Pementasan drama yaitu penyampaian naskah drama melalui dialog dan gerak yang ditujukan untuk pementasan teatrikal. Sebelum melakukan pementasan drama, harus dilakukan persiapan agar pementasan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Show
Hal yang harus dipersiapkan dalam pementasan naskah drama sebagai berikut:
Dengan demikian, ada 4 hal yang perlu dipersiapkan sebelum pementasan drama yaitu mempersiapkan dan menginterpretasi naskah, mempersiapkan pemain, latihan pementasan, dan gladi bersih. Pementasan Teater Monolog 2020 Teater SyahidSeni teater adalah sebuah pementasan drama atau kisah kehidupan manusia di atas panggung berdasarkan naskah tertulis. Teater memiliki tujuan sebagai hiburan bagi banyak orang dan pembelajaran yang dapat diambil dari setiap kisahnya. Jenis teater dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu tradisional dan modern. Keduanya saling mengikat dan memiliki pengaruh satu sama lain. Nah, simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang teater tradisional dan modern serta ciri khas pembentuknya. Teater tradisional adalah seni pertunjukan yang berasal dari suatu daerah. Teater tradisional erat kaitannya dengan istiadat setempat serta kehidupan sosial masyarakat. Teater jenis ini dikenal juga dengan sebutan teater daerah karena berakar dan dirasakan sebagai milik sendiri oleh setiap masyarakat yang hidup di suatu lingkungan, seperti mitos atau legenda. Jenis pementasan teater tradisional dibedakan menjadi teater rakyat, teater klasik, dan teater transisi. Ciri khas teater tradisional antara lain sebagai berikut:
Teater Modern dan Ciri-CirinyaSementara itu, teater modern adalah seni yang tumbuh seiring dengan perkembangan zaman yang mendapatkan pengaruh dari teori Barat. Perkembangan teater modern di Indonesia dibagi menjadi beberapa tahapan mulai dari tahun 1920-an hingga tahapan teater modern kontemporer. Contoh dari teater modern ini antara lain adalah pertunjukkan drama, teater, sinetron, dan film yang membutuhkan arahan dari sutradaranya. Adapun ciri khas dari teater modern, yaitu:
Di dalam sejarahnya, kata “Teater” ini berasal dari bahasa Inggris theater atau juga theatre, bahasa Perancis théâtre serta dari bahasa Yunani theatron (θέατρον). Secara etimologis, kata “teater” ini bisa atau dapat diartikan yakni sebagai tempat atau juga gedung pertunjukan. Sedangkan dari secara istilah kata teater ini diartikan yakni sebagai segala hal yang dipertunjukkan di atas pentas untuk kemudian akan konsumsi penikmat. Selain dari itu, istilah teater ini bisa atau dapat diartikan yakni dengan 2 cara yakni dalam arti sempit serta juga di dalam arti luas. Teater apabila di dalam arti sempit ini dideskripsikan ialah sebagai sebuah drama (yakni perjalanan hidup seseorang yang dipertunjukkan di atas pentas, disaksikan oleh banyak orang serta juga dengan berdasarkan atas naskah yang tertulis). Sedangkan di dalam arti luas, teater ini merupakan segala adegan peran yang diperlihatkan di depan orang banyak, seperti ialah ludruk, wayang, ketoprak, sintren,mamanda, akrobat, dagelan, janger, sulap, dan lain sebagainya. Di dalam perkembangannya, istilah teater ini selalu dikaitkan yakni dengan kata drama. Hubungan dari kata “teater” serta “drama” bersandingan itu sedemikian erat yang pada prinsipnya keduanya ini ialah istilah yang berbeda. Drama ini merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani Kuno yakni “draomai” yang memiliki arti bertindak atau berbuat serta apabila di dalam bahasa Perancis “drame” ini menjelaskan mengenai tingkah laku kehidupan kelas menengah. Dari penjelasan tersebut, dapat atau bisa disimpulkan bahwa istilah “teater” ini berhubungan langsung itu dengan pertunjukan, sedangkan untuk “drama” ini hubungannya dengan peran atau juga naskah cerita yang akan dipentaskan. Apabila, teater ini merupakan suatu visualisasi dari suatu drama atau pun juga drama yang dipentaskan di atas panggung serta juga disaksikan oleh penonton. Dengan kata lain drama ini ialah bagian atau juga salah satu unsur dari teater. Supaya dapat lebih memahami mengenai apa itu teater, maka kita bisa atau dapat merujuk pada pendapat beberapa para ahli diantaranya sebagai berikut: Pengertian teater ini merupakan seni drama yang melukiskan mengenai sifat serta juga watak manusia dengan melalui gerakan. Pengertian teater ini merupakan suatu kisah hidup yang digambarkan atau diilustrasikan di dalam bentuk gerakan atau disebuta dengan life presented in action. Pengertian teater ini merupakan suatu seni drama yang menceritakan mengenai sebuah kisah dengan melalui kata-kata serta gerakan. Pengertian teater ini merupakan aktivitas melakukan kegiatan atau aktivitas di dalam seni pertunjukan (to act) sehingga kemudian tindak tanduk pemain di atas pentas disebut dengan sebutan acting. 5. Menurut Seni Handayani dan WildanPengertian teater ini merupakan suatu bentuk karangan yang berpijak di dua cabang kesenian, yaitu ialah seni sastra serta seni pentas. Pengertian teater ini bisa atau dapat didefinisikan menjadi 3, diantaranya ialah;
Sejarah Singkat Teater
Sebenarnya tidak ada yang mengetahui kapan serta dimana pertunjukan teater pertama kali dilakukan. Namun, terdapat teori yang menyebutkan bahwa asal muasal teater diantaranya: Dari Upacara Agama Primitif; upacara di dalam agama primitif ini mengandung unsur cerita yang kemudian berkembang itu menjadi sebuah pertunjukan teater. Dari Nyanyian Menghormati Pahlawan; tiap-tiap upacara penghormatan itu terhadap seorang pahlawan itu biasanya disertai itu dengan kisah riwayat hidup sang pahlawan. Hal itu setelah itu diperagakan menjadi di dalam bentuk teater. Dari Kegemaran Manusia Mendengar Cerita; pada umumnya manusia itu menyukai kisah-kisah hidup orang lain yang inspiratif serta menegangkan. Misalnya seperti kisah perburuan, kisah percintaan, kisah kepahlawanan, serta lain sebagainya. Salah satu dari naskah teater tertua di dunia yang ditemukan itu berasal dari Mesir. Naskah itu berasal dari jaman peradaban Mesir Kuno yakni sekitar 2000 tahun sebelum Masehi yang ditulis oleh seorang pendeta yang bernama I Kher-nefert. Menurut para peneliti, naskah yang ditulis oleh I Kher-nefert inidibuat untuk sebuah pertunjukan teater ritual pada kota Abydos. Naskah itu dinamakan itu dengan “Naskah Abydos” yang mana di dalamnya menceritakan mengenai pertarungan antara dewa baik itu dengan dewa jahat. Para peneliti ini juga menemukan bahwa pertunjukan teater Abydos itu terdapat beberapa unsur teater, seperti misalnya; naskah, pemain, dialog, musik, jalan cerita, tarian, tata busana, nyanyian, serta segala macam properti para pemainnya ( tombak, topeng,kapak,tameng, dan lainnya). Fungsi Seni Teater
Peranan seni teater telah atau sudah mengalami pergeseran seiring itu dengan berkembangnya teknologi. Seni teater ini tidak hanya dijadikan ialah sebagai sarana upacara maupun juga hiburan, namun juga ialah sebagai sarana pendidikan. Sebagai seni, teater ini tidak hanya menjadi konsumsi masyarakat ialah sebagai hiburan semata, namun juga memiliki peran ialah di dalam nilai afektif masyarakat. Dibawah ini merupakan beberapa fungsi seni teater, diantaranya sebagai berikut : 1. Teater sebagai Sarana UpacaraPada kemunculannya , teater ini hadir sebagai sarana upacara persembahan kepada dewa Dyonesos serta juga upacara pesta untuk dewa Apollo. Teater yang memiliki fungsi untuk kepentingan upacara itu tidak membutuhkan penonton disebabkan karna penontonnya itu ialah bagian dari peserta upacara itu sendiri. 2. Teater sebagai Media EkspresiTeater ini ialah salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku serta dialog. Berbeda dengan seni musik yang menitikberatkan pada aspek suara serta juga seni tari yang menitikberatkan pada keselarasan gerak serta juga irama. Di dalam praktiknya, Seniman teater tersebut kemudian akan mengekspresikan seninya di dalam bentuk gerakan tubuh serta juga ucapan-ucapan. 3. Teater sebagai Media HiburanDalam perannya ialah sebagai sarana hiburan, sebelum pementasannya sebuah teater tersebut harus dengan persiapkan dengan usaha yang maksimal. Sehingga harapannya itu penonton tersebut akan terhibur dengan pertunjukan yang digelar. 4. Teater sebagai Media PendidikanTeater ialah seni kolektif, di dalam artian teater ini tidak dikerjakan dengan secara individual. Melainkan untuk mewujudkannya itu kemudian diperlukan kerja tim yang harmonis. Apabila suatu teater ini dipentaskan diharapkan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulis serta juga pemain itu tersampaikan kepada banyak penonton. Dengan melalui pertunjukan tersebut biasanya manusia kemudian akan lebih mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan apabila dibandingkan itu hanya membaca lewat sebuah cerita. Unsur Senis Teater
Unsur yang ada di dalam seni teater tersebut dibedakan menjadi 2 , diantaranya ialah sebagai berikut : 1. Unsur InternalUnsur internal ini adalah unsur yang menyangkut mengenai bagaimana keberlangsungan pementasan pada suatu teater. Tanpa adanya unsur internal internal maka tidak akan terdapat suatu pementasan teater. Oleh sebab itu, unsur internal ii dikatakan ialah sebagai jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur internal, ini sebagai berikut :
Unsur Eksternalmerupakan unsur selanjutanya yang mengurus mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang akan dibutuhkan atau diperlukan di dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal ini diantaranya, sebagai berikut Staf Produksi Staf produksi ini merupakan sekelompok tim atau individual yang berkenaan itu dengan pimpinan produksi sampai seluruh bagian yang terdapt di bawahnya. Adapun tugas dari tiap-tiap dari mereka diantaranya sebagai berikut:
Sutradara/ derektor
Stage manager
Desainer
Crew Crew ini ialah pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian desainer, diantaranya sebagai berikut:
Nilai dan Konsep Dalam Seni Teateradapun nilai dan konsep yang ada di dalam seni teater ini sebagai berikut Nilai Seni TeaterDi dalam pementasan sebuh teater banyak nilai yang dapat atau bisa diserap oleh penikmatnya. Dibawah nilai-nilai yang terkandung di dalam seni teater adalah:
Konsep Seni TeaterKonsep dasar dari seni teater terdiri dari 2 aspek diantaranya aspek apresiasi dan kreasi. Namun, disebabkan karna keterbatasan SDM aspek yang lebih sering diajarkan berhubung dengan aspek apresiasi yang seharusnya aspek kreasi ini lebih dikedepankan. Seni teater meliputi keterampilan olah pikir, olah rasa, olah suara dan olah tubuh,yang di dalam pementasannya tersebut memadukan seni peran, seni rupa, seni gerak,seni sastra, seni tari, dan seni musik. Jenis Seni TeaterDibawah ini merupakan jenis teater itu dengan beberapa kelompok diantaranya : I Made Bandem serta Sal Mugiyanto (1996) membagi teater daerah di Indonesia itu menjadi dua, diantaranya teater tradisional serta teater modern. 1. Teater Tradisional
Teater Tradisional ini biasa juga disebut juga dengan teater daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, di antaranya ialah seperti; ketoprak, ludruk, mamanda, dulmuluk, arja, lenong serta masih banyak lagi. Biasanya cerita di dalam teater tradisional mengusung budaya setempat serta disampaikan dengan secara improvisasi (tanpa naskah). Contoh Teater Tradisional
Ciri ciri Teater Tradisional Teater Tradisional ini mempunyai ciri-ciri ialah sebagai berikut : 1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah), 2. Pementasan sederhana, 3. Ceritanya turun temurun. 2. Teater Modern Teater non-tradisional atau disebut juga dengan Teater modern secara umum ialah teater yang penyampaian ceritanya dengan berdasarkan pada naskah serta juga sumber ilmunya dari dunia Barat, serta juga bahannya dari kejadian atau peristiwa sehari- hari, atau juga karya sastra. Contoh Teater Modern
Ciri ciri Teater Modern
Jenis Teater Berdasarkan bentuknyaAdapun jenis dari seni teater ini diantaranya sebagai berikut : 1. Teater Boneka
Pertunjukan boneka ini sudah atau telah dilakukan sejak Zaman Kuno. Sisa dari peninggalannya itu ditemukan di makam-makam seperti India Kuno, Mesir, serta Yunani. Boneka ini sering digunakan di dalam menceritakan legenda atau juga kisah-kisah yang sifatnya itu religius (keagamaan). Segala macam jenis boneka dimainkan itu dengan cara yang berbeda. Boneka tangan ini dipakai oleh tangan sementara untuk boneka tongkat itu digerakkan itu dengan tongkat yang dipegang dari bawah. Marionette atau juga boneka tali, digerakkan itu dengan cara menggerakkan kayu silang ini tempat tali boneka tersebut diikatkan. Selain dari itu, contoh dari teater boneka yang cukup populer ialah pada pertujukan wayang kulit. Di dalam pertunjukan wayang kulit, wayang ini dimainkan di belakang layar tipis serta sinar lampu tersebut menciptakan bayangan wayang di layar. Penonton wanita duduk itu kemudian di depan layar, dan menonton bayangannya itu. Sedangkan untuk Penonton pria duduk di belakang layar serta juga menonton wayang dengan secara langsung. Selanjutnya, pertujukan Boneka Bunraku berasal dari Jepang itu mampu untuk melakukan banyak sekali gerakan sehingga kemudian diperlukan tiga dalang untuk dapat atau bisa menggerakkannya. Dalang kemudian berpakaian hitam serta duduk persis di depan penonton. Dalang utama kemudian mengendalikan kepala serta juga lengan kanan. Para pencerita bernyanyi serta melantunkan kisahnya. 2. Drama Musikal
Drama musikal ini adalah pertunjukan teater yang menggabungkan antara seni tari, musik, serta juga seni peran. Drama musikal ini lebih mengedepankan 3 unsur itu apabila dibandingkan dialog para pemainnya. Kualitas dari pemainnya itu tidak hanya dinilai pada penghayatan karakter dengan melalui untaian kalimat yang diucapkan namun juga dengan melalui keharmonisan lagu serta gerak tari. Disebut sebagai drama musikal disebabkan karna di dalam pertunjukannya yang menjadi latar belakangnya itu merupakan kombinasi antara gerak tari, alunan musik, serta juga tata pentas. Drama musikal yang cukup tersohor yakni kabaret serta opera. Perbedaan dari keduanya ini terletak di jenis musik yang digunakan. Di dalam opera, dialog para tokoh ini dinyanyikan dengan iringan musik orkestra serta juga lagu yang dinyanyikan ialah disebut seriosa. Sedangkan di dalam drama musikal kabaret, jenis musik serta lagu yang dinyanyikan bebas serta biasa saja. 3. Teater Dramatik
Istilah dramatik ini digunakan untuk dapat menyebut pertunjukan teater yang dengan berdasarkan pada dramatika lakon yang dipentaskan. Di dalam teater dramatik, perubahan karakter dengan secara psikologis ini sangat diperhatikan. Situasi cerita serta latar belakang kejadian ini dibuat sedetil mungkin. Rangkaian cerita di dalam teater dramatik ini mengikuti alur plot itu dengan ketat. Fokus pertujukan teater dramatik ialah menarik minat serta rasa penonton terhadap situasi cerita yang disajikan. Di dalam teater dramatik, laku aksi pemain ini sangat ditonjolkan. Satu peristiwa atau kejadian berkaitan dengan peristiwa lain kemudian membentuk keseluruhan cerita. Karakter yang disajikan di atas pentas ini ialah karakter tanpa improvisatoris. Teater dramatik ini mencoba mementaskan cerita seperti halnya realita. 4. Teatrikalisasi Puisi
Teatrikalisasi puisi ini adalah pertunjukan teater yang dibuat dengan berdasarkan karya sastra puisi. Karya puisi yang biasanya ini hanya dibacakan, di dalam teatrikal puisi dicoba untuk kemudian diperankan di atas pentas. Disebabkan bahan dasarnya ialah puisi maka teatrikalisasi puisi ini lebih mengedepankan estetika puitik di atas pentas. Gaya akting para pemain biasanya memiliki sifat teatrikal. Tata panggung serta blocking dirancang itu sedemikian rupa untuk dapat menegaskan makna puisi yang dimaksud. Untuk teatrikalisasi puisi ini akan memberikan kesempatan bagi para seniman supaya bisa atau dapat mengekspresikan seluruh ide kreativitasnya itu di dalam menerjemahkan atau mengartikan makna dari suatu puisi itu ke dalam tampilan dari suatu lakon serta juga tata artistik pada atas pentas. 5. Teater Gerak
Teater gerak ini adalah suatu pertunjukan teater yakni dengan unsur utamanya ialah gerak serta juga ekspresi wajah para pemainnya. Di dalam pementasannya, penggunaan dialog ini sangat minimal atau juga bahkan dihilangkan ialah seperti dalam pertunjukan pantomim klasik. Seiring itu dengan perkembangannya, pemain teater ini bisa atau dapat bebas bergerak itu dengan mengikuti suasana hati (untuk khusus karakter tertentu) bahkan lepas dari karakter tokoh ini dasarnya untuk dapat menarik minat penikmat. Dari kebebasan ekspresi gerak inilah suatu gagasan mementaskan pertunjukan itu dengan berbasis gerak dengan secara mandiri muncul. Teater gerak yang paling populer serta juga bertahan sampai saat ini disebut dengan pantomim. Merupakan sebuah pertunjukan yang sunyi ini disebabkan oleh karna tidak menggunakan suara, pantomim tersebut mencoba untuk mengungkapkan ekspresinya itu dengan melalui tingkah laku gerak serta juga mimik dari para pemainnya. Makna pesan yang hendak direalisasikan pada pertunjukkan itu dalam bentuk gerak. Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Seni Teater, Ciri, Sejarah, Fungsi, Jenis, Contoh, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. terima kasih Lihat Juga Kinemaster Pro Apk
|