Konsep pengujian merupakan proses atau usaha yang diprediksi menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk menghitung respon pelanggan untuk produk baru sebelum diperkenalkan di pasar. Pengujian konsep membantu kita menguji keberhasilan produk baru . Tahapan pengujian produk sebelum kita menawarkan di pasaran secara umum, meliputi : 1. Membuat prototype produk terlebih dahulu . 2. Evaluasi prototype . 3. Lalu memberikan tester kepada pasar . 4. Evaluasi tester dan pasar . 5. Membuat rencana lanjutan setelah evaluasi . 6. Produksi massal . 7. Evaluasi produksi massal . Pada proses selanjutnya, konsep produk yang telah dianalisa kemungkinannya secara teoritis dan ternyata dapat diterima, maka konsep tersebut dikembangkan menjadi produk secara fisik oleh departemen Litbang. Dalam hal ini, ada tiga langkah yang perlu dilakukan, diantaranya : 1. Pembuatan Model dengan 3 persyaratan :
2. Pengujian Fungsional
3. Pengujian Konsumen Pengujian Pasar
Setelah melewati tiga tahap dalam proses pengembangan produk, langkah selanjutnya adalah pengujian pasar . Pengujian pasar ini merupakan proses di mana produk dan program pemasaran masuk ke dalam kondisi yang lebih nyata. Pengujian pasar ini memungkinkan pemasar memperoleh pengalaman dengan pemasran produk. Tujuan dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu sendiri, di dalam situasi yang sebenarnya. Hasil-hasil pengujian pasar dapat dipakai untuk membuat perakitan penjualan dan laba yang lebih baik .
Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat, diantaranya :
Pengujian pasar menjanjikan informasi yang memadai untuk memutuskan jadi atau tidak meluncurkan produk baru. Jika perusahaan melanjutkan dengan komersialisasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar . Adapun keputusan yang perlu dipertimbangkan secara matang dalam menentukan tahap komersialisasi, meliputi kapan memperhatikannya, ke mana saja wilayah pemasarannya, kepada siapa, dan bagaimana caranya . Tahapan Proses Pengujian Produk BaruPengujian produk baru bertujuan memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk di pasar . Secara umum, ada 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu sebagai : a. Technical Testing (Pengujian Teknis) Yaitu dengan cara membuat prototype yang merupakan approximation (perkiraan) produk akhir. Pengujian atas kinerja produk prototype dapat menghasilkansejumlah informasi penting tentang product shelf life (usia panjang produk), tingkat keusangan produk masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian dan jadwal pemeliharaan yang tepat . Masing-masing dari jenis informasi tersebut mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk. Contohnya, estimasi usia pajang produk bisa berpengaruh terhadap frekuensi dan biaya pengiriman . Lalu kemungkinan adanya masalah penggunaan yang signifikan dapat mengakibatkan perlunya tambahan informasi labeling, periklanan dsb nya . b. Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)
Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan awal produk baru . Secara umum ada utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan. Selanjutnya meleksanakan “ blind test” yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya. Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok, yaitu sebagai berikut :
c. Simulated Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi) Yaitu Prosedur Riset Pemasaran dibuat untuk memberikan gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang dapat dipakai antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, DAN LITMUS . d. Test Markets ( Pengujian Pasar ) Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya akan dijual . Metode Pokok Untuk Menguji Pasar Produk Konsumen, adalah sbb : 1. Sales Wave Research Dalam metode tsb diatas, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah produk secara gratis ditawarkan lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga lebih murah . 2. Simulated Test Marketing Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified di pusat pertokoan ataupun tempat-tempat lainnya . Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka, berhubungan dengan awarenes dan prefernsi mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu . Mereka bisa saja diundang untuk menyaksikan iklan singkat, termasuk didalamnya yang sudah terkenanl ataupun yang masih baru .Lalu dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk baru . Konsumen akan diberi sejumlah uang, lalu diminta untuk diminta untuk datang ke sebuah toko khusus di mana mereka bisa membelanjakan uang yang sudah diberikan tersebut sesuai kebutuhan . 3. Controlled Test Marketing Metode ini memungkinkan perusahaan menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara langsung . 4. Test Market Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi sama yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan . Perusahaan umumnya akan beker jasama dengan perusahan riset dalam menentukan kota dimana perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor agar bersedia menjual perusahaan . Biaya yang nantinya dibutuhkan bergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusaahaan. Page 2
|