Tujuh yupa yang ditemukan di kutai merupakan sumber sejarah brainly

Suara.com - Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia, didirikan sekitar abad ke-4 yang terletak di daerah Muara Kaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Eksisnya Kerajaan Kutai dibuktikan dengan beberapa peninggalan.

Keberadaan Kerajaan Kutai diketahui berdasarkan sumber sejarah yang ditemukan, yaitu berupa tujuh Prasasti Yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dengan Bahasa Sansekerta. Di dalam Prasasti Yupa, disebut nama Raja Kudungga yang pertama menduduki takhta Kerajaan Kutai.

Disebut pula bahwa Kudungga memiliki seorang putra yang bernama Asmawarman yang menjadi raja kedua Kutai. Kemudian Asmawarman memiliki tiga orang putra, salah satunya adalah Mulawarman, yang akhirnya menjadi raja dan berhasil membawa Kerajaan Kutai menuju masa kejayaan. 

Penasaran apa saja peninggalan Kerajaan Kutai? Yuk, cari tahu informasi selengkapnya di bawah ini. 

Baca Juga: Unik! Prasasti Era Majapahit di Jepara Bertuliskan Larangan Poligami

Peninggalan Kerajaan Kutai

Peninggalan Kerajaan Kutai yang paling penting berupa tujuh buah Prasasti Yupa yang dibuat sekitar tahun 350-400 masehi. Semua prasastinya ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta.

Adapun isi ketujuh prasasti Kerajaan Kutai tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Berisi silsilah
    Kudungga berputra Aswawarman yang seperti dewa matahari (ancuman) menumbuhkan keluarga. Kemudian Aswawarman berputra tiga, salah satunya Mulawarman, raja yang baik, kuat, dan kuasa. Dan sang Mulawarman telah mengadakan selamatan, mengadakan korban, maka didirikanlah tugu oleh para Brahmana.
  2. Tempat sedekah
    Sang Mulawarman, yaitu raja yang mulia dan terkemuka telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada Brahmana di tempat tanah yang sangat suci (Waprakecvara).
  3. Macam-macam aspek kebudayaan
    Dari Prasasti Yupa dapat diketahui tentang keberadaan Kerajaan Kutai dalam berbagai aspek kebudayaan. Antara lain adalah politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

Peninggalan Unik Kerajaan Kutai Selain Prasasti

Yupa adalah tiang batu yang bertuliskan informasi tentang Kerajaan Kutai. Prasasti ini dituliskan menggunakan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta.

Baca Juga: Geger! Batu Tulis Berusia Ribuan Tahun Ditemukan di Karanganyar

Selain Yupa, masih banyak peninggalan Kerajaan Kutai lainnya yang tidak kalah unik. Berikut ini adalah tiga peninggalan unik dari Kerajaan Kutai:

Home Nasional Nasional Lainnya

Tim | CNN Indonesia

Selasa, 25 Mei 2021 13:00 WIB

Tujuh yupa yang ditemukan di kutai merupakan sumber sejarah brainly

Kerajaan bercorak Hindu ini diperkirakan menjadi kerajaan tertua dengan ditemukannya sejumlah benda peninggalan Kerajaan Kutai. (Foto: Gunawan Kartapranata via Wikimedia Commons)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Nusantara. Kerajaan ini terletak di tepi sungai Mahakam di Muarakaman, Kalimantan Timur, dekat kota Tenggarong.

Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi atau 400 tahun Masehi, yang dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan Kerajaan Kutai 7 buah Yupa atau prasasti berupa tiang batu.

Yupa tersebut ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang sudah mengenal agama Hindu.


Yupa mempunyai 3 fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara korban keagamaan, serta lambang kebesaran raja. Ahli sejarah meyakini bahwa pada tulisan yang tertera di yupa, Raja Kudungga diperkirakan berasal asli dari Indonesia.

Selain yupa, Kerajaan Kutai juga memiliki benda peninggalan lainnya yang membuktikan kejayaan kerajaan ini di masa lampau. Beberapa peninggalan Kerajaan Kutai masih bisa ditemukan di Museum Mulawarman yang letaknya ada di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Berikut ini adalah benda-benda yang merupakan peninggalan Kerajaan Kutai.

1. Ketopong Sultan Kutai

Ketopong Sultan yaitu mahkota raja dari Kerajaan Kutai yang terbuat dari bahan-bahan emas dengan berat 1,98 kg. Hingga sekarang mahkota tersebut masih tersimpan rapi di Musem Nasional Jakarta.

Mahkota Ketopong Sultan ditemukan sekitar tahun 1890 di daerah Muara Kaman, Kutai Kartanegara. Di museum Mulawarman juga terdapat replika Ketopong Sultan.

2. Kalung Uncal

Kalung Uncal berbahan emas ini memiliki bobot 170 gram dengan hiasan liontin berelief Kisah Ramayana.

Kalung Uncal menjadi salah satu atribut dari Kerajaan Kutai yang dipakai Sultan Kutai Kartanegara semenjak Kutai Martadipura bisa dijajah dan ditaklukkan.

3. Kalung Ciwa

Peninggalan Kerajaan Kutai selanjutnya yaitu Kalung Ciwa yang ada sejak zaman kepemimpinan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Kalung ini ditemukan oleh warga di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman pada 1890.

Hingga sekarang Kalung Ciwa ini masih dipakai sebagai perhiasan kerajaan yang juga digunakan oleh raja ketika ada pesta pengangkatan raja baru.

4. Pedang Sultan Kutai

Pedang ini terbuat dari bahan emas yang padat. Di bagian gagang pedang terdapat ukiran seekor harimau yang sedang bersiap menerkam musuh. Sedangkan ujung sarung pedang dihiasi ukiran seekor buaya.

Pedang Sultan Kutai saat ini tersimpan di Museum Nasional Jakarta.

5. Kura-kura Emas

Kura-kura emas merupakan salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai yang sekarang berada di Museum Mulawarman.

Benda sebesar setengah kepalan tangan ini merupakan salah satu persembahan pangeran yang berasal dari Kerajaan China kepada Putri Sultai Kutai yang bernama Aji Bidara Putih.

6. Prasasti Kerajaan Kutai

Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Kutai yang paling tua usianya. Benda ini juga merupakan salah satu bukti kuat eksistensi kerajaan Hindu yang hidup di Pulau Kalimantan.

7. Prasasti Yupa

Salah satu bukti kehadiran Kerajaan Kutai di Indonesia ditandai dengan ditemukannya peninggalan prasasti yang berwujud Yupa.

Yupa yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta tersebut berbentuk seperti 3 tiang batu, yang konon digunakan untuk mengikat kurban untuk persembahan kepada dewa.

Itulah sejarah dan beberapa peninggalan Kerajaan Kutai yang bisa menambah referensi Anda dalam memahami kerajaan-kerajaan di Indonesia.

(din/fef)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

LAINNYA DARI DETIKNETWORK

Tujuh yupa yang ditemukan di kutai merupakan sumber sejarah brainly

Tujuh yupa yang ditemukan di kutai merupakan sumber sejarah brainly
Lihat Foto

Yupa, prasasti Kerajaan Kutai yang menceritakan Raja Mulawarman

KOMPAS.com - Kerajaan Kutai diyakini sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia.

Keberadaannya dibuktikan lewat berbagai peninggalan seperti arca dan prasasti.

Dilansir dari Peninggalan Bersejarah di Indonesia (2019), peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang paling penting yakni tujuh yupa yang ditemukan di sekitar Muara Kaman, Kalimantan Timur.

Kerajaan Kutai disepakati para ahli sejarah sebagai awal masa sejarah Indonesia karena pada kerajaan tersebut digunakan tulisan/huruf Pallawa pada prasasti Yupa.

Yupa adalah tiang batu yang bertuliskan berita tentang Kerajaan Kutai. Yupa ditulis dengan huruf Pallawa yang merupakan bahasa Sansekerta. Huruf Pallawa banyak digunakan di India Selatan.

Dalam salah satu Yupa, ada kata "Waprakeswara". Menurut ahli, Waprakeswara adalah lapangan luas tempat pemujaan terhadap Dewa Siwa, Dewa Hindu.

Keterangan yang dapat dikemukakan untuk mendukung kesimpulan bahwa corak kebudayaan yang berkembang di Kerajaan Kutai adalah Hindu di antaranya ppacara selamatan diadakan di atas sebidang tanah Wavrakesywara.

Baca juga: Kerajaan Kutai: Kerajaan Hindu Tertua di Nusantara

Dengan demikian diketahui bahwa Kerajaan Kutai menganut Agama Hindu.

Dilansir dari Pengantar Sejarah Kebudayaan 2 (1995), Yupa memuat cerita tentang raja-raja Kutai.

Sang Maharaja Kudungga mempunyai putra yang diberi nama Aswawarman, seperti nama Dewa Matahari, Asuman.

Tujuh yupa yang ditemukan di kutai merupakan sumber sejarah brainly

Tujuh yupa yang ditemukan di kutai merupakan sumber sejarah brainly
Lihat Foto

artstation

Kerajaan Kutai

KOMPAS.com - Kerajaan Kutai Martapura adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-4.

Letak kerajaan ini berada di daerah Muara Kaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Keberadaan Kutai diketahui berdasarkan sumber sejarah yang ditemukan, yaitu berupa tujuh Prasasti Yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta.

Dalam Prasasti Yupa, disebut nama Raja Kudungga yang pertama menduduki takhta Kerajaan Kutai.

Disebut pula bahwa Kudungga memiliki seorang putra bernama Asmawarman yang menjadi raja kedua Kutai.

Asmawarman memiliki tiga orang putra, salah satunya bernama Mulawarman, yang akhirnya menjadi raja dan berhasil membawa Kerajaan Kutai menuju masa kejayaan.

Baca juga: Kerajaan Kutai: Kerajaan Hindu Tertua di Nusantara

Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

Dari Prasasti Yupa, dapat diketahui bahwa Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Mulawarman.

Mulawarman disebut-sebut sebagai raja yang memiliki budi pekerti baik, kuat, dan pernah mengadakan upacara persembahan 20.000 ekor lembu untuk kaum Brahmana yang bertempat di Waprakecvara.

Waprakecvara adalah tempat suci (keramat) yang merupakan sinkretisme antara kebudayaan Hindu dengan kebudayaan Indonesia.

Sebagai keturunan Aswawarman, Mulawarman juga melakukan upacara Vratyastoma, yaitu upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta Ksatria.