Sebagian besar kegiatan ekonomi negara Laos adalah sektor pertanian sehingga disebut negara

12. Para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia. Kesepakatan ini dilakukan agar A. bisa terbentuknya MEA B. daya saing … ASEAN meningkat dan bisa menyaingi Tiongkok, India C. bisa bersaing dengan negara-negara Eropa D. negara-negara ASEAN menjadi monopoli perdagangan​

Lembar Aktivitas 9 Aktivitas Individu 1. Cari dua cerita rakyat dari berbagai daerah dan tuliskan cerita rakyat tersebut baik itu berupa legenda, mito … s atau dongeng 2. Refleksikan cerita tersebut untuk mengetahui nilai-nilai moral yang terkandung. Kumpulkan ke guru untuk dijadikan satu kumpulan cerita rakyat dari hasil tugas tersebut.MOHON SEGERA DIJAWAB​

tuliskan faktor pendorong dan faktor penghambat dalam kerja sama dibidang pangan.tlg dijawab y jgn ngsl​

Negara yang memiliki iklim sub tropis ialah ... a. (1) dan (3). b. (5) dan (6). c. (2) dan (4). d. (3) dan (4). 2. (1) Indonesia (2) Filipina (3) Jepa … ng​

2 contoh lain hubungan simbiosis mutualisme komensalisme dan parasitisme yang lain​

bantu jawab plis untuk besok ​

8. Lengkapilah data potensi Negara-negara anggota ASEAN berikut ini! No Negara 1. 2. Indonesia Malaysia a. b. Laut Potensi Sumber Daya Alam Hutan C. U … dara d. Tanah e. Tambang a. Hutan C. b. Laut e. Udara d. Tanah Tambang LORER​

lI. Check List (soal memilih lebih dari satu pada jawaban yang paling tepat dengan cara disilang) 6. Permukiman menjadi kebutuhan pokok manusia. Semak … in banyak jumlah manusia, area permukiman yang dibutuhkan juga semakin luas. Konversi lahan pertanian menjadi Konversi lahan pertanian permukiman marak dilakukan di negara-negara ASEAN. menjadi permukiman pasti akan menimbulkan dampak negatif yaitu .... o Berkurangnya lahan resapan air o Teknologi semakin maju o Hilangnya lahan ruang terbukahijau (RTH) o Perkembangan dunia perdagangan semakin maju o Petani dan buruh tani kehilangan mata pencahariannya 7.Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di negara-negara ASEAN sebagai akibat perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi dapat dilihat dalam berbagai aspek, seperti dari aspek budaya meliputi .... o Kerja sama luar negeri semakin mudah o Perubahan sistem nilai dan norma o Barang-barang asing semakin mudah dijangkau o Terjadi akulturasi budaya secara sadar maupun tidak​

contoh tumbuhan pohon mangga​

Jelaskan kenapa kebudayaan disebut sebagai suatu nilai dan norma

Ekonomi Laos sebagian besar bergantung kepada Sungai Mekong. Sumber ekonomi Laos yang paling besar adalah hasil pertanian dan perkebunan. Dataran rendah di tepi sungai Mekong dijadikan sebagai daerah pertanian. Sungai Mekong dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin pada pembangkit listrik tenaga air yang dijadikan sumber ekonomi dengan penjualan energi listrik ke Vietnam dan Thailand. Laos mulai menerapkan keterbukaan ekonomi pada awal abad ke-21 Masehi. Modal asing tunggal maupun gabungan telah diizinkan di dalam investasi asing langsung negara Laos dengan merevisi undang-undang tentang investasi asing langsung. Perusahaan asing juga diberikan kemudahan investasi berupa bebas pajak selama 5 tahun pertama kegiatan bisnisnya dan diizinkan mengirim laba yang diperolehnya untuk digunakan di luar wilayah Laos. Pemerintah Laos mendirikan pusat informasi perdagangan dalam kegiatan impor dan ekpor yang disebut Pusat Dagang Laos pada tahun 2012. Perekonomian Laos terus mengalami peningkatan dari tahun 2001 hingga 2012. Laos meningkatkan perekonomiannya dengan menetapkan beberapa kawasan ekonomi khusus. Selain itu, ekonomi Laos meningkat seiring pengadaan perdagangan internasional dan kerja sama regional.[1]

Laos bergabung dan membentuk Subwilayah Mekong Raya bersama dengan empat negara dalam kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan dua provinsi dalam wilayah Tiongkok. Kerja sama ini memanfaatkan Sungai Mekong sebagai sumber ekonomi bagi keenam negara ini. Negara ASEAN yang bekerja sama ialah Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand dan Vietnam. Sedangkan Tiongkok hanya bekerja sama pada wilayah Provinsi Yunnan dan Provinsi Guangxi Zhuan. Pelopor kerja sama ekonomi subwilayah ini adalah Bank Pembangunan Asia. Perjanjian kerja sama ditandatangani pada tahun 1992.[2]

Kawasan Perdagangan Bebas Perbara

Laos turut bergabung dalam Kawasan Perdagangan Bebas Perbara sejak tahun 1993. Dalam kawasan ini perdagangan dilakukan dengan aliran bebas barang di ASEAN. Dalam kerja sama ini, Laos menerima salah satu dari dua jenis kerja sama. Dalam Kawasan Perdagangan Bebas Perbara, negara anggota ASEAN terbagi dua, yaitu ASEAN 6 dan CLMV. ASEAN 6 terdiri dari Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sedangkan CLMV merupakan gabungan dari Laos, Kamboja, Myanmar dan Vietnam. Dalam ASEAN 6, tarif jalur masuk dikurangi hingga 99,65% dari skema Tarif Preferensi Efektif Umum. Sedangkan dalam CLMV, tarif dikurangi sebesar 98,96% tarif menjadi antara 0-5%. Tarif lama hanya diizinkan pada beberapa produk yang tergolong dalam Daftar Sensitif, Daftar Sensitif Tinggi dan Daftar Ekspresi Umum.[3]

Kawasan Perdagangan Bebas Perbara-India

Laos juga bergabung dalam perjanjian yang menetapkan Kawasan Perdagangan Bebas Perbara-India. Kerangka perjanjian kerja sama ekonomi ini ditetapkan pada tanggal 8 Oktober 2003. Dalam perjanjian ini, Laos termasuk bagian dari ASEAN bersama dengan Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, dan Myanmar. Sedangkan perjanjian perdagangan dilakukan terhadap negara India. Pada tanggal 13 Agustus 2009, ditetapkan protokol untuk mengubah perjanjian kerangka kerjasama yang ditandatangani di Bangkok, Thailand. Dalam perjanjian ini, Laos akan menetapkan kawasan perdagangan bebas di wilayahnya pada tahun 2018.[4]

  1. ^ Abidin, Yumetri (2020). Pengantar Budaya Masyarakat Asia Tenggara (PDF). Jakarta: Lembaga Penerbitan UNAS. hlm. 166–167. ISBN 978-623-7376-66-8.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ Sinaga, L.C. dkk., ed. (2019). 50 Tahun ASEAN: Dinamika dan Tantangan ke Depan (PDF). Jakarta: LIPI Press. hlm. 122–123. ISBN 978-602-496-038-4.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Tavares, dkk. (2017). ASEAN Selayang Pandang (PDF) (edisi ke-22). Jakarta Pusat: Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN. hlm. 36.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  4. ^ Jati, dkk. (2019). Firdausy, dkk., ed. "Peran Kerja Sama Perdagangan Antara ASEAN dan India dalam Ekonomi-Politik untuk Pembangunan Berkelanjutan" (PDF). Prosiding Seminar Nasional Bagian II: Revolusi Industri 4.0 dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan. Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI: 46. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekonomi_Laos&oldid=18638543"