Tujuan puasa ramadan menurut quran surat al-baqarah ayat 183 adalah

Oleh Sunadi, Dit. PKNSI

Di balik kesederhanaan perintah  puasa di bulan suci Ramadhan, ternyata menyimpan pesan istimewa yang sangat indah.  Banyak hikmah yang diperoleh umat Islam bila menjalankannya dengan penuh kesungguhan dan keimanan yang tulus dan berharap ridho Allah. Salah satu yang barangkali luput dari perhatian kita adalah bahwa  kita dapat mengambil pelajaran berorganisasi dari adanya perintah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita petik dari perintah puasa di bulan Ramadhan agar kita sukses dalam berorganisasi:

1. Ada Tujuan yang Ditetapkan

Dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 183, Allah berfirman: ” Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” Dalam ayat itu jelas bahwa tujuan akhir dari puasa di bulan Ramadhan adalah agar menjadi orang yang bertakwa. Hal ini menyiratkan bahwa dalam berorganisasi, tempat orang-orang berkumpul dan bersepakat untuk melakukan suatu kegiatan tertentu haruslah dalam rangka upaya pencapaian  tujuan tertentu.

2. Program yang Jelas

Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk berpuasa. Ayat ini menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan menjadi orang yang bertakwa, harus ada usaha atau program yang dilakukan, yaitu puasa. Secara rinci penjelasan mengenai puasa (process business) diuraikan dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi Muhammad. Program yang jelas di sini maksudnya adalah spesifik, misalnya bahwa puasa yang diwajibkan adalah puasa di bulan Ramadhan, tidak makan, tidak minum dan melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Tanpa program kerja yang jelas dan rinci, tujuan organisasi akan sulit tercapai.

3.  Berkesinambungan

Dalam ayat itu dijelaskan bahwa kewajiban berpuasa itu bukan dilakukan oleh satu generasi saja, namun telah diwajibkan kepada generasi sebelumnya. Hal ini menyiratkan bahwa terdapat kesinambungan usaha atau ongoing concern dalam berorganisasi. Hanya dengan upaya yang berkesinambungan, maka tujuan suatu organisasi dapat tercapai. Dapat pula disiratkan dalam ayat ini bahwa upaya yang  berkesinambungan membutuhkan suatu sistem, norma, nilai dan aturan yang disepakati bersama dan ditetapkan, sehingga dapat dijalankan oleh generasi-generasi berikutnya. Sistem, norma, nilai dan aturan inilah  yang menghubungkan antara satu generasi dengan generasi berikutnya. Dalam berpuasa, sistem dan aturan telah secara jelas dan rinci diatur dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad. 

4. Sumber Daya Manusia yang Kompeten

Kewajiban berpuasa sebagaimana perintah Allah dalam Al Quran surat Al-Baqoroh ayat 183 tersebut adalah ditujukan hanya kepada orang-orang yang beriman, bukan kepada seluruh umat manusia, bukan pula kepada kaum muslimin. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas manusia yang mampu melaksanakan perintah puasa ini hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman. Dari sini kita bisa mengambil pelajaran bahwa dalam berorganisasi, pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang diyakini memiliki kompetensi dan kapabilitas yang memadai sesuai dengan tugas dan jabatan yang diembannya. Penunjukkan sumber daya manusia yang keliru hanya akan mengakibatkan pekerjaan menjadi terbengkalai dan pada akhirnya tujuan organisasi tidak tercapai.

Demikianlah sekelumit pelajaran yang dapat kita petik dari Bulan Ramadhan, dan yang pasti jika kita mengkaji lebih dalam lagi kebaikan-kebaikan bulan suci Ramadhan, tentu kita akan menemukan banyak sekali hikmah yang dapat dijadikan pembelajaran, baik yang bersifat ukhrowi maupun yang bersifat duniawi seperti berorganisasi ini. Wallahu a’lam bisshowab.

Berikut Alquran Surat Al Baqarah ayat ke-183 beserta terjemahannya yang berisi tentang perintah puasa untuk umat Islam dan umat sebelumnya.

Sabtu, 26 Maret 2022 - 15:13 WIB Editor: Ginanjar Saputra | Solopos.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang membaca Alquran. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Setiap umat Islam diwajibkan untuk berpuasa di Bulan Ramadan. Kewajiban berpuasa sebenarnya sudah diperintahkan Allah SWT sebelum umat Islam, seperti dijelaskan pada Surat Al Baqarah ayat ke-183.

Berikut bunyi Surat Al Baqarah ayat ke-183 beserta terjemahannya:

Ya Ayyuhalladzii na aamanuu kutiba ‘alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba ‘alalladzii na min qablikum la ‘allakum tattaquun.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Baca Juga: Jelang Puasa, Jokowi Larang ASN Gelar Bukber dan Open House

Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), Nu.or.id, Sabtu (26/3/2022), Muhammad Quraish Shihab pernah menjelaskan tafsir atas ayat tersebut. Ia menjelaskan ayat Alquran Surat Al Baqarah ayat ke-183 menyebut kewajiban berpuasa tanpa menyebut siapa yang mewajibkannya.

Hal ini untuk mengisyaratkan bahwa seandainya bukan Allah SWT yang mewajibkannya, manusia sendiri akan melaksanakannya setelah tahu besar manfaatnya. Puasa yang diajarkan Alquran dapat membuahkan kesucian jiwa, keikhlasan, dan ketulusan.

Baca Juga: Tentukan Awal Puasa Ramadan 2022, Rukyatul Hilal Digelar di 101 Lokasi

Puasa juga bisa sebagai pengawasan diri dan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain QS ayat ke 183, uraian tentang puasa Ramadhan ditemukan dalam Surat Al Baqarah ayat ke-184, ke-185, dan ke-187.

Ini berarti bahwa puasa Ramadan baru diwajibkan setelah Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, karena surat Al-Baqarah turun di Madinah. Para Sejarawan menyatakan kewajiban melaksanakan puasa Ramadan ditetapkan Allah SWT pada 10 Syaban tahun kedua Hijriah.

Kata Kunci : Ramadan Puasa Puasa Ramadan Tentang Islam Ramadan 2022

Jakarta -

Tujuan dilaksanakannya puasa menurut Islam telah jelas disebutkan dalam firmanNya surat Al Baqarah ayat 183. Disebutkan di dalamnya tujuan puasa untuk menjadikan seseorang bertakwa.

Berikut bacaannya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Bacaan latin: yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn

Artinyai: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Melalui ayat di atas, penulis Tafsir Zhilal Al Quran Sayyid Quthb menjelaskan ketakwaan dapat berperan sebagai penjaga hati manusia dari maksiat. Sebab itu, takwa adalah tujuan yang hendak dicapai tiap orang yang beriman.

Amalan puasa merupakan salah satu sarana dan cara menggapai ketakwaan. Seperti yang dikatakan dalam Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab karya Dr. Thâriq Muhammad Suwaidân, orang yang berpuasa berada dalam kondisi spiritual nyata dan kebahagiaan imani tinggi.

Hal tersebut membantunya merasa dekat dengan Allah SWT dan jiwanya siap untuk menerima ketakwaan. Selain jalan ketakwaan, ternyata Al Quran juga menyebutkan tujuan puasa lainnya dalam Islam. Ada apa saja?

Tujuan dilaksanakannya puasa menurut Islam

1. Bersyukur kepada Allah, momen puasa menjadi pengingat nikmat yang diberikan Allah dengan diberikan rasa kehilangan nikmat tersebut sementara (QS Al Baqarah ayat 185).

2. Agar umat muslim selalu berada dalam kebenaran atau terbimbing (QS Al Baqarah ayat 186). Menjadi hamba yang terbimbing artinya menjadi hamba yang selalu beriman kepada Allah, berdoa, dan mengikuti perintahNya.

3. Agar dosa-dosa diampuni. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW ketika malaikat Jibril mendatanginya dan berkata,

"Siapa yang menikmati bulan Ramadhan namun tidak diampuni dosanya, maka dia akan masuk neraka. Ya Allah, semoga Engkau menjauhkannya (dari neraka)," Malaikat Jibril berkata, "Katakanlah, 'Amin'," Rasulullah SAW pun mengikutinya. (HR Abu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).

4. Mendapat pahala surga dan jauh dari siksa neraka. Allah memerintahkan umat muslim berpuasa karena Allah ingin mendekatkan hambaNya kepada surga, bahkan pintu surga bagi orang-orang yang berpuasa telah disiapkan Allah SWT.

Selain itu, tujuan puasa dapat menjauhkan diri dari siksa api neraka seperti yang disabdakan Rasulullah SAW,

"Siapa berpuasa sehari dengan niat fi sabilillah (di jalan Allah), niscaya Allah akan menjauhkan mukanya dari neraka sepanjang 70 musim panas," (HR Bukhari).

Setelah memahami tujuan dilaksanakannya puasa menurut Islam, semoga dapat memotivasi kita semua untuk menjalankan puasa dengan ikhlas berikut dengan mengerjakan amalan-amalan sholeh yang mengiringinya.

Simak Video "KuTips: Tips Betah Baca Al-Qur'an Biar Khatam Pas Ramadan!"



(rah/row)

Jakarta -

Tidak terasa, sudah hampir seminggu kita menjalani puasa Ramadhan 1442 H. Tepatnya hari ini umat Islam sudah menjalankan puasa di hari ke-5.

Nah, tentunya dalam mengamalkan sesuatu, apalagi itu perintah Allah SWT, pasti ada maksud dan tujuan di dalamnya. Gus Miftah menyampaikan bahwa tujuan berpuasa termaktub dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Latin: yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn

Artinyai: Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah ayat 183)


Tujuan berpuasa adalah agar menjadi orang yang bertaqwa. Taqwa ini sendiri adalah mereka yang melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangannya. Ciri-ciri orang yang bertaqwa ini pun tercantum dalam firman Allah QS. Ali Imran: 134. Salah satunya adalah orang yang mampu menahan amarahnya.

"Kita tuh boleh lho marah kalau sesuai dengan proporsinya, tetapi orang akan lebih indah akhlaknya manakala dia menahan amarahnya," ujar Gus Miftah melalui detikKultum detikcom, Sabtu (17/4/2021).

Lebih lanjut, pendakwah yang bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini menjelaskan arti per huruf yang menyusun kata "Taqwa", yaitu "Ta", "Qaf", "Wau", dan "Ya".

Lalu, apa saja arti dari tiap huruf yang membentuk kata taqwa dan merupakan tujuan berpuasa sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Baqarah 183?

Selengkapnya detikKultum bersama Gus Miftah: Tujuan Berpuasa tonton DI SINI.

(erd/erd)