Video SMK N 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin belajar siswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa program keahlian Teknik Audio Video SMK N 3 Yogyakarta. Hasil analisis korelasi Product Moment diperoleh nilai r hitung sebesar 0,064 , sedangkan r tabel sebesar 0,2706. Jadi thitung (0,064) < r tabel (0,2706). Hal ini menunjukkan tidak adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa program keahlian Teknik Audio Video SMK N 3 Yogyakarta. Disiplin belajar siswa adalah sesuatu kondisi yang menunjukkan nilai - nilai ketatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban dalam proses belajar. Dalam pendidikan umumnya yang dimaksudkan dengan disiplin adalah keadaan senang atau keteraturan sikap atau tindakan. Disiplin merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Siswa yang memiliki disiplin akan menunjukkan ketaatan, dan keteraturan terhadap perannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar secara terarah dan teratur. Dengan demikian siswa yang berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indah Kristianingsih, Mahasiswa program studi Pendidkan Administrasi Perkantoran UNY dengan judul “Hubungan antara Peran guru dalam pembelajaran dan disiplin belajar dengan prestasi belajar kewirausahaan semester 1 kelas xi kompetensi keahlian Teknik Fabrikasi Logam SMK Negeri 1 Seyegan tahun ajaran 2009/2010. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara peran guru dalam pembelajaran dan disiplin belajar secara bersama sama dengan prestasi belajar kewirausahaan semester 1 kelas XI kompetensi keahlian Teknik Fabrikasi logam SMK N 1 Seyegan tahun ajaran 2009/2010 dengan ditunjukkan koefisien korelasi (Ry(12)) sebesar 0,641, koefisien determinasi (R2) sebesar 0,410, F korelasi sebesar 11,140 sedangkan Ftabel sebesar 3,30 yang berarti Ftabel lebih kecil dari Fhitung. Tidak Adanya pengaruh positif yang ditunjukkan nilai r hitung sebesar (0,064) yang lebih kecil dari r tabel sebesar (0,2706) antara Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam penelitian ini belum mendukung teori yang dikemukakan di atas. Disiplin Belajar Siswa yang berkategori tinggi 41,55% dengan jumlah responden 22. Kategori cukup 22,6% dengan jumlah responden 12, kategori kurang dengan 22,6% dengan jumlah responden 12, dan kategori rendah dengan 13,2% dengan jumlah responden 7 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Disiplin Belajar Siswa di Sekolah SMK Negeri 3 Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi. 60 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang telah dilakukan akan disajikan dalam bab ini yang meliputi deskripsi data, uji prasyarat analisis, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. A. Deskripsi Data Responden dalam penelitian ini berjumlah 53 responden yang merupakan siswa Program Studi Teknik Audio Video SMK Negeri 3 Yogyakarta, yang berada di 5 kelas dengan rincian kelas X AV1 sebanyak 18 siswa, kelas X AV2 sebanyak 8 siswa, kelas XI AV1 sebanyak 23 siswa, kelas XI AV2 sebanyak 1 siswa, kelas XII AV1 sebanyak 3 siswa. Data hasil penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Robotika (X1) dan Disiplin Belajar (X2), serta satu variabel terikat yaitu Prestasi Belajar (Y). Deskripsi data yang disajikan dalam penelitian ini meliputi harga rerata/mean (M), modus (Mo), median (Me) dan simpangan baku / standar deviasi (SD). Mean merupakan rerata, modus adalah nilai variabel yang mempunyai frekuensi tinggi dalam distribusi. Median adalah suatu nilai yang membatasi 50% dari frekuensi sebelah atas dan 50% dari frekuensi distribusi sebelah bawah, standar deviasi adalah akar varians. Di samping itu disajikan tabel distribusi frekuensi, histogram dari frekuensi variabel serta piec hart dari kecenderungan variabel. Berikut hasil pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan bantuan software SPSS 17.00 for windows: 1. Variabel Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Robotika Variabel keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika diukur dengan menggunakan penilaian keaktifan siswa dari guru pembimbing ekstrakurikuler robotika. Penilaian menggunakan skala untuk skor tertinggi 100 dan 0 untuk skor terendah. Berdasarkan data yang diperoleh dari penilaian guru pembimbing ekstrakurikuler robotika, kehadiran siswa menunjukkan bahwa variabel keaktifan siswa diperoleh skor tertinggi sebesar 95 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai = 100 dan skor terendah sebesar 50 dari skor terendah yang mungkin dicapai 0. Hasil analisis diperoleh nilai rerata (mean) sebesar 67,6415, nilai tengah (median) sebesar 68; modus (mode) sebesar 66; dan standar deviasi sebesar 19,50354. Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus K = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah populasi yang diteliti yaitu sejumlah 53 responden. K = 1 + 3,3 log 53 K = 1 + 3,3 (1,72427586) K = 1 + 5,69011036 K = 6,69011036 dibulatkan menjadi K = 7 Kelas interval yang diperoleh sebanyak 7 kelas interval disajikan dalam tabel 8. Rentang data adalah nilai terbesar dikurangi nilai terkecil (95 - 50) = 45. Panjang kelas didapatkan dari rentang dibagi dengan jumlah kelas (45 : 7) = 6,42857142 dan dibulatan menjadi 6. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Variabel Keaktifan Siswa No. Interval Frekuensi 1. 50-56 26 2. 56,5-62,5 6 3. 63-69 0 4. 69,5-75,5 1 5. 76-82 4 6. 82,5-88,5 0 7. 89-95 16 Total 53 Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 7, dibuat histogram yang disajikan dalam gambar berikut ini: Gambar 2. Histogram Variabel Keaktifan Siswa Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan keaktifan siswa. Untuk mengetahui kecenderungan masing-masing skor variabel digunakan skor ideal dari subjek penelitian sebagai kriteria perbandingan. Berdasarkan harga skor ideal tersebut dikategorikan berdasar empat kategori kecenderungan normal, yaitu sebagai berikut: 0 5 10 15 20 25 30 50-56 56,5-62,5 63-69 69,5-75,5 76-82 82,5-88,5 89-95 SkorFrekuensi 26 6 0 4 0 16 1Tinggi = (M + 1 SD) ke atas Sedang = M sampai dengan (M + 1 SD) Kurang = (M – 1 SD) sampai M Rendah = (M – 1 SD) ke bawah (Djemari Mardapi, 2008:123) Kategori ini didasarkan pada mean ideal dan simpangan baku/standar deviasi ideal yang diperoleh. Adapun rumus mean ideal dan SD ideal adalah : Mean Ideal = ½ (skor tertinggi + skor terendah) = ½ (95 + 50) = 72,5 SD ideal = 1/6 (skor tertinggi – skor terendah) = 1/6 (95 – 50) = 7,5 Dari perhitungan didapatkan mean ideal sebesar 72,5 dan SD ideal sebesar 7,5 maka kategori keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika adalah sebagai berikut : Berdasarkan perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 4 kelas sebagai berikut: Rendah = < (Mi – 1SDi) = < (72,5 – 7,5) = < 65 kurang = (Mi – 1SDi) sampai dengan (Mi) = 65 sampai dengan 72,5 Sedang = (Mi) sampai dengan (Mi+1SDi) = 72,5 sampai dengan 80 Tinggi = > (Mi+1SDi) = > (72,5 + 7,5) = > 80 Batas skor teratas 80 dan batas skor terendah 65. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Kategori Kecenderungan Variabel Keaktifan Siswa No. Kategori Interval Jumlah Siswa Jumlah Siswa Dalam Presentase(%) 1. Tinggi >80 16 30,18 % 2. Cukup 72,5 – 80 4 7,54 % 3. Kurang 65 – 72,5 1 1,88 % 4. Rendah <65 32 60,37 % Total 53 100 % Sumber : Data Primer yang Diolah Kecenderungan tersebut disajikan dalam gambar 3 berikut: Gambar 3. Pie Chart Variabel Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakulikuler Robotika Tinggi Cukup Kurang Rendah 30,18% 7,54% 1,88% 60,37% Berdasarkan data di atas, dapat diketahui keaktifan siswa pada kategori tinggi sebanyak 16 (30,18%) siswa, sedang sebanyak 4 (7,54%) siswa, kurang sebanyak 1 (1,88%) siswa, dan rendah sebanyak 32 (60,37%) siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rerata keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika di sekolah SMK Negeri 3 Yogyakarta termasuk dalam kategori rendah. 2. Variabel Disiplin Belajar Siswa Data tentang disiplin belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh melalui angket dengan jumlah item sebanyak 21 butir dengan jumlah reponden sebanyak 53 orang. Skor yang digunakan adalah 1 sampai 4. Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer diperoleh harga mean (M) sebesar 46,96226, median (Me) 48,00, modus (Mo) sebesar 52 dan simpangan baku sebesar 6,925322. Selanjutnya berdasarkan data induk yang diperoleh dari responden dalam penelitian ini diperoleh skor terendah 29 dan skor tertinggi 60. Sedangkan jumlah kelas dihitung dengan menggunakan rumus Sturges (sturges rule), yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n (Sugiyono, 2003:27). Maka dapat diketahui jumlah kelas interval adalah 6,69011 dibulatkan menjadi 7. Rentang data sebesar 60-29 = 31. Diketahuinya rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas interval masing-masing kelompok yaitu 31/7 = 4,428571 dibulatkan menjadi 4. Distribusi frekuensi data dari variabel ini dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Belajar No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kumulatif Persentase 1. 29-33 3 5,66 5,66 2. 33,5-37,5 3 5,66 11,32 3. 38-42 4 7,54 18,86 4. 42,5-46,5 15 28,3 47,16 5. 47-51 12 22,64 69,81 6. 51,5-55,5 12 22,64 92,45 7. 56-60 4 7,54 100 Total 53 Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 9, dibuat histogram yang disajikan dalam gambar 4 berikut ini: Gambar 4. Histogram Variabel Disiplin Belajar Perbandingan rerata observasi dengan rerata skor ideal dapat digunakan untuk mengetahui kecenderungan skor variabel yang dimaksud. Dari data yang diperoleh dapat diklasifikasikan menjadi empat tingkat kategori disiplin belajar yaitu, tinggi, cukup, kurang, rendah dengan 0 2 4 6 8 10 12 14 16 29-33 33,5-37,5 38-42 42,5-46,5 47-51 51,5-55,5 56-61 F re k u e n si Interval Disiplin Belajarperhitungan nilai Mean ideal (Mi) = 1/2 (60 + 24) = 44,5, dan simpangan baku ideal/standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (60-24) = 5,166667 dibulatkan menjadi 5,2 . Batas skor teratas 49,7 dan batas skor terendah 39,3. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 10. Kategori Kecenderungan Variabel Disiplin Belajar No. Kategori Interval Frekuensi Persentase 1. Tinggi >49,7 22 41,5 % 2. Cukup 44,5 – 49,7 12 22,6 % 3. Kurang 39,3 – 44,5 12 22,6 % 4. Rendah <39,3 7 13,2 % Total 53 100 % Sumber : Data Primer yang Diolah Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui disiplin belajar pada kategori tinggi sebanyak 22 (41,51%) siswa, cukup sebanyak 12 (22,64%) siswa, kurang sebanyak 12 (22,64%) siswa, dan rendah sebanyak 7 (13,21%) siswa. Kecenderungan tersebut disajikan dalam gambar 5 berikut: Gambar 5. Pie Chart Variabel Disiplin Belajar Tinggi Cukup Kurang Rendah 41,51 % 13,21 % 22,64 % 22,64 % Berdasarkan data tersebut, berarti untuk variabel disiplin belajar siswa yang berkategori tinggi 41,51% dengan jumlah responden 22. Kategori cukup 22,64% dengan jumlah responden 12, kategori kurang 22,64% dengan jumlah responden 12 dan kategori rendah dengan 13,21% dengan jumlah responden 7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rerata Disiplin belajar siswa di sekolah SMK Negeri 3 Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi. 3. Variabel Prestasi Belajar Siswa Data tentang Prestasi Belajar Siswa dalam penelitian ini diperoleh hasil nilai Ledger tahun ajaran 2012/2013 semester ganjil. Materi yang dinilai adalah dari jumlah nilai total yang dirata-rata dari mata pelajaran produktif. Nilai yang digunakan adalah 1 sampai 100 dengan batas tuntas 76. berdasarkan hasil perhitungan dengan program Microsoft Excel diperoleh harga mean (M) sebesar 79,30 , median (Me) 79,83 , modus (Mo) sebesar 80 ,dan simpangan baku/standar deviasi (SD) sebesar 3,39. Selanjutnya berdasarkan data induk yang diperoleh dari responden dalam penelitian ini diperoleh skor terendah 69,33 dan skor tertinggi 85,66. Sedangkan jumlah kelas dihitung dengan menggunakan rumus Sturges (sturges rule), yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n (Sugiyono, 2003:27). Maka dapat diketahui jumlah kelas interval adalah 6,69 dibulatkan menjadi 7. Rentang data sebesar 85,66 – 69,33 = 16,33. Diketahuinya rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas interval masing-masing kelompok yaitu 16,33 / 7 = 2,33 dibulatkan menjadi 2. Distribusi frekuensi data dari variabel ini dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa No. Interval Frekuensi Presentase 1. 69,33 – 71,72 2 3,77 % 2. 71,73 – 74,02 1 1,88 % 3. 74,03 – 76,42 5 9,43 % 4. 76,43 – 78,82 12 22,64 % 5. 78,83 – 81,22 18 33,96 % 6. 81,23 – 83,42 10 18,86 % 7. 83,43 – 85,82 5 9,43 % Total 53 100 % Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 11, dibuat histogram yang disajikan dalam gambar 6 berikut ini: Gambar 6. Histogram Variabel Prestasi Belajar Perbandingan rerata observasi dengan rerata skor ideal dapat digunakan untuk mengetahui kecenderungan skor variabel yang dimaksud. Dari data yang diperoleh dapat diklasifikasikan menjadi empat tingkat kategori kemandirian belajar yaitu, tinggi, cukup, 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 1 2 3 4 5 6 7 2 1 5 12 18 10 5 Frekuensi kurang, rendah dengan perhitungan nilai Mean ideal (Mi) = 1/2 (85,66 + 69,33) = 77,5 dan simpangan baku = 1/6 (85,66 - 69,33) = 2,72 dibulatkan menjadi 3. Batas skor teratas 80,5 dan batas skor terendah 74,5 . Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 12. Kategori Kecenderungan Variabel Prestasi Belajar No. Kategori Interval Frekuensi Persentase 1. Tinggi >85,66 1 1,88 % 2. Cukup 82,66 – 85,66 9 16,98 % 3. Kurang 79,66 – 82,66 17 32,07 % 4. Rendah <79,66 26 49,05 % Total 53 100 % Sumber : Data Primer yang Diolah Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui prestasi belajar pada kategori tinggi sebanyak 1 (1,88%) siswa, cukup sebanyak 9 (16,98%) siswa, kurang sebanyak 17 (32,07%) siswa, dan rendah sebanyak 26 (49,05%) siswa. Kecenderungan tersebut disajikan dalam gambar 7. Gambar 7. Pie Chart Variabel Prestasi Belajar Tinggi Cukup Kurang Rendah 16,98 % 49,05 % 1,88 % 32,07 % Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rerata prestasi belajar siswa di sekolah SMK Negeri 3 Yogyakarta termasuk dalam kategori rendah. B. Analisis Prasyarat Melakukan analisis data diperlukan beberapa prasyarat yang harus dipenuhi. Persyaratan-persyaratan tersebut adalah uji linieritas dan uji multikolinieritas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS yang digunakan adalah SPSS 17.00. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogrov Smirnov. Berdasarkan analisis data dengan bantuan program komputer yaitu SPSS 17.00 dapat diketahui nilai signifikansi yang menunjukkan normalitas data. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal jika harga koefisien Asymp. Sig pada output Kolmogorov-Smirnov test > dari alpha yang ditentukan yaitu 5% (0.05). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 13 : Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Normalitas No Nama Variabel Asym. Sig (p-value) Kondisi Keterangan Distribusi Data 1. Keaktifan siswa dalam organisasi ekstrakurikuler robotika 0,002 p<0,05 Tidak normal 2. Disiplin belajar siswa 0,726 p>0,05 Normal 3. Prestasi belajar siswa 0,812 p>0,05 Normal Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan tabel di atas nilai signifikansi variabel keaktifan siswa dalam organisasi ekstrakurikuler (0.002), Disiplin belajar siswa (0.726), dan prestasi belajar mahasiswa (0.812) lebih besar dari alpha (0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data dari variabel keaktifan siswa berdistribusi tidak normal, sedangkan variabel disiplin belajar dan prestasi belajar berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Sehingga untuk hipotesis pertama harus menggunakan uji non parametrik Rank Spearman karena variabel keaktifan siswa berdistribusi tidak normal. 2. Uji Linieritas Uji linearitas hubungan dapat diketahui dengan menggunakan uji F. Dalam SPSS versi 12.00 untuk menguji linearitas menggunakan deviation from linearity dari uji F linear. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen linear apabila nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Hasil uji linearitas hubungan adalah sebagai berikut: Tabel 14. Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas Variabel F hitung F tabel Kondisi Keterangan X1 – Y 1,633 3,17 F hitung< F tabel Linier X2 - Y 0,351 3,17 F hitung< F tabel Linier Sumber : Data Primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas, nilai F hitung variabel X1, X2 dengan variabel dependen lebih kecil dari F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel independen dengan variable dependen linier. 3. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas antarvariabel bebas. Hasil uji multikolinieritas antar variabel menunjukkan bahwa interkorelasi antar variabel bebas tidak ada yang melebihi 0,800 sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 15. Rangkuman Hasil Pengujian Multikolinieritas Variabel Bebas r hitung r kritis Keterangan X1 – X2 0,041 0,800 Tidak terjadi Multikolinieritas Sumber: Data Primer yang diolah Dari hasil tabel 14,nilai rhitung dari korelasi tiap variable bebas lebih kecil dari nilai rkritis yaitu 0,800. Jadi dapat disimpulkan antar variable bebas tidak terjadi multikolinieritas. C. Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan. Oleh sebab itu, jawaban sementara ini harus diuji kebenarannya secara empirik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasi Rank Spearman untuk hipotesis pertama dan Product Moment untuk hipotesis kedua. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Uji Hipotesis I Hipotesis yang pertama dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh positif antara keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika terhadap prestasi belajar siswa Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 3 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013”. Ho : Tidak ada pengaruh positif antara keaktifan siswa terhadap prestasi belajar siswa Ha : Terdapat pengaruh positif antara keaktifan siswa terhadap prestasi belajar siswa. Untuk menguji hipotesis tersebut, karena data tidak terdistribusi normal, maka digunakan analisis non parametric korelasi Rank Spearman. Tabel 16. Rangkuman Hasil Korelasi (X1-Y) Variabel Koefisien rho hitung 0,462 rho tabel 1,674 Z hitung 3,31 Z table 1,54 Sumber: Data Primer a. Analisis Korelasi antara "keaktifan siswa" terhadap "prestasi belajar siswa" memberikan nilai koefisien sebesar 0,462. Apakah koefisiensi korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan atau tidak, karena data >30, maka perlu dibandingkan antara z hitung dengan z tabel, dengan taraf kesalahan tertentu. Bila taraf kesalahan ditetapkan 5% (taraf kepercayaan 95%), uji satu sisi, dan n = 53, maka harga z tabel = 1,54. Nilai z hitung dengan nilai n = 53, dengan menggunakan rumus didapatkan sebesar 3,31. Ternyata harga z hitung lebih besar dari harga z tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya ada pengaruh positif antara keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika di sekolah (X1) terhadap Prestasi belajar mata pelajaran produktif di Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 3 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 (Y) . 2. Uji Hipotesis II Hipotesis yang kedua dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh positif antara disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pengurus organisasi ekstrakurikuler SMK Negeri 3 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013”. Ho : Tidak ada pengaruh positif antara disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa Ha : Terdapat pengaruh positif antara disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Untuk menguji hipotesis tersebut maka digunakan analisis regresi sederhana 1 prediktor. Data diolah dengan bantuan program komputer SPSS versi 16.0 for Windows. Berikut disajikan tabel ringkasan hasil regresi sederhana 1 prediktor antara X2terhadap Y: Tabel 17. Rangkuman Hasil Korelasi (X2-Y) Variabel Koefisien X2 0,076 Konstanta 70,395 rhitung 0,064 rtabel 0,270628 r2 0,004 P 0,001 Berdasarkan tabel di atas selanjutnya dapat digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis 12. Langkah - langkah dalam melakukan pengujian hipotesis 2 adalah sebagai berikut : a. Membuat Persamaan Garis Regresi 1 Prediktor (Regresi Sederhana) Dari perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows didapatkan besarnya konstanta (a) = 70,395 dan nilai koefisien regresi (b) = 0,076, sehingga persamaan regresi linier sederhananya sebagai berikut : Y = a + bX = 70,395 + 0,076 X Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X2 sebesar 0,076 yang berarti apabila disiplin belajar siswa (X2) meningkat 1 poin maka prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa (Y) akan meningkat sebesar 0,076 poin. b. Mencari Koefisien Korelasi Antara Prediktor X2terhadap Kriterium Y Koefisien korelasi (rx2y) dicari untuk menguji hipotesis 2 dengan melihat seberapa besar pengaruh antara disiplin belajar siswa (X2) terhadap prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa (Y). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 16.0 for Windows, didapatkan koefisien korelasi antara X2 terhadap Y sebesar 0,064. Nilai koefisien korelasi ini selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut : Tabel 18. Interprestasi Koefisien Korelasi X2terhadap Y Korelasi r hitung Nilai Interpretasi Keterangan X2terhadap Y 0.064 0,040 -0,069 Sedang Sumber : Data Primer diolah. Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai r hitungberada diantara 0,040 - 0,069, sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai positif. Hasil r hitung tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel dengan taraf signifikansi 5 % dan N = 53 adalah 0,270628 (digunakan N tabel = 53). Hal ini menunjukkan bahwa r hitung < r tabel atau p(0,001) < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, yaitu tidak terdapat pengaruh positif dan siginifikan antara disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa Jurusan Teknik Audio Video SMK N 3 Yogyakarta. c. Koefisien determinasi (r2) Koefisien determinasi menunjukan tingkat ketepatan garis regresi. Garis digunakan untuk menjelaskan proporsi dari variabel prestasi belajar siswa (Y) yang diterangkan oleh variabel independennya. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows menunjukan r2 sebesar 0,004. Nilai tersebut berarti 0,4 % perubahan pada variabel prestasi belajar siswa (Y) dapat diterangkan oleh variabel disiplin belajar siswa (X2), sedangkan 99,6 % dijelaskan oleh variabel lain diantaranya variabel kegiatan ekstrakurikuler robotika (X1) dan variabel - variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. D. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : Rx1,y = 0,462 Rx2,y = 0,064 Gambar 8. paradigma hasil penelitian Berdasarkan data penelitian yang dianalisis maka dilakukan pembahasan tentang hasil penelitian sebagai berikut : 1. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Robotika terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa Program Keahlian Teknik Audio Video SMK N 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukan bahwa koefisien korelasi rho hitung adalah 0,462 dan rho tabel adalah 1,647. Karena n>30, maka dibandingkan antara z hitung dengan z tabel, z hitung sebesar 3,31 dan z tabel sebesar 1,54. Karena z hitung lebih besar dari z tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat pengaruh yang positif antara kegiatan ekstrakurikuler robotika terhadap prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa program keahlian Teknik Audio Video SMK N 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. X1 X2 Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran tatap muka yang dilaksanakan di sekolah. Keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika adalah kegiatan atau aktivitas yang merupakan seperangkat pengalaman belajar yang memiliki nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa. Dimana semua kegiatan dalam ekstrakurikuler robotika dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam bidang elektronika dan robotika, sehingga kegiatan ekstrakurikuler robotika merupakan pengalaman belajar untuk menunjang kegiatan di sekolah Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anindita Dianingtyas dengan judul “Pengaruh keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian dengan analisis korelasi Product Moment pada taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa: Terdapat pengaruh positif keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi, hal tersebut ditunjukkan dari harga thitung sebesar 2,203 lebih besar dari ttabel sebesar 1,986 atau probabilitas 0,030 < 0,05. Adanya pengaruh positif yang ditunjukkan nilai z hitung sebesar (3,31) antara Keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika di sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa dalam penelitian ini sudah mendukung teori yang dikemukakan di atas. Keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika di sekolah yang berkategori tinggi 30,18% dengan jumlah responden 16. Kategori cukup 7,54% dengan jumlah responden 4, kategori kurang dengan 1,88% dengan jumlah responden 1, dan kategori rendah dengan 60,37% dengan jumlah responden 32 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika di sekolah SMK Negeri 3 Yogyakarta termasuk dalam kategori rendah. 2. Pengaruh Disiplin Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa Program Keahlian Teknik Audio Video SMK N 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 Hasil uji regresi linier sederhana menunjukan bahwa koefisien korelasi adalah sebesar 0,064 sedang koefisien determinan atau besarnya sumbangan pengaruh X2 terhadap Y tersebut adalah 0,004 atau sebesar 0,4 % dan diperoleh persamaan Y = 70,395 + 0,076 X. Persamaan regresi di atas menunjukkan arah yang positif, artinya apabila disiplin belajar siswa meningkat 1 poin maka prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa akan meningkat sebesar 0,076 poin. Selanjutnya dilakukan uji keberartian terhadap koefisien regresi dengan menggunakan korelasi Product Moment pada taraf signifikansi 5 %. Dari hasil perhitungan diperoleh harga rhitung : 0,064 dan rtabel : 0,270628 sehingga r hitung lebih kecil dari r tabel. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran produktif siswa program keahlian Teknik Audio Video SMK N 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. Disiplin belajar siswa adalah sesuatu kondisi yang menunjukkan nilai - nilai ketatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban dalam proses belajar. Dalam pendidikan umumnya yang dimaksudkan dengan disiplin adalah keadaan senang atau keteraturan sikap atau tindakan. Disiplin merupakan salah satu alat |