. Dalam drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi dua tuntutan, yakni sebagai berikut.
TemaTema adalah gagasan utama yang menjalin struktur isi drama. Tema dalam drama menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Tema jarang dinyatakan secara tersirat. Oleh karena itu, untuk mengetahui dan merumuskan tema drama, kita perlu mengapresiasi drama secara menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Pesan atau amanatUnsur ini merupakan ajaran moral didaktis yang disampaikan drama itu kepada pembaca/penonton. Amanat tersimpan rapi dan disembunyikan pengarangnya dalam keseluruhan isi drama. Kaidah Kebahasaan Teks DramaKaidah atau ciri kebahasaan teks drama yang paling kuat adalah di dalamnya hampir semua berupa dialog atau tuturan langsung para tokohnya. Sehingga, kalimat-kalimat yang tersaji di dalamnya hampir semuanya berupa dialog atau tuturan langsung para tokohnya. Karena drama banyak menggunakan tuturan langsung, maka sebagaimana halnya percakapan sehari-hari, dialog dalam teks drama sering kali menggunakan kosakata percakapan, seperti: oh, ya, aduh, sih, dong. Selain itu, menurut tim Kemdikbud (2017, hlm. 264) teks drama memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
Referensi
|